Kecap
Kecap
DISUSUN OLEH:
IRNAWATI
1614040002
KELAS PENDIDIKAN BIOLOGI B 2016
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
KECAP MANIS KEDELAI HITAM
(Bioteknologi Konvensional)
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, Erliana. 2014. Kualitas dan Preferensi Industri Terhadap Kecap dari
Varietas Unggul Kedelai Hitam. Jurnal Prosiding Balai Penelitian Tanaman
Aneka Kacang dan Umbi. 452-465
Hardianto
Mengapa kadar protein pada kecap tanpa fermentasi moromi lebih tinggi
dibandingkan kecap dengan fermentasi moromi?
Jawab:
Kadar protein pada kecap dengan fermentasi moromi dengan yang tanpa
fermentasi moromi pastilah berbeda. Dimana kadar protein pada kecap yang tidak
melalui proses fermentasi moromi lebih tinggi disebabkan karena protein pada
kacang kedelai hanya di hidrolisis pada fermentasi koji dan tidak mengalami
fermentasi yang lebih lanjut, dimana dalam fermentasi moromi proses hidrolisis
protein oleh enzim protease tetap berlangsung, sehingga protein akan berkurang
karena dihidrolisis menjadi asam amino. Sedangkan pada kecap yang mengalami
fermentasi moromi akan mengalami proses hidrolisis protein lebih lama (semakin
lama kesempatan enzim menghidrolisis protein) dibandingkan yang tanpa
fermentasi moromi. Tetapi perlu diketahui kecap dengan fermentasi moromi
dengan tanpa fermentasi moromi memiliki rasa yang berbeda, kecap dengan
fermentasi moromi rasanya lebih gurih dibandingkan kecap tanpa fermentasi
moromi. Hal ini karena pada kecap tanpa fermentasi moromi tidak mengalami
pembentukan monosodium glutamat dan estrer yang memberi citarasa khas dan
aroma pada kecap. Pembentukan MSG dan ester hanya terbentuk pada saat
fermentasi moromi.
Selain itu, kadar protein pada kecap akan berbeda-beda sesuai dengan jenis
kapang yang digunakan pada fermentasi koji. Jika kapang yang digunakan R.
oligosporus lebih tinggi proteinnya daripada kecap manis hasil fermentasi R.
oryzae. Hal ini karena aktivitas proteolitik R. oligosporus lebih rendah
dibandingkan R. oryzae.