Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN

PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP dr.M. SUHERMAN


Nomor :

TENTANG

PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP dr. M. SUHERMAN UM JEMBER

Menimbang : a. bahwa dalam mencapai pelayanan klinis yang efektif


dan efisien maka pelaksanaan pelayanan klinis harus
dilakukan secara berkesinambungan;
b.
bahwa pemulangan dan tindak lanjut merupakan
bagian dari kesinambungan pelayanan klinis;
c. bahwa sehubungan hal tersebut di atas maka perlu
menetapkan keputusan Pimpinan Klinik Rawat Inap
dr. M Suherman UM Jember tentang Pemulangan dan
Tindak Lanjut Pasien di Klinik Rawat Inap dr. M
Suherman UM Jember
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29


Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;

5.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2014 tentang Keperawatan;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun


2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013


tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan
Nasional;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer;
9.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP dr. M


SUHERMAN UM JEMBER TENTANG PEMULANGAN
DAN TINDAK LANJUT PASIEN

Pemulangan dan tindak lanjut pasien harus


PERTAMA :
dilakukan sesuai kriteria pemulangan pasien
sebagaimana mestinya yang tercantum pada lampiran

KEDUA : Dokter yang merawat bertanggung jawab atas


pemulangan pasien dan selanjutnya dilaksanakan
oleh paramedis.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


KETIGA : apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan
ditinjau kembali.

Ditetapkan di : Jember
Pada tanggal :
PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP
dr. M. SUHERMAN UM JEMBER,

dr. Fitriana Putri, M. Si


NIK. 0903520
LAMPIRAN KEPUTUSAN 1
PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP dr.M.SUHERMAN
NOMOR :
TENTANG : PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

RENCANA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

1. PENGERTIAN
Rencana pemulangan atau discharge planning adalah suatu proses
yang berkesinambungan dan harus sudah dimulai sejak pasien masuk unit
rawat inap.

2. ASSESMEN AWAL SAAT PASIEN MASUK UNIT RAWAT INAP


a. Identifikasi, persiapan dan rancang discharge planning
b. Peninjauan ulang rekam medis pasien ( anamnesa, hasil pemeriksaan
fisik, diagnose dan tatalaksana)
c. Anamnesis : identifikasi alasan pasien dirawat, termasuk masalah
social dan perubahan terkini.

d. Asessmen kebutuhan perawatan pasien berdasarkan kondisi dan


penyakit yang dideritanya

e. Assesmen mengenai kemampuan fungsional pasien saat ini, misalnya


fungsi kognitif, mobilitas
f. Assesmen mengenai status pendidikan pasien
g. Assesmen mengenai status mental pasien
h. Assesmen mengenai kondisi rumah / tempat tinggal pasien
i. Tanyakan mengenai medikasi terkini yang dikonsumsi pasien saat di
rumah
j. Identifikasi siapa dari pihak keluarga yang bertanggung jawab atas
pasien
k. Diskusikan mengenai kebutuhan pasien dan keluarga
l. Tanyakan mengenai keinginan / harapan pasien atau keluarganya

m. Libatkan mereka dalam perencanaan discharge planning (karena


pasien yang paling tahu mengenai apa yang dirasakan)
n. Gunakan bahasa awam yang dimengerti oleh pasien dan keluarga
Setelah assesmen awal pasien dilakukan, maka tim medis dan paramedis
harus melakukan :

1. Assesmen resiko : pasien dengan resiko tinggi membutuhkan discharge


planning yang baik dan adekuat

Kriteria pasien resiko tinggi :


a. Usia ≥ 65 tahun
b. Tinggal sendirian tanpa dukungan social secara langsung

c. Stroke, serangan jantung, PPOK, gagal jantung kongestif,


emfisema, demensia, alzheimer, AIDS atau penyakit lain yang
berpotensi mengancam nyawa
d. Alamat tidak diketahui atau berasal dari luar kota
e. Dirawat kembali dalam 30 hari
f. Pasien tidak dikenal / tanpa identitas
g. Korban kasus kriminal

2. Identifikasi dan diskusi pilihan perawatan apa yang tersedia untuk


pasien

3. SAAT PASIEN AKAN DIPULANGKAN


Saat pasien tidak lagi memerlukan perawatan pasien sebaiknya dipulangkan
dan memperoleh discharge planning yang sesuai.Yang berhak untuk
memutuskan pasien pulang atau tidak adalah Dokter Penanggung Jawab
Pasien (DPJP). Pasien dan keluarga berperan aktif dalam perencanaan dan
pemulangan pasien. Petugas melakukan penilaian pasien secara
menyeluruh
Hak pasien sebelum dipulangkan :

a. Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, assesmen


medis, rencana perawatan selanjutnya
b. Diberikan surat pemulangan resmi dan berisi detil layanan yang sudah
diterima
Pada pasien yang ingin pulang dengan sendirinya atau pulang paksa
(dimana bertentangan dengan saran dan kondisi medisnya) dapat
dikondisikan sebagai berikut :
a. Pasien memahami resiko yang dapat timbul akibat pulang paksa

b. Pasien tidak kompeten untuk memahami resiko yang berhubungan


dengan pulang paksa, dikarenakan kondisi medisnya
c. Pasien tidak kompeten untuk memahami resiko yang berhubungan
dengan pulang paksa, dikarenakan gangguan jiwa.
Rencana pemulangan pasien didokumentasikan di rekam medis dan
petugas membuat resume medis yang berisi tentang :
a. Resume perawatan pasien selama di unit rawat inap
b. Resume penanganan dan tatalaksana pasien selanjutnya
c. Regimen pengobatan pasien

d. Detail mengenai pemeriksaan lebih lanjut yang diperlukan dan terapi


selanjutnya

Ditetapkan di : Jember
Pada tanggal :
PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP
dr. M. SUHERMAN UM JEMBER,

dr. Fitriana Putri, M. Si


NIK. 0903520
LAMPIRAN KEPUTUSAN II
PIMPINAN KLINIK RAWAT INAP dr.M.SUHERMAN
NOMOR :
TENTANG : PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

KRITERIA PEMULANGAN PASIEN KLINIK RAWAT INAP dr. M


SUHERMAN UM JEMBER

A. RAWAT JALAN
Kriteria Pemulangan Pasien di Rawat jalan :
1. Pasien dalam kondisi stabil
2. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan
3. Prognosis baik
4. Mampu minum obat
5. Disarankan kontrol apabila obat habis
B. UGD
Kriteria Pemulangan Pasien di UGD :
1. Pasien dalam kondisi stabil, GCS 4 5 6
2. Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam jiwa
3. Prognosis pasien baik
4. Mampu minum obat dan mematuhi petunjuk dokter pemeriksa

5. Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi, seggera kembali


memeriksakan diri
6. Mampu kontrol apabila obat habis
C. RAWAT INAP
Kriteria pemulangan Pasien di rawat Inap :

1. Pasien secara klinis sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan,


misalnya : tidak panas dalam waktu 24 jam tanpa pemberian obat
antipiretik, GDS dalam keadaan stabil, tensi dalam keadaan stabil,
dehidrasi sudah teratasi, dsb.
2. Pasien sudah bisa minum obat secara per oral
3. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan yang mengancam
jiwa
4. Kondisi pasien sudah stabil
5. Mampu kontrol apabila obat habis
D. PONED

1. Ibu dalam kondisi yang stabil, misalnya : kontraksi uterus bagus,


keras, perdarahan tidak masif, BAK normal
2. Tanda-tanda vital bagus

3. Ibu mampu minum obat secara per oral


4. Bayi : kondisi stabil, bayi sudah BAB dan BAK
5. Bayi mampu menetek
6. Ibu dan keluarga mampu melakukan perawatan secara mandiri di
rumah
7. Mampu kontrol apabila obat habis
8. 1x24 jam sejak pasien melahirkan baru boleh dipulangkan

Anda mungkin juga menyukai