Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 23 April 2019

Penyusun

1
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi
Republik Irak itu di zaman dahulu disebut Mesopotamia Mesopotamia (mesos : tengah, potamos :
sungai), yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di antara sungai-sungai".

Kali ini penyusun akan membahas tentang implementasi dari teori arsitektur
Mesopotamia,bagaimana pengaruh dari penerapan arsitektur Mesopotamia dengan ciri khas nya di daerah
aceh dan sekitarnya

B.Rumusan masalah

1.Apa itu Mesopotamia?

2.Bagaimanakah ciri khas arsitektur Mesopotamia?

3.Apa contoh-contoh implementasi dari arsitektur Mesopotamia pada bangunan yang ada di aceh?

Tujuan masalah

1.Agar para pembaca dapat mengetahui apa itu Mesopotamia

2.Memberi informasi tentang ciri khas arsitektur Mesopotamia

3.Memberi tahu pembaca tentang implementasi dari arsitektur Mesopotamia pada bangunan di aceh

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.MESOPOTAMIA
Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi
Republik Irak itu di zaman dahulu disebut Mesopotamia Mesopotamia (mesos : tengah, potamos :
sungai), yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di antara sungai-sungai".

Mesopotamia adalah suatu peradaban yang muncul di suatu lembah yang diapit oleh sungai
Eufrat (2.815 km) dan Sungai Tigris (2.045 km). Peradaban ini mulai muncul pada tahun 3500 SM. Pada
awalnya daratan ini adalah daerah yang diduduki oleh suatu bangsa yang bernama bangsa Sumer dan
memiliki ibukota di Nipur.

Setelah itu pada tahun 2700 SM di sebelah utara Mesopotamia muncul bangsa Semit yang berpusat di
kota Akkad dan dipimpin oleh raja Sargon. Bangsa ini menganut kepercayaan kepada kekuatan matahari,
sehingga bangunan peribadatannya memiliki berpuncak-puncak dan disebut dengan “ziggurat” yang
artinya gunung suci.

Pada tahun 2100 SM bangsa Amorit yang berasal dari Syria mulai menguasai bangsa semit dan
membangun kerajaan baru yang bernama Babilonia. Pada tahun 1800 SM bangsa ini dipimpin oleh raja
Hamurabi dan setelah itu bangsa ini menjadi lebih jaya dengan pembangunan kota yang megah dan
teratur.

Setelah Hamurabi wafat, kerajaan babilonia runtuh dijajah bangsa Kasit. Sementara itu di sebelah
utara Mesopotamia muncul kerajaan lain yang bernama Asur yang selanjutnya dapat menaklukan
babilonia dan mendirikan kerajaan baru yang bernama kerajaan Assyria dengan ibukota Niniveh pada
tahun 1300 SM. Dan pada masa inilah perkembangan arsitektur mulai meningkat dan banyak peninggalan
peninggalan berupa kota seperti Niniveh, Assur, Nimrud, dan Khorsabad.

Namun pada tahun 549 SM, kerajaan Assyra dikalahkan oleh bangsa Persia yang dipimpin oleh
Cyrus dan menaklukan babilonia. Namun bangsa ini tidak memiliki daya cipta arsitektur. Kejayaan Persia
berakhir pada tahun 330 SM ketika ditaklukan oleh Iskandar Akbar. Dan setelah wafatnya beliau,
didirikan kerajaan – kerajaan lain salah satunya kerajaan Sasaina (226- 612 M) yang menjadi penerus
kebudayaan Mesopotamia purba ke arsitektur Bisantin

3
B.CIRI KHAS DARI ARSITEKTUR MESOPOTAMIA

ciri dan karateristik

Ditanah Mesopotamia tidak kaya akan bahan kayu dan batu alam. Oleh karena itu mereka
membuat bahan bangunan dari tanah liat yang dibakar dan diberi glasur. Atau sekarang disebut juga
dengan batu bata. Ukuran batu bata pada saat itu lebih besar dari batu bata dijaman modern ini, yaitu
dengan ukuran panjar lebar 40 cm x 40 cm dan tebal 5 – 10 cm.

Ketika para pengembara mulai menghentikan kebiasaannya dan menetap di dusun-dusun, rumah
tinggal dibangun dari bata yang dijemur, dan tiap-tiap rumah terdiri dari 6 sampai 7 ruang berbentuk
panjang melorong, yang diatur mengelilingi sebuah halaman dalaman (patio), sehingga hawa yang panas
diluar tidak sampai masuk ke dalam rumah. Akan tetapi bagi penghuni rawa gelagah, mereka membangun
rumahnya dari bahan yang tersedia, yakni gelagah rawa yang mudah hancur. Bangunan yang dihasilkan
mirip terowongan dengan atap melengkung,dengan cara menanam 2 deret ikatan gelagah kedalam tanah
untuk membuat pilar, lalu melengkungkan serta mengikat pada ujungnya untuk membuat lengkungan atap
gelagah pula, itulah gubug gelagah.

Patio sebagai halaman dalam, sangat penting artinya bagi orang Mesopotamia. Patio tersebut
mengikat ruang-ruang yang mengelilinginya, yang terdiri dari ruang-ruang berbentuk rangkaian segi
panjang yang sempit melorong yang ditutup oleh atap melengkung.Bahan bangunan terdiri dari bata
Lumpur yang dikeringkan, sehingga secara struktural merupakan tatanan dinding bata yang cukup tebal,
disamping karena bahannya sendiri juga dapat mengkondisikan ruang dalamnya, agar panas dari luar
tidak terbawa masuk.Bukaan pada pintu dan jendela cukup kecil saja, juga agar hawa panas tidak masuk
kedalam ruang, sedangkan kesan secara keseluruhan masif.

Contoh peninggalan arsitektur Mesopotamia

1. Ziggurat

4
2.Pintu Lengkung

C. Bangunan yang memiliki kemiripan arsitektur mesopotamia di aceh


1.Pinto Khop

Karna pintu Khop mirip seperti banguan pada zaman Mesopotamia yaitu pintu lengku

5
2.Gunongan

gunongan memiliki desain yang mirip dengan ziggurat monumen besar yang dibangun di lembah
Mesopotamia Kuno yang bentuk desain nya berurutan dari skala besar ke skala kecil

6
PENUTUP

KESIMPULAN
Mesopotamia tidak kaya akan bahan kayu dan batu alam. Oleh karena itu mereka membuat bahan
bangunan dari tanah liat yang dibakar dan diberi glasur. Atau sekarang disebut juga dengan batu bata.
Ukuran batu bata pada saat itu lebih besar dari batu bata dijaman modern ini, yaitu dengan ukuran panjar
lebar 40 cm x 40 cm dan tebal 5 – 10 cm. bahan bangunan Mesopotamia masih di pakai sampai sekarang
tak hayal masih banyak bangunan yang masih memiliki unsur unsur Mesopotamia yang ada di Indonesia
terutama di aceh dan hampir semua banguan di dunia memakai batu bata sebagai dinding banguan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai