Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MAGINTI
Alamat : Desa Maginti, Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna Barat
e-mail : puskesmasmaginti@gmail.com Kode Pos 936563

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MAGINTI


NOMOR : 800/ SK/ 124/I/2018

TENTANG

SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Menimban : a. Dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis perlu ditetapkan


g ukuran-ukuran mutu layanan klinis yang menjadi sasaran
peningkatan layanan klinis.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan
sasaran-sasaran keselamatan pasien.

Mengingat : 1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063
2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan;

MEMUTUSKAN
Menetapka : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MAGINTI TENTANG
n SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Kesatu : Sasaran-sasaran keselamatan pasien seperti yang tertera dalam


lampiran surat keputusan ini

Kedua : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
catatan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Surat Keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Maginti
PadaTanggal : Januari 2018
KepalaPuskesmasMaginti

ELA

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MAGINTI


NOMOR : 800/SK/124/I/2018
TENTANG : SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong

perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang

bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus

berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.

Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap


sasaran – sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN TARGET


PASIEN

1. Ketepatan Identifikasi Pasien 100%

2. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien 100%

3. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan 100%


Keperawatan

4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di 100%


Puskesmas

5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%

6. Dilakukannya kebiasaan cuci tangan (hand 100%


hygiene)

Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien

Ketepatan Identifikasi Pasien

Identifikasi pasien yang tepat dan mendetail meliputi: nama, umur, alamat, nomor

rekam medis pasien.


Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang

teridentifikasi tepat dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani.

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani
1. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien

Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi

kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.


Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung pemberian obat yang tepat

sesuai identifikasi pasien dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan

obat.

Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

2. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan

Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu

melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang

akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak

terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan

dengan cara menghitung pelaksanaan tindakan medis dan keperawatan yang tepat

sesuai prosedur dibagi dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan.

Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan sesuai prosedur


X
100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

3. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas

Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Maginti wajib

menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 7 langkah dengan

menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh langkah Cuci tangan pakai sabun

(CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:


1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara

menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 7

langkah pada 5 keadaan tersebut di atas dibagi dengan jumlah semua petugas

pelayanan klinis.

Jumlah petugas yang melakukan CTPS 7 langkah pada 5 keadaan

X 100%

Jumlah semua petugas pelayanan klinis

4. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh

Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Maginti dilakukan pengkajian terhadap

kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya

pasien jatuh dilakukan dengan cara:


a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien

yang beresiko jatuh dengan memakaikan gelang berwarna kuning.


b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan

lingkungan yang aman.

Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara menhitung

jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang dirawat.

Jumlah pasien yang jatuh


X 100%

Jumlah semua pasien yang dirawat

Ditetapkan di : Maginti
PadaTanggal : Januari 2018
KepalaPuskesmasMaginti

ELA

Anda mungkin juga menyukai