Anda di halaman 1dari 24

UJI CHI KUADRAT (2)

Pengunaan Uji ²
1. Uji Kecocokan = Uji kebaikan-suai = Goodness of fit
2. Uji Kebebasan

Bentuk hipotesis
H0: f0 = fe
H0: f0 ≠ fe
Bentuk kurva x2

Daerah penolakan H0 → χ² > χ² tabel (db; α)

Pengunaan Uji ²
a. Uji Kecocokan = Uji kebaikan-suai = Goodness of fit
b. Uji Kebebasan

Bentuk hipotesis
H0: f0 = fe
H0: f0 ≠ fe
UJI CHI KUADRAT (2)
1. Tentukan Hipotesis H0 dan H1
2. Tentukan tingkat Signifikan (α)
3. Tentukan derajat bebas (db)
Hanya ada kolom (k) Ada baris ( r ) dan kolom (k)
db = k-1 db = (r-1)(k-1)

Uji chi kuadrat-statistika 2


4
1. Uji Kecocokan = Uji Kebaikan Suai = Uji Goodness Of Fit

Penetapan Hipotesis Awal dan Hipotesis Alternatif


H0 : frekuensi setiap kategori memenuhi suatu nilai/perbandingan.
H1 : ada frekuensi suatu kategori yang tidak memenuhi nilai/
perbandingan tersebut.

Contoh 1 :
Pelemparan dadu 120 kali, kita akan menguji kesetimbangan dadu . Dadu
setimbang jika setiap sisi dadu akan muncul 20 kali.
H0 : setiap sisi akan muncul = 20 kali.
H1 : ada sisi yang muncul ≠20 kali.

Contoh 2:
Sebuah mesin pencampur adonan es krim akan menghasilkan
perbandingan antara coklat : Gula : Susu : Krim = 5 : 2 : 2 : 1
H0 : perbandingan Coklat : Gula : Susu : Krim = 5 : 2 : 2 : 1
H1 : perbandingan Coklat : Gula : Susu : Krim ≠ 5 : 2 : 2 : 1
statistik Uji (² hitung) :
2

2  
k
(oi - ei)
i 1 ei

k : banyaknya kategori/sel, 1,2 ... k


oi : frekuensi observasi untuk kategori ke-i
ei : frekuensi ekspektasi untuk kategori ke-i
Hitung frekuensi ekspektasi dengan nilai/perbandingan dalam H0
Derajat Bebas (db) = k - 1

Contoh
Berikut adalah hasil pengamatan dari pelemparan dadu 120 kali.

Kategori Sisi-1 Sisi-2 Sisi-3 Sisi-4 Sisi-5 Sisi-6

Frekuensi observasi 20 22 17 18 19 24

Dengan taraf nyata 5 % ujilah apakah dadu dapat dikatakan seimbang?


Jawab
1. H0 : Dadu setimbang → semua sisi akan muncul = 20 kali. H0: f0 = fe
H1 : Dadu tidak setimbang → ada sisi yang muncul ≠20 kali. H0: f0 ≠ fe
2. Statistik Uji χ²
3. Nilai α = 5 % = 0.05
k = 6 ; db = k - 1 = 6-1 = 5
4. Nilai Tabel χ²
db = 5; α = 0.05 → χ² tabel = 11.0705
5. Daerah Penolakan H0 jika χ² > χ² tabel (db; α) χ² > 11.0705
6. X hitung :
2
oi ei oi-ei (oi-ei)^2 (oi-ei)2/ei

Sisi - 1 20 20 0 0
Sisi – 2 22 20 2 0.20
Sisi – 3 17 20 -3 0.45
Sisi – 4 18 20 -2 0.20
Sisi – 5 19 20 -1 0.05
Sisi - 6 24 20 4 0.80
X2 hitung = 1.70
7. Kesimpulan :
χ² hitung = 1.70 < χ² tabel
Nilai χ² hitung ada di daerah penerimaan H0
H0 diterima; pernyataan dadu setimbang dapat diterima
Uji Kebebasan :
Menguji ada tidaknya hubungan antar dua variabel

Contoh:
Kita ingin mengetahui apakah hobi ‘mengemil’ ada hubungannya dengan obesitas

Bentuk hipotesis:
H0 : variabel-variabel saling bebas (Tidak ada hubungan antar variabel)
H1 : variabel-variabel tidak saling bebas (Ada hubungan antar variabel)

Data pada pengujian ketergantungan (hubungan) variabel disajikan dalam bentuk Tabel Kontingensi (Cross
Tab)
Bentuk umum Tabel Kontingensi → berukuran r baris x k kolom

Kolom ke-1 Kolom ke-2 Total baris

Baris ke-1 Total baris ke-1


Baris ke-2 Total baris ke-2
Total kolom Total kolom ke-1 Total kolom ke-2 Total pengamatan

Wilayah kritis:
X2 htung > X2 db; α H0 ditolak
Derajat bebas =(r-1) (k-1)
Uji X2 hitung
2
(oij - eij )
r, k
2 
e
i, j1 ij

oi j : frekuensi observasi baris ke-i, kolom ke-j


ei j : frekuensi ekspektasi baris ke-i, kolom ke-j

Frekuensi ekspektasi (harapan):


total baris ke - i x total kolom ke - j
frekuensi harapan sel ke  ij 
total pengamatan

Contoh
Berikut adalah data jam kerja berdasarkan jenis kelamin (gender)

Angka dalam kotak merupakan fekuensi harapan


Apakah ada hubungan antara jam kerja dengan jenis kelamin? Gunakan taraf nyata 5 %.
Jawab

1. H0 : Gender dan Jam kerja saling bebas


H1 : Gender dan Jam kerja tidak saling bebas
2. Statistik Uji = χ²
3. Nilai α = 5 % = 0.05
4. Nilai Tabel χ² db = 2; α = 0.05 → χ² tabel = 5.99147
5. Daerah Penolakan H0 → χ²hitung > χ² tabel
χ²hitung > 5.99147
6. Perhitungan χ²

Frekuensi harapan :

5 x 14 5 x 16
pria,  25 jam   2.33 wanita ,  25 jam   2.67
30 30
13 x 14 13 x 14
pria, 25 - 50 jam   6.07 wanita , 25  50 jam   6.93
30 30
12 x 14 12 x 14
pria,  50 jam   5.60 wanita ,  50 jam   6.40
30 30
Kesimpulan
χ² hitung = 0.4755 < χ² tabel = 5.99147)
χ² hitung ada di daerah penerimaan H0
H0 diterima, antar gender dan jam kerja saling bebas
UJI F (ANOVA)
1. Tentukan Hipotesis H0 dan H1
2. Tentukan tingkat Signifikan (α)
3. Tentukan derajat bebas (db)
Data sama Data tidak sama
V1 = k-1 V2 = k(n-1) V1 = k-1 V2 = N-k
Cat :
V1 = db numerator
V2 = db denumerator
Uji chi kuadrat-statistika 2
12
UJI F (ANOVA)
4. Tentukan F tabel (α,V1,V2) : tabel di
modul
5. Tentukan Fhitung
UJI F (ANOVA)
5. Tentukan Fhitung (lanjutan)
UJI F (ANOVA)
6. Tentukan Kriteria Pengujian

• Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel

• H1 diterima jika Fhitung > Ftabel


7. Kesimpulan
UJI F (ANOVA)
UNTUK DATA SAMA
Terdapat 3 jenis mata bor yang berbeda. Dipilih 5 sampel masing-masing untuk
diukur kemampuannya membuat diameter lubang dalam kondisi yang sama.
Dengan tingkat signifikansi 5%, apakah terdapat perbedaan rata-rata(mean)
ukuran diameter yang dibuat ketiga mata bor tersebut.

DATA BOR 1 BOR 2 BOR 3


1 254 234 200
2 263 218 222
3 241 235 197
4 237 227 206
5 251 216 204
ALGORITMA UJI F (ANOVA)
UNTUK DATA SAMA
1. Tentukan Hipotesis H0 dan H1
H0 = Semua rata-rata ukuran diameter yang dibuat
ketiga mata bor tersebut adalah sama
H1 = Ada rata-rata diameter yang dibuat ketiga mata
bor tersebut yang tidak sama

2. Tentukan tingkat Signifikan (α)


α= 5%
α= 0.05
ALGORITMA UJI F (ANOVA)
UNTUK DATA SAMA
3. Tentukan derajat bebas (db)
Cat :
Data sama
V1 = db numerator
V2 = db denumerator V1 = k-1 V2 = k(n-1)
ALGORITMA UJI F (ANOVA)
UNTUK DATA SAMA
4. Tentukan F tabel (α,V1,V2) : tabel di
modul
α V1 V2
0.05 2 12
F tabel 3.8835
Catatan :
Hasil Fhitung didapat dari cara membaca
tabel UJI ANOVA
ALGORITMA UJI F (ANOVA)
UNTUK DATA SAMA
5. Tentukan Fhitung
Kemampuan Mata Bor
DATA BOR 1 BOR 2 BOR 3

1 254 64516 234 54756 200 40000


2 263 69169 218 47524 222 49284
3 241 58081 235 55225 197 38809
4 237 56169 227 51529 206 42436
5 251 63001 216 46656 204 41616
∑ = ∑ = ∑ = ∑
1246 310936 1130 255690 1029 212145
ALGORITMA UJI F (ANOVA)
UNTUK DATA SAMA
T〖 〗^
5. Tentukan Fhitung (lanjutan)
N

= +∑ ∑ +∑ +∑ (k.n) + +

778771 3405 11594025 15 777651

JKT JKK JKG

JKT-JKK

5836 4716.4 1119.6


ALGORITMA UJI F (ANOVA)
UNTUK DATA SAMA
5. Tentukan Fhitung (lanjutan)
Sumber Keragaman (SK) Jumlah Kuadrat (JK) Derajat Bebas (db) Kuadrat Tengah (KT) f hitung

JKK= db numerator = k-1

Rata-rata kolom

4716.4 2 2358.2 25.27545552

JKG db denumerator = k(n-1)


Galat

1119.6 12 93.3

JKT n-1
TOTAL
5836 14
ALGORITMA UJI F (ANOVA)
UNTUK DATA SAMA
6. Tentukan Kriteria Pengujian

• Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel

• H1 diterima jika Fhitung > Ftabel


Fhitung Ftabel
Maka H1 yang diterima dan H0
ditolak
ALGORITMA UJI F (ANOVA)
UNTUK DATA SAMA
7. Kesimpulan

Jadi, ada rata-rata diameter yang dibuat


ketiga mata bor tersebut yang tidak sama

Anda mungkin juga menyukai