Anda di halaman 1dari 5

Istilah kromatografi berasal dari bahasa Latin chroma berarti warna dan

graphien berarti menulis. Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael


Tswest (1903) seorang ahli botani dari Rusia. Michael Tswest dalam percobaannya ia
berhasil memisahkan klorofil dan pigmen-pigmen warna lain dalam ekstrak
tumbuhan dengan menggunakan serbuk kalsium karbonat (CaCO3) yang diisikan ke
dalam kaca dan petroleum eter sebagai pelarut. Proses pemisahan itu diawali dengan
menempatkan larutan cuplikan pada permukaan atas kalsium karbonat (CaCO3),
kemudian dialirkan pelarut petroleum eter. Hasilnya berupa pita-pita berwarna yang
terlihat sepanjang kolom sebagai hasil pemisahan komponen-komponen dalam
ekstrak tumbuhan. (Alimin, 2007)

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran


senyawa menjadi senyawa murninya dan mengetahui kuantitasnya yang
menggunakan. Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan
sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya. KLT dapat digunakan untuk
memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti lipida – lipida dan
hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan kromatografi kertas.

KLT berguna untuk mencari eluen untuk kromatografi kolom, analisis fraksi
yang diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara kromatografi,
dan isolasi senyawa murni skala kecil.

Pelarut yang dipilih untuk pengembang disesuaikan dengan sifat kelarutan


senyawa yang dianalisis. Bahan lapisan tipis seperti silika gel adalah senyawa yang
tidak bereaksi dengan pereaksi – pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat.
Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifikasi
senyawa.

Nilai Rf untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf dari


senyawa standar. Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh
senyawa dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik asal.
Oleh karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari 1,0. Pelaksaanan kromatografi
lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada
sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras. Jel silika (atau alumina)
merupakan fase diam. Fase diam untuk kromatografi lapis tipis seringkali juga
mengandung substansi yang mana dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet. Fase
gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.Pelaksanaan ini biasanya
dalam pemisahan warna yang merupakan gabungan dari beberapa zat pewarna atau
pemisahan dan isolasi pigment tanaman yang berwarna hijau dan kuning.

Adsorben yang digunakan pada kromatografi lapis tipis biasanya terdiri dari
silika gel atau alumina dapat langsung atau dicampur dengan bahan perekat misalnya
kalsium sulfat untuk disalutkan pada pelat. Pada pemisahannya, fase bergerak akan
membawa komponen campuran sepanjang fase diam pada pelat sehingga terbentuk
kromatogram. Pemisahan yang terjadi berdasarkan adsorbsi dan partisi. (Yazid, 2005)

Prinsip kerja dari kromatografi lapis tipis adalah dengan memisahkan sampel
berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang digunakan.
Pelaksanaan kromatografi biasanya digunakan dalam pemisahan pewarna yang
merupakan sebuah campuran dari beberapa zat pewarna. Contoh pelaksanaan
kromatografi lapis tipis: Sebuah garis menggunakan pinsil digambar dekat bagian
bawah lempengan dan setetes pelarut dari campuran pewarna ditempatkan pada garis
itu. Diberikan penandaan pada garis di lempengan untuk menunjukkan posisi awal
dari tetesan. Jika ini dilakukan menggunakan pewarna alami seperti ekstrak buah
naga, pewarna akan bergerak selayaknya kromatogram dibentuk.
Ketika bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam sebuah
gelas kimia bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut berada di bawah garis dimana posisi bercak
berada.
Alasan untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan bawah kondisi dalam
gelas kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam
gelas kimia biasanya ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahi oleh pelarut.
Kondisi jenuh dalam gelas kimia dengan uap mencegah penguapan pelarut. Karena
pelarut bergerak lambat pada lempengan, komponen-komponen yang berbeda dari
campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak
sebagai perbedaan bercak warna.

Gambar menunjukkan lempengan setalah pelarut bergerak setengah dari lempengan.


Pelarut dapat mencapai sampai pada bagian atas dari lempengan. Ini akan
memberikan pemisahan maksimal dari komponen-komponen yang berwarna untuk
kombinasi tertentu dari pelarut dan fase diam.

Dengan jelas senyawa hanya dapat bergerak ke atas pada lempengan selama waktu
terlarut dalam pelarut. Ketika senyawa dijerap pada jel silika-untuk sementara waktu
proses penjerapan berhenti-dimana pelarut bergerak tanpa senyawa. Itu berarti bahwa
semakin kuat senyawa dijerap, semakin kurang jarak yang ditempuh ke atas
lempengan.
Distance travelled by
the solvent Distance
travelled
by the
various oyes

Dalam contoh yang sudah kita bahas, senyawa yang dapat membentuk ikatan
hidrogen akan menjerap lebih kuat daripada yang tergantung hanya pada interaksi van
der Waals, dan karenanya bergerak lebih jauh pada lempengan. Terdapat perbedaan
bahwa ikatan hidrogen pada tingkatan yang sama dan dapat larut dalam pelarut pada
tingkatan yang sama pula. Ini tidak hanya merupakan atraksi antara senyawa dengan
jel silika. Atraksi antara senyawa dan pelarut juga merupakan hal yang penting-hal ini
akan mempengaruhi bagaimana mudahnya senyawa ditarik pada larutan keluar dari
permukaan silika.

Faktor yang mempengaruhi gerak dan harga Rf:

- Sifat dari penyerap dan derajat aktivitas.

- Struktur kimia dari senyawa dipisahkan

.- Kerapan dari satu pasang penyerap.

- Pelarut (derajat kemurnian) fase bergerak.


Keuntungan KLT:

- Waktu relatif singkat

- Menggunakan inestasi yang kecil.

- Paling cocok untuk analisis bahan alam dan obat.

- Jumlah cuplikan yang dengan sedikit.

- Kebutuhaan ruang minimum.

- Penanganan sederhana.

- Zat yang bersifat asam/basa kuat dapat dipisahkan dengan KLT.

Kelemahan KLT:

- Hanya merupakan langkah awal untuk menentukan pelarut yang cocok dengan pada
kromatografi kolom

- Noda yang terbetuk belum tentu senyawa murni.

Anda mungkin juga menyukai