PENDAHULUAN
Hernia adalah adanya penonjolan peritoneum yang berisi alat visera dari rongga
abdomen melalui suatu lokus minoris resistensieae baik bawaan maupun didapat.
Hernia pada bayi dan anak dapat terjadi pada beberapa bagian tubuhnya, antara lain di
pelipatan paha, umbilikus, sekat rongga dada, dan perut (disebut diafragma) serta
bagian-bagian lainnya. Yang umum terlihat langsung adalah hernia pada umbilikus,
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab
yang didapat. Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut di lateral pembuluh
epigastrika inferior. Disebut indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran, yaitu
annulus dan kanalis inguinalis. Tipe hernia terbanyak yang ditemukan sejak lahir atau
Hernia inguinalis merupakan kelainan bedah anak yang paling sering dijumpai,
terbanyak pada anak laki-laki; ada yang melaporkan perbandingan laki-laki dan wanita
9 : 1. Pieter dan Syamsuhidayat menyimpulkan bahwa 93,4% hernia terdapat pada laki-
laki dan 6,6% pada wanita). Beberapa penulis lainnya menuliskan antara 15–20% pada
Hernia inguinalis pada anak tetap merupakan problem kesehatan yang tidak bisa
lepas dari problem sosial; banyak orang tua membawa anaknya dengan tonjolan di lipat
paha ke dukun sebelum dibawa ke rumah sakit atau dokter; adapula sebagian
masyarakat yang merasa malu bila anak mereka diketahui orang lain sakit demikian,
5
sehingga hal-hal inilah yang kadangkala memperlambat penanganan penyakit dan
khususnya hernia.
Hernia merupakan salah satu kasus dibagian bedah yang pada umumnya sering
operasi. Terapi pilihan untuk hernia inguinalis lateralis adalah operasi, karena hernia
inguinalis lateralis tidak bisa sembuh secara spontan. Operasi ini harus segera dilakukan
secera elektif setelah diagnosis di tentukan, karena akan beresiko tinggi terjadinya
inkarserata di kemudian hari setelah terutama selama tahun pertama kehidupan. Perbaikan
elektif hernia inguinalis lateralis dapat dilakukan pada penderita rawat jalan.
Berikut ini disajikan suatu kasus seorang anak berusia 3,5 tahun yang datang ke
poli bedah dengan diagnosis hernia lateralis inguinalis dextra reponible yang
dibahas apakah tindakan penatalaksaaan ini sudah tepat dan sesuai dengan literatur.
6
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi
Lapisan dinding kulit abdomen terdiri dari, lemak subkutan, scarpa’s fascia,
abdominis, transversalis fascia. Dan di batasi oleh artery epigastrika inferior, ligamentum
Canalis inguinalis merupakan saluran oblik yang menembus bagian bawah dinding
anterior abomen dan terdapat pada kedua jenis kelamin. Canalis inguinalis terletak sejajar
dan tepat di atas ligamentum inguinale. Dining canalis inguinalis di bentuk oleh muskulus
7
2. Definisi Hernia
Hernia adalah adanya penonjolan peritoneum yang berisi alat visera dari rongga
abdomen melalui suatu lokus minoris resistensieae baik bawaan maupun didapat. Pada
hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan
muskulo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia.
Hernia iguinalis lateralis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui
Hernia inguinalis lateralis dapat terjadi karena anomaly congenital atau sebab
yang didapat, hernia inguinalis lateralis dapat di jumpai pada semua usia, lebih banyak
pada pria dari pada wanita. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu
masuk pada annulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan
isi hernia. Disamping itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia untuk
melewati pintu yang cukup lebar tersebut. Faktor yang dipandang berperan kausal
adalah, adanya prosesus vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan dalam rongga perut
Proses turunnya testis mengikuti prosesus vaginalis, pada neonatus kurang lebih
90% prosesus vaginalis tetap terbuka, sedangkan pada bayi umur satu tahun sekitar 30%
prosesus vaginalis belum tertutup. Tapi kejadian hernia inguinalis lateralis pada anak usia
ini hanya beberapa persen. Umumnya disimpulkan bahwa adanya prosesus vaginalis yang
patent bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia inguinalis lateralis, tetapi
8
4. Embriologi dan Patogenesis
pada bulan ke 3 kehidupan fetus. Testis turun dari dinding belakang abdomen melalui
canalis inguinalis menuju kantong scrotum; hal ini amat erat hubungannya dengan
kejadian hernia inguinalis lateralis dan hidrokel pada anak-anak. Pada waktu
perkembangan lebih lanjut bagian distal prosessus vaginalis bersatu dan menutupi testis
terjadinya hernia dan hidrokel, yang merupakan masalah yang paling sering dijumpai
pada daerah lipat paha pada anak. Obliterasi pada distal procesus vaginalis dengan
daerah proximal yang paten dapat menyebabkan herniasi usus halus kedalamnya,
Klasifikasi hernia pada daerah lipat paha ditetapkan oleh Konsensus pada
Konferensi Workshop Pembedahan Hernia oleh German Surgical Society pada bulan
menyatakan terdapat lima prinsip pembagian hernia pada daerah lipat paha, yaitu : (1)
indirek, (2) direk, (3) kombinasi, (4) femoralis, dan (5) rekuren. Ukuran defek juga
dimasukkan sebagai tambahan; A untuk ukuran < 1,5 cm; B untuk 1,5-3 cm;dan C
9
Berdasarkan anatomical site-nya, hernia dapat dibedakan menjadi reducible
(reponible), inkarserata atau strangulata. Pada hernia reponible, isi dari kantong hernia
dapat kembali secara spontan ke cavum abdomen atau terdorong kembali dengan
penekanan yang gentle. Ketika hernia bersifat inkarserata, maka merupakan hernia
irreducible (irreponible). Pada hernia irreponible terdapat obstruksi usus dan jika
6. Manifestasi Klinis
Hernia inguinalis lateralis biasanya terlihat sebagai benjolan pada daerah inguinal
dan meluas ke depan atau ke dalam skrotum. Kadang-kadang, anak akan datang dengan
bengkak skrotum tanpa benjolan sebelumnya pada daerah inguinal. Orang tuanya biasanya
sebagai orang pertama yang melihat benjolan ini, yang mungkin muncul hanya saat
menangis atau mengejan. Selama tidur atau apabila pada keadaan istirahat atau santai,
hernia menghilang spontan tanpa adanya benjolan atau pembesaran skrotum. Riwayat
bengkak pada pangkal paha, labia, atau skrotum berulang-ulang yang hilang secara spontan
Pemeriksaan fisik akan menunjukkan benjolan inguinal pada setinggi cincin interna
atau eksterna atau pembengkakan skrotum yang ukurannya dapat berkurang atau
berfluktuasi. Cara klasik memeriksa hernia inguinalis orang dewasa dengan menempatkan
jari telunjuk pada kanalis inguinalis, yang sebenarnya pada bayi tidak perlu dilakukan, dan
ternyata bisa menyebabkan perasaan tidak enak. Hal ini karena cincin interna dan eksterna
pada dan anak paralel. Hernia inguinalis lateralis dapat diketahui dengan meletakkan bayi
tidur telentang dengan kaki lurus dan tangan diatas kepala. Posisi ini dapat menyebabkan
bayi menangis menangis, dan dapat meningkatkan tekanan intra abdomen dan akan
10
dalam skrotum. Anak yang lebih tua dapat diperiksa dengan berdiri, yang juga akan
meningkatkan tekanan intra abdomen dan memperlihatkan hernia tersebut. Testis yang
retraksi sering terjadi pada bayi dan anak-anak daan bisa menyerupai hernia inguinalis
dengan benjolan di atas cincin eksterna. Karena itu sangat penting meraba testis sebelum
meraba benjolan inguinal. Hal ini akan memungkinkan diferensiasi antara keduanya dan
kelainan pangkal paha akut, pemeriksa awalnya memeriksa cincin interna pada sisi yang
tidak terlihat dan kemudian dapat mengusapkan jari telunjuk atau jari kelima ke cincin
interna pada daerah yang terlibat. Pada kasus dengan hernia inguinalis lateralis organ dalam
abdomen bisa di palpasi secara menyeluruh melalui cincin interna. Cara ini sangat mebantu
dalam membedakan hernia inkarserasi dengan hidrokel tali akut atau kelainan linguinal lain
Kadang sulit membedakan hernia inguinalis total dengan hidrokel murni. Dua
keadaan ini biasanya dapat di bedakan dengan anamnesis yang cermat. Pada bayi dengan
hernia inguinalis total pembengkakan skrotum bervariasi selam satu hari, biasanya cukup
besar apabila bayi menangis atau mengejan, dan menghilang atau kembali menjadi kecil
selama relaksasi. Hidrokel murni tidak berubah besarnya selam sehari tetapi bisa secara
bertahap menghilang selama usia tahun pertama. Hidrokel dan hernia inguinalis total ini
keduanya tembus pandang dan mungkin sulit dibedakan satu sama lain karena kadang-
kadang hernia inguinalis total tidak dapat berkurang secara manual karena penyempitan di
dalam kanalis inguinalis kecil. Pada keadaan ini, anamnesis sangat di perlukan untuk
melakukan operasi. Pada beberapa keadaan anak dengan hernia inguinalis, benjolan
inguinal atau pembengkakan skrotum mungkin tidak ada pada saat pemeriksaan fisik, dan
11
”sutra”. Tanda sutra ini di dapat dengan meraba funikulus spermatikus di atas tuberkulum
pubis. Dua lapisan peritoneum yang melekat satu sama lain akan terasa seperti sutra. Tanda
sutra yang di temukan, serta anamnesis yang baik dapat membantu mendiagnosis hernia
ingunalis. Kadang-kadang, kandung kemih yang penuh akan mengoklusi cincin inguinal
eksterna sehingga henia tidak dapat ditunjukkan. Pengosongan kandung kencing mungkin
Teknik pemeriksaan
mengikuti jalannya spermatid cord di canalis inguinalis serta dapat melalui annulus
Resistentie Secara klinis HIL dan HIM dapat dibedakan dengan tiga teknik pemeriksaan
sederhana yaitu finger test, Ziemen test dan Tumb test. Cara pemeriksaannya sebagai
berikut :
ke kanal inguinal.
Lateralis.
12
Pemeriksaan Ziemen Test :
kanan.
pada :
Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan
7. Penatalaksanaan
Terapi pilihan untuk hernia inguinalis lateralis adalah operasi, karena hernia
inguinalis lateralis tidak bisa sembuh secara spontan. Operasi ini harus segera dilakukan
secera elektif setelah diagnosis di tentukan, karena akan beresiko tinggi terjadinya
inkarserata di kemudian hari setelah terutama selama tahun pertama kehidupan. Perbaikan
elektif hernia inguinalis lateralis dapat dilakukan pada penderita rawat jalan.1
kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan kemudian direposisi.
Kantong dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong. Pada herniaplastik dilakukan tindakan
13
memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis
inguinalis.
8. Komplikasi
intrabdomen, infark testis, testicular atrofi, ganggren ovarii dan/ tuba fallopi dan
infertilitas. Komplikasi yang paling sering terjadi pada hernia inguinalis adalah
inkarserasi, di mana usus/alat-alat viscera terjepit dan tidak bisa masuk kembali ke
cerna, atau terjadi nekrosis sampai perforasi. Akibat penyumbatan usus terjadi aliran
balik berupa muntah-muntah sampai dehidrasi dan shock dengan berbagai macam akibat
lain.
14
9. Prognosis
Prognosis hernia inguinalis lateralis pada bayi dan anak sangat baik. Insiden
terjadinya komplikasi pada anak hanya sekitar 2%. Insiden infeksi pasca bedah mendekati
1%, dan recurent kurang dari 1%. Meningkatnya insiden recurrent ditemukan bila ada
15
BAB IV
KESIMPULAN
Hernia adalah adanya penonjolan peritoneum yang berisi alat visera dari rongga
abdomen melalui suatu lokus minoris resistensieae baik bawaan maupun didapat.
Hernia pada bayi dan anak dapat terjadi pada beberapa bagian tubuhnya, antara lain di
pelipatan paha, umbilikus, sekat rongga dada, dan perut (disebut diafragma) serta
bagian-bagian lainnya.
Hernia inguinalis lateralis biasanya terlihat sebagai benjolan pada daerah inguinal
dan meluas ke depan atau ke dalam skrotum. Kadang-kadang, anak akan datang dengan
Terapi pilihan untuk hernia inguinalis lateralis adalah operasi, karena hernia
kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan kemudian direposisi.
intrabdomen, infark testis, testicular atrofi, ganggren ovarii dan/ tuba fallopi dan
infertilitas.
Prognosis hernia inguinalis lateralis pada bayi dan anak sangat baik. Insiden
16