No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 2019
Halaman : 1 dari 4
1. Pengertian Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat kosongnya
cadangan besi tubuh (depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk
eritropoesis berkurang, yang pada akhirnya pembentukan hemoglobin (Hb)
berkurang.
2. Tujuan Menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi dan memberikan tata laksana
yang tepat
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No.445.4/098/Kapus/III/2017 tentang
Pelayanan Klinis di Puskesmas
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur 1. Petugas memperkenalkan diri kepada pasien
2. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang
perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan
kesadaran dan kepatuhan dalam nerobat serta meningkatkan
kualitas hidup.
3. Menegakkan diagnose difinitif secara pasti
4. Setelah menegakkan diagnosis diberikan sulfat ferrosus 3 x 200mg
(200mg mengandung 66 mg besi elemental)
5. Pasien diberikan penjelasan mengenai cara minum, efek samping
obat berupa mual, muntah, konstipasi, diare serta BAB kehitaman
6. Bila terjadi efek samping obat maka segera ke pelayanan
kesehatan.
Rencana tindak lanjut
7. Penegakkan diagnosis difinitif anemia defisiensi besi memerlukan
pemeriksaan laboratorium di layanan skunder dan penatalaksanaan
selanjutnya di layanan primer.
Menegakkan
diagnosa
Memberikan obat
sulfat ferosus 3x
200mg
Menjelaskan cara
minumdan efek
samping obat
Rencana Tindak
lanjut dgengan
pemeriksaan ke
laborat sekunder