BAB I
PENDAHULUAN
Sumber Pendapatan Asli Daerah antara lain adalah pajak dan retribusi di mana
dengan propinsi Jawa Tengah, sedangkan bagian selatannya relatif datar. Ada
beberapa sungai besar yang melintasi kabupaten ini, yaitu: Kali Progo (yang
membatasi antara Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo), Kali Code,
Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110° 33′ 00″ dan
110° 13′ 00″ Bujur Timur, 7° 34′ 51″ dan 7° 47′ 30″ Lintang Selatan.Wilayah
Propinsi Jawa Tengah, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo,
Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah dan sebelah
2
http://www.slemankab.go.id/profil-kabupaten-sleman/geografi/letak-dan-luas-wilayah (Diunduh
1/2/2015).
3
305.376, dan Penduduk Kabupaten Sleman sebagian besar berada pada rentang
dilewati jalur lintas propinsi (jalan negara) yang merupakan jalur ekonomi yang
Jalur ini melewati wilayah Kecamatan Prambanan, Kalasan, Depok, Mlati, dan
Gamping.Selain itu, wilayah Kecamatan Depok, Mlati dan Gamping juga dilalui
hulu Kota Yogyakarta. Mengacu pada letak kota dan mobilitas kegiatan
Bupati (Perbup) Sleman No 50 Tahun 2011 tentang uraian tugas, fungsi, dan tata
kerja dinas pendapatan daerah. Di mana secara khusus tertuang pada Bab II,
yakni pasal 2 tentang rincian tugas, dan pasal 3 tentang susunan organisasi.4Pasal
pemerintah daerah yang dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah
3
http://www.slemankab.go.id/profil-kabupaten-sleman/geografi/karakteristik-wilayah.(Diunduh
4/1/2015).
4
http://jdih.slemankab.go.id/file/perbup_2011_50.pdf..pdf (diunduh 27/12/2014).
5
peran Pendapatan Asli Daerah (PAD), dimana salah satunya adalah pajak dan
retribusi daerah secara optimal, sehingga akan tersedianya keuangan daerah yang
Sleman sebagai salah satu daerah otonom di Propinsi DIY memiliki potensi yang
sangat besar untuk tumbuh dan berkembang. Adapun data mengenai laju
pertumbuhan dari tahun 2007 sd 2011 dapat di lihat dalam tabel 1.1. di bawah
ini:
6
Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota Prov DIY Tahun 2007 – 2011
(%)
dari sektor retribusi dan pajak daerah. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi
suatu daerah akan membawa implikasi terhadap derajat hidup masyarakat, dan
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus
5
Lubis, Irwansyah.2010. Menggali Potensi Pajak Perusahaan dan Bisnis denga Pelaksanaan
Hukum,Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hlm, 84.
7
bersifat langsung.6
namun pelayanan retribusi parkir ini memiliki peran tinggi dalam menyokong
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Prinsip Otonomi Daerah. Dalam
artian tersebut, maka pemerintah daerah memiliki hak otonom dalam mengelola
dan mengatur urusan pemerintahan, di luar yang menjadi urusan yang ditetapkan
dalam undang-undang.
khusunya retrebusi dan pajak daerah karena peranan pendapatan asli daerah di
pengguna jasa.
negeri maupun swasta, antara lain adalah UGM, UNY, UIN yang merupakan
perguruan tinggi negeri yang jumlah mahasiswanya sangat banyak, belum lagi
pusat perbelanjaan dan daerah wisata, maka sasaran retribusi parkir pun sangat
daerah tepi jalan yang relatif macet dan padat kendaraan diberlakukan lebih
mahal daripada tarif di daerah yang tidak macet dan sepi kendaraan.Tarif parkir
umum.Perbedaan tarif tersebut diberlakukan atas dasar asas keadilan yang juga
Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah retribusi parkir di tepi
dalam pasal 8 perda tersebut, bahwa prinsip dalam penetapan tarif retribusi
pengendalian atas pelayanan parkir di tepi jalan umum. 7 Selain itu, pihak ketiga
(pengelola parkir) tentunya harus mengacu pada ketentuan yang berlaku di Dinas
7
http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/files/KAB_SLEMAN_1_2012.pdf (diunduh 2/1/2015).
9
penanggungjawab.
Oleh karena kawasan Kabupaten Sleman terdiri dari ragam kawasan yang
dengan fasilitas umum, makaperbedaan tarif parkir di tepi jalan pun menjadi
sorotan yang menarik untuk diangkat. Adapun lokasi-lokasi yang diangkat dalam
penelitian ini dan tergolong kawasan padat lalu lintas yaitu: JL. Affandi Gejayan,
JL. Colombo, JL. Cik Ditiro, dan JL. Simanjuntak.Kemudian lokasi yang
disebutkan, maka diharapkan akan mewakili kondisi dari lokasi yang telah
peneliti tentukan, yakni dengan mengacu pada terjadinya perbedaan tarif parkir.
10
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh retribusi parkir di tepi jalan dan tempat khusus parkir
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Objektif
2. Tujuan Subjektif
Mada.
D. Keaslian Penelitian
hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan penulis. Penulisan hukum
Gadjah Mada, terdapat penulisan hukum yang terkait dengan retribusi parkir di
Makasar” yang disusun oleh Ismai Dwi Saputra pada tahun 2013 dan penulisan
Daerah Kabupaten Sidoarjo” yang disusun oleh Murlan Suyanto pada tahun
2010.
tujuan retribusi parkir terhadap Pendapatan Asli Daerah yang terdapat pada
pembahasan yang akan penulis angkat, dalam penulisan ini penulis akan terfokus
terhadap perbedaan tarif parkir yang ada di beberapa tempat yang memiliki
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 15 Tahun 2013 dan beberapa sudut
Undang Perpajakan, dan penulis memilih kota Sleman sebagai lokasi penelitian.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan berguna baik secara akademis maupun secara
aplikatif (terapan). Adapun kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini
1. Untuk mengembangkan daya pikir dan analisis yang akan membentuk pola
F. Batasan Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi/Titik Parkir
b. JL. Colombo
d. JL. Simanjuntak
e. JL. Kaliurang KM 13