Materi Sistran
Materi Sistran
SISTEM TRANSPORTASI
PERENCANAAN KELEMBAGAAN
DALAM SISTRAN
KONSEP
PERENCANAAN MODA
SURVAI
TRANSPORTASI TERMINAL /PARKIR
KETERKAITAN ASPEK-
ASPEK DALAM SISTRAN
KONSEP DASAR
PEMODELAN DALAM
SISTEM TRANSPORTASI
PEMODELAN
TRANSPOTASI
MATA KULIAH
SISTEM TRANSPORTASI
PENDAHULUAN
Pada saat ini kita masih merasakan banyak permasalahan transportasi yang
sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1960-an dan 1970-an, misalnya :
Kemacetan
Polusi Suara dan Udara
Kecelakaan dan Tundaan.
Permasalahan tersebut masih kita rasakan tetapi dengan tingkat kualitas yang
jauh lebih parah dan kuantitas yang jauh lebih besar.
PERENCANAAN TRANSPORTASI :
Suatu proses yang tujuannya mengembangkan sistem
transportasi yang memungkinkan manusia dan barang
bergerak atau berpindah tempat dengan
aman,nyaman,murah dan cepat.
Sistem Sistem
kegiatan jaringan
Sistem
pergerakan
Sistem kelembagaan
Seperti kita ketahui, pergerakan lalu lintas timbul karena adanya proses
pemenuhan kebutuhan. Kita perlu bergerak karena kebutuhan kita tidak bisa
dipenuhi di tempat kita berada. Setiap tata guna lahan atau sistem kegiatan
(sistim mikro yg pertama) mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan
membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses
pemenuhan kebutuhan.
Sistem tersebut merupakan sistem pola kegiatan tata guna lahan yang tediri
dari sistem pola kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan dll. Kegiatan yg
timbul dalam sistem ini membutuhkan pergerakan sebagai alat pemenuhan
kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari yang tidak dapat dipenuhi oleh
tata guna lahan tersebut. Besarnya pergerakan sangat berkaitan erat dengan
jenis dan intensitas kegiatan yang dilakukan.
Pergerakan yg berupa pergerakan manusia dan/atau barang tersebut jelas
membutuhkan moda transortasi (sarana) dan media (prasarana) tempat moda
transportasi tersebut bergerak. Prasarana transportasi yg diperlukan
merupakan sistem mikro yg kedua yg biasa dikenal dg sistem jaringan yang
meliputi sistem jaringan jalan raya, kereta api, terminal bus, bandara dan
pelabuhan laut.
Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan ini menghasilkan
pergerakan manusia dan/atau barang dalam bentuk pergerakan kendaraan
dan /atau orang (pejalan kaki). Suatu sistem mikro yg ketiga atau sistem
pergerakan yg aman, cepat, nyaman, handal dan sesuai dg lingkungannya
dapat tercipta jika pergerakan tersebut diatur oleh sistem rekayasa dan
manajemen lalulintas yg baik.
Sesuai dengan GBHN 1993, dalam usaha untuk menjamin terwujudnya
pergerakan yg aman, nyaman, lancar, murah, handal dan sesuai dg
lingkungannya, maka dalam sistem transportasi makro terdapat sistem mikro
tambahan lainnya yang disebut sistem kelembagaan yg meliputi individu,
kelompok, lembaga, dan instansi pemerintah serta swasta yg terlibat secara
sistem kelembagaan yg berkaitan dg masalah transportasi secara umum
adalah sebagai berikut :
Sistem kegiatan : Rencana tata guna lahan yg baik (lokasi toko,
sekolah, perumahan, pekerjaan, dll yg benar) dapat mengurangi
kebutuhan akan perjalanan yg panjang sehingga membuat interaksi
menjadi lebih mudah. Perencanaan tata guna lahan biasanya memerlukan
waktu cukup lama dan tergantung pada badan pengelola yg berwenang
untuk melaksanakan rencana tata guna lahan tersebut.
Bappenas, Bappeda Tingkat I dan II, Bangda, Pemda (Pranannya
memberikan kebijakan baik yg berskala wilayah, regional, maupun
sektoral).
Sistem jaringan : Hal yang dapat dilakukan misalnya meningkatkan
kapasitas pelayanan prasarana yang ada : melebarkan jalan, menambah
jaringan jalan baru, dll.
Departemen Perhubungan (Darat, Laut, Udara), Bina Marga
Sistem pergerakan : Hal yang dapat dilakukan antara lain mengatur
teknik dan manajemen lalulintas (jangka pendek), fasilitas angkutan
umum yang lebih baik (jangka pendek dan menengah), atau
pembangunan jalan (jangka panjang).
DLLAJ, Organda, Polantas dan masyarakat.