OLEH
KELOMPOK 1
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan
makalah pengetahuan bagi mahasiswa maupun para pembaca untuk
bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas
kuliah dari dosen mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan dengan judul
“KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR”. Dalam penulisan makalah ini
kami berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti oleh para pembaca.
ami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karenanya, kami menerima kritik dan saran
yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istirahat dan tidur yang tepat sama pentingnya dengan nutrisi yang
baik dan latihan yang adekuat. Setiap orang memerlukan jumlah istirahat
dan tidur yang berbeda. Dengan tidak tepatnya jumlah tidur dan istirahat
seseorang maka akan mempengaruhi pada kemampuan berkonsentrasi,
membuat keputusan, kelabilan emosi, serta partisipasi dalam kehidupan
sehari-hari yang menurun. (Potter dan Perry,2013)
Tidur adalah suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh ketengan
tanpa kegiatan yang erupakan urutan siklus yang berulan-ulang dan
masing-masing menyatakan fase kegiatan otak dan badanlah yang
berbeda.(e-jurnal.com)
B. Fungsi Tidur
Tujuan tidur masih belum jelas. Tidur berkonstribusi dalam
menjaga kondisi fisiologis dan psikologis. Tidur NREM membantu
perbaikan jaringan tubuh. Selama tidur NREM, fungsi biologis lambat.
Denyut jantung normal orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70-
80 denyut per menit atau kurang jika individu berada dalam kondisi fisik
yang sangat baik. Namun, selama tidur denyut jantung turun ampai 60
denyut per menit aau kurang. Ini berarti bahwa selama tidur jantung
berdetak 10-20 kali lebih lambat dalam setiap menit atau 60-120 kali
lebih sedikit dalam setiap jam. Oleh karena itu, tidur nyenyak
bermanfaat dalam mempertahankan fungsi jantung. Fungsi biologis
lainnya yang menurun selama tidur adalah pernafasan, tekanan darah,
dan otot.
C. Mekanisme Tidur
Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani
dan kelelahan mental. Dengan tidur semua keluhan hilang arau
berkurang dan akan kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 3
stadium lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara fase
NREM dan REM terdiri secara bergantian antara 4 – 7 kali siklus semalam.
Bayi baru lahir total tidur 16 – 20 jam/hari, anak-anak 10 – 12 jam/hari,
kemudian menurun 9 – 10 jam/hari pada umur di atas 10 tahun dan kira-
kira 7 – 7,5 jam/hari pada orang dewasa.
1. Neonatus
Neonatus atau bayi baru lahir sampai usia 3 bulan tidur rata-rata
sekitar 16 jam sehari, tidur hampir terus-menerus selama minggu
pertama. Siklus tidur umumnya 40 – 50 menit dengan bangun setelah
1 – 2 siklus tidur. Sekitar 50% dari tidur ini adalah tidur REM yang
merangsang pusat otak yang lebih tinggi. Hal ini penting untuk
perkembangan karena neonatus tidak bekerja cukup lama untuk
stimulasi eksternal yang signifikan.
2. Bayi
3. Balita
Pada umur 2 tahun, anak-anak biasanya tidur sepanjang malam dan
tidur siang setiap hari. Total tidur rata-rata 12 jam sehari. Setelah 3
tahun, anak-anak sering tidak tidur siang (Hockenberry dan Wilson,
2006). Umum bagi balita untuk terbangun di malam hari. Persentase
tidur REM terus menerus. Selama masa ini, balita mungkin tidak mau
tidur pada malam hari karena kebutuhan otonomi atau takut berpisah
dari orang tua mereka.
4. Anak-anak Prasekolah
6. Remaja
7. Dewasa Muda
8. Dewasa Menengah
Selama masa dewasa menengah, total waktu tidur di malam hari mulai
menurun. Jumlah tidur stadium 4 mulai turun, penurunan terus
berlanjut seiring dengan meningkatnya usia. Insomnia sangat umum,
mungkin karena perubahan dan stres pada usia dewasa menengah.
Kecemasan, depresi, atau penyakit fisik tertentu yang menyebabkan
gangguan tidur. Wanita menopause sering mengalami gejala insomnia.
9. Lansia
2. Gaya Hidup
4. Stres Emosional
Klien yang berusia lebih tua lebih sering mengalami kehilangan yang
mengarah ke sters emosional seperti pensiun, gangguan fisik, atau
kematian orang yang dicintai. Lansia dan orang yang menalami
masalah depresi suasana hati mengalami penundaan waktu tidur,
munculnya tidur REM labih awal, sering terbangun, meningkatkan
waktu total tidur, perasaan tidur buruk, dan bangun lebih awal.
5. Lingkungan
1) Insomnia
Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mencukupi
kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Seseorang
yang terbangun dari tidur, tetapi merasa belum cukup tidur dapat
disebut mengalami insomnia (Japardi, 2002).
Ada tiga jenis insomnia diantaranya:
a. Insomnia inisial: ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai
tidur.
b. Insomnia intermitten: ketidakmampuan untuk memepertahankan
tidur atau keadaan sering terjaga tidur.
c. Insomnia terminal: bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang
mengalami insomnia diantaranya adalah rasa nyeri, kecemasan,
ketakutan, tekanan jiwa, dan kondisi yang tidak menunjang untuk
tidur. Perawat dapat membantu klien mengatasi insomnia melalui
pendidikan kesehatan, menciptakan lingkungan yang nyaman, melatih
klien relaksasi, dan tindakan lainnya.
Ada beberapa tindakan atau upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi insomnia yaitu:
a. Memakan makanan berprotein tinggi sebelum tidur, seperti keju
atau susu
b. Usahakan agar selalu beranjak tidur pada waktu yang sama
c. Hindari tidur di waktu siang atau sore hari
d. Berusaha untuk tidur hanya apabila merasa benar-benar kantuk
dan tidak pada waktu kesadaran penuh
e. Hindari kegiatan-kegiatan yang membangkitkan minat sebelum
tidur
f. Lakukan latihan-latihan gerak badan setiap hari, tetapi tidak
menjelang tidur
g. Gunakan teknik-teknik pelepasan otot-otot serta meditasi sebelum
berusaha untuk tidur
2) Somnambulisme
3) Enuresis
4) Narkolepsi
6) Mendengkur
4.1 Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia yang termasuk ke dalam kebutuhan fisiologis. Istiarahat dan
tidur sebagai salah satu kebutuhan dasar yang universal, karena semua
manusia membutuhkan kebutuhan tidur dan istirahat. Hal ini
mengindikasikan bahwa tidur memiliki peranan yang penting bagi
manusia. Potter & Perry (2005) mengatakan bahwa kebutuhan untuk
istirahat dan tidur adalah penting bagi kualitas hidup semua orang.
Namun demikian, tiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda dalam
jumlah tidur (Quantity of Sleep) dan kualitas tidur (Quality of Sleep).
Fungsi dari istirahat dan tidur adalah memperbaiki keadaan
fisiologis dan psikologis,melepaskan stress dan ketegangan, memulihkan
keseimbangan alami diantara pusat-pusat neuron, waktu untuk
memperbaiki dan menyiapkan diri untuk periode bangun,memperbaiki
proses biologis dan memelihara fungsi jantung, mengembalikan
konsentrasi dan aktivitas sehari-hari, menghemat dan menyediakan
energi bagi tubuh, memelihara kesehatan optimal dan mengembalikan
kondisi fisik tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan istirahat-tidur antara lain penyakit, lingkungan, kelelahan,
gaya hidup, stress emosional, stimulan dan alkohol, diet, merokok,
medikasi, motivasi.Sedangkan masalah yang seringkali ditemukan terkait
pemenuhan kebutuhan istirahat-tidur diantaranya insomnia, parasomnia,
hipersomnia, narkolepsi, apnea saat tidur.
4.2 Saran
1. Dalam memberikan tindakan keperawatan hendaknya diperhatikan
betul prosedur kerja yang akan dijalankan.
2. Mahasiswa hendaknya dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia
yang berhubungan dengan istirahat dan pola tidur sebelum melakukan
tindakan keperawatan.
3. Menjelaskan atau memberitahukan pada pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan harus selalu diterapkan oleh perawat sebelum
melakukan tindakan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Capernito-Moyet.2010.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi13.
Jakarta:EGC
McCance KL, et al.2010.Pathophisiology:The Biology Basic For Disease In
Adults and Children.6th Edition.Mosby Elsevier
NANDA International.2011.Nursing Diagnosis : Definitions & Classification
2012-2014.Heather Herdman. Alih Bahasa Made Sumarwati, S.Kp., MN.
EGC:Jakarta
Potter,Perry.2013.Fundamental of Nursing.8th Edition.Mosby Elsevier
Potter,Perry.2011.Basic Nursing.7th Edition.Mosby Elsevier
Potter,Perry.2010.Fundamentals of Nursing Fundamental Keperawatan. Buku
3 Edisi 7.Salemba Medika:Jakarta
Siregar, Mukhlidah Hanum.2011.Mengenal Sebab-sebab, Akibat-akibat, dan
Cara Terapi Insomnia.Flashbooks:Jogjakarta
Wilkinson dan Ahern.2009.Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi
9.Jakarta:EGC
_________http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-tidur-menurut-para-
ahli.html, diakses 27 Maret 2015