Anda di halaman 1dari 5

Berikut adalah laporan neraca perbandingan dan laporan rugi-laba perbandingan PT.

JASJUS MANIA
tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016.

PT JASJUS MANIA
Neraca Perbandingan
31 Desember 2012 - 2016

PT JASJUS MANIA
Laporan Rugi Laba Perbandingan
Untuk Tahun 2012 - 2016
Berdasarkan laporan neraca dan laporan rugi laba PT. JASJUS MANIA diatas tentukanlah :
a. Trend dalam prosentase tahun 2013 sampai 2016 dengan tahun dasar 2012
b. Berilah analisa mengenai trend dalam prosentase yang telah dihitung pada poin a
PENYELESAIAN
JAWABAN No. 1

PT JASJUS MANIA
Neraca Perbandingan
31 Desember 2012 - 2016

PT JASJUS MANIA
Laporan Rugi Laba Perbandingan
Untuk Tahun 2012 - 2016
a. Berilah analisa mengenai trend dalam prosentase yang telah dihitung pada poin a :
Dari laporang keuangan PT. JASJUS MANIA yang terdiri dari Neraca dan Laporan Rugi-Laba
tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016 dengan menggunakan tahun dasar 2012 dapat diketahui
bahwa telah terjadi perubahan – perubahan atau kecenderungan – kecenderungan baik yang
menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, hal ini terbukti bahwa :
a. Posisi keuangan jangka pendek menunjukkan perkembangan yang menguntungkan walaupun
hutang jangka pendek naik, namun kenaikan itu telah diimbangi dengan kenaikan aktiva lancar
dengan tingkat yang lebih besar. Aktiva lancar naik dari Rp. 1.910.000 menjadi Rp. 2.370.000
(24%) sedangkan hutang lancar naik dari Rp. 570.000 menjadi Rp. 610.000 (7%). Kenaikan
penjualan dari Rp. 4.000.000 menjadi Rp. 5.260.000 (32%) diimbangi dengan penurunan piutang
sebesar 2%. Hal ini menunjukan bahwa bagian penagihan bekerja lebih efektif atau adanya
syarat – syarat penjualan yang mendorong para langganan membeli dengan tunai atau membayar
hutangnya dalam jangka pendek.
b. Kenaikan persediaan barang dagangan dari Rp. 720.000 menjadi Rp. 1.160.000 (61%)
menunjukan perkembangan yang kurang menguntungkan, karena kenaikan penjualan tersebut
hanya diimbangi dengan kenaikan penjualan sebesar 32%. Hal ini menunjukan ada investasi
yang terlalu besar dalam persediaan (kebijaksanaan dalam persediaan yang kurang tepat).
c. Dalam jangka waktu 5 tahun perusahaan tidak melakukkan pengeluaran investasi, hal ini
terbukti adanya pertambahan aktiva tetap yang sangat kecil selama 5 tahun tersebut, yaitu dari
Rp. 3.780.000 menjadi Rp. 3.910.000 (naik 3%). Kenaikan aktiva tetap yang kecil ini justru
penjualan naik 32% apakah kenaikan penjualan ini disebabkan oleh bertambahnya volume
penjualan atau adanya kenaikan harga – harga pada umumnya.
d. Dari faktor solvabilitas dapat ditunjau dari penurunan hutang dari Rp. 920.000 menjadi Rp.
860.000 (7%) diimbangi dengan kenaikan modal sendiri (owner’s equity) dari Rp. 4.770.000
menjadi Rp. 5.420.000 (14%).
e. Ditinjau dari faktor rentabilitas menunjukkan bahwa perusahaan semakin rendabel, karena
kenaikan laba operasi dari Rp. 330.000 menjadi Rp. 600.000 (naik 82%) sedangkan aktiva tetap
hanya naik 3%.
f. Ditinjau dari segi effisiensi menunjukkan bahwa perusahaan semakin effisien, hal ini terbukti
dengan adanya kenaikan penjualan 32% diimbangi kenaikan harga pokok dengan tingkat yang
lebih rendah 31% dan kenaikan biaya penjualan 2%. Dengan kata lain management semakin
mampu untuk mengadakan pengawasan biaya dan ongkos – ongkos dalam rangka menaikkan
penjualan.

Anda mungkin juga menyukai