Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM MINERALOGI DAN PETROLOGI

Hari, tanggal : Rabu, 18 September 2019 Nama : A. Derry Priatna T


Acara : Batuan Sedimen Klastik No.Stb :

No. Urut :4
No. Peraga :4
Jenis Batuan : Sedimen
Warna
- Segar : Putih
- Lapuk : Putih kekuningan
Tekstur
- Ukuran : 1/4 – 1/2
- Bentuk : Angular - subangular
- Sortasi : Baik
- Kemas : Tertutup
- Porositas : Baik
- Permeabilitas : Baik
Komposisi Mineral :
Komposisi Bentuk Ukuran Batuan Asal Jumlah
Fragmen

Matriks

Semen Silikaan

Struktur : Perlapisan
Nama Batuan : Batupasirsedang (Wentworth 1922)

Keterangan : Sampel ke-empat dengan dengan nomor peraga 4


termasuk salah satu batuan sedimen dengan warna segar putih serta warna lapuk
putih kekuningan. Untuk tekstur sendiri terbagi menjadi enam bagian yang
pertama ukuran yaitu 1/4-1/2, bentuk sampel angular sampai subanglar karena
sampel batuan memiliki sisi yang agak tajam daripada membulat. Sortasi sampel
baik maka kemasnya adalah tetutup, sedangkan untuk porositas sampel baik
sehingga perrmeabilitasnya juga baik. Komposisi mineralnya termasuk silikaan
dengan struktur perlapisan. Nama batuannya adalah batupasirsedang.
Pasir biasanya tersusun atas partikel atau butiran mineral, batuan atau
bahan organik yang telah berubah menjadi ukuran "pasir" oleh proses pelapukan
dan terangkut ke suatu lingkungan pengendapan oleh media transportasi berupa
air, angin atau es. Waktu dan jarak transportasi mereka mungkin singkat atau
signifikan. Selama perjalanan butiran ini, akan selalu ditindaklanjuti oleh
pelapukan kimia dan fisika. Jika pasir diendapkan dekat dengan sumber
batuannya, komposisinya akan menyerupai batuan induknya. Namun, semakin
lama waktu dan jarak yang memisahkan batuan sumber dari endapan pasirnya,
komposisi tersebut akan signifikan berubah selama proses transportasi. Butiran
yang terdiri dari bahan mudah lapuk akan diubah dan mineral atau partikel yang
secara fisik lemah akan hilang atau hancur. Apabila batuan granit adalah sumber
bahan asli dari pasir, maka batu pasir akan tersusun atas butiran-butiran mineral
dari hornblende, biotit, ortoklas dan kuarsa. Hornblende dan biotit yang paling
rentan mengalami perubahan kimia dan fisika sehingga mereka akan tersingkir di
tahap awal transportasi. Ortoklas dan kuarsa akan bertahan lama karena ikatan
kimia mereka lebih intens dan tidak rentan terhadap pembelahan (cleavege).
Mineral kuarsa biasanya paling banyak membentuk butiran pasir, butiran-butiran
kuarsa inilah yang akan membentuk batu pasir yang biasa kita sebut sebagai "batu
pasir kuarsa".
Batupasir dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari sebagai bahan
kontruksi bangunan, selain itu sebagai bahan pembuat kaca, bahana pembuat
keramik, serta dapat bermanfaat sebagai bahan membuat semen.

Anda mungkin juga menyukai