TENTANG
KEBIJAKAN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS PENGARON
MEMUTUSKAN
Nama
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR…….
TENTANG : KEBIJAKAN
PENUNJANG PELAYANAN
KLINIS PUSKESMAS
PENGARON
A. PELAYANAN LABORATORIUM:
1. Jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan di Puskesmas meliputi;
a. Darah Hematologi:
Darah Lengkap
Hb Sahli
Golongan Darah
Kimia Darah:
Gula Darah
Cholesterol Total
Asam Urat
Serologis:
Widal
HbsAg stick
Sifilis stick
B20 / HIV stick
Parasitologi
Malaria ( apusan darah malaria )
RDT malaria
b. Urin Urin Rutin
Sedimen Urin
Urin 3 parameter ( protein, gula, pH)
HCG Test / PP TEST
c. Faeces Faeces Rutin:
Makroskopis
Mikroskopis
d. Dahak BTA ( Bakteri Tahan Asam)
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten, yaitu: analis
kesehatan dengan minimal lulusan D3 dan telah mendapat pelatihan diklat teknis
patologi klinik, diklat teknis mikrobiologi/BTA, dan computer terapan.
3. Alur permintaan, pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan
penyimpanan spesimen di laboratorium Puskesmas wajib disesuaikan dengan
prosedur yang sudah ditetapkan
4. Jika ada permintaan pemeriksaan di luar jam kerja maka pemeriksaan lab
didelegasikan kepada petugas jaga IGD dan PONED.
5. Pemeriksaan lab diluar jam kerja meliputi GDS, Kolesterol, As. Urat dan HB.
6. Hasil pemeriksaan harus diinterpertasi oleh petugas yang terlatih.
7. Pemeriksaan laboratorium untuk tiap-tiap jenis pemeriksaan harus dipandu
dengan prosedur mulai dari permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen,
pengambilan dan penyimapanan spesimen, pemeriksaan sampai penyerahan hasil.
8. Untuk pemeriksaan laboratorium kasus-kasus berisiko tinggi dilakukan sesuai
prosedur pemeriksaan kasus berisiko tinggi.
9. Petugas pemeriksa laboratorium wajib menggunakan APD
10. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan sebagai berikut:
WAKTU
JENIS PEMERIKSAAN
(DARI PENGAMBILAN SAMPEL)
Hematologi:
Parasitologi
30 menit
RDT
30 menit
Apusan Darah
Mikrobiologi
Sputum BTA
1 hari
Lepra / Kusta 1 hari
Urine 10 menit
Pemeriksaan Feces 30 menit
11. Waktu penyampaian hasil pemeriksaan Laboratorium di sesuai kan dengan jenis
pemeriksaan laboratorium yang di lakukan,khusus pasien urgen atau Cito maka
waktu penyampaian hasil pemeriksaan Laboratorium harus di dahulukan dari
pasien lainnya.
12. jenis reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia di laboratorium
Puskesmas Pengaron meliputi:
a. Ziehl Neelsen Set h. Aquabidest
b. Immersion Oil i. Cholesterol
c. Alcohol 70 % j. Uric Acid
d. NaCL 0,9% k. Diluent Hematologi
e. Eter Alkohol l. Lyze Hematologi
f. Eosin 2 % m. Stick Gula Darah
g. Giemsa n. Widal.
13. Batas buffer stock reagen dan bahan habis pakai untuk melakukan order/
pengajuan barang sebagai berikut:
Hitung Jenis:
Basofil 0–1%
Eosinofil 1–3%
Batang 2–6%
Segmen 35 – 80 %
Limfosit 15 – 50 %
Monosit 2–8%
LED Lk = 0 – 10 mm / Jam
Pr = 0 – 20 mm / Jam
Masa Perdarahan 1 – 3 Menit
Masa Pembekuan 2 – 6 Menit
KIMIA DARAH
SEROLOGI
PEMERIKSAAN NILAI NORMAL
Widal :
Salmonella Typhi O Negatif
Salmonella Paratyphi A-O Negatif
Salmonella Paratyphi B-O Negatif
Salmonella Paratyphi C-O Negatif
Salmonella Typhi H Negatif
Salmonella Paratyphi A-H Negatif
Salmonella Paratyphi B-H Negatif
Salmonella Paratyphi C-H Negatif
HbsAg Non Reakti
Rhematoid Factor (RF) Negatif
Rapid Test HIV Non Reaktif
RPR Non Reaktif
Rapid Test Syiphilis (TP Rapid) Non Reaktif
URINALISA
PEMERIKSAAN NILAI NORMAL
Warna Kuning
Kejernihan Jernih
Bj 1.000 – 1.030
pH 5.0 – 7.0
Leukosit Negatif
Nitrit Negatif
Protein Negatif
Reduksi Negatif
Keton Negatif
Urobilinogen Negatif
Bilirubin Negatif
Darah Negatif
Sedimen :
Eritrosit 0 – 1 /LPB
Lekosit 0 – 3 /LPB
Silinder Negatif
Kristal Negatif
Epitel Negatif
FAECES
SPUTUM
15. Harus dilakukan kendali mutu pelayanan laboratorium dengan pemantaban mutu
internal dan pemantaban mutu eksternal
16. Program peningkatan mutu pelayanan laboratorium harus disusun dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari program peningkatan mutu puskesmas dan
keselamatan pasien.
17. Risiko dalam pelayanan lobaratorium harus diidentifikasi dan ditindak lanjuti.
18. Bahan-bahan berbahaya beracun harus disimpan secara aman menurut ketentuan
yang berlaku
19. Limbah laboratorium sebagai akibat pemeriksaan laboratorium harus dikelola
sebagai limbah infeksius
20. Reagensia harus tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan yang disediakan
21. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas dan pada tempat dan suhu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
22. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap bulan sekali
23. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan nilai normal
24. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera kepada tenaga
kesehatan yang meminta dalam batas waktu paling lambat satu jam setelah hasil
diperoleh dengan acuan sebagai berikut:
B. PENGELOLAAN OBAT:
1. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium puskesmas
2. Yang berhak menulis resep adalah dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis
3. Yang berhak menyiapkan obat adalah
a. Apoteker yang memiliki SIPA.
b. Asisten Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian yang memiliki Surat Izin
Kerja
c. Tenaga kesehatan lain yang sesuai kompetensinya memiliki pengetahuan
dan pengalaman di bidang farmasi, yaitu: Perawat / Perawat gigi / Bidan.
Apabila persyaratan petugas yang diberi kewenangan melaksanakan
penyedian obat tidak dapat dipenuhi, maka petugas tersebut harus mengikuti
pelatihan khusus yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar untuk
melaksanakan tugas manajemen kefarmasian.
4. Obat harus tersedia dalam seminggu dan 24 jam.
5. Ketersedian obat wajib dievaluasi paling lambat tiap tiga bulan sekali.
6. Obat kadaluwarsa tidak boleh diberikan pada pasien.
7. Pemberian Obat narkotika dan psikotropika , diatur sebagai berikut:
a. Peresepan obat narkotika dan psikotropikan hanya bolah dilakukan oleh
dokter, dokter gigi dan dokter spesialis.
b. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan sebagai
berikut:.....
c. ....dst
8. jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus diidentifikasi dan
ditindaklanjuti sesuai dengan instruksi dokter
9. Penyediaan obat dilakukan oleh tenaga farmasi atau tenaga tehnis kefarmasian
dengan memperhatikan higiene dan kebersihan
10. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan penyimpanan tiap-tiap obat
11. Penyampaian obat pada pasien harus disertai label yang berisi minimal: nama
pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis, aturan pakai, cara pemakaian, waktu
menggunakan, ....dst
12. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat alergi,
interaksi obat, dan efek samping obat
13. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti, dan dicatat dalam rekam
medis
14. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maka harus dilaporkan dan ditindak
lanjuti
15. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk mengatasi jika
terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan
16. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya, dan segera diganti jika
digunakan dan disegel kembali oleh petugas farmasi
DESA KODE
Kertak 4 K.IV
Pengaron PGR
Lobang Baru LB
Lok Tunggul LT
Benteng BTG
Maniapun MNP
Ati’im ATM
Lumpangi LPG
Ali Mukim ALK
Mengkauk LK
Antaraku ANT
Penyiuran PYR
Daerah Luar
Paring Tali PTL
Sungai Langsat SLT
Sungai raya SRY
Simpang Empat S4
Batu Tanam BTT
Madurejo MDR
Sungai Lurus SL
Batang Banyu BB
Pasar baru PB
Sungai pinang SP
9. Rekam medis pasien wajib disimpan sekurang-kuangnya lima tahun sejak pasien
berobat terakhir atau pulang dari berobat. Setelah lima tahun maka rekam medis
dapat dimusnahkan.
10. Sistem Penomoran Pemberian nomor rekam medik manual kepada pasien dengan
sistem family folder yaitu satu nomor untuk satu kepala keluarga dengan nomor
empat digit angka (missal :0001)
11. Pasien yang terdaftar di UPT Puskesmas Pengaron dicatat dalam buku
pendaftaran pasien.
12. Isi rekam medis mencakup
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis (keluhan dan riwayat penyakit)
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Odontogram untuk pasien Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
h. Asuhan Keperawatan
i. Persetujuan tindakan bila diperlukan
13. Kelengkapan isi rekam medis harus dievaluasi dan ditindak lanjuti
D. MANAJEMEN LINGKUNGAN
1. Sarana dan peralatan yang ada di Puskesmas Pengaron dipantau secara
rutin, dipelihara dan diperbaiki bila terjadi kerusakan termasuk
didalamnya instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lainnya
2. Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan puskesmas
dipandu oleh kebijakan dan prosedur, dan dilakukan oleh petugas yang
kompeten.
3. Kegiatan yang mencangkup pencatatan atau pendaftaran, peyimpanan,
pengumpulan, pemanfaatan/penggunaan, pengolahan bahan berbahaya yang
ada di Puskesmas di monitoring langsung oleh petugas sanitarian berdasarkan
inventarisir yang dilakukan oleh pengelola barang dan petugas
Laboratorium.
4. Kebijakan Pengendalian dan pembuangan sampah di UPT Puskesmas
Pengaron dijalankan sesuai panduan dan prosedur yang telah ditetapkan
E. MANAJEMEN PERALATAN.
1. Pengelolaan alat yang habis digunakan yang meliputi tentang pemilahan alat
yang bersih dan kotor, sterilisasi alat, peralatan yang membutuhkan penanganan
khusus, serta penempatan alat dijalankan sesuai prosedur yang telah ditentukan.
2.
F. MANAJEMEN SDM YANG BEKERJA DALAM PELAYANAN KLINIS
1. Pola ketenagaan sdm klinis harus disusun berdasar analisis kebutuhan sdm
2. Kredensial harus dilakukan untuk setiap tenaga klinis
3. Tenaga klinis yang bekerja di puskesmas harus mempunyai surat ijin yang
berlaku
4. Evaluasi kinerja tenaga klinis harus dilakukan secara berkala paling lambat satu
tahun sekali
5. Peluang untuk melakukan pendidikan dan pelatihan harus diinformasikan kepada
tenaga klinis
6. Tiap tenaga klinis harus mempunyai uraian tugas dengan kejelasan kewenangan
klini untuk masing-masing petugas
7. Pelaksanaan uraian tugas dan wewenangan setiap tenaga klinis harus dievaluasi
dan ditindak lanjuti