Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia pasti mengenal yang namanya kurikulum sekalipun orang yang
memandang kurikulum sebagai landasan berpikir, orang yang sangat diperlukan dalam
peraktek bahkan ada yang beranggapan kurikulum itu tidak penting dalam kehidupan
manusia.
Namun kurikulum juga merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu
pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baik dan tepat maka akan sulit dalam mencapai
tujuan dan saran tujuan pendidikan yang telah dicita-citakan oleh suatu lembaga pendidikan,
baik formal maupun nonformal karena segala sesuatu yang harus ada managemen bisa ingin
menghasilkan yang baik, sesuai dengan yang diharapkan contohnya pondok pesantren.
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan umat Islam yang paling tua yang
berpungsi sebagai pusat benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat
pengembangan masyarakat Islam di Indonesia
Setiap kelompok masyarakat atau ahli pendidikan dapat mempunyai penafsiran yang
berbeda tentang pengertian Kurikulum berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh para ahli
kurikulum adalah dapat ditinjau dari dua sisi yang berbeda yaitu menurut pandangan lama
dan pandangan baru.
Dalam undang–undang No 20 tahun 2003 kurikulum adalah bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembalajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan “ ( BAB I pasal I ayat 9 ) [1]
Menurut pengembangan kurikulum pesantren tradisional sangat di tentukan seorang
kiai, sehingga nilai-nilai multikultural terutama nilai demokrasi dan keadilan agaknya tidak
ditemukan dalam pengembangan kurikulum Pondok Pesantren.
Dari uraian latar belakang masalah di atas maka kami memandang Perlunya
keseriusan untuk pembentukan Kurikulum Studi di pondok pesantren Islamiyah Salafiyah
Assyifa Ul-Islamiyah Tembilahan Barat Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan, penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan peserta didik,
kurikulum juga biasanya disesuaikan dengan tujuan agar peserta didik supaya memahami
makna yang disampaikan.
Secara etimologi kurikulum dalam bahasa inggris “Curriculum” yang berasal dari
bahasa yunani yaitu “Curir“ yang berarti pelari dan “curere” yang berarti tempat berpacu
“Tidak heran dilihat dari arti harfiahnya istilah kurikulum pada awalnya digunakan dalam
dunia olahraga seperti diperhatikan “pelari dan tempat berpacu” yang mengatakan kita
mengingat pada jenis olahraga-olahraga atletik.
Adapun pengertian kurikulum menurut istilah yaitu sebagi sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh seorang siswa atau santri dari awal hingga akhir program demi
memproleh pendidikan atau ijazah.
Menurut UUD 20 tahun 2003 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan isi, dan bahan pelajaran serta tata cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (BAB I
pasal I ayat 19 ).[4]
Dari kajian sejarah kurikulum, kami mengetahui beberapa hal yang menjadi sumber
atau landasan inti penyusunan kurikulum, pengembangan kurikulum pertama bertolak dari
pekerjaan dan kehidupan orang dewasa, kurikulum terutama isi kurikulum berdasarkan
kurikulumnya atas hasil analisisnya, dalam pengembangan kurikulum selanjutnya semua
unsur kebudayan, hidup dalam lingkungan budaya dan turut menciptakan budaya untuk
dapat hidup dalam lingkungan budaya ia harus mepelajari lingkungan budaya maka budaya
menjadi sumber utama isi kurikulum budaya ini mencakup semua disiplin, ilmu yang telah
ditemukan dan dikembangkan para pakar, nilai-nilai adat istiadat perilaku benda-benda dan
lain-lain.[5]

A. Jenis-jenis Kurikulum
Jika dilihat dari sudut guru dari pengembangan kurikulum di kenal jenis-jenis kurikulum
sebagai berikut.
1. Open kurikulum (kurikulum terbuka) artinya kurikulum guru, guru memiliki kebebasan
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.
2. Clost Curriculum (kurikulum tertutup) artinya kurikulum sudah di tentukan secara pasti
mulai tujuan materi metode dan evaluasinya, Sehingga guru tinggal melaksanakan apa
adanya.
3. Gurde Curriculum (kurikulum terbimbing) artinya setengah terbuka setengah tertutup
rambu-rambu pengajaran telah di tentukan dalam kurikulum akan tetapi guru masih
diberi kemungkinan untuk mengembangkan lebih lanjut dalam kelas.
B. Pengertian Pondok Pesantren
Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang berkembang di Indonesia
dimana kiai dan santri hidup bersama dalam suatu asrama yang memiliki bilik-bilik kamar
sebagai ciri ensensialnya dengan berdasarkan alat agama Islam, pondok pesantren
mempunyai lima elemen dasar yaitu pondok, masjid, pengajaran kitab-kitab klasik, santri dan
kiai kelima elemen di atas merupakan elemen dasar yang dimiliki sebuah pesantren
dikatakan lengkap apabila telah memiliki kelima elemen di atas dan masing-masing
mempunyai fungsi tersendiri, dalam pembinaan santri memulai kegiatan yang diselengarakan
baik dalam fisik maupun mental santri di pondok pesantren.
Secara umum pondok pesantren adalah merupakan salah satu bentuk dari lembaga
pendidikan khusunya lembaga pendidikan yang bernapas Islam.Pengertian pondok
pesantren terdapat berbagai pariasinya antara lain pondok pesantren adalah lembaga
keagamaan yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan
menyebarkan ilmu agama Islam dari pengertian ini sama dengan lembaga secara umum
hanya yang membedakan adalah mengajarkan ilmu yang beruraikan Islam pesantren sendiri
menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok
berarti rumah atau tempat tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu di samping itu
kata pondok mungkin berasal dari bahasa Arab“fuduq” yang berarti “hotel atau asrama”.
Pesantren adalah lembaga pendidikan yang muridnya sudah dewasa dan mereka
tinggal di asrama atau pondokan yang dibangun disekitar masjid, lembaga pendidikan
pesantren ini, adalah kelanjutan dari lembaga pendidikan Islam dalam kategori pertama dan
kedua. Namun saat ini karena kondisi memungkinkan, anak-anak sejak usia tingkat
pendidikan dasar sudah dapat dikirim oleh orang tua mereka kepesantren-pesantren yang
mereka kehendaki.
BAB III
ANALISIS KURIKULUM PONDOK PESANTREN

A. Sejarah Pondok Pesantren Assyifa Ul Islamiyah

Pada Awal tahun 2000, UST. TAPSIRUDDIN dan kawan-kawan untuk mencari
sebidang tanah yang baik dan luas. Alhamdulillah detemukan di JalanParit Simpang Desa
Cahaya Baru Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau dengan ukuran
1880 M².

Tidak berselang lama, kemudian didirikan sebuah bangunan pada tahun 2000 dan
dilaksanakan proses belajar mengajar dengan santri angkatan pertama berjumlah 27 orang.
Alhamdulillah Hingga pada tahun ini santri sudah berjumlah 157 orang.

Adapun dewan Pengasuh Pondok Pesantren Islamiyah Salafiyah Assyifa Ul


Islamiyah :

1. KH. AZWARDI, S.Ag


2. UST. TAPSIRUDDIN, S.Pd
3. UST. ABD. KADIR (Alm)
4. UST. NORDIN

Adapun beberapa jenis kitab yang diajarkan pada masa-masa berdirinya Pondok
Pesantren diantaranya:
1. Nahwu Sorof
2. Tafsir
3. Qur’an ( Hafiz ) / Hadist
4. FiQIH
5. Tauhid,
6. Tasauf / Ta’lim Muta’lim dan
7. Bahasa Arab
Dari tahun ketahun jumlah santri semakin banyak, bukan hanya dari daerah sekitar
tapi sudah dari daerah lain, dengan semakin bertambah jumlah santri, dituntut untuk
mengembangkan dan menambah pasilitas dalam berbagai bidang salah satunya di bidang
Pengembangan Kurikulum.
B. Kurikulum di Pondok Pesantren Islamiyah ASSYIFA UL ISLAMIYAH
Kurikulum di pondok pesantren Islamiyah ASSYIFA UL ISLAMIYAH ini masih
menggunakan tradisi lama, dan tradisi tersebut masih di terapkan di pondok pesantren
sampai saat ini,

Adapun beberapa kelas yaitu :


1. Kelas Ula, ( I, II, III, IV, V, VI )
2. Kelas Wustho, ( Kelas VII, VIII, IX )
3. Kelas Ulya ( Kelas X, XI, XII )

1. Tenaga Kependidikan
Adapun nama pendidik di pondok pesantren Islamiyah Salafiyah Assyifa Ul Islamiyah
adalah sebagai berikut :
1. Ust. TAPSIRUDDIN
2. Ustzh. UMMI KALSUM
3. Ust. HAIROM
4. Ust. HELMIYANTO
5. Ust. IBNU RUSLAN
6. Ust. ABDUL HALIM
7. Ust. ABDUL WAHID
8. Ust. MUHAMMAD SHOLIHIN
9. Ustzh. DARINAWATI
10. Ustzh. YUNITA
11. Ustzh. RASYIDAH
12. Ustzh. JAMILAH
13. Ustzh. ANA MARIA
14. Ust. MUSLIHUL AMIN
15. Ustzh. SITI FATIMAH
16. Ustzh. TINTIN SUMARNI
17. Ust. M. KHALID
18. Ustzh, SARAWELA
19. Ust. RAHMAD
20. Ust. AHMAD HABIBY
21. Ustzh. R. NUR JANAH
22. Ustzh. SITI SARAH
23. Ustzh. SALMA
24. Ustzh, RITAWATI, S.Pd
25. Ust. ABDUL HAFIZH
26. Ust. H. ARJAINI
27. Ust. AGUS NANDAR
Adapun kegiatan-kegiatan di pondok pesantren Islamiyah Salafiyah ASSYIFA UL
ISLAMIYAH adalah sebagai berikut:
Kegiatan Mingguan
- Muhadoroh
- Maulud Habsyi
- Pembacaan surat yasin ( Wiritan )
- Qasidah Burdah
- Dll.

Kegiatan tahunan seperti:


- Peringatan Hari Besar Islam ( PHBI )
- Peringatan 17 Agustus Kemerdekaan
- Hari Santri
B.1. Struktur Kurikulum Tingkat Ula / Paket A

Bobot Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )


Tingkatan 1 /
Mata Pelajaran Tingkatan 2 /
Derajat Awal
Derajat Dasar Jumlah
Setara Kelas
Setara Kelas VI
I-V
Program Pondok Pesantren Salafiyah

1. Al-Qur’an 6 6 12

2. Hadisth - 2 2

3. Akidah 2 2 4

4. Ahklak 2 2 4

5. Fiqih 2 2 4

6. Tarikh 2 2 4

7. Nahwu 2 4 6

8. Sharof 2 2 4

Program Pendidikan Wjar Dikdas

9. Pendidikan Kewarganegaraan 4 2 6

10. Bahasa Indonesia 4 2 6

11. Matematika 4 2 6

12. Ilmu Pengetahuan Alam 4 2 6

13. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2 6

14. Penjaskes 2 2 4

Program Peminatan

15. Tilawah ( Tahsyin) 2 2 4

16. KHOT ( Kesenian Kaligrafi ) 1 1 2

17. Tahfiz Qur’an 24 24 48

Jumlah 67 61 128
Keterangan :
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran
wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata
pelajaran yang dimuati.
B.2. Struktur Kurikulum Tingkat Wustha / Paket B

Bobot Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )


Tingkatan 1 /
Mata Pelajaran Tingkatan 2 /
Derajat Awal
Derajat Dasar Jumlah
Setara Kelas
Setara Kelas IX
VII - VIII
Program Pondok Pesantren Salafiyah
1. Al-Qur’an 5 5 10
2. Hadisth 2 2 4
3. Akidah 2 2 4
4. Ahklak 2 2 4
5. Fiqih 6 8 14
6. Tarikh 2 2 4
7. Tajwid 2 2 4
8. Tauhid 2 2 4
9. Bahasa Arab 6 6 12
10. Nahwu 6 6 12
11. Sharof 6 5 11
Program Pendidikan Wajar Dikdas

12. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 4

13. Bahasa Indonesia 2 2 4

14. Bahasa Inggris 2 2 4

15. Matematika 2 2 4

16. Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 4

17. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 4

18. Penjaskes 2 2 4

Program Peminatan

19. Tilawah ( Tahsyin) 2 2 4

20. KHOT ( Kesenian Kaligrafi ) 1 1 2

21. Tahfiz Qur’an 10 10 20

22. Muhadarah 2 2 4

23. Habsyi 2 2 4

Jumlah 72 73 145

Keterangan :
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran
wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata
pelajaran yang dimuati.
B.2. Struktur Kurikulum Tingkat Ulyaa / Paket C

Bobot Satuan Kredit Kompetensi ( SKK )


Tingkatan 1 /
Mata Pelajaran Tingkatan 2 /
Derajat Awal
Derajat Dasar Jumlah
Setara Kelas
Setara Kelas XII
X - XI
Program Pondok Pesantren Salafiyah
1. Al-Qur’an ( Tafsir ) 6 6 12
2. Hadisth 4 4 8
3. Musthalahah Haditsh 2 2 4
4. Bahasa Arab 2 2 4
5. Akidah 2 2 4
6. Ahklak 2 2 4
7. Fiqih 2 2 4
8. Usul Fiqih 2 2 4
9. Tarikh 2 2 4
10. Tajwid 2 2 4
11. Tauhid 2 2 4
12. Bahasa Arab 6 6 4
13. Nahwu 2 2 6
14. Sharof 7 2 4
15. Faraid 2 2 4
16. Balagah 2 2 4
17. Mantiq 2 2 4
Program Pendidikan Wjar Dikdas
18. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 4
19. Bahasa Indonesia 2 2 4
20. Bahasa Inggris 2 2 4
21. Matematika 2 2 4
22. Sosiologhi 2 2 4
23. Ekonomi 2 2 4
24. Geografi 2 2 4
Program Peminatan

25. Tilawah ( Tahsyin) 2 2 4

26. KHOT ( Kesenian Kaligrafi ) 1 1 2

27. Tahfiz Qur’an 8 8 16

Jumlah 74 69 132

Keterangan :
*) Pilihan mata pelajaran
**) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran
wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata
pelajaran yang dimuati.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari karya tulis ini penulis memberikan saran kepada :
1. Pengurus pondok pesantren
Dapat meningkatkan proses pendidikan dan pembelajaran yang lebih baik sehingga
bisa meningkatkan kualitas dan kuantita lulusan guna bermanfaat untuk Agama, Bangsa
dan Negaranya.
2. Masyarakat ( Komite PPS )
Dapat mendukung program atau kegiatan yang telah di laksanakan di pesantren, karena
tanggung jawab pendidikan bukan hanya terletak pada pundak pengurus pondok
pesantren akan tetapi tanggung jawab semua pihak diantaranya masyarakat atau
komite/ Wali Santri.
3. Santri
Mengikuti dan mendukung program-program kegiatan yang telah di tetapkan oleh para
pengurus pondok pesantren Islamiyah Salafiyah Assyifa Ul Islamiyah, mengikuti
kegiatan dengan serius agar memiliki kompetensi yang mampu dimanfaatkan ketika
kembali ke dalam masyarak yang lebih luas

Anda mungkin juga menyukai