Anda di halaman 1dari 23

Transformator daya

Transformator tenaga atau tiga fasa adalah suatu peralatan tenaga listrik
yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan) dengan frekuensi
sama. Sebuah transformator tiga fasa secara prinsip sama dengan sebuah
transformator satu fasa, perbedaan yang paling mendasar adalah pada sistem
kelistrikannya yaitu sistem satu fasa dan tiga fasa. Sehingga sebuah transformator
tiga fasa bisa dihubung bintang, segitiga, atau zig-zag. Transformator tiga fasa
banyak digunakan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik karena
pertimbangan ekonomis. Transformator tiga fasa banyak sekali mengurangi berat
dan lebar kerangka, sehingga harganya dapat dikurangi bila dibandingkan dengan
penggabungan tiga buah transformator satu fasa dengan “rating” daya yang sama.
Tetapi transformator tiga fasa juga mempunyai kekurangan, diantaranya bila salah
satu fasa mengalami kerusakan, maka seluruh transformator harus dipindahkan
(diganti), tetapi bila transformator terdiri dari tiga buah transformator satu fasa, bila
salah satu fasa transformator mengalami kerusakan. Sistem masih bias dioperasikan
dengan sistem “ open delta “. Dalam operasi umumnya, transformator-
transformator tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan kebutuhan
untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV
ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV
ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah
diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.

Transformator tiga fasa digunakan untuk sistem listrik berdaya besar, baik
pada sistem pembangkitan, transmisi maupun distribusi. Transformator tiga fasa
yang umum kita lihat pada gardu distribusi daya 250 KVA sampai 630 KVA
berbentuk persegi Gambar 2.1. Konstruksi transformator tiga fasa untuk daya besar
dalam bentuk potongan lihat Gambar 2.2. Inti trafo berbentuk E-I dengan kumparan
primer dan sekunder pada ketiga kaki inti trafo. Terminal tegangan tinggi (primer)
tampak dari isolator yang panjang. Terminal tegangan rendah (sekunder) dengan
terminal lebih pendek. Trafo ditempatkan dalam rumah trafo yang diisi dengan
minyak trafo yang berfungsi sebagai pendingin sekaligus isolasi. Secara berkala
minyak trafo diganti. Pendinginan rumah trafo disempurnakan dengan dipasang
sirip pendingin agar panas mudah diserap oleh udara luar. Bagian terpenting dari
trafo tiga fasa. Trafo tiga fasa bisa dibangun dari dua buah trafo satu fasa, atau tiga
buah trafo satu fasa. Untuk trafo tiga fasa berukuran berdaya besar, dibangun dari
tiga buah trafo satu fasa, tujuannya jika ada salah satu fasa yang rusak/ terbakar,
maka trafo yg rusak tersebut dapat diganti dengan cepat dan praktis. Trafo tiga fasa
memiliki enam kumparan Gambar 2.2. Tiga kumparan primer dan tiga kumparan
sekunder. Kumparan primer diberikan nomor awal 1, kumparan 1U1 – 1U2 artinya
kumparan primer fasa U. Kumparan sekunder diberikan notasi nomor awal 2,
misalnya 2U2 – 2U1, artinya kumparan sekunder fasa U. Kumparan primer atau
sekunder dapat dihubungkan secara Bintang atau hubungan Segitiga.

Gambar 2.1 Bentuk Fisik Transformator Tiga Fasa

Gambar 2.2 Kumparan Primer dan Sekunder Trafo Tiga Fasa


Konstruksi transformator daya

Secara umum sebuah transformator tiga fasa mempunyai konstruksi hampir


sama, yang membedakannya adalah alat bantu dan sistem pengamannya, tergantung
pada letak pemasangan, sistem pendinginan, pengoperasian, fungsi dan
pemakaiannya. Bagian utama, alat bantu, dan sistem pengaman yang ada pada
sebuah transformator daya

a. Bagian Dalam Transformator b. Bagian Luar Transformator

Gambar 2.3 Konstruksi Transformator Tiga Fasa

Inti Besi Transformator


Seperti telah dijelaskan pada pembahasan transformator satu fasa inti
besi berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluks dari kumparan primer ke
kumparan sekunder. Sama seperti transformator satu fasa, berdasarkan cara melilit
kumparanya ada dua jenis, yaitu tipe inti Gambar 2.4 dan tipe cangkang Gambar
2.5. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi
panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau eddy current

Gambar 2.4 Transformator Tipe Inti


Gambar 2.5 Transformator Tipe Cangkang

Bahan inti trafo 3 fasa dari bahan plat tipis ferromagnetis yang ditumpuk
dengan ketebalan tertentu. Plat tipis dimaksudkan untuk menekan rugi-rugi
histerisis dan arus edy pada batas minimal. Ada beberapa tipe inti trafo 3 fasa
tampak pada Gambar 2.6. Tipe U-I terdiri dari tiga inti yang dipasangkan sudut
menyudut 120° Gambar 2.6a. Tipe U terdiri atas tiga inti U dipasang sudut
menyudut 120° Gambar 2.6b. Tipe menyudut ini dipakai untuk trafo 3 fasa yang
dipasang pada tabung bulat untuk trafo outdoor yang dipasang pada tiang jaringan
distribusi. Tipe E-I yang banyak dipakai, tiap kaki terdapat kumparan primer dan
sekunder masing-masing fasa Gambar 2.6c. Tipe jenis ini banyak dipakai untuk
daya kecil, sedang sampai daya besar. Bahkan tiga buah trafo satu fasa yang
digabungkan, bisa menjadi trafo tiga fasa.

Gambar 2.6 Kumparan Primer dan Sekunder Transformator Tiga Fasa

Kumparan/ Lilitan Transformator


Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan
tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan
menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinaxdan lain-lain.
Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika
kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada
kumparan tersebut timbul fluksi yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada
rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan
tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan
arus. Selain itu ada kumparan tertier dimana fungsi kumparan tertier diperlukan
adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua
keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga.
Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu
seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun
demikian tidak semua transformator daya mempunyai kumparan tertier

Hubungan Kumparan Transformator


Ada dua metoda hubungan kumparan primer dan kumparan sekunder.
Pertama hubungan Bintang , kedua hubungan Segitiga. Pada Gambar 2.7, baik
kumparan primer dan sekunder dihubungkan secara Bintang. Kumparan
primer terminal 1U, 1V dan 1W dihubungkan dengan supply tegangan tiga fasa.
Kumparan sekunder terminal 2U, 2V dan 2W disambungkan dengan sisi beban.
Hubungan kumparan Segitiga baik pada kumparan primer maupun kumparan
sekunder Gambar 2.8. Pada hubungan Bintang tidak ada titik netral, yang diperoleh
ketiganya merupakan tegangan line ke line, yaitu L1, L2 dan L3.

Gambar 2.7 Kumparan Primer dan Sekunder Hubungan Bintang

Gambar 2.8 Kumparan Primer dan Sekunder Hubungan Segitiga


Hubungan Jam Kumparan Transformator
Transformator tiga fasa antara tegangan primer dan tegangan
sekunder perbedaan fasa dapat diatur dengan metoda aturan hubungan jam
kumparan trafo.
Satu putaran jam dibagi dalam 12 bagian, jika satu siklus sinusoidal 360°,
maka setiap jam berbeda fasa 30° (360°/12). Kumparan trafo Dd0 Gambar 2.9a,
menunjukkan huruf D pertama kumparan primer dalam hubungan Delta
(segitiga), huruf d kedua kumparan sekunder hubungan Delta (segitiga), angka 0
menunjukkan beda fasa tegangan primer-sekunder 0°. Kumparan trafo Dy5 Gambar
2.9b, menunjukkan kumparan primer dalam hubungan Delta (segitiga), kumparan
sekunder Y (bintang ), beda fasa antara tegangan primersekunder 5 × 30° = 150°.
Hubungan segitiga primer-sekunder Hubungan bintang primer-sekunder.
Kumparan trafo Dy-11 2.9c, menunjukkan kumparan primer dalam
hubungan Delta ( segitiga), kumparan sekunder Y (bintang ), beda fasa antara
tegangan primer-sekunder 11 × 30° = 330°.

Gambar 2.9 Vektor Kelompok Jam Transformator Tiga Fasa


Minyak Transformator
Untuk mendinginkan transformator saat beroperasi maka kumparan dan inti
transformator direndam di dalam minyak transformator,minyak juga berfungsi
sebagai isolasi. Di dalam sebuah transformator terdapat dua komponen yang secara
aktif “membangkitkan” energi panas, yaitu besi (inti) dan tembaga (kumparan).
Bila energi panas tidak disalurkan melalui suatu sistem pendinginan akan
mengakibatkan besi maupun tembaga akan mencapai suhu yang tinggi, yang akan
merusak nilai isolasinya. Untuk maksud pendinginan itu, kumparan dan inti
dimasukkan ke dalam suatu jenis minyak, yang dinamakan minyak transformator.
Minyak itu mempunyai fungsi ganda, yaitu pendinginan dan isolasi. Fungsi isolasi
ini mengakibatkan berbagai ukuran dapat diperkecil. Perlu dikemukakan bahwa
minyak transformator harus memiliki mutu yang tinggi dan senantiasa berada
dalam keadaan bersih. Disebabkan energimpanas yang dibangkitkan dari inti
maupun kumparan, suhumminyak akan naik. Hal ini akan mengakibatkan
terjadinya perubahan-perubahan pada minyak transformator. Lagi pula dalam
jangka panjang waktu yang lama akan terbentuk berbagai pengotoran yang akan
menurunkan mutu minyak transformator. Hal-hal ini dapat mengakibatkan
kemampuan pendinginan maupun isolasi minyak akan menurun. Selanjutnya dapat
pula terjadi bahwa hawa lembab yang sebagaimana halnya terjadi di daerah tropis,
mengakibatkan masuknya air didalam minyak transformator. Bila suhu minyak
transformator yang sedang dioperasikan diukur, akan tampak bahwa suhu minyak
itu akan tergantung pada tinggi pengukuran pada bak. Suhu tertinggi akan
ditemukan pada sekitar 70 – 80% tinggi bejana.
Oleh karena itu minyak transformator harus memenuhi persyaratan, sebagai
berikut :
1. Mempunyai kekuatan isolasi ( Dielectric Strength);
2. Penyalur panas yang baik dengan berat jenis yang kecil, sehingga partikel-
partikel kecil dapat mengendap dengan cepat;
3. Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersikulasi dan
kemampuan pendinginan menjadi lebih baik;
4. Tidak nyala yang tinggi, tidak mudah menguap;
5. Sifat kimia yang stabil.
Minyak trafo sebagai bahan isolasi sekaligus sebagai media penghantar panas dari
bagian yang panas (belitan dan inti) kedinding tangki atau radiator pendingin
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berat Jenis (Specific grafitty) 0,85 sampai 0,90 pada suhu 13,5º C
2. Kekentalan (Viscocity) cukup rendah untuk memperlancar sirkulasi
dari bagian yang panas ke bagian yang dingin, yaitu 100 sampai 110
Saybolts second pada 40º C
3. Titik didih tidak kurang dari 135º C
4. Titik beku tidak lebih dari -45º C
5. Tegangan tembus tidak kurang dari 30 kV per 2,5 mm atau 120 kV/1cm.
6. Koefisien muai 0,00065 per 1º C
7. Titik api ( flash point ) 180º C sampai 190º C
8. Titik nyala (burning point) 205º C
9. Kelembaban terhadap uap air (moisture) nihil

Minyak transformator baru harus memiliki spesifikasi seperti tampak pada


Tabel 2.1 di bawah ini.

Untuk minyak isolasi pakai berlaku untuk transformator berkapasitas > I


MVA atau bertegangan > 30 kV sifatnya seperti ditunjukkan pada Tabel 2.2.3.2.
Tangki Transformator
Tangki transformator berfungsi untuk menyimpan minyak transformator dan
sebagai pelindung bagian-bagian transformator yang direndam dalam minyak.
Ukuran tangki disesuaikan dengan ukuran inti dan kumparan. Terdapat beberapa
jenis tangki, diantaranya adalah:
a. Jenis sirip (tank corrugated ) Badan tangki terbuat dari pelat baja bercanai
dingin yang menjalani penekukan, pemotongan dan proses pengelasan
otomatis, untuk membentuk badan tangki bersirip dengan siripnya
456 Pembangkitan Tenaga Listrik berfungsi sebagai radiator pendingin
dan alat bernapas pada saat yang sama. Tutup dan dasar tangki terbuat dari
plat baja bercanai panas yang kemudian dilas sambung kepada badan tangki
bersirip membentuk tangki corrugated ini. Umumnya transformator di
bawah 4000 kVA dibuat dengan bentuk tangki corrugated .
b. Jenis tangki Conventional Beradiator Jenis tangki terdiri dar badan tangki
dan tutup yang terbuat dari mild steel plate (plat baja bercanai panas)
ditekuk dan dilas untuk dibangun sesuai dimensi yang diinginkan, sedang
radiator jenis panel terbuat dari pelat baja bercanai dingin (cold rolled steel
sheets). Transformator ini umumnya dilengkapi dengan konservator dan
digunakan untuk 25.000,00 kVA, yang ditunjukkan pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Transformator Tipe Conventional Beradiator


c. Hermatically Sealed Tank With N2 Cushined Tipe tangki ini sama dengan
jenis conventional tetapi di atas permukaan minyak terdapat gas nitrogen
untuk mencegah kontak antara minyak dengan udara luar
Konservator Transformator
Konservator merupakan tabung berisi minyak transformator yang diletakan pada
bagian atas tangki. Fungsinya adalah :
1. Untuk menjaga ekspansi atau meluapnya minyak akibat pemanasan;
2. Sebagai saluran pengisian minyak.

Bushing
Bushing transformator adalah sebuah konduktor yang berfungsi untuk
menghubungkan kumparan transformator dengan rangkaian luar yang diberi
selubung isolator. Isolator juga berfungsi sebagai penyekat antara
konduktor dengan tangki transformator. Bahan bushing adalah terbuat dari porselin
yang tengahnya berlubang (Gambar 2.11).

Gambar 2.11 Bushing Transformator

Sistem Pendinginan Transformator


Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi
besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu
yang berlebihan, akan merusak isolasi (di dalam transformator). Maka untuk
mengurangi kenaikan suhu transformator yang berlebihan maka perlu dilengkapi
dengan alat/ sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator.
Media yang dipakai pada sistem pendingin dapat berupa:
1. Udara/gas
2. Minyak
3. Air
4. Dan lain sebagainya.
Sedangkan pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara:
1. Alamiah (natural)
2. Tekanan/paksaan
Pada cara alamiah (natural), pengaliran media sebagai akibat
adanya perbedaan suhu media dan untuk mempercepat perpindahan panas dari
media tersebut ke udara luar diperlukan bidang perpindahan panas yang lebih luas
antara media (minyak-udara/gas), dengan cara melengkapi transformator dengan
sirip-sirip ( Radiator ). Bila diinginkan penyaluran panas yang lebih cepat lagi,
cara natural/alamiah tersebut dapat dilengkapi dengan peralatan untuk
mempercepat sirkulasi media pendingin dengan pompa-pompa sirkulasi minyak,
udara dan air. Cara ini disebut pendingin paksa (Forced). Macammacam sistem
pendingin transformator berdasarkan media dan cara pengalirannya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 2.2 Macam – Macam Sistem Pendingin


Alat Pernafasan
Karena adanya pengaruh naik turunnya beban transformator maupun suhu
udara luar, maka suhu minyak akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila
suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan
minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak
menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas
disebut pernapasan transformator. Permukaan minyak transformator akan selalu
bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus pada
minyak transformator, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa
penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroscopis.

Gambar 2.12 Alat Pernafasan

Tap Changer

Tap changer adalah alat yang berfungsi untuk mengubahmperbandingan


lilitan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi pada sisi sekunder sesuai
yang dibutuhkan oleh tegangan jaringan (beban) atau karena tegangan sisi
primer yang berubah-ubah. Tap changer (perubahan tap) dapat dilakukan dalam
keadaan berbeban (on load) atau keadaan tidak ber-beban (off load). Untuk
tranformator distribusi perubahan tap changer dilakukan dalam keadaan tanpa
beban.
Gambar 2.13 Tap Changer

Sirip – Sirip Pendingin atau Radiator

Berfungsi untuk memperluas daerah pendinginan, yaitu daerah


yang berhubungan langsung dengan udara luar dan sebagai tempat terjadinya
sirkulasi panas.

Alat Indikator

Alat Indikator digunakan untuk memonitor kondisi komponen utama atau


media bantu yang ada didalam transformator saat transformator beroperasi, seperti
:

1. suhu minyak ;
2. permukaan minyak ;
3. sistem pendinginan ;
4. posisi tap.

Gambar 2.14 Indikator Level Minyak


Gambar 2.15 Indikator Temperatur

Plat Nama atau Name Plate


Plat nama yang terdapat pada bagian luar transformator sebagai pedoman
saat pemasangan maupun perbaikan. Data-data yang dicantumkan seperti Phasa dan
frekuensi, daya nominal, tegangan primer/ sekunder,kelompok hubungan, arus
nominal, % arus hubung singkat, sistem pendinginan, volume minyak, dan lainlain.

Gambar 2.16 Name Plate Transformator Tiga Fasa

Gangguan Pada Transformator Daya

Gangguan yang berpengaruh terhadap kerusakan transformator tidak hanya


karena adanya gangguan didalam transformator atau didalam daerah pengaman
transformator, tetapi juga adanya diluar daerah pengaman.

1. Gangguan di luar daerah pengamananya


Gangguan di luar daerah pengamanan transformator daya ini sering terjadi
dan dapat merupakan beban lebih, hubung singkat satu fasa ke tanah maupun
gangguan antar fasa. Gangguan ini pada daerah ini mempunyai pengaruh terhadap
transformator ini, sehingga transformator harus dilepaskan/dipisahkan bila
gangguan tersebut terjadi setelah waktu tertentu untuk memberi kesempatan
pengamanan daerah yang terganggu bekerja. Kondisi beban lebih yang berlanjut
dapat dideteksi dengan relay thermal atau thermometer yang memberi sinyal
sehingga dapat mengatur ataupun mengadakan manipulasi jaringan sehingga beban
berkurang tetapi bila perlu diputuskan suplainya.
Untuk kondisi gangguan diluar daerahnya misalnya gangguan hubung
singkat pada rel atau gangguan hubung singkat di saluran keluaranya, maka relay
arus lebih dengan perlambatan waktu atau sekring digunakan sebagai
pengamannya. Koordinasi yang baik untuk pengaman cadangan transformator ini
perlu diciptakan terhadap pengaman daerah berikutnya yang terkait. Pengaman
utama dari transformator ini dibuat semedikian rupa sehingga tidak boleh bekerja
terhadap gangguan tersebut di atas.
2. Gangguan di daerah pengamannya
Pengaman utama transformator daya ditunjukan sebagai pengaman didalam
daerah pengamanannya. gangguan di dalam sangat serius dan selalu ada resiko
terjadinya kebakaran, gangguan dalam dapat digolongkan menjadi dua kelompok,
yaitu:
Kelompok (a)
1. Gangguan listrik akan dengan segera menyebabkan kerusakan yang
serius tetapi pada umumnya dapat dideteksi oleh adanya arus atau
tegangan yang tidak seimbang, diantaranya :
2. Gangguan satu fasa atau antar fasa pada sisi tegangan tinggi atau
tegangan rendah di terminal luar.
3. Gangguan satu fasa atau antar fasa pada lilitan sisi tegangan tinggi atau
tegangan rendah. Hubung singkat antar lilitan di sisi tegangan tinggi
atau tegangan rendah.
4. Ganguan tanah pada lilitan tersier, atau hubung singkat antar belitan di
lilitan tersier.
Kelompok (b)

Apa yang dinamakan gangguan ialah suatu gangguan yang dimulai


gangguan yang kecil atau tidak berarti, namun secara lambat akan menimbulkan
kerusakan. gangguan ini tidak dapat dideteksi adanya tegangan atau bertambah
besarnya arus pada ujung lilitan. yang termasuk gangguan lilitan ini ialah :

1. Sambungan secara elektris dari konduktor jelek dan gangguan inti misalnya
tembusnya lapisan isolasi inti serta baut atau ring klem kurang kencang,
yang akan menimbulkan busur yang terbatas pada minyak.
2. Gangguan sistem pendingin, yang akan menyebabkan pemanasan lebih
walaupun bebannya belum mencapai nominal. Sehubungan butir 2 adalah
kemungkinan kurang minyak atau tersumbatnya aliran minyak sehingga
menimbulkan pemanasan setempat pada lilitan.
3. Gangguan dari pengatur tegangan dan pembagian beban yang tidak baik
antara transformator yang bekerja pararel, yang akan menyebabkan
pemanasan lebih karena adanya arus sirkulasi.

Secara umum untuk gangguan pada kelompok (a) sangat penting bahwa
peralatan yang terganggu harus secepat mungkin dipisahkan setelah terjad
gangguan, tidak hanya untuk membatasi kerusakan trasformator daya tersebut
tetapi juga membatasi lama waktu tegangan sistem turun. Bila tegangan turun
terlalu lama dapat menimbulkan hilangnya sinkronisasi antar mesin, bila hal ini
terjadi arus lebih yang besar akan muncul karena adanya lepas sinkron dari unit
pembangkit sehingga akan ada relay yang salah kerja menyebabkan gangguan yang
beruntun. Gangguan pada kelompok (b) tidak merupakan hal yang serius pada masa
gangguan incipient, tetapi dapat menjadi gangguan yang parah tergantung dari
waktu, maka juga harus dihilangkan secepat mungkin. Dalam hal bila pengaman
untuk kelompok (a) tidak mampu mengamankan gangguan pada kelompok (b),
maka untuk pengamanan untuk kelompok (b) tidak perlu mendeteksi gangguan
pada terminal dan untuk menghilangkan gangguan tidak perlu secepat seperti
gangguan pada kelompok (a). Inilah merupakan filosofi dasar pengamanan
transformator daya, dan ini artinya bahwa pengaman kelompok (a).
Trafo Arus/Current Transformer (CT)

Transformator arus digunakan untuk mengukur arus beban suatu rangkaian.


Dengan menggunakan transformator arus, maka arus beban yang besar dapat diukur
hanya dengan menggunakan alat ukur (amperemeter) yang tidak terlalu besar.

Gambar 2.17 Rangkaian Trafo Arus

Dengan mengetahui perbandingan transformasi N1/N2 dan pembacaan


ammeter (I2), arus beban I1 dapat dihitung. Bila transformator dianggap ideal maka
arus beban:

I1 = N2/N1 x I2

Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah, maka perlu diperhatikan agar
rangkaian sekunder selalu tertutup. Dalam keadaan rangkaian sekunder terbuka,
ggm N2I2 akan sama dengan nol (karena h = 0) sedangkan ggm N1/I1 tetap ada
sehingga fluks normal akan terganggu.

Trafo Tegangan/Potensial Transformer (PT)

Transformator tegangan digunakan, untuk mengukur tegangan. Dengan,


mengetahui N1 dan N2, membaca tegangan V2 serta menganggap transformator
ideal maka tegangan V1 adalah:

V1 = N2/N1 x I2
Pentanahan rangkaian sekunder diperiukan untuk tnenceg,ah adanya beda
potensial yang besar antara kumparan primer dan sekunder (antara titik a dan b)
pada saat isolasi kumparan primer rusak.
Gambar 2.18 Rangkaian Trafo Tegangan

Pemutus Daya

Pemutus daya diperlukan guna memutus arus-arus kerja ataupun arus – arus
hubung singkat. Pemutus daya dapat dioperasikan, yaitu ditutup atu dibuka
ditempat atau secara jarak jauh menggunakan sistem proteksi. Dengan demikian
sebuah pemutus daya dapat secara otomatis membuka suatu rangkaian bilamana
misalnya arus saluran, tegangan saluran , atau frekuensi sistem melampaui batas –
batas tertentu. Jenis – jenis pemutus daya yang tepenting adalah :

1. Pemutus daya minyak (oil circuit breakers)


2. Pemutus daya udara tiup (airblast circuit breakers)
3. Pemutus daya SF6 (SF6 circuit breakers)
4. Pemutus daya Pakem (Vacum circuit Breakers)

Pelat nama sebuah pemutus daya umumnya memberikan indikasi mengenai

1. Arus konstan maksimum yang dipakai


2. Besar arus interupsi maksimum
3. Maksimum tegangan saluran
4. Waktu interupsi yang dinyatakan dalam siklus

Waktu interupsi dapat berkisar hingga 3 atau 8 siklus pada sistem 50HZ.
Untuk menginterupsi arus – arus listrik besar dalam waktu yang demikian singkat,
perlu diatur terjadinya de-ionisasi busur yang cepat, disertai pendinginan yang cepat
pula. Interupsi kecepatan tinggi membatasi kerusakan –kerusakan yang dapat
terjadi pada instalasi transmisi dan peralatan lainya, serta mempertahankan
stabilitas sistem bilamana terjadi suatu keadaan darurat. Sebuah pemutus daya akan
bekerja karena misalnya digerakan oleh suatu alat pengaman berupa rele arus lebih.
Kemampuan sebuah saklar daya dinyatakan dalam sebuah arus yang dapat
diputuskanya, atau dalam daya hubung singkat MVA.

1. Pemutus daya minyak (oil circuit breakers)


Terdiri atas sebuah tangki atau bejana terbuat dari baja yang diisi dengan
minyak isolasi. Pada salah satu versi, isolator tembus (bushing) memasukan
tegangan fasa dan dihubungkan dengan suatu kontak tetap yang tidak bergerak.
Kontak yang bergerak, dikendalikan oleh rele, dapat menutup atau membuka
rangkaian. Pada gambar 2.19 rangkaian berada dalam keadaan tertutup dan kontak
tetap dan kontak bergerak berada dalam keadaan tersambung, Dan arus listri
mengalir.

(a) kontak tertutup (b) kontak terbuka

Gambar 2.19 Skema Prinsip Kerja Pemutus Daya Minyak

Bilamana terjadi beban lebih sehingga rele arus lebih bekerja, kontak
bergerak akan ditarik keluar dari kontak tetap agar hubungan jaringan menjadi
terbuka. Pada saat kedua kontak melepas, terjadi suatu busur api yang sangat kuat,
dan juga gas – gas panas. Tekanan dari gas panas itu menyebabkan terjadinya
turbelensi dari minyak – minyak sekitar busur api. Hal itu mengakibatkan minyak
yang dingin mengitari busur api. Hal itu mengakibatkan minyak yang dingin
mengitari busur api dan memadamkanya. Pada pemutus daya minyak modern busur
api dilokasikan dalam suatu ruang pemadam (explosion chamber), sehinga tekanan
gas panas menghasilkan suatu semburan minyak melintasi busur api. Terdapat pula
desain dimana dengan bantuan medan magnit yang terjadi, busur api diperpanjang
dan ditiup terhadap suatu seri pelat isolasi yang mematahkan dan mendinginkan
busur api. Masalah pada pemutus daya minyak adalah bahwa minyak itu sendiri
mudah terbakar. Bilamana kondisi pemutus daya kurang baik, dan daya yang terjadi
pada suatu hubung singkat sangat besar, pemutus daya dapat meledak, dan minyak
yang membakar akan disembur kesemua arah, menyebabkan terjadinya kebakaran.

2. Pemutus daya udara bertekanan (Air blast circuit breakers)


Tidak memakai minyak. Pada pemutus jenis ini udara bertekanan tinggi
ditiup dengan kecepatan supersonik melintasi busur api. Udara bertekanan itu
disimpan dalam sebuah tangki dan diisi oleh suatu kompresor. Pemutus daya udara
bertekanan dengan daya besar dapat membuka arus –arus hubung singkat sebesar
40Kva pada tegangan saluran 500KV. Kebisingan yang terjadi pada pelepasan
udara itu adalah sedemikian nyaring, sehingga lebih menyerupai ledakan dasyat.
Bilamana GI terletak daerah perumahan, perlu diatur agar kebisingan itu dikurangi.
3. Pemutus daya SF6 (SF6 circuit breakers)
Merupakan sistem yang sepenuhnya tetutup, dan diisolasi dengan gas sulfur
hexafourida (SF6). Jenis pemutus daya ini sangat baik, namun mahal. Karena
bentuknya kompak, peralatan yang berisolasi gas (SF6) dipakai. Ditempat yang
harga tanahnya tinggi, seperti ditengah – tengah kota besar. kini terdapat pula gardu
induk yang berisolasi gas SF6 (gas insulated subtations, GIS). Perlu dikemukakan
bahwa pemutus daya SF6 tidak terlalu berisik sebagaimana dengan halnya pemutus
daya udara bertekanan. Gas SF6 merupakan suatu terobosan sebagai bahan isolasi
dan pemadam bagi pemutus daya. Ia memiliki stabilitas termal tinggi, tidak beracun
dan tidak menganggu kelestarian lingkungan. Pada tekanan yang sama gas SF6
memiliki kekuatan dielektrik 2,5 sampai 3 kali dari udara. Dan juga tekanan yang
lebih rendah, dadal isolasi (insulation breakdown) masih tinggi, dan menyamai
yang dari minyak atau isolasi bahan padat. Kemampuan isolasi gas SF6 untuk
sebagian diperoleh dari sifatnya yang elektronegatif, sehingga menarik elektron –
elektron bebas kemolekul.
4. Pemutus daya pakem (Vacuum circuit Breakers)
Bekerja atas dasar prinsip lain, karena tidak terdapat gas yang dapat
berionisasi bilamana kontak – kontak terbuka. Pemutus daya jenis ini tertutup
secara rapi, dan tidak boleh bocor. Karenanya tidak terdapat kebisingan atau polusi.
Kemampuanya terbatas hingga kira – kira 30Kv. Pemutus daya pakem banyak
dipakai pada sistem bawah tanah.

Auxiliary Current Transformer (ACT)


Transformator arus bantu atau auxiliary current transformer (ACT)
merupakan pelaratan yang berfungsi :

1. Untuk menyesuaikan arus sekunder CT sisi primer dan sisi sekunder.


2. Untuk menyesuaikan pergeseran sudut fase.

Pemasangan ACT

3. Jika berfungsi untuk menyesuaikan pergeseran fasa selalu dipasang pada


sisi Y transformator dayanya, dan disisi lainnya dapat dipasang atau tidak.
4. Jika berfungsi hanya penyesuaian arus dapat dipasang disisi primer maupun
sekunder, atau kedua – duanya.
5. Bila CT disisi primer mempunyai sekunder 1 A dan disisi sekunder 5 A,
umumnya ACT dipasang dikedua sisi. Perbandingan tranformasi untuk
penyesuai sudut fase:
6. Hubungan yy sisi sekundernya 5 A atau 1 A
7. Hubungan yd sisi sekundernya 5/V3 atau 1/V3

Berikut ini merupakan contoh skema sederhana pemasangan rele diferensial


menggunakan ACT
Gambar 2.20 Wiring Relay Diferensial Untuk Vector Grup Trafo Ynyn0 (d)

Anda mungkin juga menyukai