Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berisi tentang sistem pernapasan.
Maka dari itu makalah ini membahas pengertian sistem pernapasan, dan
bagaimana proses sistem pernapasan yang seharusnya. Dan melakukan percobaan
pada makhluk hidup dan menghitung kapasitas bernapas. Dan saya akan senang
jika pembaca menyampaikan keluhan, kritik, saran, pertanyaan pada saya karena
sesungguhnya semua itulah yang dapat membuat makalah saya menjadi lebih
baik.
Saya berharap materi yang disampaikan dalam makalah ini dapat diambil
manfaatnya, dan saya berharap pembaca menjadi lebih peduli akan alam dan
sekitarnya dan dapat menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Pelajar
Kelas...
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................3
I. Pendahuluan
Latar Belakang..............................................................................4
Rumusan Masalah.........................................................................5
Tujuan Penelitian..........................................................................5
II. Materi Pokok......................................................................................6
III. Metode Praktikum
Hari/tanggal praktikum................................................................23
Tempat.........................................................................................23
Alat dan bahan............................................................................23
Cara kerja....................................................................................25
IV. Analisa Pengamatan
Tabel hasil pengamatan...............................................................26
V. Penutup
Kesimpulan ................................................................................27
Saran.........................................................................................27
Daftar Pustaka....................................................................................................28
2
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses penapasan terdiri atas dua kegiatan, yaitu menghirup udara atau
menarik napas (inspirasi) dan menghembuskan udara atau mengeluarkaekspirasin
napas (ekspirasi). Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kembang-kempisnya
paru-paru, pernapasan dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.
1. Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :
a) Fase inspirasi. Merupakan fase berkontraksinya otot antar tulang rusuk
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih kecil sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke paru-paru.
b) Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antar tulang
rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil, akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya oksigen keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :
3
a) Fase inspirasi. Merupakan fase berkontraksinya otot diafragma sehingga
diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil
sehingga udara luar masuk ke paru-paru.
b) Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke
posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar
akibatnya udara keluar dari paru-paru.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
4
II. MATERI POKOK
SISTEM PERNAPASAN/RESPIRASI
5
pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini
berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.
6
Faring merupakan percabangan 2 saluran berupa nasofarings bagian
depan saluran pencernaan dan (orofarings) pada bagian belakang.
3. Laring
Pada saat kita menelan makanan, epiglotisnya ditutup agar makanan bisa
diarahkan ke kerongkongan, sehungga kita engga keselek
4. Tenggorokan (Trakea)
Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan,
Pada bagian dalam rongga terdapat epithel bersilia.
7
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang
lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
6. Alveolus
Alveolus merupakan struktur berbentuk bola-bol mungil atau gelembung
paru-paru yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang
melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat
oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari 2
lobus.
Setiap lobus terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut lobulus.
8
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan
pembuluh darah.
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang
salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang
tawon.
Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler
darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan
Paru paru disusun oleh otot otot pernafasan otot utama :M.Intercostalis,
M.Diafragmatika dan otot tambahan : M.Pectoralis mayor, M.Pectoralis
minor, M. Latisimus dorsi, M. Sternocleidomastoideus.
8. Pleura
9
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura
yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru
Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
B. Mekanisme Pernapasan
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaan tertidur sekalipun karna sistem pernapasan dipengaruhi oleh
susunan saraf otonom.
Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk.
Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara
akan keluar.
10
1. Pernapasan Dada
Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk (Inter Costae)
Kontraksi ini membuat rusuk naik terangkat
Terangkatnya rusuk membuat rongga dada membesar Karena rongga dada
membesar tekanan udara di rongga kecil
Akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar
tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang
rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan
udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara
luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil.
11
2. Pernapasan Perut
12
dewasa, volume paru-paru berkisar antara 5 – 6 liter. Udara yang
dipernafaskan oleh tubuh dapat digolongkan menjadi:
a. Volume Tidal (VT) : volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai
akibat pernapasan biasa (500 cc).
b. Volume Komplementer (VK) : Volume udara yang masih dapat dimasukkan
secara maksimal ke dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc)
c. Volume Suplemen (VS) : Volume udara yang masih dapat dihembuskan
secara maksimal dari dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa.
(1500 cc)
d. Volume Residu (VR) : Volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru
setelah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya (1000 cc)
e. Kapasitas Vital (KV) : Volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-
kuatnya setelah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS)
f. Kapasitas Total (KT) : Volume total udara yang dapat tertampung di dalam
paru-paru (KT = KV + VR)
D. Frekuensi pernapasan
13
4. Posisi tubuh : Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari
dibandingkan posisi diam. Frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat
dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar
lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas : Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan
semakin cepat.
1. Pertukaran Oksigen
Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur,
aktivitas, berat badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang
dikonsumsi .
Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml
perhari per individu.
Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh
hemoglobin/eritrosit, . Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan
oksihemoglobin (HbO2). dengan reaksi sebagai berikut: Hb4 + 4 O2 ----->
4 HbO2
sedangkan yang 2-3 % lagi akan larut dan diangkut oleh plasma darah.
14
oksigen sampai ke jaringan tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, oksigen
digunakan untuk proses respirasi di dalam mitokondria sel. Semakin
banyak oksigen yang digunakan oleh sel-sel tubuh, semakin banyak
karbondioksida yang terbentuk dari proses respirasi.
2. Pertukaran Karbondioksida
a. Oleh plasma darah CO2 + H2O H2CO3, Pengangkutan ini dibantu enzim
karbonat anhidrase jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 5 %
b. Oleh Hemoglobin CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran klorida : CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
15
-HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl- , (selengkapnya baca disistem eksresi)
16
4. Bronkitis : Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran
yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena
infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok,
debu, atau polutan udara.
17
6. Emfisema Paru-paru : disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus.
Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-
paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap
rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
18
9. Kanker Paru-paru : Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker
yang tidak terkendali di dalam jaringan paru-paru. Kanker ini
mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh bagian
tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus
kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin
banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker
paru-paru. Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun
mengalami penyakit ini. Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah
penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi
ionisasi.
Pada porifera, air yang membawa oksigen masuk melalui pori-pori tubuh
(ostium) lalu masuk ke koanosit secara difusi. Di dalam mitokondria pada
sel koanosit, oksigen digunakan untuk mengurai molekul organik menjadi
molekul anorganik yang disertai pelepasan karbon dioksida. Karbon
dioksida dibawa keluar oleh air melalui spongosoel lalu menuju oskulum
dalam mitokondria sel koanosit.
Hewan anggota filum moluska terdiri dari dua kelompok yaitu moluska
darat dan moluska air. Moluska darat seperti bekicot, bernapas dengan
paru-paru. Sedangkan moluska air seperti kerang bernapas dengan insang.
19
c. Sistem Pernapasan pada Arthropoda
20
b. Sistem Pernapasan pada Amfibi
Reptil memiliki kulit yang bersisik atu kering sehingga sulit ditembus oleh
air.
Hal ini menyebabkan cairan yang hilang melalui kulit sangat sedikit
sehingga reptil mampu bertahan hidup pada habitat yang kering.
21
III.METODE PRAKTIKUM
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM :
TEMPAT :
Respirometer sederhana
dengan pipa berskala
Eosin
22
Jangkrik dengan 3 ukuran
Kristal KOH/NaOH
Vaselin
23
CARA KERJA
1. Menyusun respirometer.
2. Membungkus kristal KOH/NaOH dengan tisu, kemudian memasukkannya ke
dalam tabung respirometer.
3. Mengukur ukuran jangkrik mulai dari yang kecil, sedang dan besar kemudian
memasukkannya ke dalam tabung repirometer secara bergilir.
24
IV. ANALISA PENGAMATAN.
TABEL HASIL PENGAMATAN
Berat
No. 2 mnt/mL 4 mnt/mL 6 mnt/mL 8 mnt/mL 10 mnt/mL 12 mnt/mL
Jangkrik
0,34+0,2+0,15+0,08+0,06+0,05
Jangkrik kecil = 0,147 mL/mnt
6
0,40+0,25+0,18+0,11+0,04+0,04
Jangkrik sedang = 0,17 mL/mnt
6
0,29+0,29+0,17+0,12+0,09+0,09
Jangkrik besar = 0,175 mL/mnt
6
25
V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
26
DAFTAR PUSTAKA
http://yulianaputrisari.blogspot.com/2014/06/makalah-biologi-umum-sistem-
pernafasan.html
http://blackhazel.blogspot.com/2013/03/makalah-biologi-sistem-pernafasan-
pada.html
http://tugasdanmakalahsma.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-biologi-
respirasi.html
27