Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH VIRUS CORONA TEHADAP PELAYANN RUMAH SAKIT

DI KAB SUMENEP

Oleh :

ACH HANAFI
NPM. 719621306

UNIVERSITAS WIRARAJA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SUMENEP

1
2020

2
KARYA ILMIAH

Pengaruh virus corona terhadap pelayanan rumah sakit di KAB SUMENEP

Disusun Untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Genap


Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Program Studi: Keperawatan

Oleh :
ACH HANAFI
NPM. 719.6.2.1306

3
UNIVERSITAS WIRARAJA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SUMENEP
2020

4
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : ach hanafi
NPM : 719.6.2.1306
Program Studi : Keperawatan
Fakultas : Ilmu kesehatan
Judul KTI : Pengaruh virus corona terhadap pelayanan rumah sakit di
KAB SUMENEP

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini benar-benar karya
saya. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis
atau diterbitkan orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu saya kutip sebagai
acuan dengan mengikuti tatacara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Sumenep, 21 JUNI 2020

5
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Tuhan
seluruh alam yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya sehingga penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini bisa selesai sebagaimana waktu yang telah ditentukan.
Sholawat dan salam juga kami haturkan kepada Nabi muhammad SAW. yang
telah membawa perubahan besar terutama bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Karya Tulis Ilmiah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Tentu saja penyusunan Karya Ilmiah ini tidak akan berjalan
lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih
kami sampaikan kepada:
1. Bapak Kadarisman, M. Pd selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, yang
telah banyak memberikan petunjuk dan arahan dalam penyelesaian penulisan
karya tulis ilmiah ini,
2. Kepala RS KAB SUMENEP yang telah memberikan ijin dalam penelitian
penulisan karya tulis ilmiah ini,
3. Rekan-rekan sejawat mahasiswa yang membantu dalam terselesainya
penulisan usulan penelitian karya tulis ilmiah ini,
4. Pihak-pihak lain yang tidak bisa kami sebutkan satu-persatu.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang perlu kami benahi,
maka kritik dan saran yang konstruktif kami harapkan untuk dijadikan sebagai
bahan evaluasi bagi kami. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua,
amin.

Sumenep 21 juni 2020

Penulis

Ach hanafi

6
ABSTRAK

Pasien Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Sumenep terus meningkat,


buktinya per Kamis warga yang terkonfirmasi positif Virus Corona bertambah
empat orang.

Sehingga jumlah pasien positif Virus Corona sebanyak 16 orang, penambahan


pasien baru itu termasuk pasien nomor 13, 14, 15 dan 16, karena sebelumnya
sudah ada 12 pasien positif virus itu.

Humas Satgas Covid-19 Kabupaten Sumenep Ferdiansyah Tetrajaya, SH


mengatakan, keempat warga diketahui positif virus Corona setelah swab test yang
dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep
hasilnya adalah positif.

Saat ini, empat warga terkonfirmasi positif virus Corona telah dijemput di
masing–masing rumah untuk dilakukan isolasi dan perawatan medis di RSUD dr.
H. Moh. Anwar Sumenep. Selain itu, pemerintah daerah melalui tim telah
melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona di
lingkungan pasien.

7
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Batasan Masalah........................................................................................2
D. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1. Tujuan Umum........................................................................................3
2. Tujuan Khusus.......................................................................................3
E. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
1. Bagi Masyarakat....................................................................................3
2. Bagi Dinas Kesehatan............................................................................4
3. Bagi Ilmu Pengetahuan..........................................................................4
4. Bagi Peneliti...........................................................................................4
F. Definisi Operasional.....................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................6
A. Kajian Empiris...........................................................................................6
B. Teori..........................................................................................................7
1. Pemahaman Bahaya Covid-19...............................................................7
2. Pengaruh Virus Corona Pelayanan kesehatan yang harus di lakukan di
Rumah Sakit
9
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................11
A. Rancangan Penelitian..............................................................................11
B. Subjek penelitian.....................................................................................11
C. Jenis Data dan Sumber Data....................................................................12
D. Instrumen Penelitian................................................................................12

8
E. Teknik Analisis Data...............................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................14
A. Pemahaman Bahaya Covid-19................................................................14
B. Kepatuhan Menggunakan Masker...........................................................14
C. Hubungan Antara Pemahaman Bahaya Covid-19 Terhadap Kepatuhan
Menggunakan Masker........................................................................................15
BAB V PENUTUP.................................................................................................16
A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................20
Lampiran 1: Kuesioner...................................................................................20
Lampiran 2: Hasil Kuesioner.........................................................................22
Lampiran 3: Hasil SPSS.................................................................................32

BAB I
PENDAHULUAN

9
A. Latar Belakang
Pada awal tahun 2020 ini, dunia dikejutkan dengan wabah virus
corona (Covid19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. WHO
semenjak Januari 2020 telah menyatakan dunia masuk ke dalam darurat
global terkait virus ini.2 Ini merupakan fenomena luar biasa yang terjadi di
bumi pada abad ke 21, yang skalanya mungkin dapat disamakan dengan
Perang Dunia II, karena event-event skala besar (pertandingan-
pertandingan olahraga internasional contohnya) hampir seluruhnya ditunda
bahkan dibatalkan. Kondisi ini pernah terjadi hanya pada saat terjadi
perang dunia saja, tidak pernah ada situasi lainnya yang dapat
membatalkan acara-acara tersebut. Terhitung mulai tanggal 19 Maret 2020
sebanyak 214.894 orang terinfeksi virus corona, 8.732 orang meninggal
dunia dan pasien yang telah sembuh sebanyak 83.313 orang. . (syar-1
2020)
Khusus di Indonesia sendiri Pemerintah telah mengeluarkan status
darurat bencana terhitung mulai tanggal 29 Februari 2020 hingga 29 Mei
2020 terkait pandemi virus ini dengan jumlah waktu 91 hari.4 Langkah-
langkah telah dilakukan oleh pemerintah untuk dapat menyelesaikan kasus
luar biasa ini, salah satunya adalah dengan mensosialisasikan gerakan
Social Distancing. Konsep ini menjelaskan bahwa untuk dapat mengurangi
bahkan memutus mata rantai infeksi Covid-19 seseorang harus menjaga
jarak aman dengan manusia lainnya minimal 2 meter, dan tidak melakukan
kontak langsung dengan orang lain, menghindari pertemuan massal.5
Tetapi banyak masyarakat yang tidak menyikapi hal ini dengan baik,
seperti contohnya pemerintah sudah meliburkan para siswa dan mahasiswa
untuk tidak berkuliah atau bersekolah ataupun memberlakukan bekerja di
dalam rumah, namun kondisi ini malahan dimanfaatkan oleh banyak
masyarakat untuk berlibur.6 Selain itu, walaupun Indonesia sudah dalam
keadaan darurat masih saja akan dilaksanakan tabliqh akbar, dimana akan
berkumpul ribuan orang di satu tempat, yang jelas dapat menjadi mediator
terbaik bagi penyebaran virus corona dalam skala yang jauh lebih besar. .
(syar-1 2020)

10
Sejak diumumkan kasus positif virus Covid-19 di KAB SUMENEP
pada 4 April 2020 lalu, pemerintah KAB SUMENEP meningkatkan
langkah-langkah dalam menangani pandemi global dari Covid-19.
Sebelum itu, pemerintah KAB SUMENEP juga telah meningkatkan
kesiagaan banyak rumah sakit dan peralatan yang sesuai dengan standar
internasional, termasuk pada anggaran yang secara khusus dialokasikan
bagi segala upaya pencegahan dan penanganan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tentang pemahaman bahaya covid-19 bagi pasien di rumah
sakit KAB SUMENEP?
2. Bagaimana pelayanan yang di gunakan di Rumah Sakit KAB
SUMENEP?
3. Bagaiamana hubungan Pasien COVID-19 dan Pasien bukan COVID-
19 di Rumah Sakit di KAB SUMENEP?

C. Batasan Masalah
Agar bahasan dalam karya ilmiah ini tidak melebar, maka masalah
pada karya ilmiah ini dibatasi pada:
1. Pemahaman bahaya covid-19 bagi pengunjung dan pasien di RS KAB
SUMENEP?
2. Pelayanan di RS sebagai upaya pencegahan covid-19 bagi pengunjung
dan Pasien RS KAB SUMENEP?
3. Hubungan pemahaman bahaya covid-19 terhadap Pengunjung dan
pasien di RS KAB SUMENEP?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini dibedakan menjadi 2 tujuan yaitu,
tujuan umum dan tujuan khusus:
1. Tujuan Umum

11
Tujuan umum dari penelitian yang dilakukan adalah untuk
mencari hubungan pemahaman Pelayanan yang di lakukan di RS
KAB SUMENEP pada bulan April Tahun 2020
2. Tujuan Khusus
1. Mendeskripsikan pemahaman bahaya covid-19
2. Mengindentifikasi Pelayanan sebagai upaya pencegahan covid-
19
3. Mengindentifikasi hubungan pemahaman bahaya covid-19
terhadap Pelayanan di RS KAB SUMENEP

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
dapat digunakan oleh program studi kesehatan untuk senantiasa
meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat KAB SUMENEP
dalam pencegahan wabah penyakit yang terjadi saat ini yakni
covid-19
2. Manfaat Teoritis
Hasil dari penilitian ini diharapkan dapat menjadi dasar
untuk penelitian berikutnya dan menambah teori-teori baru untuk
penelitian yang sejenis

F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada
suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau
membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel
tertentu (Indrawijaya, 2012).
1. Hubungan adalah keadaan berhubungan, ikatan, sangkut paut (KBBI
ofline, 20 Mei 2020).

12
2. Pemahaman adalah proses, perbuatan memahami atau memahamkan
(KBBI ofline, 20 Mei 2020).
3. Bahaya adalah yang (mungkin) mendatangakan kecelakaan (bencana,
kesengsaraan, kerugian, dan sebagainya) (KBBI ofline, 20 Mei 2020).
4. Covid-19 adalah C-o= corona, V-i= virus, D= disease. Artinya nama
penyakit virus corona. Angka 19 menandai tahun pertama kali virus
terindentifikasi (KBBI ofline, 20 Mei 2020).
5. Kepatuhan adalah sifat patuh, ketaatan (KBBI ofline, 20 Mei 2020).
6. Menggunakan adalah memakai (alat, perakakas) mengambil
manfaatnya (KBBI ofline, 20 Mei 2020).
7. Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan
medis. Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan
memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya. (KBBI ofline, 20
Mei 2020).
8. Pelayanan adalah sebagai suatu usaha untuk membantu menyiapkan
atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.  Pelayanan hakikatnya
adalah serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan merupakan sebuah
proses. (KBBI ofline, 20 Mei 2020)
9. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. (KBBI ofline, 20 Mei 2020).
10. Pelayanan kesehatan (health care service) merupakan hak setiap
orang yang dijamin dalam Undang Undang Dasar 1945 untuk
melakukan upaya peningkatkan derajat kesehatan baik perseorangan,
maupun kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan. kesehatan perseorangan dan keluarga. (KBBI ofline, 20
Mei 2020).

13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Empiris
Pada sebuah upaya untuk melakukan penelitian maka dibutuhkan
sebuah panduan serta dukungan untuk setiap hasil penelitian yang sudah
ada sebelumnya yang akan berkaitan dengan sebuah penelitian yang
sedang dilakukan.
Berdasrkan penelitian yang di lakukan pada tanggal 6 april 2020
Kendala yang dihadapi rumah sakit rujukan yang ada di seluruh Indonesia
adalah keterbatasan Alat Pelindungan Diri (APD), seperti masker N95,
pelindung mata, baju pelindung/hazmat, sarung tangan, dan sepatu boot.
Rumah sakit mulai kehabisan stok. Persediaan hanya ada untuk beberapa
hari ke depan. Itupun kalau pasiennya tidak bertambah.  Tidak hanya di
Indonesia, keterbatasan APD ini juga terjadi di 186 negara yang terjangkit
Virus Corona.
Perlindungan terhadap tenaga medis yang menangani pasien
Corona lebih utama. Koran Tempo pada 06/04/2020 mencatat, setidaknya
sudah ada 24 dokter yang meninggal di Indonesia karena terpapar virus
saat merawaat pasien. Tentunya kita tidak ingin ada korban jatuh lagi dari
tenaga medis. Karena tenaga medis inilah garda terdepan pelayanan. Kalau
keselamatan dan kesehatan kerjanya tidak dijamin dengan standar, maka
jangan heran kalau mereka menolak memberikan layanan.
Ventilator untuk pasien juga terbatas. Alat ini membantu pasien
yang sulit bernafas secara mandiri. Tidak semua rumah sakit rujukan
menyediakan alat ini di ruang isolasi. Hal ini disebabkan karena harganya
yang mahal, bahkan mencapai ratusan juta. Rumah sakit dengan kondisi
sekarang, tidak bisa membeli alat tersebut.
Kendala yang dihadapi rumah sakit rujukan yang ada di seluruh
Indonesia adalah keterbatasan Alat Pelindungan Diri (APD), seperti
masker N95, pelindung mata, baju pelindung/hazmat, sarung tangan, dan
sepatu boot. Rumah sakit mulai kehabisan stok. Persediaan hanya ada

14
untuk beberapa hari ke depan. Itupun kalau pasiennya tidak bertambah.
Tidak hanya di Indonesia, keterbatasan APD ini juga terjadi di 186 negara
yang terjangkit Virus Corona.
Perlindungan terhadap tenaga medis yang menangani pasien
Corona lebih utama. Koran Tempo pada 06/04/2020 mencatat, setidaknya
sudah ada 24 dokter yang meninggal di Indonesia karena terpapar virus
saat merawaat pasien. Tentunya kita tidak ingin ada korban jatuh lagi dari
tenaga medis. Karena tenaga medis inilah garda terdepan pelayanan. Kalau
keselamatan dan kesehatan kerjanya tidak dijamin dengan standar, maka
jangan heran kalau mereka menolak memberikan layanan.
Ventilator untuk pasien juga terbatas. Alat ini membantu pasien
yang sulit bernafas secara mandiri. Tidak semua rumah sakit rujukan
menyediakan alat ini di ruang isolasi. Hal ini disebabkan karena harganya
yang mahal, bahkan mencapai ratusan juta. Rumah sakit dengan kondisi
sekarang, tidak bisa membeli alat tersebut.
Dengan hal tersebut diketahui bahwa pelayanan rumah sakit di
seluruh Indonesia berbeda, tergantung dengan banyaknya pasien positif
covid 19, semakin banyaknya pasien positif corona maka semakin sulit
pelayanan yang akan di lakukan di RS tersebut sehingga para pelayan
kesehatn lebih mementingkan pasien positif corona di bandingkan pasien
non corona.
Sehingga penelitian ini sama, hanya perbedaannya terdapat pada
objek yang dilakukan peneliti yakni bagi pelayanan RS pada bulan April
2020 yang terdapat di Kabupaten Sumenep.

B. Teori
1. Pemahaman Bahaya Covid-19
Covid-19 atau yang disebut dengan virus corona (coronavirus)
adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit dengan
tingkat keparahan yang luas. Virus corona pertama kali diidentifikasi
sebagai penyebab flu biasa pada tahun 1960 hingga sampai pada tahun
2002, virus ini belum dianggap fatal. Tetapi pasca adanya Severe Acute

15
Respiratory Syndrome (SARS-Cov) di China, para pakar mulai berfokus
pada penyebab dan menemukan hasil apabila wabah ini diakibatkan oleh
bentuk baru corona (Zendrato, 2020).
Virus corona ini sangat berbahaya dan telah menyebar ke seluruh
dunia yang membuat World Health Organization (WHO) menetapkan
status penularan virus corona ini sebagai pandemi. Data per 27 Maret 2020
berdasarkan worldometer (2020) jumlah keseluruhan kasus virus corona
didunia 542.530 kasus, kematian 24.369 kasus, dan yang sudah sembuh
126.257 kasus.
Sedangkan untuk indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan
status virus corona ini menjadi bencana nasional non alam mengacu pada
Pasal 7 ayat 2 Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana. Data kasus covid-19 Negara Indonesia total
1.046 kasus, kematian 87 kasus, yang sudah sembuh 46 kasus, yang masih
dalam penanganan serta pengawasan ada 913 kasus (worldometers, 2020)
Virus corona bisa tersebar melalui berbagai medium dan bertahan
selama beberapa waktu pada medium tersebut, yaitu (Putra, 2020):
a. Udara (3 jam)
b. Tembaga (4 jam)
c. Aluminium (2-8 jam)
d. Sarung tangan operasi/medis (8 jam)
e. Karton/kardus (24 jam)
f. Besi/baja nirkarat (2-3 hari)
g. Kayu (4 hari)
h. Kaca (4 hari)
i. Kertas (4-5 hari)
j. Plastik (2-3 hari)
Sebagai antisipasi pencegahan penularan vitus, masyarakat
direkomendasikan untuk menerapkan beberapa hal berikut (Nareza, 2020):
a. Mencuci tangan menggunakan sabun serta air setidaknya selama 20
detik setiap kali beraktivitas.

16
b. Menggunakan masker setiap beraktivitas di luar ruangan atau di
tempat umum, penggunaan masker kesehatan lebih diprioritaskan bagi
orang yang sedang sakit
c. Memperbanyak minum air putih, walaupun tidak sedang haus tetapi
tetap harus minum air dan usahakan tenggorokan tidak sampai kering.
d. Beristirahat yang cukup, kurangi bergadang apabila tidak terlalu
penting
e. Tidak menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang kotor,
cucilah tangan terlebih dahulu bila terpaksa harus menyentuh area
tersebut.
f. Menghindari kontak dengan orang yang sedang batuk dan demam,
jagalah jarak berdiri dengan orang lain.

Pemerintah memberlakukan kebijakan social distancing, work


from home, study from home atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai
“beraktivitas dirumah saja”. Pemberlakuan tersebut tidak selalu bisa
efektif dan relevan, terlebih bagi bidang-bidang tertentu seperti rumah
sakit, pabrik, apotek, pasar, layanan ojek daring, maupun restoran.
Masyarakat yang bekerja pada bidang tersebut masih harus melakukan
perjalanan kerja yang memungkinkan mereka rawan tertular dan
menularkan virus corona ini. Untuk masyarakat yang terpaksa harus
bekerja tetap harus mengikuti standar pencegahan penularan virus corona,
sedangkan masyarakat yang lebih beruntung bisa bekerja ataupun sekolah
dari rumah diharuskan tetap tinggal dirumah. Keluar rumah hanya untuk
keperluan yang sifatnya sangat mendesak seperti membil kebutuhan pokok
secukupnya untuk anggota keluarganya dan itu pun tetap harus mengikuti
prosedur pencegahan penularan virus corona. Namun pada kenyataannya
masyarakat masih sulit memahami bahaya virus corona dan menyepelekan
dengan menganggap hidup dan mati berada ditangan tuhan tanpa
memikirkan resiko apabila virus corona menginfeksi anggota keluarganya.
Adanya persepsi tersebut akhirnya membuat banyak masyarakat masih
pergi ke pusat perbelanjaan atau pusat-pusat keramaian lain, mengadakan

17
acara keagamaan, mengadakan acara perkawinan, dan berbagai aktivitas
lain yang sebenarnya masih bisa ditunda (Setyawati, 2020).
2. Pengaruh Virus Corona Pelayanan kesehatan yang harus di
lakukan di Rumah Sakit
Kepatuhan merupakan suatu istilah yang biasanya digunakan untuk
mengatakan kesepakatan atau kerjasama, melakukan apa yang disarankan
petugas kesehatan atau kerjasama, melakukan apa yang disarankan petugas
kesehatan atau mengikuti nasehat untuk melakukan sikap tertentu
mengenai kebiasaan kesehatan atau yang berkaitan dengan kesehatan
(Niven, 2000) dalam Hanan, 2013. Pada teori safety triad, kepatuhan
(compliance) merupakan salah satu faktor pada komponen behavior yang
dipengaruhi oleh interaksi faktor pada komponen person dan environment
(Geller, 2001).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan tergantung pada
banyak faktor, termasuk pengetahuan, motivasi, persepsi, dan keyakinan
terhadap upaya pengontrolan dan pencegahan penyakit, variabel
lingkungan, kualitas intruksi kesehatan, dan kemampuan mengakses
sumber yang ada (Sinurnya dkk, 2018). Sedangkan ketidak patuhan adalah
kondisi ketika individu atau kelompok berkeinginan untuk patuh, tetapi
ada sejumlah faktor yang menghambat kepatuhan terhadap saran tentang
kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan (Prihantana dkk, 2016).
Ketidakpatuhan adalah sejauh mana perilaku seseorang dan atau pemberi
asuhan sejalan atau tidak sejalan dengan rencana promosi kesehatan atau
rencana terapeutik yang disetujui antara orang tersebut (atau pemberi
asuhan) dan professional layanan kesehatan (Wulandari, 2015).

18
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian dengan cara-cara mengikuti kaidah
keilmuan yaitu konkrit/empiris, obyektif terukur, rasional dan sistematis,
dengan data hasil penelitian yang diperoleh yang berupa angka-angka serta
analisis menggunakan metode statistika (Masturoh, 2018).
Desain penelitian analitik merupakan suatu penelitian untuk
mengetahui bagaimana dan mengapa suatu fenomena terjadi melalui
sebuah analisis statistik seperti kolerasi antara sebab dan akibat atau faktor
risiko dengan efek serta kemudian dapat dilanjutkan untuk mengetahui
seberapa besar kontribusi dari sebab atau faktor risiko tersebut terhadap
akibat atau efek. Secara garis besar penelitian analitik dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu (Masturoh. 2018):
a. Desain Cross Sectional: suatu penelitian yang mempelajari korelasi
antara paparan atau faktor risiko (independen) dengan akibat atau efek
(dependen), dengan pengumpulan data dilakukan secara bersamaan
secara serentak dalam satu waktu antara faktor risiko dengan efeknya
(point time approach), artinya semua variabel baik variabel
independen maupun variabel dependen diobservasi pada waktu yang
sama.
b. Desain Case Control: suatu penelitian analitik yang mempelajri sebab-
sebab kejadian atau peristiwa secara retrospektif.
c. Desain Cohort: suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara
faktor risiko dengan efek, yang dilakukan secara prospektif atau
kedepan sebelum terjadinya efek.

19
B. Subjek penelitian
Subjek penelitian yang diteliti, pada penelitian ini adalah pelayan
kesahatan di RS KAB SUMENEP bagaimana melayani pasien pada saat
pandemic virus corona.

C. Jenis Data dan Sumber Data


Jenis data dan sumber data penlitian diambil dari populasi, sampel,
dan variabel.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya
(sintesis) (Masturoh, 2018).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulannya
(Masturoh, 2018).
3. Variabel
Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas pemahaman
pelayan kesehatan RS KAB SUMENEP dan variabel terikat kepatuhan
menggunakan masker

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah kuesioner dan
pedoman observasi

E. Teknik Analisis Data


1. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu cara atau proses dalam memperoleh data
(Hasan 2002). Pada tahap ini data mentah atau raw data yang telah
dikumpulkan dan diolah atau dianalisis sehingga menjadi informasi.

20
2. Statistik Deskriptif
Statistim deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Masturoh, 2018).
3. Satistik Inferensial
Pada statistik inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan
penarikan kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang
telah dilakukan. Pada statistik inferensial dilakukan pembuktian hipotesis.
Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut statistik inferensial dibedakan
menjadi analisis hubungan analisis komparatif (Masturoh, 2018):
a. Analisis hubungan: dugaan adanya hubungan dengan variabel
penelitian
b. Analisis komparatif: analisi data dengan tujuan untuk
membandingkan dua kelompok data atau lebih. Berdasarkan
hasil analisis komparatif tersebut dapat ditemukan faktor-faktor
yag melatarbelakangi munculnya suatu perbedaan

21
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Pemahaman Bahaya Covid-19


Diperoleh hasil pemahaman dari penelitian ini dan berikut adalah
pembahasan:
Tabel 1. Tingkat Pemahaman Bahaya Covid-19 Terhadap Pengunjung
Puskesmas Manding Pada Bulan April 2020
X1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid TIDAK 14 10,6 10,6 10,6
BAIK
BAIK 118 89,4 89,4 100,0
Total 132 100,0 100,0
Sumber: Hasil SPSS Diolah
Dari tabel 1. Diketahui bahwa hasil dalam menjawab kuesioner
oleh pengunjung Puskesmas Manding yang memiliki pengetahuan baik
tentang bahaya covid-19 sebanyak 118 responden (89,4%) dibanding
pengunjung Puskesmas Manding yang memiliki pengetahuan tidak baik
atau kurang sebanyak 14 responden (10,6%).

4.2. Pelayanan pasien covid dan noncovid


Diperoleh hasil kepatuhan dari penelitian ini dan berikut adalah
pembahasan:
Tabel 2. Tingkat pelayanan Terhadap pasien covid dan non covid RS KAB
SUMENEP Pada Bulan April 2020
X2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid COVID 3 2,3 2,3 2,3
NONCOVID 129 97,7 97,7 100,0
Total 132 100,0 100,0
Sumber: Hasil SPSS Diolah

22
Dari tabel 2. Diketahui bahwa hasil dalam menjawab kuesioner
oleh PERAWAT di RS KAB SUMENEP tentang pelayanan COVID dan
NONCOVID 129 responden (97,7%) yang patuh dibanding pengunjung
RS KAB SUMENEP yang tidak patuh sebanyak 3 responden (2,3%).

BAB V
PENUTUP

23
5.1. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pemahaman
bahaya covid-19 terhadap pelayanan di RS KAB SUMENEP pada bulan
April 2020
1. Pemahaman bahaya covid-19 bagi pengunjung atau pasien rawat jalan
Puskesmas Manding rata-rata memiliki pengetahuan yang baik
sebanyak 118 responden (89,4%) dari 132 responden.
2. Kepatuhan menggunakan masker bagi pengunjung atau pasien rawat
jalan Puskesmas Manding telah banyak yang patuh dalam penggunaan
masker sebanyak 129 responden (97,7%) dari 132 responden.
3. Hubungan pemahaman bahaya covid-19 terhadap kepatuhan
menggunakan masker menunjukkan hubungan antara kedua variabel
penelitian ini. Semakin tinggi tingkat pemahaman atau pengetahuan
artinya pengunjung atau pasien rawat jalan Puskesmas Manding
semakin mengetahui suatu informasi tentang bahaya covid-19.
Sehingga banyak responden yang akan patuh dalam penggunaan
masker sebagai upaya pencegahan penularan virus covid-19.

5.2. Saran
Saran alternatif peneliti yang diberikan dalam meningkatkan
pemahaman bahaya covid-19 terhadap pelayanan di RS KAB SUMENEP
yakni:
1. Berdasarkan hasil analisis presentasi tentang pemahaman bahaya
covid-19 yang telah dilakukan, menunjukkan hasil yang tinggi akan
tingkat pemahaman yg dimiliki responden. Sehingga diharapkan pada
tenaga medis RS KAB SUMENEP dapat terus mempertahankan atau
meningkatkan lagi dalam kegiatan pemberian informasi atau
pemahaman untuk selalu meningkatkan taraf kesehatan hidup
masyarakat.
2. Diharapkan kepada responden yang masih tidak patuh dalam
menggunakan masker untuk segera memenuhi protokol kesehatan
covid-19 yakni Pekayanan di RS KAB SUMENEP dalam pencegahan

24
penularan virus covid-19. Perlu diperhatikan juga pada tenaga medis
untuk tidak lupa menegur pasien jika tidak mendapat pelayanan yang
baik di RS KAB SUEMENEP.

25
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/15082/pdf
https://www.ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--covid-19-dan-problem-rumah-
sakit
Lukman, A. 1999. Kepatuhan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Mona, N. 2020. Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi


Efek Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona Di Indonesia). Jurnal Sosial
Humaniora Terapan. Volume 2 No. 2 (Edisi Januari-Juni 2020)

Nareza, D. M. (2020, Maret 20). Tampak Mirip, Ketahui Beda Gejala Virus
Corona dengan Flu Biasa. Retrieved from alodokter:
https://www.alodokter.com/tampak-miripketahui-beda-gejala-virus-
coronadenganflu-biasa

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka


Cipta

Prihantana, dkk. 2016. Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kepatuhan


Pengobatan Pada Pasien Tuberkolosis Di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro
Sragen. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis. Vol. 2 No. 1. Poltekkes Bhakti Mulia

Putra, A. A. (2020, Maret 18). Lama Hidup Virus Corona di 10 Jenis Benda
Berbeda, yuk Jaga Kebersihan. Retrieved From IDN Times:
https://www.idntimes.com/health/medical/alfonsus-adi-putra-
alfonsus/infografisketahanan- virus-corona-di-bendaberbeda/ full

Rothan, H. A., & Byrareddy, S. N. 2020. The Epidemiology and Pathogenesis Of


Coronavirus Disease (Covid-19) Outbreak. Journal of Autoimmunity

Setyawati, N. 2020. Implementasi Sanksi Pidana Bagi Masyarakat yang


Beraktivitas di Luar Rumah Saat Terjadinya Pandemi Covid-19. Jurnal Education
and Development. Vol. 8 No. 2 (Edisi Mei 2020)

26
Sari, D. P. & ‘Atiqoh, N. S. 2020. Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat
Dengan Kepatuhan Penggunaan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
Covid-19 Di Ngronggah. Infokes. Vol. 10 No. 1 (Edisi Februari 2020)

27

Anda mungkin juga menyukai