Anda di halaman 1dari 38

TINGKAT KECEMASAN PERAWAT TERHADAP PANDEMI

COVID-19 DI RSUD LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO

MUH. DAFA PUTRA ANINDITO

NIS. 181907013

SMA ISLAM TERPADU

AL-FITYAN SCHOOL GOWA

2021
Lampiran 1
Sampul Depan

TINGKAT KECEMASAN PERAWAT TERHADAP PANDEMI

COVID-19 DI RSUD LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO

MUH. DAFA PUTRA ANINDITO

NIS. 181907013

SMA ISLAM TERPADU

AL-FITYAN SCHOOL GOWA

2021
Lampiran 2
Halaman Judul

TINGKAT KECEMASAN PERAWAT TERHADAP PANDEMI


COVID-19 DI RSUD LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas akhir semester

Disusun oleh:
MUH. DAFA PUTRA ANINDITO
NIS. 181907013

Kepada

SMA ISLAM TERPADU


AL-FITYAN SCHOOL GOWA
2021

i
Lampiran 3
Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah berjudul:

TINGKAT KECEMASAN PERAWAT TERHADAP PANDEMI


COVID-19 DI RSUD LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO

Disusun oleh:

MUH. DAFA PUTRA ANINDITO


NIS. 181907013

Telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan penguji pada


tanggal

Menyetujui,

Pembimbing Penanggung Jawab


Literasi

Hamzah Patawari, S.IP. Salwaniah, S.Pd.

Mengetahui,
Kepala Unit SMAIT
Al-Fityan School Gowa

Hairil Takbir, S.Pd.

ii
Lampiran 4
Abstrak

ABSTRAK

Muh. Dafa Putra Anindito, 2021. Tingkat Kecemasan Perawat Terhadap


Pandemi Covid-19 di RSUD Lanto dg. Pasewang Jeneponto Siswa SMA
IT Al-Fityan School Gowa. Karya Tulis Ilmiah. Dibimbing oleh Hamzah
Patawari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan perawat


terhadap pandemi Covid-19 di RSUD Lanto dg. Pasewang Jeneponto.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasi analitik. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini berlokasi di RSUD Lanto
dg. Pasewang Jeneponto melalui pembagian kuesioner online pada
tanggal 21-23 Januari 2021. Populasi penelitian ini adalah 57 perawat.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tingkat kecemasan perawat di
RSUD Lanto dg. Pasewang Jeneponto cenderung normal dan ringan.

iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
hidayah dan karunia-Nya, serta ucapan terima kasih yang mendalam
kepada kedua orang tua tercinta yang dengan tulus ikhlas memberikan
dorongan dan doa sehingga peniliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini
dengan judul “Tingkat Kecemasan Perawat Terhadap Pandemi Covid-
19 di RSUD Lanto dg. Pasewang”.
Peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut serta dalam menyelesaikan penulisan ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu peneliti mengucapkan terima
kasih yang setulusnya kepada :
1. Ustad Hairil Takbir, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Islam
Terpadu Al-Fityan School Gowa.
2. Ustad Hamzah Patawari, S. IP, selaku pembimbing.
3. Ustadzah Salwaniah, S. Pd, selaku penanggung jawab yang telah
memberikan ilmu dan motivasi sehingga peneliti dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
4. Orang tua dan keluarga yang selalu menyodorkan stimulus doa dan
dukungan.
5. Teman-teman seperjuangan Abu Bakar Class yang senantiasa
mengulurkan masukan dan nasihat.
6. Semua pihak yang membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

iv
Lampiran 5
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Sampul Halaman
Halaman Judul……………………………………………….……. i
Halaman Pengesahan……………………………………….….... ii
Abstrak………………………………………………………….…... iii
Kata Pengantar………………………………………………….… iv
Daftar Isi……………………………………………………………. v
Daftar Tabel………………………………………………………... vi
Daftar Gambar…………………………………………………….. vii
Daftar Lampiran…………………………………………….…….. viii
Bab I Pendahuluan……………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………............... 1
B. Rumusan Masalah……………………………............. 3
C. Tujuan Penelitian……………………………………… 3
D. Manfaat Penelitian……………………………............. 4
Bab II Kajian Pustaka……………………………………………. 5
A. Kajian Teori……………………………………............ 5
B. Kajian Penelitian……………..................................... 8
C. Kerangka Pikir…………………………………………. 9
D. Hipotesis………………………………………............. 9
Bab III Metode Penelitian……………………………………….. 10
A. Desain dan Jenis Penelitian………………………….. 10
B. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………… 10
C. Populasi dan Sampel…………………………………. 11
D. Metode Pengumpulan Data…………………............ 11
1. Jenis Data……………………………………… 11
2. Sumber Data…………………………………... 11
3. Instrumen………………………………………. 11
4. Teknik Pengumpulan Data…………………… 12
E. Teknisi Analisis Data…………………………………. 12
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan…………………… 14
A. Hasil Penelitian………………………………………… 14
B. Pembahasan…………………………………………… 19
Bab V Penutup…………………………………………………… 21
A. Kesimpulan…………………………………………….. 21
B. Saran…………………………………………………... 21
Daftar Pustaka…………………………………………............... 22
Lampiran………………………………………………………….. ?

v
Lampiran 6
DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Nomor Nama Halaman

1. Jumlah Perawat……………………………........ 16

2. Sampel Penelitian………………………………. 16

vi
Lampiran 7
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

Nomor Nama Halaman

1. Diagram Penelitian……………………………… 18

vii
Lampiran 8
DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Nama Halaman

1. Lampiran Kuesinoner……………………… 25

viii
Lampiran 9
Batas Margin

Tempat Ketikan

ix
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Coronavirus (Covid-19) pertama kali ditemukan di

Wuhan, Provinsi Hubei, Cina dan sekarang telah menyebar di seluruh

penjuru dunia,1 dengan kasus terkonfirmasi pada Januari 2021

sebanyak 96.658.420 kasus.2 Covid-19 disebabkan oleh novel

Coronavirus atau biasa disebut virus SARS-CoV-2 yang menyerang

saluran pernapasan dimana pada keadaan tertentu dapat

menimbulkan gejala ringan, sedang, berat, kritis dan terkadang tidak

menimbulkan suatu gejala.3 Gejala umum yang timbul seperti demam,

batuk kering, kelelahan, penurunan nafsu makan, dan sesak nafas. 4

Penularan dari SARS-CoV-2 dapat terjadi secara langsung yaitu

dengan transmisi dari manusia ke manusia melalui droplet

pernapasan ketika batuk, bersin, berbicara, ataupun bernyanyi.

Penularan secara tidak langsung juga dapat terjadi melalui benda

yang terkontaminasi akibat sentuhan penderita dan menyentuh tangan

seseorang yang kemudian secara tidak sengaja mengusap mata,

hidung, atau mulut.3

Peningkatan kasus Covid-19 hampir terjadi di seluruh wilayah

provinsi Indonesia dengan kasus terkonfirmasi sebanyak 1.066.313 2,

sehingga membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan lockdown di

1
beberapa daerah termasuk Sulawesi Selatan dengan jumlah kasus

terkonfirmasi sebanyak 47.595 yang tersebar di beberapa kabupaten. 2

Hampir seluruh tenaga medis termasuk perawat memiliki peran

sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19

dimana mereka harus siap dan rela dengan tingkat resiko penularan

yang tinggi dalam melayani dan merawat pasien Covid-19 setiap

harinya. Hal tersebut membuat perawat sebagai tenaga kesehatan

memiliki beban kerja yang lebih dan rentan mengalami masalah

psikologis berupa kecemasan.5

Kecemasan atau anxiety ialah emosi yang tidak menyenangkan,

yang ditandai dengan kekhawatiran, kebimbangan, kegelisahan, atau

rasa takut yang kadang kita alami dalam tingkatan yang berbeda-

beda.6 Setiap manusia memiliki kecemasannya masing-masing,

misalnya pada aspek kesehatan, pertemanan, percintaan, karir,

bahkan kondisi lingkungan. Hal itu dianggap wajar terjadi pada

kehidupan bersosial akan ketidakpastiaan di masa yang akan datang

bahwa sesuatu buruk terjadi.7

Menurut Nettina kecemasan merupakan emosi yang

menitikberatkan pada kekhawatiran khusus dan ketegangan yang

dimanifestasikan pada berbagai macam perilaku. Kecemasan yang

normal dapat dianggap mempunyai poin positif sebagai motivasi,

tetapi bilamana kecemasan melewati batas kenormalannya dapat

menyebabkan keadaan fisik dan psikis seseorang terganggu. 8

2
Adapun tingkatan kecemasan yang dijelaskan oleh bahwa

kecemasan mempunyai empat tingkatan yaitu, kecemasan ringan,

sedang, berat, dan kecemasan panik. 9 Berdasarkan penelitian

mengenai kejadian kecemasan selama pandemi COVID-19 dengan

populasi umum di China didapatkan prevalensi kecemasan 31,6%,3

sedangkan di Indonesia, berdasarkan data yang diperoleh dari

swaperiksa web Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Indonesia (PDSKJI) didapatkan hasil 63% responden yang tersebar di

Indonesia memiliki masalah psikologis cemas akibat kasus COVID-

19.11 Berdasarkan penelitian angka kejadian kecemasan selama

pandemi COVID-19 pada tenaga kesehatan di China didapatkan

prevalensi kecemasan 24,06%.3

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin melakukan penelitian

tentang tingkat kecemasan pada perawat terhadap pandemi Covid-19

di RSUD Lanto dg. Pasewang Jeneponto karena sejauh ini penelitian

yang membahas tingkat kecemasan pada perawat di daerah Sulawesi

Selatan masih kurang.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana tingkat kecemasan pada perawat terhadap pandemi

Covid-19 di RSUD Lanto dg. Pasewang Jeneponto?

C. Tujuan Penelitian

3
Untuk mengetahui tingkat kecemasan yang terjadi pada perawat

terhadap pandemi Covid-19 di RSUD Lanto dg. Pasewang

Jeneponto.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat untuk peneliti.

 Mendapatkan data mengenai tingkat kecemasan pada

perawat terhadap pandemi Covid-19

 Menambah wawasan serta informasi mengenai kecemasan

yang terjadi pada perawat terhadap Covid-19

2. Manfaat untuk pengetahuan.

 Menambah wawasan serta informasi kepada pembaca

mengenai tingkat kecemasan pada perawat terhadap

Covid-19

4
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

a. Covid-19

Wabah Coronavirus disebut Covid-19 merupakan kumpulan

virus yang menyerang sistem pernapasan sehingga menyebabkan

demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas pada tenggorokan, bahkan

kematian.11 Virus Covid-19 ini diduga bersumber dari hewan

terutama kelelawar, dan vektor lain seperti tikus mambu, unta, dan

musang. Virus ini dapat menyebar dengan cepat antar individu

melalui percikan bersin, batuk, saling bersentuhan, dan

memegang barang-barang yang terkontaminasi oleh virus

tersebut.12 Virus ini hampir menyelimuti seluruh dunia dengan

catatan terkonfirmasi sebanyak 96.877.399 kasus membuat WHO

(World Health Organization) mendeklarasikan Covid-19 pada

tanggal 12 Maret 2020 sebagai pandemi global dan menjadi

tanggapan penting dunia.1

Cepatnya perembetan virus ini disertai dengan angka yang

sangat signifikan di Indonesia pun sudah menangani kasus

5
sebanyak 1.066.313,2 sehingga pemerintah mengeluarkan

kebijakan gawat darurat dengan menerapkan sistem lockdown

sejak akhir Maret 2020 di beberapa provinsi yang berdampak

pada sektor kesehatan, ekonomi, bahkan pendidikan di beberapa

provinsi. Dalam pemberlakuan sistem lockdown beberapa istilah

muncul seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar),

Physical dan Social Distancing, Work From Home, dan School

From Home sebagai arahan-arahan pemerintah yang bertujuan

untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

b. Kecemasan

Kaplan mendefinisikan kecemasan sebagai suatu reaksi

terhadap kondisi tertentu yang mengancam dan suatu hal yang

alami terjadi pada perkembangan, perubahan, atau pengalaman

yang baru, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup.

Kecemasan merupakan respon yang dapat dirasakan oleh oleh

siapapun, tetapi kecemasan pun memiliki batas kenormalannya

sesuai dengan tingkatannya.13

Berdasarkan pendapat Zaviera, macam-macam kecemasan

diantaranya yaitu kecemasan realistis ialah kecemasan yang

merujuk pada aspek yang berbahaya. Kecemasan neurosis

adalah jenis kecemasan yang dimana insting pada panca indera

tidak dapat dikontrol dan mengakibatkan seseorang berbuat

sesuatu yang dapat dikenai hukuman. Kecemasan moral adalah

6
jenis kecemasan yang muncul dari perasaan bersalah setelah

melakukan perbuatan yang buruk.14

Adapun penjelasan yang diutarakan oleh Stuart bahwa teori

kecemasan dibagi menjadi 4 teori, yaitu:6

1) Teori psikoanalitik, adalah perbedaan emosional yang terjadi

antara dua aspek kepribadian yaitu ID dan superego. ID

adalah stimulus insting dan impuls primitive, sedangkan

superego mencerminkan hati nurani yang dikontrol oleh norma

budaya seseorang.

2) Teori interpersonal, kecemasan yang muncul dari firasat takut

terhadap ketidakseimbangan dan penolakan antar pribadi

yang menyebabkan trauma atau kerentanan terhadap sesuatu

yang dialami.

3) Teori perilaku, kecemasan berupa hasil dari frustasi yang

memengaruhi kemampuan individu untuk menggapai tujuan

yang diinginkan.

4) Teori keluarga, menjelaskan kecemasan yang biasa terjadi

dalam keluarga.

c. Hubungan Covid-19 dengan Kecemasan pada Perawat

Kecemasan yang terjadi pada perawat juga diakibatkan oleh

kesulitan dalam menangani pasien Covid-19 yang meningkat hari

demi hari. Dalam keadaan pandemi seperti ini perawat dituntut

untuk bekerja dan memberikan pelayanan terbaik, karena mereka

7
menganggap sebagai sebuah tantangan yang membuat bidang

kesehatan Indonesia ke titik terpuruk dan didorong dengan

adanya tenaga medis yang tercatat ke dalam kasus positif Covid-

19.5 Oleh karena itu, kecemasan yang dialami oleh perawat bias

sangat tinggi dikarenakan perawat adalah salah satu tenaga

medis yang beresiko tinggi terpapar karena menghadapi pasien

positif Covid-19.

B. Kajian Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian mengenai tingkat kecemasan

perawat terhadap pandemi Covid-19, penulis menemukan beberapa

sumber artikel, jurnal skripsi, dan karya ilmiah lainnya yang berkaitan

sehingga menjadi pedoman dalam penelitian ini, seperti:

1. Pada jurnal Erna Febriyanti dan Artanty Mellu tentang “Tingkat

kecemasan mahasiswa keperawatan dalam menghadapi

pandemic Covid-19 di kota Kupang” disimpulkan bahwa tingkat

kecemasan mahasiswa keperawatan dalam menghadapi pandemi

Covid-19 adalah kecemasan sedang, dimana persentase

mahasiswa yang mengalami kecemasan sedang sebanyak 56,7%

dan yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 43,3%. 15

2. Dalam skripsi Yake Apriliany yang berjudul “Gambaran tingkat

kecemasan pegawai RS Musi Medika Cendikia Palembang saat

menghadapi pandemi Covid-19” disimpulkan bahwa tidak terdapat

kecemasan yang dialami oleh seluruh responden yang

8
disebabkan oleh beberapa faktor seperti perbedaan fase pandemi

saat penelitian dilakukan yang mengakibatkan pegawai rumah

sakit MMC Palembang sudah beradaptasi secara psikologi akibat

tersedianya alat pelindung diri, pengetahuan, dan pengalamn

dalam menangani Covid-19.3

Berdasarkan karya ilmiah diatas, menunjukkan bahwa topik yang

akan diteliti belum pernah diteliti dalam konteks yang sama.

C. Kerangka Pikir

Covid-19

Proses Gejala ringan, sedang, Pencegahan dan


penyebaran berat, dan kritis pengobatan

Perawat mengalami ketakutan, ketegangan,


kekhawatiran, dan kegelisahan

Faktor kecemasan (kesehatan, pertemanan,


percintaan, karir, bahkan situasi lingkungan.

Kecemasan

9
D. Hipotesis

Apakah terdapat hubungan antara pandemi Covid-19 dengan

kecemasan yang dialami oleh perawat?

BAB 3

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasi analitik,

dengan pendekatan cross sectional, dimana pengumpulan data

diambil secara bersamaan, melalui aplikasi Google Form.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

 Lokasi

Penelitian ini berlokasi di RSUD Lanto dg. Pasewang

Jeneponto di jalan Ishak Iskandar (Ex. Jalan Lingkar). RSUD

Lanto dg. Pasewang Jeneponto dipilih karena masih minimnya

penelitian yang mengulas tentang tingkat kecemasan perawat di

lokasi tersebut.

 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2021

dengan kurun waktu kurang sepekan dengan pembagian sesi

pada pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dalam

bentuk karya tulis ilmiah.

10
C. Populasi dan Sampel

 Populasi

Menurut Hadari Nawawi populasi adalah keseluruhan dari

objek penelitian yang terdiri dari manusia, hewan, benda,

tumbuhan, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes yang menjadi

sumber data dalam suatu penelitian yang dilakukan. 16

Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang bertugas

di RSUD Lanto dg. Pasewang Jeneponto. Peneliti memilih

perawat sebagai obyek penelitian dikarenakan dominan dalam

keikutsertaan mendukung penelitian yang sedang dilaksanakan.

 Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

metode sampling jenuh (sensus) sebagaimana pengertian yang

dikemukakan oleh Sugiyono bahwa “penentuan sampel apabila

semua populasi djadikan bahan sampel”. 17

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara memperoleh

data-data yang diperlukan dalam penelitian. Metode yang diterapkan

peneliti adalah metode kuesioner berasal dari aplikasi Google Form

yang diisi seperangkat pertanyaan kemudian disebarkan kepada

11
responden melalui online. Metode itu pun efisien dan efektif sebab

peneliti tahu dengan tepat variable-variabel yang telah diisi oleh

responden. Responden dalam penelitian ini adalah perawat RSUD

Lanto dg. Pasewang Jeneponto sebanyak 57 perawat. Sampel

penelitiannya adalah partial sampling, yaitu dengan cara membagikan

kuesioner secara online dan bersedia ikut serta dalam penelitian. Alat

ukur kuesioner penelitian berkenaan dengan tingkat kecemasan yang

dirancang oleh William W.K. Zung yang dikenal dengan Zung Self-

Rating Anxiety Scale merupakan penilaian tingkat kecemasan pada

orang dewasa. Dalam alat ukur kuesioner ini berisi 20 pertanyaan

yang mempunyai poin 1-4 (1: tidak pernah, 2: kadang-kadang, 3:

sebagian waktu, dan 4: hampir setiap waktu). Terdapat 15 pertanyaan

yang mengarah pada peningkatan kecemasan dan 5 pertanyaan

mengarah pada penurunan kecemasan. Setelah data terhimpun,

dilakukan analisa data berdasarkan hasil responden dengan

menggunakan imterpretasi pengukuran tingkat kecemasan skala Zung

Selfa adalah:18

1. Skor 20-44 : normal/tidak cemas

2. Skor 45-59 : kecemasan ringan

3. Skor 60-75 : kecemasan sedang

4. Skor 75-80 : kecemasan berat

E. Teknik Analisis Data

Kegiatan menganalisa data meliputi:

12
1. Editing, adalah memeriksa kuesioner yang disarankan oleh

pengumpul data. Tujuan untuk mengurangi kesalahan yang

ada pada lembar kuesioner yang diberikan ke responden.

2. Coding, adalah mengidentifikasi jawaban dari responden ke

dalam kategori. Semua jawaban akan dikonversikan dalam

angka sehingga dapat diolah dengan mudah.

3. Tabulasi, adalah kegiatan memasukkan hasil data penelitian

ke dalam tabel untuk kemudian dianalisis.

F. Keabsahan Data

Adapun uji keabsahan data yang dilakukan yaitu:

1. Uji Credibility (kredibilitas), yaitu dengan membaca berbagai

referensi, buku, hasil peneltitan terdahulu, dan dokumen-dokumen

yang terkait dengan penelitian kemudian membandingkan dengan

hasil penelitian yang didapatkan, serta mencari pembuktian dari

referensi terkait dengan penelitian.

2. Uji Triangulasi, yaitu metode pengecekan keabsahan data dengan

menggunakan berbagai sumber di luar data yang menjadi bahan

pertimbangan.

13
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Karakteristik Objek Penelitian

 Profil Singkat Kabupaten Jeneponto

Kabupaten Jeneponto terletak di ujung Barat wilayah Sulawesi

Selatan. Secara umum, kabupaten seluas 749,79 km 2 ini memang

kurang subur, bahkan cenderung kering. Dari sepuluh

kecematan, hanya kecepatan Kelara yang berada pada ketinggian

700 meter di atas permukaan laut. Kecamatan ini pun memiliki

lima hingga enam bulan basah dan dua hingga empat bulan

lembap. Sembilan kecamatan lainnya berada pada ketinggian 0-

500 meter dari permukaan laut, juga hanya memiliki satu bulan

basah dalam satu tahun. Selebihnya bulan kering. 19

 Deskripsi Data Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode sampling jenuh (sensus) yaitu semua sampel digunakan

sebagai data penelitian.17 Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perawat RSUD Lanto dg. Pasewang yang

sedang berjuang merawat pasien Covid-19.

14
Pembagian kuesioner dilakukan dari tanggal 21 Januari s/d 23

Januari 2021. Sampel yang terkumpulkan sebanyak 57 responden

kemudian diolah berdasarkan interpretasi yang ditetapkan.

 Profil Singkat RSUD Lanto dg. Pasewang Jeneponto

RSUD Lanto dg. Pasewang Jeneponto didirikan pada tanggal

18 Januari 1990, yang dibantu oleh Foster Parents Plan

Internasional, dan pelaksana pembangunan Rumah Sakit oleh PT.

ADI JAYA LIMA PRADANA, diresmikan oleh Menteri Kesehatan

RI DR. Adhyatma M.P.H.20

Rumah sakit ini diberi nama Lanto dg. Pasewang, karena

beliau pernah tinggal di Jeneponto dan menyelesaikan studinya di

Indische School di Jeneponto. Hingga saat ini RSUD Lanto dg.

Pasewang mengalami kemajuan dari fisik bangunan rumah sakit

yang sudah tergolong besar dan RSUD Lanto dg. Pasewang

masuk golongan type C. 20

B. Paparan Dimensi Penelitian

 Deskripsi Penelitian

Data penelitian diperoleh melalui kuesioner yang bersumber

pada rancangan pertanyaan oleh William Z. K. Zung untuk

mengetahui tingkat kecemasan per individu. Responden pada

peneltian ini adalah perawat RSUD Lanto dg. Pasewang

Jeneponto. Sampel yang digunakan pada penelitan berjumlah 57

15
orang. Pembagian kuesioner dilakukan pada tanggal 21-23

Januari 2021. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut peneliti

mendapat gambaran mengenai tingkat kecemasan perawat RSUD

Lanto dg. Pasewang Jeneponto terhadap pandemi Covid-19.

 Karakteristik Sampel Penelitian

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner, penyajian data

sebagai berikut:

1) Tabel Data Responden

No. Nama Umur Pekerjaan Skor


1. Dewi Ahriani 29 Perawat 33
2. Hastuti A.M. 34 Perawat 40
3. Sulpiyani 29 Perawat 43
4. Andi Adriani Agusalim 34 Perawat 37
5. Nurwahida Syam 28 Perawat 38
6. Heriyanti 38 Perawat 26
7. Akhriany Yahya 41 Perawat 42
8. Jumriati 33 Perawat 47
9. Kartika Saputri 30 Perawat 44
10. Nurliati 40 Perawat 31
11. Jumriani HM 33 Perawat 47
12. Sri Marlinda Karim 31 Perawat 40
13. Laksmi Juniarti 22 Perawat 38
14. Fatima Sohra 31 Perawat 43
15. Rosmina 29 Perawat 40
16. Kasmawati 35 Perawat 34
17. Rasnawati 29 Perawat 34
18. Samriani 30 Perawat 34
19. Sarifuddin 33 Perawat 49
20. Harliana 38 Perawat 35
21. Satriani 27 Perawat 34
22. Ernawati 33 Perawat 36
23. Nuhasni 40 Perawat 38
24. Jusmaeni 29 Perawat 40
25. Rina Wahyuni 32 Perawat 43
26. Rahma 29 Perawat 36

16
27. Muh. Ramli 38 Perawat 43
28. Ramlah 41 Perawat 36
29. Ummu Kalsum 31 Perawat 36
30. Muma Inna Nur 30 Perawat 43
31. Sri Rahayu 34 Perawat 47
32. Nurhikma 38 Perawat 38
33. Syamsuddin 29 Perawat 44
34. Hasniar 28 Perawat 44
35. Mardhiana M 29 Perawat 43
36. Astri Astuti 32 Perawat 44
37. Adhe Hidayat 30 Perawat 35
38. Suharti 29 Perawat 33
39. Rusmaniar 32 Perawat 45
40. Nur Rahayu Nikma 28 Perawat 30
41. St. Hasnah S. 31 Perawat 36
42. Abdul Azis Syam 36 Perawat 38
43. Harianti 25 Perawat 37
44. Fani Ayuningtia 29 Perawat 30
45. Hasbiah S. 30 Perawat 42
46. Rusmaniar 32 Perawat 41
47. Nurwahyuni 31 Perawat 35
48. Rina Yusuf 28 Perawat 34
49. Risnawati HK. 26 Perawat 33
50. Parida 30 Perawat 33
51. Nuraida 29 Perawat 26
52. Galih Tri M 32 Perawat 35
53. Rizky Arfina 32 Perawat 39
54. Susianti 33 Perawat 33
55. Hasan Basri 25 Perawat 32
56. Ratna Dewi 35 Perawat 35
57. Rahmi 30 Perawat 38

Adapun perhitungan skor tingkat kecemasan, yaitu:

1. Skor 20-44 : normal/tidak cemas

2. Skor 45-59 : kecemasan ringan

3. Skor 60-75 : kecemasan sedang

4. Skor 75-80 : kecemasan berat

17
2) Interpretasi Skor

 Diagram

Tingkat Kecemasan

Ringan
9%

Normal
91%
Normal Ringan Sedang Berat

 Tabel

Tingkat Kecemasan F %

Normal 52 91

Rendah 5 9

Sedang 0 0

18
Tinggi 0 0

Jumlah 57 100

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kecemasan

perawat RSUD Lanto dg. Pasewang Jeneponto terhadap pandemi

Covid-19. Kecemasan adalah suatu perasaan khawatir, gelisah,

atau bimbang terhadap seseuatu. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan dari 57 responden, terdapat 52 (91%) responden

mengalami kecemasan normal, 5 (9%) responden mengalami

kecemasan ringan, dan tidak ada responden mengalami tingkat

kecemasan sedang ataupun berat.

Dengan hasil penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa

perawat yang berpatisipasi dalam penelitian ini memberikan

asuhan keperawatan dalam pandemi Covid-19 dengan tingkat

kecemasan normal dan ringan. Lebih 1 tahun Indonesia telah

menangani pandemi Covid-19 dengan kebijakan-kebijakan yang

telah dikeluarkan pemerintah pusat sejak pertama kali virus ini

terkonfirmasi di Indonesia, hal itu karena Covid-19 adalah wabah

penyakit yang sangat mudah menaransmisi sehingga yang

terkonfimasi sampai saat ini di Indonesia berjumlah 1.066.313 2

kasus sementara di Sulawesi Selatan berjumlah 47.595 2 kasus.

19
Dalam suatu survei Bersama 13 tenaga kesehatan di

Rumah Sakit Xiangya, diperoleh alasan-alasan penolakan

bantuan psikologis; pertama, terinfeksi bukanlah kekhawatiran

langsung bagi tenaga kesehatan, mereka tidak perlu khawatir

ketika mulai bekerja. Kedua, tenaga kesehatan tidak ingin

keluarganya khawatir dengan keadaan mereka dan takut

membawa virus ini ke rumah. Ketiga, tenaga kesehatan tidak tahu

bagaimana menangani pasien yang tidak ingin karantina di rumah

sakit dan tidak ingin bekerja sama dalam tindakan medis karena

panik atau kurangnya pengetahuan tentang virus yang dihadapi.

Empat, tenaga kesehatan khawatir tentang minimnya APD dan

perasaan tidak mampu ketika dihadapkan dengan pasien yang

sakit kritis. Banyak tenaga kesehatan mengatakan bahwa mereka

tidak butuh seorang psikologis, tetapi membutuhkan APD dan

istirahat yang cukup.21

20
BAB 5

PENUTUP

 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan

bahwa tingkat kecemasan perawat yang berpatisipasi di RSUD

Lanto dg. Pasewang Jeneponto tidak terlalu signifikan. Artinya

kecemasan perawat cenderung normal dan ringan walaupun

dengan berbagai kendala dan keterbatasan yang sedang dihadapi

di tengah pandemi Covid-19.

Adapun peneliti menyadari keterbatasan pada penelitian

Ini adalah proses pengambilan data yang singkat sehingga masih

diperlukan penelitian lanjutan dengan jangka waktu yang lama

dan hanya menggunakan 1 metode dikarenakan dengan lokasi

dan situasi yang kurang mendukung.

 Saran

Dari kesimpulan mengenai tingkat kecemasan perawat

RSUD Lanto dg. Pasewang Jeneponto terhadap pandemi Covid-

19, maka dapat disarankan sebagai berikut :

21
1) Diharapkan membatasi waktu untuk membaca dan melihat

berita tentang Covid-19.

2) Menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

3) Mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan penyebab

penyebaran Covid-19.

4) Senantiasa membentengi diri dengan imunitas yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. (2020) https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-

coronavirus-2019/advice-for-public diakses tanggal 23 Januari

2021.

2. Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

https://covid19.go.id diakses tanggal 31 Januari 2021.

3. Yake, A. 2020. Gambaran tingkat kecemasan pegawai RS Musi

Medika Cendikia Palembang saat menghadapi pandemic Covid-19.

Skripsi. Palembang: Universitas Sriwijaya.

4. Ahmad, Z., 2020. Praktis COVID-19. SMF/Bagian Ilmu Penyakit

Dalam RS Dr. M. Hoesin/FK UNSRI Palembang.

5. Suhamdani, H. Wiguna, et. al. Hubungan Efikasi Diri dengan

Tingkat Kecemasan Perawat pada Masa Pandemi Covid-19 di

Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bali Medika Jurnal 7. 2 (2020): 70-

78.

6. Stuart, G. W. & Sundeen. Buku saku keperawatan jiwa (edisi 3),

alih bahasa, Achir Yani, editor Yasmin Asih. Jakarta: EGC. 2008.

22
7. Jeffrey S. Nevid, J.S, Rathus, S.A & Green, B. 2006. Psikologi

Abnormal Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

8. Ratih, A.N. 2012. Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Koping

Siswa SMUN 16 Dalam Menghadapi Ujian Nasional. Skripsi.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan UI

9. Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa . Edisi 5.

Jakarta. EGC.

10. PDSKJI (2020). http://www.pdskji.org/pcl.html diakses tanggal 23

Januari 2021

11. Prayitno, S.A, Pribadi H.P, et al. Peran serta dalam Melaksanakan

Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-

19) pada Masyarakat. DedikasiMU (Jurnal of Communitu Service)

2. 3 (2020): 504-510.

12. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan

dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19). Jakarta:

Kementrian Kesehatan RI dan Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit (P2P): 2020.

13. Kaplan, H.L., Saddock, 2010. B.J. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi

ke 2. Penerjemah : Husny Muttaqin. Jakarta : EGC.

14. Zaviera, F. 2016. Teori Kepribadian Sigmund Freud. Yogyakarta :

Pismashopie

15. Febriyanri. E, Mellu. A. Tingkat Kecemasan Mahasiswa

Keperawatan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 di Kota

Kupang. Jurnal Ilmu Keperawatan. (2020): 1-6.

23
16. Nawawi, H. Hadari. 1983. Metode Penelitian Deskriptif. Gajah

Mada University Press. Yogyakarta.

17. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV

Alfabeta.

18. William WK Zung. 1971. A Rating Instrument for Anxiety Disorders.

12 (6): Psychosomatics 371 - 379.

https://psychology-tools.com/test/zung-anxiety-scale Diakses

tanggal 21 Januari 2021.

19. https://sulselprov.go.id/pages/des_kab/7 diakses tanggal 24 Januari

2021.

20. Mustapa, M. 2017. Sistem Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Umum Lanto Dg. Pasewang Kabupaten Jeneponto. Skripsi.

Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.

21. Qiongni Chen, Mining Liang, Yamin Li, Jincai Guo, Dongxue Fei,

Ling Wang, Li He, Caihua Sheng, Yiwen Cai, Xiaojuan Li, Jianjian

Wang, dan Zhanzhou Zhang

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7129426/ . Diakses

pada tanggal 31 Januari 2021.

24
Lampiran Kuisioner Kuesioner Zung-Self Anxiety Rating
Scale (ZSAS)

25
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda lingkaran (o) pada kolom yang telah tersedia.

Adapun perhitungan skor tingkat kecemasan, yaitu:

1. Skor 20-44 : normal/tidak cemas

26
2. Skor 45-59 : kecemasan ringan

3. Skor 60-75 : kecemasan sedang

4. Skor 75-80 : kecemasan berat

27

Anda mungkin juga menyukai