PROPOSAL
Oleh:
Inayah Fitriyah
NIM.16010171
PROPOSAL
Untuk memenuhi persyaratan seminar proposal
Oleh:
Inayah Fitriyah
NIM.16010171
Proposal literature review ini telah diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui
Pembimbing I
NIP. 198001052006041004
Pembimbing II
NIDN. 0709099005
i
KATA PENGANTAR
dibimbing dan dibantu oleh berbagai pihak, oleh karena itu penulis
dr.Soebandi;
skirpsi yang telah banyak memberi masukan ilmu , waktu dan semangat
3. Bapak Dr. Moh. Wildan A. Per. Pen. M.Pd Selaku Ketua Penguji
5. Bapak Bahrawi dan Ibu Suhamna selaku orang tua, yang selalu
ii
Dalam penyusunan proposal literature review ini penulis menyadari masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2.1.4 Etiologi....................................................................................................7
2.1.5 Patofisiologi.............................................................................................8
iv
2.1.6 Faktor Risiko...........................................................................................9
2.1.8 Komplikasi.............................................................................................13
Pandemi COVID-19...........................................................................................24
v
3.3.1 Hasil Pencarian dan seleksi studi...........................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................32
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kata Kunci pencarian literature Manajemen Perawatan Diri Pola
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka teori manajemen perawatan diri dan pola adaptasi hidup
Gambar 3.1 PRISMA Flow Diagram Manajemen Perawatan Diri dan Pola
.......................................................................................................32
viii
1
BAB I PENDAHULUAN
kesehatan yang tidak mendesak. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan
besar layanan kesehatan yang dianggap tidak mendesak dihentikan guna untuk
(Kemenkes) pada Bulan April 2020 membuat kebijakan arahan untuk rumah sakit
untuk membatasi layanan kesehatan rutin non darurat. Pada hasil analisa program
layanan kesehatan rutin yang dilakukan oleh Kemenkes, didapat bahwa terjadi
penurunan layanan di enam bulan pertama pada layanan penyakit tidak menular
terus meningkat setiap tahunnya, diprediksi pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar
orang yang mengidap hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya terdapat 9,4
hasil riset pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, posisi paling tinggi di
Hipertensi yang terjadi pada kelompok umur 55-64 tahun (55,2%) dan merupakan
temuan bahwa prevalensi hipertensi tertinggi terjadi pada kelompok usia 75 tahun
kesehatan rutin pada PTM tidak ada pedoman spesifik, semua pos binaan terpadu
merupakan salah satu tempat bagi penyadang penyakit tidak menular (PTM) salah
RI, 2020). Hasil wawancara pada salah satu tenaga kesehatan dan kader
dihentikan pada bulan Maret 2020 hingga Maret 2021, dan mereka tidak
rutin dengan mengabaikan self care management dan pola adaptasi hidup.
signifikan mengurangi tekanan darah tidak hanya pada pasien dengan hipertensi
tetapi juga pada mereka dengan prehipertensi (Sandhu, Kully. nadar, 2015).
sesuai resep dokter meskipun merasa sehat atau tanpa gejala (Kemenkes RI,
2020). Berdasarkan teori diatas, maka klien hipertensi perlu melakukan prevensi
obat dan mampu merawat diri dengan melakukan modifikasi gaya hidup seperti
berat badan ideal, tidak merokok dan menghindari minum alkohol (Kemenkes RI,
2020).
4
penelitian tentang manajemen perawatan diri dan pola adaptasi hidup klien
manajemen perawatan diri adaptasi hidup klien hipertensi selama pandemi Covid-
19.
Covid-19.
5
diatas 140 mmHg dan diastolik diatas 90 mmHg (Pranata & Prabowo, 2017).
Menurut World health Organization (WHO) batas normal tekanan darah adalah
mengidap hipertensi jika tekanan darah sitolik diatas 160 mmHg dan tekanan
darah diastolik diatas 95 mmHg, dan tekanan darah diambang batas 140 mmHg
– 160 mmHg dan tekanan darah diastolik antara 90 mmHg – 95 mmHg (Pranata
yang sama atau diatas 140 dan tekanan diastolik yang sama atau di atas 90
A. Hipertensi primer
hipertensi yaitu genetik, linkungan, jenis kelamin, dan natrium (Pranata &
Prabowo, 2017)
dinyatakan sebagai rasio sistolik dan diastolik, misal 120/70, yang artinya
2.1.4 Etiologi
a. Faktor keturunan
b. Ciri Perorangan
2.1.5 Patofisiologi
hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh
darah melalui dua aksi utama. Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon
pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin.
Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh
menarik cairan dari bagian intraseluler, volume darah meningkat yang pada
ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya
cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan
dipicu oleh beberapa faktor meliputi faktor genetik, asupan garam dalam diet,
dimana kerusakan organ target di aorta dan arteri kecil, jantung, ginjal, retina,dan
susunan saraf pusat. Progrefitas hipertensi dimulai pada umur 10-30 tahun
pasien umur 20-40 tahun (dimana tahanan perifer meningkat) kemudian menjadi
hipertensi dengan komplikasi pada usia 40-60 tahun (Pranata & Prabowo, 2017)
1. Genetik
Dibanding orang kulit putih, orang kulit hitam di negara barat lebih
2. Usia
kardiovaskular yang lain akan meningkat bila tidak ditangani secara benar
3. Jenis kelamin
daerah kurang makmur dengan daerah maju, seperti bangsa Indian Amerika
Selatan yang tekanan darahnya rendah dan tidak banyak meningkat sesuai
5. Pola hidup
6. Garam dapur
diet datang dari makanan dalam bentuk garam dapur atau sodium chlorid
ini meningkatkan volume darah didalam tubuh, yang berarti jantung harus
memompa lebih giat. sehingga tekanan darah naik. Kenaikan ini berakibat
bagi ginjal yang harus menyaring lebih banyak garam dapur dan air. Karena
pembuluh darah, jantung harus memompa lebih kuat dengan tekanan darah
7. Merokok
peningkatan tekana darah karena nikotin akan diserap pembuluh darah kecil
dalam paru-paru dan diedarkan oleh pembuluh darah hingga ke otak, otak
akan bereaksi terhadap nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar adrena
menyempit kan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih
berat karena tekanan yang lebih tinggi. Selain itu, karbon monoksida dalam
asap rokok menggantikan oksigen dalam darah. Hal ini akan mengakibatkan
yang cukup kedalam organ dan jaringan tubuh (Pranata & Prabowo, 2017).
12
Tekanan darah tinggi ringan tidak terasa dan tidak mempunyai tanda-
tanda. Boleh jadi berlangsung selama beberapa tahun tanpa disadari oleh
orang tersebut. Sering hal itu ketahuan tiba- tiba, misalnya pada waktu
tinggi yang digambarkan itu adalah sakit kepala, pusing, gugup, dan
apabila terjadi komplikasi. Tanda yang umum ialah sesak nafas pada waktu
kerja keras. Ini menunjukkan bahwa otot jantung itu sudah turut terpengaruh
darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina,
darah, dan pada kasus berat, edema pupil(edema pada diskus optikus) dan
orang mengira bahwa sakit kepala terutama pada pagi hari, pusing,
darah normal, bahkan seringkali tekanan darah yang relatif tinggi tidak
2.1.8 Komplikasi
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi.
Prabowo, 2017)
Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba- tiba, seperti, orang
bingung, limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu
bagian tubuh terasa lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau
lengan terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan
diri secara mendadak (Santoso, 2006 dalam Pranata dan Prabowo, 2017).
Karena hipertensi kronik dan hipertensi ventrikel, maka kebutu han oksigen
14
miokardium mungkin dak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung
Prabowo,2017).
dijumpai pada hipertensi kronik (Corwin, 2005 dalam Pranta dan Prabowo,
2017).
di paru kaki dan jaringan lain sering disebut edma.Cairan didalam paru -
kaki bengkak atau sering dikatakan edema (Amir 2002 dalam Pranata dan
Prabowo, 2017)
susunan saraf pusat. Neron- neron disekitarnya kolap dan terjadi koma serta
kematian
yaitu:
a. Pencegahan Primer
hipertensi.
b. Pencegahan Sekunder
hipertensi agar tidak menjadi lebih berat. Pencegahan sekunder ini lebih
c. Pencegahan Tersier
d. Pencegahan Primordial
16
rokok.
kali oleh Dorothea Orem pada akhir tahun 19550-an, teori ini paling sering
sehingga tujuan dari teori Orem adalah untuk membantu klien merawat
dirinya sendiri (Basford dan Slovin, 2006 dalam Aini 2018). Teori model
Orem terdiri dari 3 perspektif teoritis berikut : teori perawatan diri, teori
dilakukakan oleh dan untuk dirinya. Self care umumnya dilakukan oleh
17
Self care merupakan proses pribadi yang unik, self care agency
A. Perawatan Diri
secara mandiri, setiap hari oleh seseorang. Hal ini tergantung pada
budaya, keluaraga.
memutuskan apa yang akan mereka lakukan, dan mereka harus bisa
sosial
kesejahteraan manusia
eliminasi
c. Therapeutik Requisites
meliputi :
kesehatannya
keperawatan
meningkatkan kemandirian
defisit perawatan diri. Terjadinya suatu self care defisit ada kesenjangan
antara apa yang bisa seseorang lakukan (self care agency) dan apa yang
(Aini, 2018)
dan melakukan self care misal pada klien dengan retadasi mental.
dan edukator untuk meningkatkan self care agency nya, misal pada
al. sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas perawatan kronis. Ini adalah
didasarkan pada model perawatan kronis, seperti yang dijelaskan oleh Saitz
berpusat pada pasien, yang mencakup pendidikan pasien dan dokter, rencana
al., 2008).
23
Enam elemen yang menjadi poin penting untuk peningkatan dalam pelayanan
1. Community
2. Health systems
kesehatan yang berkualitas tinggi dan aman untuk pasien dengan fungsi
4. Decision support
melalui interaksi yang dilakukan tenaga kesehatan dan klien. Data – data
yang dimaksud adalah data – data tentang kondisi kesehatan klien, data –
terdiri dari komupter, jaringan internet dan sumber daya manusia, ketiga
Pandemi COVID-19
Berdasarkan uraian diatas, dan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
hipertensi
COVID-19
Dampak covid-19
1. Pemberhentian
layanan
kesehatan non
darurat
2. Terbatasnya
aktivitas fisik
Manajemen
perawatan diri
Gambar 2.1 Kerangka teori manajemen perawatan diri adaptasi hidup klien
hipertensi pada masa pandemi Covid-19
27
manajemen perawatan diri dan pola adaptasi hidup klien hipertensi selama
beberapa hasil studi penelitian yang dibuat berdasarkan tema tertentu. Pencarian
literatur dilakukan pada bulan Mei 2021 - Juli 2021. Data yang digunakan pada
penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang
didapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti – peneliti
terdahulu. Sumber data sekunder yang yang didapat berupa artikel jurnal
dalam literature review ini menggunakan 2 database yaitu Scient Direct, Google
Scholar.
OR NOT or AND NOT) yang digunakan agar mendapatkan hasil pencarian yang
jurnal yang akan digunakan. Keyword dalam literature review ini disesuaikan
Tabel 3.1 Kata Kunci pencarian literature Manajemen Perawatn Diri adaptasi
Hidup Klien Hipertensi pada Masa pandemi Covid-19
sesuai dengan tema yang telah ditentukan dalam study literature riview
4. Outcome adalah hasil yang diperoleh dari pada studi terdahulu yang sesuai
5. Study design adalah suatu desain penelitian yang digunakan dalam jurnal
menemukan ( ) jurnal yang sesuai dengan kata kunci yang telah ditentukan.
n= , abstrak (n= ) dan full text (n= ) yang sesuai dengan tema penelitian
30
literature review. hasil penyaringan jurnal dapat digambarkan dalam diagram flow
dibawah ini :
Eksklusi (n= )
Outcome: Tidak menjelaskan
Hasil seleksi full teks dan kelayakan
manfaat manajeman
(n = )
perawatan diri dan pola
adaptasi klien hipertensi (n= )
Intervention: Terdapat
Jurnal akhir yang dapat dianalisa sesuai Intervensi (n= )
dengan rumusan masalah dan tujuan Study Design:
penelitian Selain, systematic review,
(n = ) qualitative research
Gambar 3.1 PRISMA Flow Diagram Manajemen Perawatan Diri Dan Pola
Adaptasi Hidup Klien Hipertensi pada masa Pandemi Covid-19
31
Rencana analisis
Desain
penelitian,
Penulis dan sampel, Kesimpulan
Sumber Hasil
tahun terbit variable,
instrumen,
analisis
32
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.1016/j.ajpc.2020.100038
Gupta, S. K., Lakshmi, P., Kaur, M., & Rastogi, A. (2017). Universal health
https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc
Kario, K., Morisawa, Y., Sukonthasarn, A., Turana, Y., Mbbs, Y. C., Park, F. S.,
Wileyonlinelibrary.Com/Journal/Jch, 1–11.
https://doi.org/10.1111/jch.13917
Kemenkes RI. (2020). Pedoman pembatasan sosial berskala besar dalam rangka
Reynolds, R., Dennis, S., Hasan, I., Slewa, J., Chen, W., Tian, D., … Zwar, N.
https://doi.org/10.1186/s12875-017-0692-3
Saitz, R., Larson, M. J., Labelle, C., Richardson, J., & Samet, J. H. (2008). The
university press.