Anda di halaman 1dari 25

Makalah Unit Operasi Mekanik

Pengayakan(Screening)

Oleh :

1. Delika Amarasuli (061830400292)


2. Doni Pranata (061830400293)
3. Felisia Hanura (061830400294)

Kelas: 2 KB
Kelompok : 2

Dosen Pembimbiing : Ir.Irawan Rusnadi, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


2018/2019

1
Kata Pengantar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur penulis ucapkankepada Allah SWT karena berkat rahmat
dankarunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat beriring salam tidak lupa penulis sampaikan kepada
nabi Muhammad S.A.W yang selalu mengajarkan kita untuk senantiasa
menuntut ilmu.
Makalah yang berjudul "Pengayakan Atau Screening” ini disusun
dari berbagai sumber tulisan dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah
U n i t O p e r a s i M e k a n i k . Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini
juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan mengenai
pengayakan atau screening. Sehingga besar harapan,makalah yang penulis
sajikan dapat menjadi kontribusi positif bagi pengembang wawasan
pembaca.
Penulis pun turut mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.Oleh karena
itu,
dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran agar
penyusunan makalahini selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga makalah ini
member banyak manfaat dan wawasan bagi pembaca.
Aamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Palembang, Maret 2019

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat.Perkembangan ini ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang
akhirnya akan mengakibatkan persaingan khususnya dikalangan industri,sehingga
manusia dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan
ilmu dan teknologi dibidangnya masing-masing.Sebagai contoh,dalam makalah
ini akan membahas beberapa alat pemisahan dan pengecilan ukuran yang
digunakan dalam dunia indutri peralatan seperti ayakan.
Dalam industry atau suatu pabrik, Pengayakan atau penyaringan
(Screening) adalah proses pemisahan padatan secara mekanik berdasarkan
perbedaan ukuran partikel.
Penggunaan screening ini, biasanya ditempatkan setelah alat size
reduction, tapi itu dikembalikan lagi pada proses pabrik, kapan saatnya pabrik
membutuhkan tahap pemisahan partikel padatan maka disitulah screening akan
digunakan.
Tapi dalam istilah yang dikaji dan penerapannya, Pengayakan atau
screening dipakai dalam skala industri, sedangkan untuk penyaringan atau sieving
dipakai untuk skala laboratorium.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa yang dimaksud dengan pengayakan (screening) ?
b) Apa saja tujuan dari proses pengayakan ?
d) Apa saja contoh alat pengayak?

1.3 Tujuan Penulisan


a) Untuk mengetahui jenis – jenis ayakan
b) Untuk mengetahui alat – alat yang digunakan dalam proses pengayakan
c) Untuk mengetahui tujuan pengayakan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Screening

Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik


berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam
skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.

Operasi screening dilakukan dengan jalan melewatkan material pada suatu


permukaan yang banyak lubang atau openings dengan ukuran yang sesuai.

• Fraksi oversize = fraksi padatan yang tertahan ayakan.

• Fraksi undersize = fraksi padatan yang lolos ayakan.

Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran


tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu
dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau
dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang
kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang
di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus.

4
Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering. Penggunaan screening ini,
biasanya ditempatkan setelah alat size reduction, tapi itu dikembalikan lagi pada
proses pabrik, kapan saatnya pabrik membutuhkan tahap pemisahan partikel
padatan maka disitulah screening akan digunakan.

Sedangkan suatu alat ayakan yang dipakai di industri baik skala kecil maupun
besar dan digunakan untuk memisahkan partikel-partikel solid menurut ukuran
tertentu atau untuk mendapatkan ukuran partikel yang uniform/seragam
berdasarkan alat yang dipakai (tergantung dengan ukuran partikel yang
diinginkan) disebut dengan screen.

2.2 Ukuran Ayakan

Ukuran yang digunakan dalam pengayakan bisa dinyatakan dengan mesh


maupun mm (metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang terdapat
dalam satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan dalam mm maka
angka yang ditunjukkan merupakan besar material yang diayak. Ayakan dengan
nomor mesh kecil memiliki lubang ayakan yang besar berarti ukuran partikel yang
melewatinya juga berukuran besar. Dan sebaliknya ayakan dengan nomor mesh
besar memiliki lubang ayakan kecil berarti ukuran partikel yang melewatinya
kecil. Tujuan penyusunan ayakan adalah memisahkan partikel sesuai dengan
ukuran partikel masing-masing sehingga bahan yang lolos ayakan pertama akan
tersaring pada ayakan kedua dan seterusnya hingga partikel itu tidak dapat lagi
melewati ayakan dengan nomor mesh tertentu. Saat pengayakan sebaiknya granul
tidak menumpuk pada satu sisi saja agar kesempatan granul untuk lolos dari
ayakan berjalan dengan baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:


 Jenis ayakan
 Cara pengayakan
 Kecepatan pengayakan
 Ukuran ayakan
 Waktu pengayakan

5
 Sifat bahan yang akan diayak
2.3 Tujuan Pengayakan:

 Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk


beberapa proses berikutnya.
 Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan
(Primary crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya,
sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya
(secondary crushing).
 Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
 Mencegah masuknya undersize ke permukaan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material
kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan
pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus
mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.

2.4 Macam-Macam Permukaan Ayakan

1. Punched Plate(Plat Berluabang)

Plat yang berlubang (punched plate), bahan dapat berupa baja ataupun
karet keras. Garis tangah lubang biasanya 1cm atau lebih.

6
2. Woven Wire
Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu,
tembaga, atau logam lainnya.

3. Pararel Rods
Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods).
Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk
lingkaran, persegi ataupun persegi panjang.Penggunaan bentuk bukaan ini
tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan gerakan
screen.

7
2.5 Jenis-Jenis Ayakan
 Jenis Ayakan Berdasarkan Bahannya:

Selain dinamik screen dan stationary screen (cara bekerja alat screen), ada
juga jenis screen bila dibedakan menurut medianya. Yaitu:

1. Dry Screen( ayakan kering)

Adalah suatu screen yang dalam pengoperasionalnya membutuhkan


material atau bahan dalam kondisi kering. Apabila bahan yang basah harus
menjalani treatmen drying (proses pengeringan) terlebih dahulu sebelum di
screening.

Pada dry screen feed dikondisikan kering agar lebih mudah lolos dalam
ayakan, karena ukuran lubang yang sangat kecil, ditakutkan apabila dilanjutkan
proses screen dalam kondisi basah, maka akan terjadi hambatan atau sumbatan
bila tetap dipaksakan.

8
2. Wet Screen( Ayakan Basah)

Adalah suatu jenis screen yang dalam pengoperasiannya membutuhkan


material atau bahan dalam kondisi basah. Apabila feed masuk berupa material
kering, maka feed itu akan dikontakkan dalam media air yang ditambahkan pada
material sebelum proses screening berlangsung.

Pada wet screen, di tetapkan kondisi tersebut dikarenakan lubang ayakan


pada wet screen lumayan besar, dan dikontakkan dalam air dimaksudkan agar
feed tersebut memiliki sifat seperti liquid. Yaitu mengalir ke bawah, sesuai
dengan bentuk screen.

9
 Jenis Ayakan Berdasarkan Gerak Pengayak

Berdasarkan gerak pengayak, alat ayakan dibagi menjadi 2 jenis:

1. Stasioner Screen

Pada gambar stationer screen, tampak bahwa cara kerja alat itu sangat
sederhana, tidak ada gerakan dalam pengoperasiannya. Partikel yang oversize
akan terlewat, jatuh melewati penampang ayakan, sedangkan padatan undersize
akan lolos melewati ayakan.

Pada stationer screen permukaannya sangat keras dan terbuat dari


batangan baja yang dirangkai sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle
of repose material agar material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.
2. Dinamik Screen

10
Pada gambar dinamik screen, prinsip kerjanya adalah gerakan pada screen
itu sendiri. Dengan bergeraknya screen, maka padatan yang diayak akan bergerak
dan bergesakan dengan lempengan berlubang dengan ukuran tertentu (mesh),
maka padatan tersebut lambat laun akan jatuh ke dalam lubang (dengan ketentuan
ukurannya lebih kecil dari ukuran lubang ayakan).
Untuk partikel yang tidak lolos saringan atau oversize, akan ada perlakuan
yaitu mengalirkannya kembali ke dalam unit crusher atau size reduction, lalu akan
dibawa kembali ke screening unit. Dan aliran itu akan berlangsung terus menerus.

2.6 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sreening

a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Materian Untuk


Menerobos Ukuran Ayakan :

1. Ukuran bukaan ayakan

Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material


yang lolos.

2. Ukuran relatif partikel

11
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya
akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila
posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.

3. Pantulan dari material

Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur


kisi-kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi
yang tidak teratur.

4. Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya
sedikit akan menyumbat screen.

Screening atau ayakan, dalam pengoperasiannya baik dalam sekala besar


maupun kecil, dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:

b. Faktor Pemilihan Screen:


1. Kapasitas, kecepatan hasil yang diinginkan.

Dalam faktor ini, sangat mudah diketahui.Ambil saja contoh


sehari-hari.Tidak mungkin kita memilih baju yang lebih kecil dari
tubuh kita.Maka pada faktor ini, kita harus menilik dari kapasitas
produk dari pabrik, atau kapasitas produk pada alat sebelum
memasuki tahap screen. Semakin banyak feed yang dihasilkan
maka berbanding lurus pula dengan kapasitas produk screening

2. Kisaran ukuran ( size range),

Faktor pemilihan screen, salah satunya adalah kisaran ukuran atau


size average. Yaitu ukuran dari produk yang ingin kita butuhkan
dalam proses selanjutnya. Misalnya: dalam industry gula tidak
mungkin padatan gula dengan ukuran besar (sebesar batu) kita
packing langsung. Dalam industry gula, gula produk dalam
ukuran tersebut akan di screening dengan tujuan mendapatkan

12
hasil yang seragam dan sesuai dengan permintaan pasar ( gula
berbentuk kristal).

3. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability),

Bila pada dua faktor diatas kita membahas mengenai alat


ayakannya atau screening, sekarang pada point ini akan kita
bahas mengenai sifat bahannya. Pada bahasan sebelumnya ada 2
macam screening menurut jenis bahannya yaitu wet screening
dan dry screening.

Dalam pemilihan jenis tersebut sangat penting mengetahui paling


tidak berat jenis atau densitasnya. Apabila bahan tersebut
densitasnya lebih besar dari air, maka bahan tersebut akan sulit
bila diperlakukan pada wet screening, mengingat screening
bekerja dengan prinsip merubah sifat bahan menjadi mudah
mengalir seperti air (bila menggunakan air)

4. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang


ditimbulkan.

Selain secara fisik, kita juga harus mengetahui kandungan bahan


feed secara kimia. Jangan sampai kita menggunakan screening
yang berbahan besi, sedangkan bahan kita bersifat korosif. Bisa
saja kita paksakan penggunaannya akan tetapi hal itu akan berefek
pada besarnya biaya perawatan screening yang harus dikeluarkan.

c. Faktor Kapasitas dan Efisiensi Screening :

Berikut adalah beberapa faktor yang juga berpengaruh terutama


dalam pemanfaatan kapasitas dan hal yang lain mengenai
peralatannya.

1. Metode of feed

13
Merupakan suatu cara untuk memperoleh kapasitas maksimum
dan untuk mempunyai efisiensi yaitu harus dialirkan rate material
yang merata ke seluruh permukaan screen dengan sejajar terhadap
permukaan dan kecepatan aliran rendah.

2. Angle of slope

Menambahkan angle of slope yang tepat akan memperbesar rate


material sehingga kapasitas efisiensinya tinggi dan terjadi
pemisahan material yang sempurna.

3. Screening surface

Kapasitas dan efisiensi akan lebih tinggi bila permukaan screen di


letakkan seri antara satu dengan yang lainnya sehingga material
akan rata pada permukaan screen.

4. Direction of rotation

Screen yang berputar efisien akan lebih tinggi jika dilakukan rotasi
yang berlawan antara aliran rate material dengan arah perputaran
screen.

4. Vibration amplitude dan frekuensi

Jumlah getaran rate luas permukaan screen mempengaruhi


efisien,makin besar jumlah getaran dan luas areanya,maka makib
besar efisiennya.

2.7 Kapasistas Screen

Kapasitas Screen Tergantung Pada :

1. Luas penampang
2. Ukuran beban
3. Sifat dari umpan seperti :
 Berat jenis

14
 Kandungan air
 Temperatur
4. Tipe mechanical screen yang digunakan

BAB III

PERALATAN PENGAYAKAN

1. GRIZZLY SCREEN

Grizzlies Screen adalah Suatu alat screening yang dalam penggolongannya


termasuk dalam dalam jenis Stationer Screening. Grizzly, merupakan jenis
ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti aliran pada posisi
kemiringan tertentu. Permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan
baja yang dirangkai sejajar dipasang miring disesuaikan dengan angle of
repose material (sudut barang) agar material yang kecil lolos dan yang besar
menggelinding.

Dalam industri batu bara Grizzly screen berfungsi memisahkan fraksi


batubara berukuran +300 mm dengan -300 mm dan posisinya terletak tepat di
bawah hopper. Lubang bukaan (opening) grizzly berukuran 300 mm x 300
mm. Undersize grizzly -300 mm diangkut belt conveyor untuk u mpan crusher
primer. Sedangkan fraksi +300 mm di kembalikan ke tumpukan untuk dire
duksi ulang menggunakan hammer breaker. Hasil reduksi ulang dikembalikan
lagi ke grizzly untuk pemisahan atau pengayakan ulang. Proses ini
berlangsung terus menerus selama shift kerja berlangsung.

15
Contoh dari grizzlies screen yaitu Fixed Screen
Permukaannya sangat keras dan terbuat dari batangan baja yang dirangkai
sejajar di pasang miring disesuaikan dengan angle of repose material agar
material yang kecil lolos dan yang besar menggelinding.

Penjelasan :

 Umum digunakan untuk pengayakan ukuran besar, 1 in ke atas.


 Grizzlies terdiri dari sebuah set bar parallel dengan penangkap pada bagian
ujung.
 Kemiringan bar 20 ² 50 derajat horizontal, tergantung material apa yang
akan diayak.
 Bar terbuat dari baja mangan
 Lebar ayakan biasanya 3 ² 4 ft dengan panjang bar 8 ² 10 ft.
 Biasa digunakan sebelum material dikirim ke crusher untuk memisahkan
partikel kecildari umpan crusher.
 Kapasitas ayakan umumnya 100 ² 150 ton material per luas ft kuadrat per
24 jam jika jarak antar bar 1 in.
 Cara kerjanya : material diumpankan dari bagian atas dan turun. Bagian
oversize keluar melalui bagian ujung dan partikel kecil akan melewati slot
antar bar masuk kedalam hopper yang terdapat dibawahnya
2. VIBRATING SCREEN

16
Vibrating Screen adalah alat screening yang berbentuk papan berbeda
dengan trammel yang berbentuk seperti tabung / drum. Vibrating Screen
terdiri dari 3 deck / layer screening ( ayakan ).

Untuk pemisahan material dengan ukuran 50 - 90 mesh. Jenis screen ini


bergerak (bergoyang) untuk mempercepat proses pengayakan & mencegah
terjadinya penyumbatan.Kecepatan vibrator / goyangan antara 25-125 rpm.

CARA KERJA

Gambar 2.2.D. Contoh Kerja Vibrating Screen

Vibrating Screen berbentuk jajar genjang pada umumnya, dimana


vibrating terdiri dari 3 lapisan.Dimana lapisannya banyak ukuran yang
diinginkan mulai terbesar sampai terkecil. Feed masuk dari atas, kemudian
feed diayak sambil berjalan, feed akan masuk lubang bila ukuran feed sesuai

17
dengan besarnya ukuran lubang. Feed yang tidak masuk / lolos akan masuk ke
lubang ayakan berikutnya atau keluar dengan sendirinya kemudian dibawa
belt conveyor untuk di recycle.

1. Unbalance, alat ini dilengkapi dengan per, roll, pemberat seingga pada saat
roll berputar akan menimbulkan getaran pada screen.
2. Excentric, alat ini dapat bergetar karena gerakan excentric shaft sehingga
menimbulkan gerakan naik turun.
3. Cam dan Spring, getarannya dikarenakan gerakan berputar dari gear yang
bergerigi yang dihubungkan dengan bagian screen sehingga gerakan
putaran gear diubah menjadi gerakan naik turun.
4. Electromagnetic, alat ini bergetar karena adanya gaya tarik magnet.
Magnet dibuat secara induksi, yaitu dengan mengalirkan listrik pada
kumparan kawat email.

3. OSCILLATING SCREEN

Oscilating Screen adalah Suatu alat screening yang berbentuk seperti


tabung yang mana hampir mirip seperti trommel screen, dimana didalam tabung
terdapat sikat dan ayakan yang mengikuti bentuk tabung itu sendiri. Oscilating
mengayak dengan cara diputar.

18
Fraksi yang dipisahkan dalam alat ini ada dua kelompok :
o Pasir dan tanah yang terbawa dari kebun bersama TBS dan
brondolan..Umumnya pabrik telah memiliki Sand Trap Tank (STT) untuk
mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai berat jenis yang lebih
besar dari l (satu).Karena waktu pengendapan sangat singkat sehingga
tidak seluruh pasir atau gumpalan tanah terpisahkan, maka proses
pemisahannya dilanjutkan pada ayakan getar.
o Serat atau ampas yang terikut dalam minyak dipisahkan dengan maksud
agar kadar kotoran minyak sesuai dengan standard kualitas.

PRINSIP KERJA
Bahan dimasukkan dari lubang diatas dan oscillator akan berputar kemudian partikel-
partikel yang kecil akan tersaring dan jatuh melewati lubang yang bawah sedangkan partikel
yang besar tidak akan tersaring. Hasil giling ini yang kemudian dimasukkan
kedalam vibrating screener dan mengalami proses pengayakan. Seperti yang
dijelaskan Fellow (1988), pengayakan merupakan pemisahan berbagai
campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan
menggunakan ayakan.Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah
dihancurkan berdasarkan keseragaman ukuran partikel-partikel bahan,
dilakukan dengan pengayakan dengan menggunakan ayakan standar.

TUJUAN DARI PROSES PENGAYAKAN INI


 Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk
beberapa proses berikutnya.
 Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan
(Primarycrushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya,

19
sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya
(secondary crushing).
 Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
 Mencegah masuknya undersize ke permukaan.Pengayakan biasanya
dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar dapat optimal
sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam
keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in
sampai dengan ukuran 35 in.

4. Reciprocating Screen

Ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan yang panjang (20-


200 Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran.

Separasi ini biasa digunakan untuk:

20
• Material yang halus

• Material yang kering

• Ukuran kecil (light) yaitu sekitar 10 sampai 20 µm, dan terkadang sampai
40 µm.

Alat ini bergerak pada ujungumpan dari screen yang tegak lurus dengan
bantuan dari poros yang berputar secara tidakteratur. Perputaran poros tersebut
sebesar 1000 rev/min. Gerakan memutar pada ujung feeddengan cepat
menebarkan material-material melintang ke seluruh lebar dari perrmukaanScreen.
Gerakan memutar ini juga menyusun material-material tersebut
berdasarkanperbedaan mesh. Selama material-material tersebut melewati
permukaan dari screen, akan terjadipereduksiaan jumlah pada ujung
pemberhentian (ujung alat).Reduksi ini membantumemisahkan material-
material yang diistilahkan ‘near mesh particles’.

CARA KERJA

Bahan dimasukkan dari lubang diatas dan oscillator akan berputar


kemudian partikel-partikel yang kecil akan tersaring dan jatuh melewati lubang
yang bawah sedangkan partikel yang besar tidak akan tersaring. Hasil giling ini
yang kemudian dimasukkan kedalam vibrating screener dan mengalami proses
pengayakan. Seperti yang dijelaskan Fellow (1988), pengayakan merupakan
pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran
bahan dengan menggunakan ayakan.Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah
dihancurkan berdasarkan keseragaman ukuran partikel-partikel bahan, dilakukan
dengan pengayakan dengan menggunakan ayakan standar.

5. TROMEL/REVOLVING SCREEN
Trommel Screen adalah alat screening yang digunakan dalam industri
skala besar terutama pada pertambangan dan juga industri. Trommel Screen

21
merupakan screening yang berbeda bentuknya dari vibrating screen,
bentuknya mirip tabung ( drum ).
CARA KERJA :

Contoh Cara Kerja Trommel Screen


Keterangan :
A. Shovel
B. Input ( Feed )
C. Sikat ( Sweaper )
D. Screening ( Ayakan )
E. Produk Samping
F. Produk Utama

Trommel Screen yang berbentuk seperti tabung besar, dimana tabung


tersebut terdapat lubang – lubang. Trommel Screen terdiri dari input dan
output, dimana feed masuk ke dalam input. Didalam input, feed tersebut
diputar oleh screen dengan kecepatan yang tentukan. Feed yang tidak
diinginkan akan keluar dengan sendirinya melalui lubang yang melalaui
output. Feed yang diinginkan akan masuk dalam penampung / storage
kemudian dialirkan melalui belt conveyor. Feed yang tidak masuk / lolos atau
di reycle.

22
Penggunaan trommol screen untuk by produk dari penambangan kayu.

Portable Trommol Screen.

Portabel Trommol Screen adalah jenis trommol screen yang saat ini cukup
populer dan banyak digunakan oleh berbagai instansi. Portable trommol
screen ini sering digunakan pada proses produksi bahan organik dari berbagai
macam limbah.
Kapasitas mencapai 150 ton/ jam
Ukuran Screen dari ½ inch sampai 2 ½ inch.

Kegunaan :

23
o pemisahan individual produk
o produksi tanah lapisan atas
o jerami
o pemisahan gravel dan pro

BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
1. Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik
berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai
dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala
laboratorium.
2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
 Jenis ayakan
 Cara pengayakan
 Kecepatan pengayakan
 Ukuran ayakan
 Waktu pengayakan
 Sifat bahan yang akan diayak

24
3. Jenis-jenis ayakan
Berdasarkan gerak pengayak, alat ayakan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
stasioner screen dan dinamik Screen, sedangkan jenis screen berdasarkan
bahannya, yaitu dry screen (ayakan kering), wet screen (ayakan basah).
4. Contoh alat pengayak
1. Grizzly Screen
2. Vibrating Screen
3. Oscillating Screen
4. Reciprocating Screen
5. Tromel/Revolving Screen

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/hilyafithri/ayakan
http://domas09.blogspot.com/2013/02/grizzlies-screen.html
http://domas09.blogspot.com/2013/02/vibrating-screen.html
http://domas09.blogspot.com/2013/02/makalah-oscilating-screen.html
http://domas09.blogspot.com/2013/02

25

Anda mungkin juga menyukai