Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN BIOLOGI MOLEKULAR

GEN
Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi
Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan gen
terdapat dalam lokus, di dalam kromosom. Gen merupakan bagian dari molekul DNA dan gen
adalah suatu zarah yang kompak dan menempati suatu lokus pada kromosom yang
mengandung satuan informasi genetika dan mengatur sifat menurun tertentu. Menurut W.
Johansen, gen merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup yang mengandung substansi
hereditas, terdapat di dalam lokus gen.
Gen adalah suatu unit terkecil dari bahan sifat-sifat menurun. Gen terdiri dari protein dan
asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4 – 8 m (mikron). Pada tahun
1902, Boveri dan W. S. Sutton membuktikan bahwa gen adalah bagian dari kromosom yang
terletak berderet-deret secara teratur pada kromosom. Secara sederhana, gen merupakan satu
triplet basa nitrogen yang terdapat pada pita ADN. Seri triplet ini akan mengkode satu rantai
polipeptida yang selanjutnya akan menjadi bagian dari satu enzim atau protein lainnya. Gen akan
menentukan berbagai ciri atau sifat yang diwariskan dari suatu keturunan ke keturunan
selanjutnya sehingga keturunannya mewarisi sejumlah ciri individu dari induknya.

A. Sifat-Sifat Gen
Gen adalah faktor keturunan. Gen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Mengandung informasi genetik.
b. Tiap gen mempunyai tugas khusus dan fungsi yang berbeda.
c. Pada waktu pembelahan sel (mitosis dan meiosis) dapat mengadakan duplikasi.
d. Kerjanya ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogennya.

B. Fungsi Gen
Fungsi gen antara lain:
a. Menyampaikan informasi kepada generasi berikutnya (dari generasi ke generasi).
b. Sebagai penentu sifat yang diturunkan. Sifat-sifat tersebut dapat berupa warna kulit, bentuk
rambut, bentuk badan, dan lain-lain.
c. Mengontrol dan mengatur perkembangan dan metabolisme tubuh. Proses reaksi kimia dalam
tubuh dapat terjadi secara berurutan. Pada setiap tahap reaksinya diperlukan enzim.
Pembentukan dan pengontrolan kerja enzim tersebut dilakukan oleh gen. Pada proses
perkembangan yang memerlukan hormon juga diatur oleh gen.

C. Macam Gen
Berdasarkan letaknya, gen dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut:
1. Kromogen: gen yang terletak pada kromosom dalam inti.
2. Plasmagen: gen yang terletak pada plasma.
ASAM NUKLEAT
Asam nukleat adalah biopolimer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya
mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup danbertugas untuk menyimpan
dan mentransfer genetik, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis
protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya
deoksiribonukleotida , disebut asamdeoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit
ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA). Asam Nukleat juga merupakan senyawa
majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam
nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam
sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi
adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama
pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan
2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA
primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin.

A. Jenis-jenis asam nukleat


Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid ) atau asam
deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA
berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam
inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein dan asam nukleat disebut
nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya
adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi
sebagai pembawa energi.

A.1. DNA (deoxyribonucleic acid)


Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang
terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang. Molekul DNA
yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada
molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat.
Secara kimia DNA mengandung karakteri/sifat sebagai berikut:
1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.
2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik
satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin
berpasangan dengan timin (A – T), sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin.
Demikian pula adenin dan timin.
A.2. RNA (Ribonukleat acid)
Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul
ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C
nom0r 3 dengan atom C nom0r 5 pada molekul ribose dengan perantaraan gugus fosfat. Ada 3
macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan rRNA (ribosomal
RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda,tetapi ketiganya secara
bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.

Meskipun banyak persamaannya dengan DNA, RNA mempunyai beberapa perbedaan dengan
DNA yaitu :
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliksganda, tetapi
berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA, tetapi tidak mengandung
Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan demikian bagian basa pirimidin
RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian pula jumlah
adenin tidak harus sama dengan Urasil.
NUKLEOTIDA
Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat.
Molekul nukleosida terdiri atas pentosa ( deoksiribosa atau ribose ) yang mengikat suatu basa
(purin atau pirimidin). Jadi apabila suatu nukleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan
protein, asam fosfat, pentosa dan basa purin atau pirimidin. Pentosa yang berasal dari DNA ialah
deoksiribosa dan yang berasal dari RNA adalah ribosa. Adapun basa purin dan basa pirimidin
yang berasal dari DNA ialah adenin,guanin, sitosin, dan timin. Dari RNA akan diperoleh adenin,
guanin, sitosin, dan urasil.
Pada umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa
pirimidin yang membentuknya. Beberapa nukleosida berikut ialah yang membentuk dari basa
purin atau dari basa pirimidin dengan ribosa :
- Adenin nukleosida (adenosin)
- Guanin nukleosida (guanosin)
- Urasil nukleosida (uridin)
- Timin nukleosida (timidin)
- Sitosin nukleosida (sitidin)
Dalam alam terutama nukleosida terdapat dalam bentuk ester fosfat yang
disebut nukleotida. Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan
sesama nukleotida membentuk asam nukleat. Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh
pentosa pada atom C-5. Beberapa nukleotida lain ialah sebagai berikut :
- Adenin nukleotida/ adenosinmonofosfat (AMP)
- Guanin nukleotida/ guanosinmonofosfat (GMP)
- Hipoksantin nukleotida/ inosinmonofosfat (IMP)
- Urasil nukleotida/ uridinmonofosfat (UMP)
- Sitidin nukleotida/ sitidinmonofosfat (SMP)
- Timin nukleotida/ timidinmonofosfat (TMP)

Anda mungkin juga menyukai