Anda di halaman 1dari 3

1

MODUL T2 PEMERIKSAAN MATA MIOPI

Lailatul Barokah (081711733022)


Dosen Endah Purwanti, S. Si, M. T
Tanggal Percobaan: 19 Agustus 2019
Eksperimen Teknikbiomedis I
Laboratorium Teknikbiomedis, Fak. Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

Abstrak: Miopia adalah kelainan refraksi yang paling umum dan dapat diatasi dengan mudah apabila
penderita memakai kacamata. Secara umum miopia diklasifikasikan berdasarkan dari derajat keparahannya.
Miopia ringan kekuatan lensanya d”3 Dioptri, miopia sedang antara > 3 – 6 Dioptri, sedangkan miopia berat
nilainya > 6 Dioptri. Miopia sebagai kelainan refraksi menjadi penyebab terbanyak gangguan
penglihatan mata . Segala golongan usia dapat mengalami miopia, terutama pada remaja yang
disebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan yang salah atau mungkin faktor usia. Pada percobaan ini bertujuan
untuk mengetahui derajat lensa negatif yang menunjukan adanya kelainan mata miopi dan untuk mengukur
seberapa tinggi rabun mata, pada praktikum ini melakukan pemeriksaan dengan cara mencoba satu per satu
level rabun mata dengan menggunakan kartu Snellen mulai dari huruf kecil yang masih dapat dibaca dan
dengan lensa yang diubah-ubah.

Kata kunci: Miopi, Lensa Negatif, Dioptri.

1. Pendahuluan

percobaan ini dilakukan dengan tujuan mengetahui 2. Studi Pustaka


derajat lensa negatif yang diperlukan untuk
Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat
memperbaiki tajam penglihatan hingga menjadi dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa
normal atau mendapatkan tajam penglihatan terbaik. kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur
Mata merupakan salah satu panca indera yang pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan
sangat penting bagi manusia. Tentu saja tanpa mata, lensa (Praweda, 2000). Cairan ini dinamakan
manusia tidak dapat melihat. Namun seringkali aqueous humor.
fungsi mata sebagai indera penglihat terganggu
karena beberapa faktor seperti rabun jauh. Intensitas
cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.
Namun seringkali fungsi mata sebagai indera
penglihat terganggu karena beberapa faktor seperti
rabun jauh atau rabun dekat yang disebabkan oleh
faktor keturunan, kebiasaan yang salah atau
mungkin faktor usia. Untuk mengukur seberapa
tinggi rabun mata, pada percobaan ini dilakukan
Gambar 1. Bagian-bagian mata
dengan cara mencoba satu per satu level rabun mata
dengan menggunakan Snellen Chart dan lensa yang Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa
diubah-ubah. mata ke bagian belakang mata yang disebut retina.
Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-
2

olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf orang coba sejauh 6 meter menghadap kartu senellen
optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan dan dipasangkan bingkai percobaan, selanjutnya
memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, satu mata orang coba diutup serta diminta untuk
mata dapat melihat objek dengan jelas apabila
membaca huruf yang dapat dibaca. Kemudian
bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di
memasang lensa negative pada bingkai, bila
retina. Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan
fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek ketajaman lebih baik maka lensa ditambah perlahan
yang dilihat. Karena bayangan benda harus selalu sampai dapat membaca baris 6/6, terakhir
difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu mengulangi langkah tersebut pada mata orang coba
berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang lain.
dilihat. Kemampuan mata untuk menyesuaikan diri
terhadap objek yang dilihat dinamakan daya Adapaun langkah yang dilakukan adalah sebagai
akomodasi mata. berikut:

Gambar 2. Proses akomodasi mata


Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan
berakomodasi menjadi lebih cembung agar
bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. 4. Hasil dan Analisis
Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata
Tabel Error! No text of specified style in document.-1 Hasil
akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan
Percobaan
bayangan tepat di retina. Titik terdekat yang mampu Dioptri
dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat N Oculu
Praktikan Oculus Koreksi % Koreksi %
mata (punctum proximum/PP). Pada saat melihat o.
Sinister kesalahan
s
kesalahan
Dexter
benda yang berada di titik dekatnya, mata dikatakan Rafly Lelana
berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut 1. (tidak 0 0% 6/6 0 0% 6/6
juga dengan jarak baca normal karena jarak yang berkacamata)
Beatrix
lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan 2.
(berkacamata)
0 0% 6/6 0 0% 6/6
untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak Aulia (tidak
3. -0.75 12.5% 6/6 -0.25 12.5% 6/6
baca normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 berkacamata)
Laila (tidak
cm. Adapun, titik terjauh yang dapat dilihat oleh 4.
berkacamata)
-1.00 12.5% 6/6 -0.50 12.5% 6/6
mata dengan jelas disebut titik jauh mata (punctum
remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada Berdasarkan table hasil percobaan, hasil
di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi tidak menunjukkan dari 4 orang coba menderita mata
berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di
miopi atau sekitar 50%. Dari keadaan masing-masing
titik tak hingga (~).
orang coba, terlihat bahwa sebagian besar tidak
3. Metodologi memakai kacamata, hanya satu yang berkacamata
melainkan tetapi tidak mempunyai minus pada
Prinsip kerja dari alat pengukur rabun jauh ini
matanya. Diperoleh pada 2 orang coba yang tidak
adalah mengukur jarak baca fokus terhadap objek
memakai kacamata terindikiasi mengalami mata
baca yaitu Snellen Chart. Jarak baca fokus yang
miopi sedang 2 orang coba lainnya memiliki
dimaksud adalah jarak baca terjauh yang masih bisa
penglihatan normal. Adanya perbedaan derajat lensa
membaca dengan jelas untuk rabun jauh. Dengan
menujukkan bahwa penderita mengalami miopi
menggunakan alat berupa kartu senllen dan satu set
berat, ringan dan sedang. Terlihat pada semakin
lensa. Percobaan dimulai dengan menepatkan posisi
besarnya koreksi kesalahan semakin besar pula
3

derajat lensa. Hal ini menunjukan bahwa sinar yang


datang dan sejajar semakin jauh dari retina, maka
diperlukan lensa negative untuk memberikan tajam
penglihatan yang baik. Pada orang yang tidak memakai
kacamata belum melakukan pemeriksaan sebelumnya.
Dari hasil ini disarankan untuk setiap orang coba
melakukan pemeriksaan optic. Kelaianan pada mata
miopi ini disebabkan oleh beberapa factor salah satunya
adalah melakukan hal-hal yang menyebabkan kinerja
mata lebih tinggi seperti membaca dengan jarak yang
dekat, membaca atau melihat dalam ruangan cahaya yang
minim, dan lain-lain.

5. Kesimpulan
Percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa untuk memperbaiki tajam pengelihatan
dalam membaca atau memperbaiki penglihatan
miopi digunakan lensa negative sesuai dengan
derajat masing-masing.

6. Daftar Pustaka

[1] Mosby, 2008, Mosby’s Medical Dictionayr 8th e


dition, Elsevie.

[2] Mutti, DO. (2013). Time Outdoors and Myopia: a


Case for Vitamin D. Optometry Times. July 23.

Anda mungkin juga menyukai