*beatrixjet@gmail.com
Abstract: Polimer adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia kecil
dan sederhana yang disebut monomer. Salah satu factor yang mempengaruhi sifat polimer adalah
berat molekul. Pada praktikum ini digunakan metode viskositas untuk menghitung berat molekul
suatu polimer yaitu polistirena. Dengan memanfaatkan variasi konsentrasi, maka didapatkan
waktu alir dan viskositas yang juga berbeda-beda.
2. Bahan dan Metode gelas beker, lalu gelas beker diletakkan pada
mangnet stirrer. Larutan akan diaduk secara
Untuk praktikum ini, digunakan beberapa
otomatis, hingga larut dengan sempurna.
alat dan bahan yaitu :
Larutan yang sudah larut dengan sempurna
a. Polistirena sebagai polimer yang hendak
dimasukkan kedalam tabung viskosimeter
diuji
Oswald untuk dihitung waktu alirnya.
b. Toluena sebagai pelarut
Menggunakan katup pada pipet filler, larutan
c. Stopwatch
dinaikkan melebihi garis di bagian atas.
d. Gelas ukur
Stopwatch disiapkan sebelum tekanan di
e. Gelas beaker
kembalikan ke dalam pipet filler. Saat larutan
f. Tabung viskosimeter Oswald
melewati garis atas, stopwatch dihidupkan,
g. Pipet tetes
kemudian diberhentikan ketika larutan melewati
h. Spatula
garis bawah. Data yang didapatkan kemudian
i. Timbangan digital
dicatat. Metode ini dilakukan 3 kali. Karena
j. Magnet
keterbatasan waktu, kita tidak dapat mengambil
k. Magnetic stirrer
data waktu alir toluene murni, sehingga
l. Pipet filler
menggunakan data kelompok sebelumnya untuk
Praktikum penentuan berat molekul polimer waktu alir toluene murni adalah 6,4 s.
ini dimulai dengan mempersiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan. Langkah awal
adalah membuat larutan polistirena dengan 3. Hasil
variasi konsentrasi adalah 0,275%, 0.582%, Penentuan ini bertujuan untuk mengetahui
0.745%, dan 1%, maka agar mencapai berat molekul dari suatu polimer yang pada
konsentrasi tersebut dengan pelarut toluene praktikum digunakan polimer polistirena. Dari
sebanyak 10 ml, polistirena yang dibutuhkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan data
secara berturut-turut adalah sebanyak 0,0275 sebagai berikut :
gram, 0.0582 gram, 0.0745 gram, dan 0.1 gram.
t (s) t
Massa polistirena didapatkan dengan v
m (gr) c (%) (rata-
menggunakan timbangan digital. (ml) 1 2 4
rata)
Langkah selanjutnya adalah mengaduk
0,027
polistirena agar larut dalam toluene. Untuk 0,275 10 78 78 78 78
5
memudahkan proses pengadukan, digunakan 0,058
0,582 10 100 100 100 100
magnet dan magnetic stirrer. Magnet 2
dimasukkan ke dalam larutan polistirena dalam 0,074 0,745 10 110 109 111 110
3
¿
5 η−η
ηsp = ¿
0,1 1 10 124 125 123 124 η … (2)
Kemudian dilakukan perhitungan untuk Selanjutnya dibutuhkan perbandingan antara
menentukan viskositas tiap hasil pengukuran ηsp dan nilai c atau dapat bisa disebut η red
(persamaan 1), setelah itu, tentukan viskositas (viskositas intrinsik). Perhitungannya
spesifik (persamaan 2) dan viskositas dirumuskan dengan :
reduksinya (persamaan 3). Kemudian setelah ηsp
ηred =
didapat viskositas reduksi/instrinsiknya, cari c … (3)
berat molekulnya (persamaan 4)
Nah, rumus untuk menghitung berat
Nilai η larutan dikerjakan menggunakan molekuk adalah dengan : Ma
rumus :
[ η ] =K . M a ⋯ (4 )
t ¿
η= ¿ [ η ] 0.71
t … (1) √3390
Lalu, untuk mendapatkan nilai η sp Didapatkan hasil sebagai berikut dengan
(viskositas spesifik larutan), digunakan rumus : diketahui η* = viskositas murni toluene
(5,58.104 kg/ms), K = 12.10-3 ml/g, dan a =
0,71.
4. Pembahasan