POLIMER
DISUSUN OLEH
ANTI
SUARYANINGSIH
NURUL HAZNIKA
Pengertian
Berat
Molekul
Polimer
Berat molekul polimer merupakan sifat yang sangat penting karena
menentukan sifat dari polimer tersebut.
3. Osmometri
4. Hamburan Sinar
5. Sedimentasi
6. Viskositas
1. Analisis Gugus Ujung
Deteksi konsentrasi
Apabila kita dapat gugus-gugus ujung
menghitung konsentrasi dari rantai polimer
dari gugus ujung dapat diperoleh
polimer dan mengetahui dengan menggunakan:
jumlah total dari sampel spekroskopi IR, NMR
polimer, harga berat ataupun UV-VIS;
molekul rata-rata analisis elemental
jumlah dapat dihitung. (titrasi); radioaktif atau
label isotop
Kelebihan dari cara ini adalah ketersediaan instrumen dan kecepatan N
perolehan data. E
X
T
Kelemahannya adalah tidak memberikan informasi distribusi berat
molekul, terbatas pada polimer dengan berat molekul rendah dan
keharusan untuk mengetahui informasi awal mengenai struktur polimer
yang akan diteliti.
Gugus ujung polimer juga harus memiliki spesi yang dapat dideteksi.
Beberapa gugus ujung yang memiliki spesi yang dapat dideteksi yaitu:
vinil (-CH=CH2), ester (-COOH, -OH) dan amide dan uretan (-NH2,
-NCO)
isotop radioaktif atau gugus fungsi yang dapat dideteksi dengan alat UV,
IR, dan NMR.
Sementara itu, sampel dengan berat molekul terlalu besar akan memiliki
rantai polimer yang panjang dan strukturnya akan sangat rumit (kacau
dan memiliki belitan-belitan).
2. Ebuliometri dan Kriometri
Ebuliometri
adalah
kriometri
penentuan berat KETERANGAN
adalah
molekul polimer penentuan berat C adalah konsentrasi,
berdasarkan molekul larutan T adalah titik
kenaikan titik berdasarkan beku/titik didih dalam
didih penurunan titik Kelvin,
beku R adalah tetapan gas
∆𝐻𝑓 dan ∆𝐻𝑣 adalah
perubahan entalpi
peleburan dan
penguapan
isomer trans
KONFIGURASI LAIN
Ataktik
Sindiotaktik
Isotaktis
PENTIN
G
Di samping hal di atas, perbedaan
struktur rantai polimer mungkin dapat
terjadi selama polimerisasi (terutama
dari hasil polimerisasi adisi).
Bila kedua atom atau gugus pada
ujung ikatan rangkap suatu monomer
tidak setara (kepala dan ekor), maka
kemungkinan adisi molekul monomer
ke monomer lainnya dapat
berlangsung secara kepala ke kepala,
kepala ke ekor atau ekor ke ekor.