PENDAHULUAN
sinovitis. Penyakit ini merupakan peradangan sistemik yang paling umum ditandai
dengan keterlibatan sendi yang simetris. Penyakit Reumatoid Artritis ini merupakan
kelainan autoimun yang menyebabkan inflamasi sendi yang berlangsung kronik dan
dengan distribusi yang luas prevalensi rheumatoid arthritis sekitar 1%. Angka tersebut
setara dengan 1,5 juta orang di Inggris (Kneale, 2011). Di Indonesia prevalensi rematik
pada tahun 2004 mencapai sekitar 2 juta jiwa, dengan angka perbandingan pasien wanita
tiga kali lipatnya dari laki-laki. Jumlah penderita rematik di Indonesia pada tahun 2011
rematik berdasarkan wawancara pada tahun 2013 (24,7%) lebih rendah dibandingkan
kelamin, riwayat keluarga, umur, paparan salisilat dan merokok. Resiko juga mungkin
terjadi akibat konsumsi kopi lebih dari tiga cangkir sehari, khususnya kopi decaffeinated.
Reumatoid artritis dapat ditemukan pada semua sendi dan sarung tendo, tetapi
paling sering di tangan. Reumatoid Artritis juga dapat menyerang sendi siku, kaki,
pergelangan kaki dan lutut. Sinovial sendi, sarung tendo, dan bursa menebal akibat
radang yang diikuti oleh erosi tulang dan destruksi tulang disekitar sendi (Syamsuhidajat,
2010). Reumatoid artritis harus ditangani dengan baik dan pasien harus diberikan
carpal tunnel syndrome, sindrom sjogren, limfoma, dan penyakit jantung. Selain dapat
(ansietas) dan gangguan psikologis lainnya juga dapat mempengaruhi aktivitas penyakit
yaitu dengan adanya gangguan pada fungsi sistem imun, endokrin, dan sistem saraf pusat.
sitokin pro-inflamasi. Sekresi hormon kortisol juga akan meningkat akibat aktivitas aksis
reseptor tidak sensitif terhadap produk-produk inhibisi terhadap aksis tersebut. Keadaan
ini akan meningkatkan reaksi inflamasi sehingga intensitas nyeri semakin tinggi (Triana,
2015 p.22). Menurut Geenen (2012) bahwa faktor kecemasan dan depresi merupakan
ketidakberdayaan karena sifat penyakit yang tidak terkendali, tidak dapat diprediksi dan
identifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri pada lansia dengan rheumatoid
1.3 Objektif
1.3.1 Mengidentifikasi pengalaman nyeri sebelumnya yang mempengaruhi nyeri pada lansia
1.3.2 mengidentifikasi makna nyeri yang mempengaruhi nyeri pada lansia dengan
1.3.3 mengidentifikasi ansietas (cemas) yang mempengaruhi nyeri pada lansia dengan
Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi bahan tambahan baru
hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah acuan dalam membuat dan melakukan
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini pada akhirnya nanti diharapkan dapat menjadi wawasan baru
dan berharga karena dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lansia
dan keluarga serta factor apa saja yang mempengaruhi nyeri pada lansia dengan
2. Bagi Lansia
Dari penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai pembelajaran oleh lansia dalam
3. Bagi Keluarga
Dari penelitian ini diharapkan hasilnya bias menjadi pengetahuan baru bagi
Hasil dari penelitian ini diharapkan pada nantinya dapat dikembangkan atau
diteruskan kembali oleh peneliti lainya yang terkait dengan lansia utamanya dalam