Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI UMUM, SESI 3: MELIHAT GAMBAR
DI RUANGAN ARIMBI RUMAH SAKIT MARZOEKI MAHDI BOGOR

DI SUSUN OLEH :

PURWATI RUKON, S.KEP

TRESYA MAURU, S.KEP

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN JIWA


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
2011
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI UMUM, SESI 3: MELIHAT GAMBAR

A. Topik
Sesi 3: Melihat Gambar

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
- Klien dapat berespons terhadap stimulus yang diberikan
2. Tujuan Khusus
- Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat
- Klien dapat memberikan tanggapan terhdap pendapat klien lain.

C. Landasan Teori
Satu dari empat orang di dunia akan terkena gangguan jiwa pada satu
tahap dalam kehidupannya, demikian laporan organisasi kesehatan dunia WHO
pada tahun 2001. Sekitar 450 juta orang kini telah menderita gangguan seperti itu,
sehingga menempatkan penyakit jiwa sebagai penyakit utama dunia. Gangguan
jiwa bukanlah kesalahan seseorang. Pada kenyataannya jika ada kesalahan, maka
hal ini biasanya lebih mengarah pada bagaimana cara kita merespon orang yang
mengalami gangguan mentalnya.
Teori aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi
yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat
klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif. Manfaat TAK itu sendiri bagi anggota kelompok adalah :
- Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dan menyampaikan
pendapat
- Meningkatkan harapan untuk dapat menjalani hidup lebih baik
- Menyadarkan adanya persamaan fikir, perasaan dan masalah
- Sarana berbagi pengalaman, membantu pengalaman belajar yang telah
didapat
Terapi aktifitas kelompok (TAK) : Sosialisasi
Adalah upaya agar klien dapat bersosialisasi dan meningkatkan
keterampilan berhubungan dengan orang lain. Adapun klien yang mempunyai
indikasi TAK sosialisasi adalah klien baru, klien yang mengalami kerusakan
interaksi sosial (Budi Anna Keliat dan Akemat, 2004).

D. Klien
1. Karakteristik / Kriteria Klien
- Klien dengan masalah Isolasi Sosial dan Harga Diri Rendah dan
Halusinasi
- Klien bersifat kooperatif
- Klien yang menjadi kasus kelolaan
2. Proses Seleksi
- Klien diseleksi dengan kriteria yang telah ditetapkan
- Jumlah klien (Disesuaikan)
- Kontrak dengan klien yang telah ditetapkan mengenai tujuan, waktu dan
kegiatan
3. Daftar Klien
Ny. M
Ny. A
Ny. K
Ny. T
Ny. D
Ny. S
E. Pembagian Tugas
a. Waktu pelaksanaan
Hari / tanggal : Senin, 21 November 2011
Jam : 09.00 – 09.45 WIB
Tempat : Ruang Utari
Lamanya terapi : 45 menit
- Fase Orientasi : 5 menit
- Fase Kerja : 35 menit
- Fase Terminasi : 5 menit
b. Tim Terapi
1. Leader : Purwati Rukon, S.Kep
Uraian tugas :
- Memimpin langkah kegiatan TAK
- Mengkoordinasi seluruh kegiatan
- Mengerahkan proses terapi aktifitas kearah pencapaian tujuan dengan
cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam kegiatan
- Sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah dan
mendominasinya
- Menetapkan tata tertib anggota kelompok demi ketertiban dan
kelancaran TAK
b. Co. Leader : Tresya Mauru, S.Kep
Uraian tugas :
- Membantu tugas leader
- Menyampaikan informasi dari fasilitator
- Mengingatkan leader menjadi contoh kerjasama yang baik
c. Observer : Angela Nilahi, S.Kep
Uraian tugas :
- Mengobservasi tugas leader dan co. leader
- Mengamati dan mencatat jumlah klien, daftar hadir respon, topik
diskusi dan mengamati proses berjalannya kegiatan sebagai acuan
untuk mengevaluasi
- Mengidentifikasi strategi kritis yang digunakan leader
d. Fasilitator :
Yaved Lengkong, S.Kep, Floura Kamuh, S.Kep, Olviane Sembel, S,Kep
dan Noviarthi Martinu, S.Kep
Uraian tugas :
- Ikut serta dalam kegiatan kelompok
- Memfasilitasi klien yang kurang aktif
- Memfasilitasi role model bagi klien yang ikut serta
- Memotivasi klien yang kurang ataupun tidak efektif
- Mempertahankan kehadiran peserta
- Menjadi contoh bagi klien selama proses kegiatan
- Menjadi pencegahan terhadap gangguan atau hambatan selama TAK
berlangsung.
c. Metode pelaksanaan dan media
1. Metode
- Dinamika kelompok
- Diskusi dan Tanya jawab
2. Media / alat
- Beberapa gambar
- Buku catatan dan pulpen
- Jadwal kegiatan klien
d. Setting

x x
x x
x x
Keterangan :

: Leader

: Co leader

: Fasilisator

: Observer

x : Klien

F. Langkah-Langkah Pelaksanaan
Sesi 3: Melihat Gambar

1. Persiapan
- Mengingatkan kontrak dengan klien yang mengikuti TAK
- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Memberi salam terapeutik
- Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini
- Menanyakan masalah yang dirasakan
- Menanyakan penerapan TAK yang lalu
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu melihat gambar
2) Menjelaskan aturan main :
- Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin pada pemimpin TAK
- Dilarang merokok selama kegiatan TAK
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap kerja
a. Tunjukan 1 atau 2 gambar yang umum dikenal orang
b. Tunjukkan gambar pada klien (jika besar dapat di depan saja, jika kecil
diedarkan)
c. Tenyakan pendapat seorang klien mengenai gambar yang dilihatnya
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya
e. Berikan pujian atau penghargaan atas kemampuan klien memberik
pendapat
f. Ulangi c, d, dan e sampai semua klien mendapat kesempatan
g. Berikan kesimpulan pada setiap gambar yang dipaparkan.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
- Terapis menanyakan persaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
- Menganjurkan klien melatih melihat gambar (di TV, Koran, majalah,
albim) dan mendiskusikannya dengan orang lain
- Memasukkan kegiatan melihat gambar dalam jadwal yang dimiliki
klien
c. Kontrak yang akan datang
- Menyepakati kegiatan berikut yaitu menyampaikan dan membicakan
topik tertentu
- Menyepakati tempat dan waktu

G. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi umum sesi 3 kemampuan yang
diharapkan adalah member pendapat tentang gambar, memberi tanggapan
terhdap pendapat klien lain, dan mengikuti kegiatan sampai selesai. Formulir
evaluasi sebagai berikut.

Kemampuan Persepsi: Melihat Gambar


No. Aspek yang dinilai Nama Klien
1. Member pendapat tentang gambar
2. Member tanggapan terhadap
pendapat klien lain
3. Mengikuti kegiatan sampai selesai
Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.


2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien
mampu; jika nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh catatan: Klien mengikuti
TAK stimulasi persepsi (melihat gambar), klien tidak mampu
mempersepsikan dan member tanggapan, namun mengikuti kegiatan sampai
selesai. Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi sensori.
Kemampuan Persepsi: Melihat Gambar
No. Aspek yang dinilai Nama Klien
1. Member pendapat tentang gambar
2. Member tanggapan terhadap pendapat
klien lain
3. Mengikuti kegiatan sampai selesai
Jumlah

No. Aspek yang dinilai Nama Klien


1. Member pendapat tentang gambar
2. Member tanggapan terhadap pendapat
klien lain
3. Mengikuti kegiatan sampai selesai
Jumlah

Anda mungkin juga menyukai