Anda di halaman 1dari 57

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS HIPERTENSI DI

KELURAHAN RANOMUT LINGKUNGAN I

Kelompok 2

NENENG TRI AFRIANY 16011104019 APRYANI GAOL 16011104012

RISKA K ASSA 16011104020 MUD MAINAH HASAN 16011104028

SASKIA SUPIT 16011104021 YULINDA V.F WORUNG 16011104032

EKA RULITA PANE 16011104022 RENSI RUNTUWAROW 16011104035

GABRIEL KARUNGU 16011104025 MARLY LENSUN 16011104036

JEFERSON AREROS 16011104026 GRASELA MOGEA 16011104037

ROSY SAMBOW 16011104029 THEA RUNTUNUWU 16011104040

YESI SINGAL 16011104030 YOLANDA MAWEIKERE 16011104042

SAPTA CIVILIAN 16011104033 NATHALIA ASSA 16011104047

NOVITA UMANAILO 16011104038

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEMESTER 6

2019
BAB I
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keperawatan Komunitas


Menurut Kontjaraningrat (1990) Komunitas adalah, sekumpulan manusia
yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Betty Neuman
(1989) berpendapat bahwa, komunitas juga dipandang sebagai klien “ Client is an
interacting open system in t otal interface with both internal and external forces or
stressors “. Sedangkan Logan dan Dawkin (1987) menuliskan bahwa pengertian
keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kepeawatan.
Pernyataan lain menurut Soerjono Soekanto (1982) komunitas adalah
menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah
(dalam arti geografi) dengan batas-batas tertentu, dimana yang menjadi dasarnya
adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-anggotanya, dibandingkan dengan
penduduk diluar batas wilayahnya. Adapun menurut WHO (1974) komunitas
adalah kelompok sosial yang di tentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai
keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan interaksi
antar anggota masyarakat.
Keperawatan komunitas sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan
utama yang ditujukan pada masyarakat pada prakteknya memerlukan acuan atau
landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan dalam kebutuhan dasar
komunitas. Salah satunya adalah konsep menurut (Christine Ibrahim, 1986)
keperawatan dikarakteristikkan oleh 4 (empat) konsep pokok, yang meliputi
konsep manusia, kesehatan, masyarakat dan keperawatan. Paradigma
keperawatan ini menggambarkan hubungan teori-teori yang membentuk susunan
yang mengatur teori-teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga
menimbulkan hal- hal yang perlu di selidiki (Christine Ibrahim, !986).
Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem
terbuka yang mempunyai sumber energi (infra struktur) dan mempunyai 5
variabel yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam komunitas
yaitu; Biologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Model teori Neuman dilandasi oleh teori sistem dimana terdiri dari individu,
keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan target pelayanan
kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang dinamis
antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk melakukan tiga
tingkat pencegahan yaitu; pencegahan primer, sekunder dan tersier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dari arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau
diaplikasikan ke populasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan primer
ini mencakup kegiatan mengidentifikasi faktor resiko yang terjadinya
penyakit, mengkaji kegiatan-kegiatan promosi kesehatan dan pendidikan
dalam komunitas. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan
pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada
saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya
masalah kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa dini
intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan atau
keseriusan penyakit.
3. Pencegahan Tersier
Tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan kesehatan
setelah terjadi gangguan beberapa sistem tubuh. Rehabilitasi sebagai tujuan
pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat proses penyakitnya,
tetapi juga mengendalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal
dari ketidakmampuannya.

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,


kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai
masalah kesehatan atau perawatan (Nasrul Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari :
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena
ketidakmampuan merawat dirinya sendiri oleh sesuatu hal dan sebab, maka
akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental
maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas
kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal
dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan
atau adopsi satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan
/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota-anggota
keluarga lain, dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi
yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan, dan termasuk diantaranya
adalah :
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya seperti ; Ibu hamil, bayi baru lahir,
anak balita, anak usia sekolah, usia lanjut.
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah :
Penderita penyakit menular seperti; TBC, AIDS, penyakit kelamin
dan lainnya.
Penderita yang menderita penyakit tidak menular, seperti; Diabetes
melitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lainnya.

1) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya :


WTS, pengguna narkoba, pekerja tertentu, dan lainnya.

2) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:


Panti Werdha, panti asuhan, pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental,
sosial dan lainnya), penitipan anak balita.

4. Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu,
keluarga dilihat sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini
diberikan untuk kelompok beresiko atau masyarakat wilayah binaan.
Pada tingkat komunitas, asuhan keperawatan komunitas diberikan
dengan mamandang komunitas sebagai klien.
PERAN PERAWAT KOMUNITAS (PROVIDER OF NURSING CARE)
Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaran
ya adalah :
1. Sebagai Pendidik (Health Education)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara
terorganisirdalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi
perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
2. Sebagai Pengamat Kesehatan
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah-
masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak
terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-
pertemuan, observasi dan pengumpulan data.
3. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Servises)
Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan
masyarakat dan puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui
kerjasama dengan team kesehatan lainnya sehingga tercipta keterpaduan
dalam sistem pelayanan kesehatan. Dengan demikianpelayanan kesehatan
yang diberikan merupakan suatu kegiatan yang menyeluruh dan tidak
terpisah-pisah antara satu dengan yang lainnya.
4. Sebagai Pembaharuan (Inovator)
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu
terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat terutama dalam
merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan
dan pemeliharaan kesehatan.
5. Pengorganisir Pelayanan Kesehatan (Organisator)
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan serta dalam memberikan
motivasi dalam meningkatkan keikutsertaan masyarakat i ndividu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dalam setiap upaya pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh masyarakat misalnya: kegiatan posyandu, dana sehat,
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan tahap penilaian,
sehingga ikut dalam berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan
pengorganisasian masyarakat dalam bidang kesehatan.
6. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang
baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditir u dan
di contoh oleh masyarakat.
7. Sebagai Tempat Bertanya (Fasilitator)
Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan tempat bertanya oleh
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
sehari-hari. Dan perawat kesehatan diharapkan dapat membantu
memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang mereka hadapi.
8. Sebagai Pengelola (Manager)
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai
kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan
beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

B. Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan resiko, daerah tertinggal, miskin
dan pendidikan rendah) dalam pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan care (perawatan)
dan rehabilitasi. Pelayanan yang diberikan dapat terjangkau oleh masyarakat dan
melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam pemberian pelayanan keperawatan.
Aspek keperawatan lebih dari sekadar merawat.Tetapi juga menjaga.Praktik
keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan langsung, berorientasi pada tujuan, dapat
diadaptasi oleh kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit (ANA, 1973). Definisi ini melibatkan karakteristik keperawatan sebagai
fenomena, aplikasi teori, tindakan keperawatan, dan evaluasi terhadap tindakan yang
dihasilkan.
1. Fenomena merupakan respon manusia terhadap masalah kesehatan yang actual
dan potensial, perawat mengidentifikasi berbagai respon klien melalui pengkajian
status kesehatan dan melengkapi data
2. Perawat mengaplikasi teori keperawatan untuk memahami respo terbut
3. Perawat melakukan tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang aktual dan
potensial
4. Selanjutnya perawat mengevaluasi efek dari tindaka yang dilakukan terhadap
respon klien.
Keperawatan komunitas ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat dan
pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan menggunakan proses
keperawatan dengan sifat asuhan yang menyeluruh dan umum. Pendekatan yang
digunakan dalam keperawatan komunitas adalah keterlibatan kader kesehatan dan
kelompok kerja komunitas. Strategi yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah
melalui pendekatan kesehatan, teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijakan
pemerintah.Keperawatan komunitas dilakukan untuk memandirikan masyarakat
menanggulangi masalah kesehatannya sendiri. Kegiatan dilakukan berkesinambungan
atau yang berkelanjutan dan menggunakan metode proses keperawatan komunitas yang
dilakukan melalui lima tahap:
1. Pengkajian
Pada tahap ini perawat memiliki peran mengumpulkan data tentang kesehatan
klien. Pengkajian komunitas menurut Anderso dan Mc. Forlane (1985) yaitu terdiri
dari inti komunitas yang meliputi demografi, populasi, nilai –nilai keyakinan,
riwayat individu termasuk riwayat kesehatan, faktor – faktor lingkungan adalah
lingkungan fisik, pendidikan keamanan dan social komunitas, ekonomi dan
rekreasi.
Elemen pengkajian terdiri atas:
a. Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kebutuhan kondisi klien
b. Data yang diperlukan dikumpulkan menggunakan teknik pengkajian yang
tepat
c. Pengumpulan data melibatkan klien, orang yang dekat dengannya dan
pemberi pelayanan kesehatan lainnya bila memungkinkan
d. Proses pengumpulan data merupakan proses yang sistematis dan terus
menerus
e. Data yang relevan dicatat dalam format yang mudah dipelajari.
Semua aspek dikaji melalui pengamatan langsung penggunaan statistic,
angket wawancara dengan masyarakat tokoh masyarakat, selain itu melakukan
wawancara dengan pihak puskesmas dan aparat pemerintah.
No Data Etiologi Masalah
DS : 1 Ketidakmampuan membuat Ketidakefektifan
- Kurang minat penilaian yang tepat pemeliharaan Kesehatan
dalam
meningkatkan
perilaku sehat
DO :
- Menunjukan
kurang adatif
terhadap
perubahan
lingkungan
- Menunjukan
kurang
pengetahuan
tentang praktik
kesehatan dasar.
- Riwayat kurang
perilaku sehat.
- Kurang
menunjukan
minat pada
perbaikan
perilaku sehat
DS : 2 Kurang Pemahaman Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
- Mengungkapka
n keluhan
tentang dampak
kondisi
lingkungan saat
ini pada status
kesehatan.
- Mengekspresik
an keinginan
untuk
meningkatkan
kontrol
terhadap praktik
kesehatan
- Mengekspresik
an keinginan
untuk mencari
tingkat
kesejahteraan
yang lebih
tinggi
- Menyatakan
masih asing
dengan sumber
kesejahteraan di
komunitas.

DO :
- Menunjukan
atau tampak
kurang
pengetahuan
tentang perilaku
promosi
kesehatan.
- Menunjukan
keinginan untuk
meningktakan
kontrol
terhadap praktik
kesehatan
- Menunjukan
keinginan untuk
mencari tingkat
kesejahteraan
yang lebih
tinggi
- Tampak masih
asing dengan
sumber
kesejahteraan di
komunitas

- Insomnia
3 Penyalahgunaan Zat Ketidakefektifan
- Berkeringat Perlindungan
- Gelisah
- Lemah
- Letih
- Mengekspresik
4 Kesiapan meningkatkan
an keinginaan status imunisasi
untuk
meningkatkan
perilaku
mencegah
penyakit infeksi
- Mengekspresik
an keinginan
untuk
meningkatkan
pengenalan
terhadap
kemungkinan
masalah terkait
imunisasi
- Mengekspresik
an keinginan
untuk
meningkatan
pengenalan
tentang pemberi
imunisasi
- Mengekspresik
an keinginan
untuk
meningkatkan
status imunisasi
- Mengekspresik
an keinginan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
tentang standar
imunisasi
- Mengekspresik
an keinginan
untuk
meningkatkan
pencatatan
tentang
imunisasi.

2. Diagnosa Keperawatan
Pada diagnosa keperawatan, perawat memiliki peran untuk menganalisis
data dari hasil pengkajian dalam menentukan diagnosis seta mengidentifikasi hasil
yang diharapkan dari klien. Pada tahap ini, data yang terkumpul selajutnya
dianalisis dengan langkah –langkah sebagai berikut:
a. Diagnosis diturunkan dari data hasil pengkajian
b. Diagnosis divalidasi pada klien, orang terdekatnya, dan pemberi pelayanan
kesehatan lain bila memungkinkan
c. Diagnosis di dokumentasikan dengan cara memfasilitasi penentuan dari
hasil yang diharapkan dan rencana perawatan.
d. Hasil yang diharapkan diturunkan dari diagnosis yang ditetapkan
e. Hasil yang diharapkan didokumentasikan sebagai tujuan yang dapat diukur
f. Hasil yang diharapkan dirumuskan bersama klien dan pemberi pelayanan
kesehatan lainnya bila memungkinkan
g. Hasil yang disusun bersifat realistis dalam kaitannya dengan kemampuan
klien yang ada dan berpotensi
h. Hasil yang diharapkan bersifat rasional dalam arti dapat dicapai, berkaitan
dengan sumber yang dimiliki klien
i. Hasil yang diharapkan memuat batasan waktu untuk mencapainya
Diagnosa keperawatan komunitas merupakan gambaran kebutuhan atau respon
komunitas terhadap masalah kesehatan yang dihadapinya.Dengan mengacu kepada
upaya pelayanan kesehatan promotif dan prefentif, maka dalam rumusan diagnosa
keperawatan harus merefleksikan pendekatan promotif dan preventif. Menurut
Mucke rumusnya berisi hal – hal sebagai berikut:
a. Resiko terjadinya… (kebutuhan respon komunitas terhadap masalah
kesehatan)
b. Pada masyarakat… (target sasaran)
c. Berhubungan dengan… (data primer dan sekunder)

3. Prioritas Masalah
Dalam menyusun perioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga
harus didasarkan beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Sifat masalah (aktual, resiko, potensial)
b. Kemungkinan masalah untuk dicagah
c. Potensi masalah untuk dicegah
d. Menonjolnya masalah

Kriteria Bobot Skor

Aktual =3

Sifat masalah 1 Resiko =2

Potensial = 1

Mudah =2
Kemungkinan masalah
2 Sebagian =1
untuk di pecahkan
Tidak dapat = 0

Tinggi = 3
Potensi masalah untuk
1 Cukup = 2
dicegah
Rendah = 1

Segera diatasi =2

Menonjolnya masalah 1 Tidak segera diatasi =1

Tidak dirasakan adanya masalah = 0

Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosa keperawatan :


a. Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikaitkan dengan bobot
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
d. Skor tertinggi berarti prioritas (skor tertinggi 5) (Nurhayati, 2011)

4. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan pemeliharaan Kesehatan berhubungan dengan
Ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat.
b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan Kurang
Pemahaman.
c. Ketidakefektifan Perlindungan berhubungan dengan Penyalahgunaan Zat.
d. Kesiapan meningkatkan status imunisasi.
(NANDA, 2012)

5. Intervensi Keperawatan
Pada tahapan ini perawat mengembangkan rencana asuhan yang
menyusun rencana tujuan yang ditetapkan.Strategi intervensi keperawatan
komunitas mencakup tiga aspek yaitu primer, sekunder, tersier, melalui
pendidikan kesehatan dan kerjasama. Untuk meningkatkan kerjasama dan proses
kelompok serta mendorong peran serta masyarakat dalam memecahkan masalah
kesehatan yang dihadapi yang akhirnya untuk menimbulkan kemandirian
masyarakat, maka diperlukan pengorganisasian komunitas yang dirancang untuk
membuat perubahan.
Elemen dalam perencanaan, antara lain:
a. Rencana perawatan disusun secara individual sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan klien
b. Rencana disusun bersama klien, orang terdekat klien, dan pemberi
pelayanan kesehatan lainnya bila memungkinkan
c. Rencana mengacu pada praktik keperawatan terkini
d. Rencana perawatan yang disusun didokumentasikan
e. Rencana keperawatan memberi arah perawatan lanjut.
Sebagai tenaga keperawatan professional, tentunya perawat dituntut bukan
hanya sekedar menyususn asuhan keperawatan saja, tetapi harus mampu pula
memastikan rencana tersebut merupakan upaya paling maksimal, artinya perawat
tidak hany dituntut untuk berperan dilevel pelaksanaan di masyarakat saja
(grassroot), namun harus juga merambah ke level pengambilan keputusan dengan
aktif melakukan negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan
untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa perawat untuk bekerjasama dengan
berbagai pihak, baik dari kalangan birokrat pemerintahan, lembaga swadaya
masyarakat, maupun kalangan bisnis. Oleh karena pentingya dilakukan pendekatan
startegi yang mantap dengan memanfaatkan data primer, sekunder, dan terseir
sebagai bukti.

No. Diagnosa Tujuan/Kriteria Hasil

1. Ketidakefektifan pemeliharaan NOC :

Kesehatan berhubungan dengan Partisipasi dalam keputusan tentang perawatan

Ketidakmampuan membuat kesehatan: Keterlibatan individu dalam memilih

penilaian yang tepat. dan mengevaluasi pilihan perawatan kesehatan

untuk mencapai hasil yang diharapkan.


Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama….Akan menunjukan partisipasi dalam

keputusan tentang perawatan kesehatan, yang

dibuktikan oleh indikator sebagai berikut

(sebutkan 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang-

kadang, sering, atau selalu) :

- Menunjukan arahan diri dalam membuat

keputusan.

- Mencari informasi yang relevan

- Mengidentifikasi kendala untuk mencapai hasil

yang diharapkan

2. Perilaku kesehatan cenderung NOC :

beresiko berhubungan dengan Perilaku kepatuhan : Tindakan atas kemauan diri

Kurang Pemahaman. sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan,

pemulihan, dan rehabilitasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama….menunjukan perilaku kepatuhan, yang

dibuktikan oleh indikator sebagai berikut

(sebutkan 1-5: tidak pernah, jarang, kadang-

kadang, sering, atau selalu) :


- Mencari informasi yang berhubungan dengan

kesehatan dari berbagai sumber

- Menggunakan strategi untuk mengurangi

perilaku tidak sehat

- Menggunakan strategi untuk memaksimalkan

kesehatan

- Menggunakan layanan kesehatan yang sesuai

kebutuhan

3. Ketidakefektifan Perlindungan NOC :

berhubungan dengan Perilaku Promosi Kesehatan : Tindakan individu

Penyalahgunaan Zat. untuk mempertahankan atau meningkatkan

kesejahteraan.

Setelah dilakukan dilakukan tindakan keperawatan

selama…..

- Mengenali dan bertindak berdasarkan

kebutuhan untuk mengubah perilaku sehatnya

- Mengungkapkan keinginan untuk mencari

tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.


4. Kesiapan meningkatkan status NOC :

imunisasi 1. Perilaku meningkatkan kesehatan : tindakan

personal untuk mempertahankan atau

meningkatkan kesejahteraan

2. Perilaku Imunisasi: tindakan personal untuk

memperoleh imunisasi sebagai pencegahan

terhadap penyakit menular

3. Pengetahuan: Promosi Kesehatan : tingkat

pemahaman yang ditunjukan mengenai

informasi yang diperlukan untuk memperoleh

dan memelihara kesehatan yang optimal.

Setelah dilakukan dilakukan tindakan keperawatan

selama….. memperlihatkan perilaku imunisasi

yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut

(sebutkan 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang-

kadang, sering, atau selalu) :

- Menjelaskan resiko terkait imunisasi tertentu

- Memperoleh imunisasi sesuai usia, penyakit

kronis, dan/atau resiko okupasional yang

direkomendasikan oleh Depertemen Kesehatan

- Mengidentifikasi sumber di komunitas untuk

memperoleh imunisasi
- Menjelaskan tindakan meredakan efek samping

vaksin

6. Implementasi Keperawatan
Pada tahap ini perawat mengimplementasikan intervensi yang telah
diidentifikasi dalam rencana perawatan . elemen pelaksanaan implementasi adalah
:
a. Intervensi yang diberikan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun
b. Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan sesuai
c. Intervensi yang dilakukan didokumentasikan.
Dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunitas berfokus pada ruang
lingkup kegiatan kesehatan meliputi usaha – usaha: promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif adalah agar setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat
kesehatan yang setinggi – tingginya baik fisik, mental, sosial, serta diharapkan
berumur panjang.
a. Usaha promotif adalah usaha yang ditujukan untuk meningkatkan
kesehatan meliputi peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan lingkungan
sehingga seseorang dapat mencapai tingkat kesehatan yangoptimal
b. Usaha preventif adalah usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya
penyakit melalui usaha – usaha seperti pemberian imunisasi pada bayi dan
anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi
penyakit secara dini.
c. Usaha kuratif adalah usaha yang ditujukan terhadap orang yang sakit
untuk dapat diobati secara tepat dan adekuat sehingga dalam waktu
singkat dapat dipulihkan kesehatannya.
d. Usaha rehabilitative adalah usaha yang ditujukan terhadap penderita yang
baru pulih dari penyakit yang dideritanya. Usaha pemulihan ini ditujukan
untuk memperbaiki kelemahan – kelemahan fisik.
Implementasi sering dikatakan sebagai fase aksi dari proses keperawatan. Di
dalam asuhan keperawatan komunitas, implementasi bukan hanya merupakan
tindakan keperawatan, tetapi merupakan tindakan kolaborasi klien atau profesi lain.
Hal yang harus diingat dalam implementasi asuhan keperawatan komunitas adalah
tujuan utama yaitu, menolong masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
mencapai sehat yang optimal. Dalam melaksanakan implementasi ini dibagi dalam
dua kegiatan , yaitu fase persiapan dan fase tindakan.
Ketika dalam fase persiapan, perawat harus yakni terhadap: what, who, why,
when, how. Pada fase persiapan, ini dapat digunakan perawat untuk
mengklarifikasikan rencana asuhan keperawatan dan berbagai fasilitas yang
diperlukan.Hal yang penting untuk diingat bahwa implementasi asuhan
keperawatan ini meminta fleksibilitas dan penyesuaian terhadap hal – hal yang
tidak dapat diantisipasi sebelumnya.
Fase tindakan merupakan serangkaian tindakan yang dilakuka perawat untuk:
a. Mengaplikasikan teori yang tepat kedalam tindakan yang dilaksanakannya
b. Menolong memfasilitasi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk mengimplementasikan rencana asuhan keperawatan.
c. Mempersiapkan masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan
d. Memonitor dan mendokumentasikan perkembangan dari implementasi.

7. Evaluasi
Tahapan terakhir dari asuhan keperawatan adalah evaluasi.Tugas perawat disini
adalah mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang dicapai. Evaluasi
merupakan respon komunitas terhadap program kesehatan yang telah dilaksanakan
melalui masukan (input), pelaksanaan (process), hasil (output). Sedangkan evaluasi
pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah:
a. Relevansi antara kenyataan yang ada dan pelaksanaan
b. Perkembangan atau kemajuan proses: apakah sesuai perencanaan,
bagaimana denga peran staf atau pelaksana tindakan fasilitas dan jumlah
peserta
c. Efisiensi biaya: pencarian sumber dana dan penggunaannya
d. Efesiensi kerja: apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat
puas
e. Dampak: apakah status kesehatan meningkat setelah dilakukan intervensi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg
atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi
menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf,
ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Sylvia
A. Price)
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection sebagai
tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat
keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai
hipertensi maligna.
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 105 dan 114
mmHg dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini
berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena anggapan lebih serius dari peningkatan
sistolik (Smith Tom, 1995).

B. ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan :
1. Hipertensi Primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Factor yang
mempengaruhinya yaitu : genetic, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis system
renin. Angiotensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler. Factor-faktor yang
meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan ekstrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan
hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan/atau
tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg
dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-perubahan
pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunkannya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokan yaitu :
No Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

1 Optimal < 120 <80


2 Normal 120-129 80-84
3 High Normal 130-139 85-89
4 Hipertensi
Grade 1 (ringan) 140-159 90-99
Grade 2 (sedang) 160-179 100-109
Grade 3 (berat) 180-209 100-119
Grade 4 (sangat berat) >210 >120

C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini
berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosis jika tekanan arteri tidak
teratur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
a. Mengeluh sakit kepala pusing
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistakis
h. Kesadaran menurun

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(visokositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti hipokoagulabitas,
anemia.
- BUN/kreatinin memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal
- Glucose : Hiperglikemia (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan
oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
- Urinalisasi : darah, protein, glukosa mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada
DM.
2. CT scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3. EKG : dapat menunjukan pola regangan, diman luas peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan ginjal.
5. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran
jantung.

E. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi,
hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard
2. Nyeri akut b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral dan iskemia
3. Kelebihan volume cairan
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
5. Ketidakefektifan koping
6. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
7. Resiko cedera
8. Defisiensi pengetahuan
9. Ansietas

F. PENATALAKSANAAN
1. Memodifikasi gaya hidup
2. Berhenti merokok
3. Pertahankan gaya hidup sehat
4. Belajar untuk rileks dan mengendalikan stress
5. Batasi konsumsi alcohol
6. Penjelasan mengenai hipertensi
7. Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya secara rutin
8. Diet garam serta pengendalian berat badan
9. Periksa tekanan darah secara rutin
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASKEP KOMUNITAS DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI KELURAHAN
RANUMUT LINGKUNGAN 1

Asuhan keperawatan komunitas yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas


Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan kelompok 2 dalam praktek di masyarakat
berlangsung mulai tanggal 13 Mei – 17 Mei 2019 di Ranumut Lingkungan 1 dan perkamil.
A. Tahap Persiapan
Kegiatan praktek kperawatan komunitas diawali dengan kegiatan penerimaan
mahasiswa yang dilaksanakan pada 29 April 2019 di Puskesmas Ranumut. Dalam
acara serah terima tersebut, mahasiswa mendapatkan penjelasan dari kepala
Puskesmas ranumut. Acara tersebut dilanjutkan dengan orientasi ke wilayah
sekitaran Puskesmas, dimana mahasiswa membantu mendata PISPK di setiap
keluarga-keluarga dengan mengunjungi rumah-rumah.untuk mendata keluarga
sehat.

ANGKET PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI

I. Identitas Umum
a. Table 1 Presentasi jumlah penduduk kelurahan Ranumut Lingkungan 1 yang
dilakukan pendataan oleh anggota kelompok
No Usia Frekuensi presentase
1 0-5 tahun 5 3,1 %
2 6-12 tahun 8 5%
3 13-20 tahun 21 13 %
4 21-35 tahun 32 19,7 %
5 35-45 tahun 34 21 %
6 >45 tahun 62 38,2 %
Total 162 100 %
Berdasarkan table diatas jumlah penduduk kelurahan Ranumuut Lingkungan 1
o-5 tahun 3,1%, 6-12 tahun 5%, 13-20 tahun 13%, 21-35 tahun 19,7%, 35-45
tahun 21%, >45 tahun 38,2%.
b. Table 2 Presentasi jenis kelamin yang dikaji di kelurahan Ranomut Lingkungan
1
No Jenis Kelamin Frekuensi presentase
1 Laki-laki 70 43,2%
2 Perempuan 92 56,8%
Total 162 100%
Berdasarkan table diatas jumlah penduduk yang dominan adalah perempuan
dengan 56,8%.
c. Table 3 Presentasi suku yang dikaji dikelurahan Ranomuut Lingkungan 1
No Suku Frekuensi presentase
1 Minahasa 134 82,7%
2 Sanger 16 9.9%
3 Jawa 12 7,4%
Total 162 100%
Berdasarkan table diatas jumlah suku yang dominan adalah Minahasa dengan
82,7%.
d. Table 4 Presentasi status perkawinan yang dikaji di Kelurahan Ranomut
Lingkungan 1
No Status Perkawinan Frekuensi presentase
1 Kawin 86 53%
2 Tidak Kawin 73 45,1%
3 Janda 2 1,2%
4 Duda 1 0.7%
Total 162 100%
Berdasarkan table diatas jumlah status perkawinan sebagian besar Kawin
sebanyak 53%.
e. Table 5 Presentasi agama yang dikaji di Kelurahan ranomut Lingkungan 1
No Agama Frekuensi presentase
1 Kristen Protestan 117 72%
2 Katolik 18 11%
3 Islam 27 17%
Total 162 100%
Berdasarkan table diatas sebagian besar agama adalah Kristen Protestan
sebanyak 72%.
f. Table 6 Presentasi Pendidikan Terakhir penduduk yang dikaji di Kelurahan
ranomut Lingkungan 1
No Pendidikan Terakhir Frekuensi presentase
1 Tidak Sekolah 3 1,9%
2 TK 2 1,2%
3 SD 30 18,6%
4 SMP 22 13,6%
5 SMA 85 52,4%
6 Perguruan Tinggi 20 12,3%
7 Total 162 100%
Berdasarkan table diatas kebanyakan penduduk memiliki Pendidikan terakhir
yaitu SMA sebanyak 52,4%.
g. Table 7 Presentasi Pekerjaan penduduk yang dikaji di Kelurahan Ranomut
Lingkungan 1
No Pekerjaan Frekuensi presentase
1 Tidak Bekerja 62 38.3%
2 Buruh 7 4,3%
3 Sopir 2 1,2%
4 Pegawai Swasta 67 41,3%
5 Wiraswasta 7 4,3%
6 PNS 16 9,9%
7 POLRI 1 0,7%
Total 162 100%
Berdasarkan table diatas sebagian besar penduduk memiliki pekerjaan
terbanyak yaitu pegawai swasta 41%.
h. Table 8 Presentasi penghasilan per bulan per keluarga yang dikaji di Kelurahan
Ranomut Lingkungan 1
No Penghasilan Frekuensi presentase
1 <Rp 2.824.286 20 44,4%
2 ≥Rp. 2.824.286 25 55,6%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas sebagian besar kepala keluarga memiliki penghasilan
sebanyak ≥Rp. 2.824.286 yaitu 55,6%
i. Table 9 Presentasi jaminan kesehatan yang di miliki
No Jaminan Kesehatan Frekuensi presentase
1 JKN 16 9,9%
2 BPJS/ASKES/KIS 143 88,2%
3 Lainnya 3 1,9%
Total 162 100%
Berdasarkan table diatas sebagian besar jaminan kesehatan yang dimiliki yaitu
BPJS/ASKES/KIS 88,2%.
j. Table 10 Presentasi Nilai tekanan darah yang hanya dilakukan pada 124
anggota keluarga.
No Tekanan darah Frekuensi presentase
1 < 120/80 mmHg 16 13%
2 120/80 mmHg – 130/80 22 17,7%
mmhg

3 > 130/80 mmHg 86 69,3%


Total 124 100%
Berdasarkan table diatas sebagian besar anggota keluarga yang dilakukan
pengukuran tekanan darah sebanyak > 130/80 mmHg yaitu 69,3%.
k. Table 11 Presentasi masalah kesehatan di dalam keluarga khusus Lansia yang
terdapat 22 anggota keluarga
No Lansia Frekuensi presentase
1 Hipertensi 11 50%
2 Stroke 2 9%
3 Tidak sakit 9 41%
Total 22 100%
Berdasarkan table diatas sebagian besar lansia memiliki masalah kesehatan
yaitu hipertensi 91%.
l. Table 12 Presentasi masalah kesehatan di dalam keluarga khusus Dewasa tua
(25-59 tahun) yang terdapat 90 anggota keluarga
No Dewasa Frekuensi presentase
1 Hipertensi 50 55,6%
2 DM 6 6,7%
3 TB Paru 2 2,2%
4 Tidak sakit 32 35,5
Total 90 100%
Berdasarkan table diatas sebagian besar anggota keluarga Dewasa memiliki
masalah kesehatan Hipertensi 55,6%.
m. Table 13 Presentasi masalah kesehatan didalam keluarga khusus Anak usia
sekolah terdapat 8 anggota keluarga
No Anak Usia Sekolah Frekuensi presentase
1 PHBS 5 62,5%
2 Safety Food 3 37,5%
Total 8 100%
Berdasarkan table diatas sebagian besar anggota keluarga Anak Usia Dewasa
memiliki masalah kesehatan PHBS sebanyak 62,5%.
n. Table 14 Presentasi Keluhan Kesehatan 3 bulan terakhir
No Keluhan Kesehatan Frekuensi presentase
1 Hipertensi 90 55,6%
2 Demam 26 16%
3 Batuk 11 6,8%
4 Flu 14 8,6%
5 Asam urat 12 7,4%
6 Kolesterol 9 5,6%
Total 162 100%
Berdasarkan table diatas sebagian besar masalah kesehatan yang terjadi 2 bulan
terakhir yaitu Hipertensi sebanyak 55,6%.

II. Data Kesehatan Keluarga


a. Table 1 Presentasi Pengambilan Keputusan dalam keluarga
No Pengambil Frekuensi presentase
Keputusan
1 Suami 38 84,5%
2 Istri 2 4,4%
3 Suami-istri 5 11,1%
4 Total 45 100%
Berdasarkan table diatas sebagian besar pengambilan keputusan dilakukan oleh
Suami sebanyak 84,5%.
b. Table 2 Sarana Kesehatan terdekat bagi Keluarga
No Sarana Kesehatan Frekuensi presentase
Terdekat
1 Rumah Sakit 10 22,2%
2 Puskesmas 28 62,2%
3 Dokter/perawat/bidan 7 15,6%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas sarana kesehatan terdekat bagi keluarga yaitu
Puskesmas sebanyak 62,2%.
c. Table 3 kebiasaan sebelum kelayanan kesehatan
No Kebiasaan Frekuensi presentase
1 Beli obat diwarung 32 71,1%
2 Jamu 3 6,7%
3 Lainnya 10 22,2
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas kebiasaan sebelum ke layanan kesehatan yaitu beli
obat diwarung sebanyak 71,1%.
d. Tabel 4 Jenis Pelayanan kesehatan yang digunakan
No Pelayanan Frekuensi presentase
Kesehatan
1 Puskesmas 20 44,4%
2 Rumah sakit 11 24,5%
3 Dokter/bidan 8 17,8%
4 Pengobatan alternative 4 8,9%
5 Posbindu 2 4,4%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas pelayanan kesehatan sebelum yang digunakan paling
banyak yaitu Puskesmas sebanyak 44,4%.
e. Table 5 Transportasi yang digunakan
No Transportasi Frekuensi presentase
1 Jalan Kaki - -
2 Ojek 16 35,6%%
3 Angkutan Umum 5 11,1%
4 Kendaranan pribadi 24 53,3%
Total 45 100%
Berdasarakan table diatas transportasi yang digunakan kebanyakan yaitu
Kendaraan Pribadi sebanyak 53,3%.
f. Table 6 jarak ke pelayanan kesehatan yang sering di kunjungi
No Jarak Frekuensi presentase
1 < 1 km 15 33,3%
2 1-2 km 30 66,7%
3 2-5 km - -
4 > 5 km - -
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas transportasi jarak ke pelayanan kesehatan yang sering
dikunjungi lebih banyak 1-2 km 66,7%.
g. Table 7 apakah pernah mendapat informasi tentang kesehatan
No Mendapat informasi Frekuensi presentase
1 Ya 45 100%
2 Tidak - -
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas apakah pernah mendapat informasi tentang kesehatan
kebanyakan Ya yaitu 100%.
h. Table 8 Sumber Informasi
No Sumber Informasi Frekuensi presentase
1 Petugas kesehatan 20 44,4%
2 Media (TV, internet, 15 33,4%
Koran, spanduk)
3 Keluarga 5 11,1%
4 Papan informasi 2 4,4
5 Lainnya 3 6,7%
Total 45 100%
Erdasarkan table diatas bahwa sumber informasi yang didapat oleh keluarga
kebanyakan pada Media (TV, internet, Koran, spanduk) 33,4%.

III. Psikososial
a. Table 1 Presentasi kondisi yang pernah dialami oleh anggota keluarga yaitu
Marah-marah Tanpa Sebab
No Marah-marah Tanpa Frekuensi presentase
Sebab
1 Ya
2 Tidak 45 100%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas kondisi angota keluarga yang pernah dialami yaitu
marah-marah tanpa sebab kebanyakan Tidak 100%.
b. Table 2 Presentasi kondisi yang pernah dialami oleh anggota keluarga yaitu
Suka Menyendiri
No Suka Menyendiri Frekuensi presentase
1 Ya
2 Tidak 45 100%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas kondisi angota keluarga yang pernah dialami yaitu
Suka Menyendiri kebanyakan Tidak 100%.
c. Table 3 Presentasi kondisi yang pernah dialami oleh anggota keluarga yaitu
Memukul dan merusak barang-barang dirumah
No Memukul dan Frekuensi presentase
merusak barang-
barang dirumah
1 Ya 5 11,1%
2 Tidak 40 88,9%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas kondisi angota keluarga yang pernah dialami yaitu
Memukul dan merusak barang-barang dirumah kebanyakan Tidak 88,9%.
d. Table 4 Presentasi kondisi yang pernah dialami oleh anggota keluarga yaitu
Bicara dan tertawa Sendiri.
No Bicara dan tertawa Frekuensi presentase
Sendiri
1 Ya
2 Tidak 45 100%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas kondisi angota keluarga yang pernah dialami yaitu
Bicara dan Tertawa Sendiri Tidak 100%.
e. Table 5 Presentasi kondisi yang pernah dialami oleh anggota keluarga yaitu
Perceraian suami istri
No Perceraian suami Frekuensi presentase
istri
1 Ya 2 4,4%
2 Tidak 43 95,6%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas kondisi angota keluarga yang pernah dialami yaitu
Perceraian suami istri Tidak 95,6%
f. Table 6 Presentasi kondisi yang pernah dialami oleh anggota keluarga yaitu
single Parent
No Single Parent Frekuensi presentase
1 Ya 3 6.7%
2 Tidak 42 93,3%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas kondisi angota keluarga yang pernah dialami yaitu
Single Parent Tidak 93,3%
g. Table 7 Presentasi kondisi yang pernah dialami oleh anggota keluarga yaitu
Sulit Tidur
No Sulit Tidur Frekuensi presentase
1 Ya 12 7,4%
2 Tidak 150 92,6%
Total 162 100%
Berdasarkan table diatas kondisi angota keluarga yang pernah dialami yaitu
Sulit Tidur sebanyak Tidak 92,6%
h. Table 8 Presentasi apakah keluarga pernah mendapatkan informasi tentang
masalah kesehatan jiwa
No Mendapat informasi Frekuensi presentase
masalah kesehatan
jiw
1 Ya 9 20%
2 Tidak 36 80%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas apakah keluarga pernah mendapatkan informasi
tentang masalah kesehatan jiwaTidak 80%
i. Table 9 Prsentasi apakah keluarga pernah mendapatkan informasi tentang cara
mengontrol marah
No Mendapat Informasi Frekuensi presentase
cara mengontrol
marah
1 Ya 16 35,6%
2 Tidak 29 64,4%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas apakah keluarga pernah mendapatkan informasi
tentang cara mengontrol marah sebanyak Tidak 64,4%
j. Table 10 Presentasi apakah keluarga pernah mendapatkan informasi tentang
cara mengatasi stress
No Mendapat Informasi Frekuensi presentase
cara mengatasi Stres
1 Ya 34 75,6%
2 Tidak 11 24,4%
Total 45 100%
Berdasarkan table diatas apakah keluarga pernah mendapatkan informasi
tentang cara mengatasi stress sebanyak Ya 75,6%

IV. Bila dalam keluarga terdapat PUS (Pasangan Usia Subur)


a. Table 1 Presentasi rentang Pasangan Usia Subur anggota keluarga di Kelurahan
ranomut Lingkungan 1
No Rentang pasangan Frekuensi presentase
usia subur
1 <20 tahun -
2 >20 – 35 tahun 8 32%
3 35 – 45 tahun 17 68%
Total 25 100%
Berdasarkan table diatas rentang Pasangan Usia Subur terbanyak diusia 35 – 45
tahun yaitu 68%
b. Table 2 Presentasi apakah Pasangan Usia Subur (PUS) menggunakan
Kontrasepsi
No Menggunakan alat Frekuensi presentase
kontrasepsi
1 Ya 25 100%
2 Tidak - -
Total 25 100%
Berdasarkan table diatas pasangan usia subur yang menggunaka kontrasepsi
sebanyak Ya 100%
c. Table 3 Presentasi alat kontrasepsi apa yang terakhir digunakan
No Alat kontrasepsi Frekuensi presentase
1 IUD 4 16%
2 Suntik 3 12%
3 Pil 6 24%
4 Implant 12 48%
Total 25 100%
Berdasarkan table diatas pasangan usia subur yang menggunakan alat
kontrasepsi terbanyak yaitu Implant 48%
d. Table 4 Presentasi dari mana Pasangan Usia Subur (PUS) mendapatkan
informasi tentang KB
No Sumber Informasi Frekuensi presentase
1 Petugas Kesehatan 16 64%
2 Media elektronik 3 12%
3 Media Massa -
4 Orang lain 6 24%
Total 25 100%
Berdasarkan table diatas pasangan usia subur yang mendapatkan informasi
tentang KB terbanyak melalui Petugas Kesehatan yaitu 64%
e. Table 5 Presentasi keadaan Pasangan Usia Subur saat ini
No Keadaan PUS Frekuensi presentase
1 Sehat 25 100%
2 Sakit - -
Total 25 100%
Berdasarkan table diatas keadaan pasangan usia subur terbanyak yaitu sehat
100%

V. Bila dalam keluarga terdapat ibu hamil


a. Table 1 Presentasi usia kehamilan ibu saat ini
No Usia kehamilan Frekuensi presentase
1 1 – 3 bulan - -
2 3 – 6 bulan - -
3 6 - 9 bulan 1 100%
4 > 9 bulan - -
Total 1 100%
Berdasarkan table diatas dalam usia kehamilan ibu lebih besar pada usia 6 - 9
bulan yaitu sebanyak 100%
b. Table 2 Presentasi peningkatan berat badan ibu selama kehamilan saat ini
(kasus trimester ketiga)
No Berat badan Frekuensi presentase
1 <9 kg - -
2 9 – 12 kg - -
3 Diatas 12 kg 1 100%
Total 1 100%
Berdasarkan table diatas peningkatan berat badan pada ibu hamil terbanyak
yaitu diatas 12 kg dengan 100%.
c. Table 3 Presentasi berapa kali ibu makan setiap hari
No Jumlah makan sehari Frekuensi presentase
1 3x makanan pokok 1 100%
dengan selingan
2 3x makanan pokok - -
tanpa selingan
3 <3x makanan pokok - -
tanpa selingan
<3x makanan pokok - -
dengan selingan
Total 1 100%
Berdasarkan table diatas berapa kali ibu makan sehari yaitu sebanyak 3x
makanan pokok dengan selingan yaitu 100%
d. Table 4 Presentasi apakah ibu memeriksaan kehamilan saat ini
No Memeriksakan Frekuensi presentase
Kehamilan
1 Ya 1 100%
2 Tidak - -
total 1 100%
Berdasarkan table diatas didapati bahwa apakah ibu memeriksakan kehamilan
yaitu Ya sebanyak 100%
e. Table 5 Presentasi Bila ya, dimana ibu memeriksakan kehamilan saat ini
No Tempat pemeriksaan Frekuensi presentase
kehamilan
1 Bidan - -
2 Dokter 1 100%
3 Dukun terlatih - -
4 Total 1 100%
Berdasarkan table diatas didapati bahwa ibu memeriksakan kehamilan pada
dokter sebanyak 100%
f. Table 6 Presentasi sudah berapa kali ibu memeriksakan kehamilan
No Jumlah pemeriksaan Frekuensi presentase
kehamilan
1 1 kali - -
2 2 kali - -
3 3 kali - -
4 4 kali - -
5 >4 kali 1 100%
Total 1 100%
Berdasarkan table diatas ibu memeriksakan kehamilan yang paling banyak
yaitu >4 kali 100%
g. Table 7 Presentasi keadaan ibu hamil saat ini
No Keadaan ibu hamil Frekuensi presentase
1 Sehat 1 100%
2 Sakit - -
3 Total 1 100%
Berdasarkan table keadaan ibu hamil saat ini didapati sehat sebanyak 100%

VI. Bila didalam keluarga terdapat ibu menyusui


a. Table 1 Presentasi pernahkah keluarga mendapatkan informasi tentang IMD
(Inisiasi Menyusu Dini)
No Informasi IMD Frekuensi presentase
1 Ya 3 100%
2 Tidak - -
Total 3 100%
Berdasarkan table diatas apakah keluarga mendapatkan informasi tentang IMD
(Inisiasi Menyusu Dini) didapati Ya sebanyak 100%
b. Table 2 Presentasi jika ya, darimana sumber informasi di dapat
No Sumber Informasi Frekuensi presentase
1 Puskesmas atau rumah 3 100%
sakit
2 Media elektronik atau - -
media cetak
Total 3 100%
Berdasarkan table diatas keluarga yang mendapatkan informasi tentang IMD
(Inisiasi Menyusu Dini) terbanyak dari Puskesmas atau rumah sakit yaitu 100%
c. Table 3 Presentasi apakah ibu sudah melakukan IMD pada bayi
No Melaksanakan IMD Frekuensi presentase
1 Ya 3 100%
2 Tidak - -
Total 3 100%
Berdasarkan table diatas apakah ibu sudah melakukan IMD sebanyak Ya yaitu
100%
d. Table 4 Presentasi apakah ibu mendapatkan tentang cara pemberian Asi
No Cara pemberian Asi Frekuensi presentase
1 Ya 3 100%
2 Tidak - -
Total 3 100%
Berdasarkan table diatas apakah ibu mendapatkan informasi tentang cara
pemberian Asi sebanyak Ya yaitu 100%
e. Table 5 Presentasi bila ya, jenis informasi apa yang didapat
No Informasi Frekuensi presentase
1 Perawatan payudara - -
2 Manfaat ASI - -
3 Cara menyusui 3 100%
Total 3 100%
Berdasarkan table diatas jenis informasi yang didapat paling banyak yaitu Cara
Menyusui sebanyak 100%
f. Table 6 Presentasi apakah ibu pernah memberikan air susu yang pertama kali
keluar pada bayi setelah melahirkan
No Pernah memberikan Frekuensi presentase
air susu pertama
1 Ya 3 100%
2 Tidak - -
Total 3 100%
Berdasarkan table diatas apakah ibu pernah memberikan air susu yang pertama
kali keluar pada bayi setelah melahirkan didapati Ya sebanyak 100%
g. Table 7 Presentasi sampai usia berapa bayi ibu diberikan Asi eksklusif
No Usia Frekuensi presentase
1 <6 bulan - -
2 6 – 12 bulan 2 66,7%
3 13-18 bulan - -
4 19-24 bulan 1 33,3%
Total 3 100%
Berdasarkan table diatas sampai usia berapa ibu diberiakn Asi Eksklusif
terbanyak yaitu 6-12 bulan 66,7%
h. Table 8 Presentasi apakah ada keluhan saat menyusui
No Keluhan saat Frekuensi presentase
menyusui
1 Ya - -
2 Tidak 3 100%
Total 3 100%
Berdasarkan table diatas apakah ada keluhan saat menyusui didapai hasil
terbanyak yaitu Tidak sebanyak 100%
VII. Bila di dalam keluarga terdapat balita (0-5 tahun)
a. Table 1 Presentasi apakah orang tua khususnya ibu mengetahui tingkat pertumbuhan
dan perkembangan anak (dapat dilihat di KMS)
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 5 100%
2 Tidak - -
Total 5 100%
Berdasarkan table diatas apakah orang tua khususnya ibu mengetahui tingkat
pertumbuhan dan perkembangan anak (dapat dilihat di KMS) didapati Ya 100%
b. Table 2 Presentasi apakah orang tua khususnya ibu pernah mendapatkan penyuluhan
tentang pengetahuan tumbuh kembang anak yang normal pada balita
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 5 100%
2 Tidak - -
Total 5 100%
Berdasarkan table diatas apakah orang tua khususnya ibu pernah mendapatkan
penyuluhan tentang pengetahuan tumbuh kembang anak yang normal pada balita
didapati Ya 100%
c. Table 3 Presentasi bila ya, darimana
No Data Frekuensi presentase
1 Posyandu 5 100%
2 Puskesmas - -
3 Majalah
Total 5 100%
Berdasarkan table diatas bila Ya apakah orang tua khususnya ibu pernah mendapatkan
penyuluhan tentang pengetahuan tumbuh kembang anak yang normal pada balita
terbanyak di Posyandu 100%
d. Table 4 Presentasi manakah dibawah ini yang tampak pada usia 0 bulan sampai 18
bulan
No Data Frekuensi presentase
1 Menangis, menjerit 2 100%
pada saat berpisah
dengan ibunya.
2 Tidak mau berpisah - -
sama sekali dengan
ibunya.
3 Tidak mau - -
berhubungan dengan
orang lain.
Total 2 100%
Berdasarkan table diatas didapat yang nampak pada usia 0 bulan sampai 18 bulan
terbanyak yaitu Menangis, menjerit pada saat berpisah dengan ibunya sebanyak 100%
e. Table 5 Presentasi manakah perilaku dibawah ini yang nampak pada usia 18 bulan
sampai 3 tahun
No Data Frekuensi presentase
1 Tidak berani untuk - -
melakukan sesuatu atau
kegiatan.
2 Merasa takut - -
melakukan sesuatu.
3 Merasa terpaksa dalam - -
melakukan tindakan.
4 Melakukan tindakan 1 100%
dengan ragu – ragu.
Total 1 100%
Berdasarkan table diatas perilaku dibawah ini yang nampak pada usia 18 bulan sampai
3 tahun terbanyak yaitu melakukan tindakan dengan ragu-ragu sebanyak 100%
f. Table 6 Presentasi manakah perilaku dibawah ini yang nampak pada usia 3 tahun
sampai 5 tahun
No Data Frekuensi presentase
1 Tidak percaya diri dan 2 100%
malu untuk tampil
2 Pesimis, tidak memiliki - -
cita – cita
3 Takut salah dalam - -
melakukan sesuatu
4 Sangat membatasi - -
aktivitas, sehingga
terkesan malas dan
tidak mempunyai
inisiatif.
Total 2 100%
Berdasarkan table diatas perilaku dibawah ini yang nampak pada usia 3 tahun sampai
5 tahun terbanyak yaitu Tidak percaya diri dan malu untuk tampil yaitu 100%
g. Table 7 Presentasi apakah keluarga selalu mendapingi anak selama bermain
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 5 100%
2 Tidak - -
Total 5 100%
Berdasarkan table diatas apakah keluarga selalu mendapingi anak selama bermain
didapati Ya sebanyak 100%
h. Table 8 Presentasi bagaiman kondisi balita saat ini
No Data Frekuensi presentase
1 Sehat 5 100%
2 Sakit - -
Total 5 100%
Berdasarkan table diatas kondisi balita saat ini didapati Sehat sebanyak 100%

ISILAH KOLOM DIBAWAH INI SESUAI DENGAN PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN BALITA ANDA.
Untuk data berikut silahkan di isi dengan lengkap dan contreng (√) pada kolom yang dipilih
N Nama Umur BB N/T M K H O Jenis Imunisasi Ket
o
Anak
B D D D P P P P C H H H L/
C P P P O O O O A E E E TL
G T T T L L L L M P P P
1 2 3 I I I I P A A A
O O O O A T T T
1 2 3 4 K I I I
T T T
I I I
S S S
1 2 3
1 An. A 6 bln N - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ P
2 An. R 1 thn N - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ P
3 An. K 2 thn N - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ L
4 An. D 5 thn N - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ L
5 An. F 5 thn N - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ L

Keterangan : BB : Berat badan TL : Tidak lengkap


N : Normal BL : Belum lengkap (Usia belum lengkap)
T : Tidak normal L : Lengkap
M : Garis merah H : Garis hijau
K : Garis kuning O :Overweight(Garis kuning diatas hijau)

VIII. Bila dalam keluarga terdapat anak usia sekolah (6-12 tahun)
a. Table 1 Presentasi Berapa kali anak menggosok gigi dalam sehari
No Gosok Gigi Frekuensi presentase
1 1 kali 2 25%
2 2 kali 6 75%
3 3 kali - -
Total 8 100%
Berdasarkan tabel diatas didapati anak usia sekolah (6-12 tahun) menggosok
gigi dalam sehari paling banyak yaitu 2 kali 100%
b. Table 2 Presentasi Bagaimana kondisi gigi dan mulut anak saat ini
No Data Frekuensi presentase
1 Berlubang dan hitam 3 37,5%
2 Bersih dan sehat 5 62,5
3 Sariawan - -
4 Gusi bengkak dan - -
berdarah
Total 8 100%
Berdasarkan table diatas kondisi gigi dan mulut anak saat ini paling banyak
yaitu Sehat sebanyak 62,5%
c. Table 3 Presentasi bagaimana kondisi anak saat ini
No Data Frekuensi presentase
1 Sehat 8 100%
2 Sakit - -
Total 8 100%
Berdasarkan table diatas kondisi anak saat ini didapai Sehat sebanyak 100%
d. Table 4 Presentasi berapa kali anak makan dalam sehari
No Data Frekuensi presentase
1 3 kali makanan pokok 5 62,5%
dengan selingan
(jajan)
2 3 kali makan pokok 3 37,5%
tanpa selingan
3 kurang dari 3 kali - -
makanan pokok
dengan selingan
4 Kurang dari 3 kali - -
tanpa selingan
Total 8 100%
Berdasarkan table diatas anak makan dalam sehari didapati paling banyak yaitu
3 kali makanan pokok dengan selingan (jajan) sebanyak 62,5%

IX. Bila dalam keluarga terdapat usia dewas (18-59 tahun)


a. Table 1 Presentasi kegiatan yang dilakukan usia dewasa setelah lulus sekolah
No Data Frekuensi presentase
1 melanjutkan 20 19%
Pendidikan
2 tidak melanjutkan 34 32%
pendidikan/menganggur
3 bekerja 52 49%
4 Kuliah dan bekerja - -
Total 106 100%
b. Table 2 Presentasi manakah perilaku dibawah ini yang tampak pada anggota
keluarga berumur 18 tahun- 25 tahun
No Data Frekuensi presentase
1 tidak mampu - -
mengatasi stress
2 tidak mempunyai - -
hubungan akrab dengan
orang lain
3 mudah beralih dalam 10 62,5%
bekerja
4 sulit untuk memulai 6 37,5
hubungan
Total 16 100%
c. Table 3 Presentasi manakah perilaku dibawah ini yang tampak pada anggota
keluarga usia dewasa tua 25 tahun – 59 tahun
No Data Frekuensi presentase
1 hanya memperhatikan 22 24,4
diri sendiri
2 tidak dapat melakukan - -
hal yang berguna
3 bertindak sesuka hati 45 50%
4 kurang mempunyai - -
keinginan bekerja dan
berkeluarga
5 tidak memiliki 23 25,6
komitmen pribadi
Total 90 100%
d. Table 4 Presentasi bagaimana kondisi usia dewasa saat ini
No Data Frekuensi presentase
1 Sehat 48 45,3%
2 Sakit 58 54,7%
Total 106 100%

X. Bila dalam keluarga terdapat Lansia >59 tahun


a. Table 1 Presentasi apakah penyakit keturunan dalam keluarga
No Data Frekuensi presentase
1 Jantung 9 41%
2 Diabetes 2 9%
3 Hipertensi 11 50%
4 Asma - -
Total 22 100%
b. Table 2 Presentasi perilaku yang tampak pada lansia
No Data Frekuensi presentase
1 Merasa kehidupanya - -
selama ini tidak berarti
2 Memandang rendah - -
tidak, menghina, atau
mencela orang lain
3 Merasa kehilangan 8 36,3%
4 Merasa ingin berbuat 14 63,7%
banyak tapi takut tidak
punya waktu lagi
Total 22 100%
c. Table 3 Presentasi bagaimana kondisi lansia yang ada dikeluarga saat ini
No Data Frekuensi presentase
1 Sehat 20 91%
2 Sakit 2 9%
Total 22 100%
d. Table 4 Presentasi yang dilakukan keluarga untuk mengatasi penyakit lansia
No Data Frekuensi presentase
1 Datang kepelayanan 16 72,8%
kesehatan
2 Didiamkan saja - -
3 Minum obat warung 6 27,2
4 Datang ke pengobatan - -
alternative
Total 22 100%
e. Table 5 Presentasi kegiatan lansia sehari-hari
No Data Frekuensi presentase
1 Memasak 5 22,8%
2 Menonton TV 3 13,7%
3 Bersih-bersih rumah 12 54,5%
4 Tidak melakukan 2 9%
aktivitas
Total 22 100%
f. Table 6 Presentase apakah menurut keluarga perlu diadakan posyandu lansia
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 22 100%
2 Tidak - -
Total 22 100%

XI. PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih)


a. Table 1 Presentasi berapa kali anda mengonsumsi sayur dan buah
No Data Frekuensi presentase
1 2-3 x/hari 10 22,2%
2 1 x/hari 26 57,8%
3 2 x/minggu 2 4,4%
4 1 x/minggu 7 15,6%
Total 45 100%
b. Table 2 Presentasi bagaimana cara keluarga mengelola sayur sebelum dimasak
No Data Frekuensi presentase
1 Dipotong dulu baru 3 6,7%
dicuci
2 Dicuci dulu baru 42 93,3%
dipotong
3 Total 45 100%
c. Table 3 Presentasi bagaimana cara keluarga menyajikan makanan yang telah dimasak
No Data Frekuensi presentase
1 Tertutup 45 100%
2 Terbuka - -
3 Total 45 100%
d. Table 4 Presentasi apakah dalam keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 39 87%
2 Tidak 6 13%
3 Total 45 100%
e. Table 5 bagaimana cara keluarga membuang sampah
No Data Frekuensi presentase
1 Ditumpuk - -
2 Dikubur - -
3 Disungai - -
4 Dibakar - -
5 Diambil petugas 45 100%
Total 45 100%
f. Table 6 Presentasi bagaimana kebiasaan keluarga melakukan BAB atau BAK sehari-
hari
No Data Frekuensi presentase
1 WC dirumah 45 100%
2 Kali/sungai - -
3 Kebun atau samping - -
rumah
Total 45 100%
g. Table 7 Presentasi darimana keluarga mendapat sumber air bersih
No Data Frekuensi presentase
1 PAM atau ledeng 32 71,1%
2 Sumur 13 28,9%
3 Sungai - -
4 Pompa air listrik - -
Total 45 100%
h. Table 8 Presenatse berapa jarak sumber air dari septic tank
No Data Frekuensi presentase
1 >10 meter 41 91,1%
2 <10 meter 4 8,9%
Total 45 100%
i. Table 9 Presentasi bagaimana keadaan air dirumah
No Data Frekuensi presentase
1 Berasa, berwarna, - -
berbau, ada endapan
2 Tidak berasa, tidak 45 100%
berwarna, tidak berbau,
tidak ada endapan
Total 45 100%
j. Table 10 Presentasi berapa kali sehari kebiasaan keluarga mandi
No Data Frekuensi presentase
1 <2 kali - -
2 2 kali 42 93,3%
3 >2 kali 3 6,7%
Total 45 100%
k. Table 11 Presentasi bagaimana kebiasaan keluarga menggunakan handuk
No Data Frekuensi presentase
1 Sendiri 44 97,8%
2 Bersama 1 2,2
Total 45 100%
l. Table 12 Presentasi berapa kali kebiasaan keluarga membersihkan bak mandi
No Data Frekuensi presentase
1 2 kali seminggu 20 44,4%
2 2 minggu sekali 3 6,7%
3 1 kali seminggu 22 48,9
4 1 bulan sekali - -
Total 45 100%
m. Table 13 Presentasi bagaimana kondisi lantai WC dirumah
No Data Frekuensi presentase
1 Licin 4 8,9%
2 Tidak licin 41 91,1%
Total 45 100%
n. Table 14 Presentasi apakah tempat penampungan air untuk memasak ditutup
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 45 100%
2 Tidak - -
Total 45 100%
o. Table 15 Presentasi apakah sinar matahari masuk kerumah
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 45 100%
2 Tidak - -
Total 45 100%
p. Table 16 Presentase apakah dirumah ada ventilasi udara
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 45 100%
2 Tidak - -
Total 45 100%
q. Table 17 Presentasi bagaimana kondisi pencahayaan dirumah
No Data Frekuensi presentase
1 Terang 43 95,6%
2 Kurang terang 2 4,4%
3 Tidak terang/gelap - -
Total 45 100%
r. Table 18 Presenatsi bagaimana kondisi kebersihan dirumah
No Data Frekuensi presentase
1 Bersih 45 100%
2 Tidak bersih - -
Total 45 100%
s. Tabel 19 Presentasi adakah anggota keluarga yang merokok
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 23 14,2%
2 Tidak 139 85,8%
Total 162 100%
t. Table 20 Presentasi apakah keluarga mengetahui tentang PSN
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 45 100%
2 Tidak - -
Total 45 100%
u. Table 21 Presentasi apakah keluarga mengikuti kerja bakti tiap minggu
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 45 100%
2 Tidak - -
Total 45 100%
v. Table 22 Presentasi apakah keluarga memanfaatkan pekarangan
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 41 91,1%
2 Tidak 4 8,9%
Total 45 100%

XII. Transportasi
a. Table 1 Presentasi apakah kendaraan yang anda punya
No Data Frekuensi presentase
1 Motor 25 55,6%
2 Mobil 2 4,4%
3 Tidak ada 18 40%
4 Lainnya - -
Total 45 100%
b. Table 2 Presentasi bersediakah and jika kendaraan anda sewaktu-waktu dipinjamkan
untuk kegiatan social (missal, mengantar orang sakit ke pelayanan kesehatan)
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 45 100%
2 Tidak - -
Total 45 100%

XIII. Pengorganisasian Masyarakat


a. Table 1 Presentasi apakah anda bersedia menjadi pengurus aktif dalam setiap
kegiatan-kegiatan RW
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 21 46,7%
2 Tidak 24 -53,3%
Total 45 100%
b. Table 2 Presentasi apakah kader di RW sudah aktif membantu masyarakat
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 45 100%
2 Tidak - -
Total 45 100%
c. Table 3 Presentasi apakah diadakan musyawarah disetiap RT/RW dalam setiap
melaksanakan kegiatan
No Data Frekuensi presentase
1 Ya 45 100%
2 Tidak - -
Total 45 100%
8 PENGKAJIAN SUB SISTEM
Pengkajian Hasil
Inti Komunitas
o Sejarah
Demografi  Jumlah penduduk kelurahan Perkamil yang dikaji oleh
kelompok berjumlah 162 jiwa dari 45 kepala keluarga.
 Berdasarkan jenis kelamin laki – laki berjumlah 7,2 jiwa
(43%), perempuan 92 jiwa (56,8%).
 Berdasarkan usia 0 – 5 tahun (3,1%), 6 – 12 tahun (5%), 13
– 20 tahun (13%), 21 – 34 tahun (19,7%), 35 – 45 tahun
(21%), > 45 tahun (38,2%).
 Penyakit yang paling banyak diderita dalam 3 bulan terakhir
adalah Hipertensi (90%), Demam (16%), batuk (6,8%), flu
(8,6%), asam urat (7,4%), koleterol (5,6%)
 PHBS masyarakat yang dikaji kelompok didapati
masyarakat yang mengonsumsi buah dan sayur 1x seminggu
( 15,6 %) 2x seminggu (4,4%). 1 x sehari (57,8%), 2-3 x
sehari ( 22,2%)
 Cara keluarga mengolah sayuran sebelum dimasak dipotong
dulu baru dicuci (6,7%)
 Cara keluarga menyajikan makanan yang telah dimasak;
terbuka ( 0 %), tertutup (100%)
 Kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir (87%)
 Kebiasaan menggunakan handuk secara bersama ( 2,2%)
 Kebiasaan keluarga membersihkan bak mandi sebulan sekali
( 0 %), 2 minggu sekali (6,7%)
 Tidak mengetahui tentang PSN ( 0 %)
 Tidak melakukan kegiatan PSN setiap minggu ( 13,33 %)
 Anak usia sekolah 6 sampai 12 tahun yang menggosok gigi
1 kali sehari (25%), gigi berlubang dan hitam (37,5%)
 Anak usia sekolah 6 sampai 12 tahun yang sakit sebanyak
( 0%)
 Anggota keluarga usia dewasa 25 sampai 59 tahun yang
sakit 54,7%
 Anggota keluarga lansia yang sakit hipertensi (50%) stroke
(9%)
Etnik  Mayoritas masyarakat di Ranomut Lingkungan 1 yang dikaji
oleh kelompok berasal dari etnik Minahasa (82,7%), Sanger
(9,9%), jawa (7,4%)
Nilai dan  Keyakinan yang dianut masyarakt Ranomut Lingkungan 1
yang dikaji oleh kelompok adalah Kristen Protestan (72%),
Kepercayaan Islam (17%), Katholik (11%).
Sub Sistem  Kelurahan Ranomut Lingkungan 1 memiliki pepohonan dan
bunga, rumah warga banyak terletak di daerah perbukitan.
 Lingkungan  Dari pengkajian kelompok didapati keseluruhan KK
fisik memiliki sumber air bersih, PAM/ledeng (71,1%), sumur
(28,9%)
 Jumlah keluarga yang memiliki jamban adalah 100%
 Jarak sumber air dengan septic tank >10m 91,1%
 Lantai rumah masyarakat adalah tanah (2%), keramik
(58%), ubin (40%).
 Cara masyarakat membuang sampah diambil petugas 100%
 Masyarakat Ranomut Lingkungan 1 yang membersihkan
bak mandi 2 kali seminggu ( 44,4 %), 1 kali seminggu ( 48,9
%), 2 minggu sekali ( 6,7 %), satu bulan sekali ( 0 %).
Pendidikan  Tingkat Pendidikan di Ranomut Lingkungan 1 yang dikaji
oleh kelompok adalah tamat SD (18,6%), tamat SMP
(13,6%), tamat SMA (52,4%), perguruan tinggi(12,3%),
tidak sekolah (1,9%), bersekolah TK (1,2%)
Ekonomi  Pendapatan keluarga perbulan di Ranomut Lingkungan 1
yang dikaji oleh kelompok < Rp. 2.824.286 (44,4%), > Rp.
2.824.286 (55,6%). Berdasarkan pengkajian kelompok
pekerjaan masyarakat kelurahan Perkamil adalah tidak
bekerja (38,3%), Buruh (4,3%), sopir (1,2%), Pegawai
swasta (41,3%), Wiraswasta (4,3%), PNS (9,9%), POLRI
(0,7%)
System politik dan  Kelurahan Ranomut Lingkungan 1 terletak di Kecamatan
Paal Dua kota Manado
pemerintahan
Keamanan dan  Sarana transportasi kelurahan perkamil adalah angkutan
umum, ojek, dan angkutan online.
transportasi
 Kendaraan yang dimiliki masyarakat; motor (55,6%), mobil
(4,4%), tidak punya (40%).
Pelayanan  Kelurahan Ranomut Lingkungan 1 merupakan wilayah kerja
dari Puskesmas Ranomut
kesehatan dan  Masyarakat Ranomuut Lingkungan 1 yang dikaji kelompok
sosial menggunakan pelayanan kesehatan Rumah sakit (22,2%),
Puskesmas (62,2%), Dokter/perawat/bidan (15,6%)
 Jarak ke pusat pelayanan kesehatan <1 km (33,3%), 1-2 km
(66,7%)
 Masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan JKN (9,9%),
BPJS/ASKES/KIS (88,2%), lainnya 1,9%
Komunikasi
Rekreasi

ANALISA DATA

NO Symtom Problem
1 DS : Masyarakat mengatakan bahwa penyakit Defisiensi Kesehatan
yang paling banyak terjadi selama 3 bulan
terakhir adalah hipertensi 46,6% Komunitas di Kelurahan
DO : Ranomut Lingkungan 1
1. Keluhan kesehatan 3 bulan terakhir
yaitu Hipertensi sebanyak 55,6%
2. Masalah kesehatan pada lansia didapi
paling banyak yaitu Hipertensi sebesar
50%
3. Masalah kesehatan pada Dewasa tua
(25059 tahun) paling banyak yaitu
Hipertensi sebesar 55,6%
4. Nilai tekanan darah yang dilakukan pada
masyarakat didapati > 130/80 mmHg
sebanyak 69,3%
5. Kebiasaan sebelum kelayanan kesehatan
didapati paling banyak beli obat diwarung
sebesar 71,1%
6. Tidak melanjutkan
Pendidikan/menganggur setelah lulus
sekolah sebanyak 32%

Anda mungkin juga menyukai