Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam dunia kesehatan. Sebagai
profesi, tentunya pelayanan yang diberikan harus professional, sehingga perawat/ners
harus memiliki kompetensi dan memenuhi standar praktik keperawatan, serta
memperhatikan kode etik dan moral profesi agar masyarakat menerima pelayanan dan
asuhan keperawatan yang bermutu. Tetapi bila kita lihat realita yang ada, dunia
keperawatan di Indonesia sangat memprihatinkan. Fenomena “gray area” pada
berbagai jenis dan jenjang keperawatan yang ada maupun dengan profesi kesehatan
lainnya masih sulit dihindari.
Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, ikut
menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan
jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan
kontribusi yang unik terhadap bentuk layanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang
relatif, berkelanjutan, koordinatif, dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi,
menekankan kepada bentuk pelayanan profesional yang sesuai dengan standar dengan
memperhatikan kaidah etik dan moral. Sehingga pelayanan yang diberikan dapat
diterima oleh masyarakat dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian profesi berdasarkan beberapa pendapat ?
2. Sebutkan ciri-ciri profesi ?
3. Jelaskan jenis profesi berdasarkan penggolongan ilmu pengetahuan ?
4. Jelaskan alasan perawat dijadikan sebagai profesi ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami tentang “Profesi Keperawatan”
2. Meningkatkan pemahaman tentang “Profesi Keperawatan”
3. Memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keperawatan
4. Meningkatkan pemahaman tentang ciri-ciri “Profesi Keperawatan”
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Profesi Berdasarkan Beberapa Pendapat
 SCHEIN, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu
norma yang sangat khusus berasal dari perannya di masyarakat.
 DANIEL BELL (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat
yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan
tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan
mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis
dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam
masyarakat.
 HUGHES, E.C ( 1963 )
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan
lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
 KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
(ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
 MENURUT PENDAPAT KAMI
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dilanadasi oleh kemampuan, skill,
penegtahuan, dan kemampuan.

2.2 Ciri-ciri Profesi


Adapun keperawatan sebagai suatu profesi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memberi pelayanan atau asuhan dan melakukan penelitian sesuai dengan kaidah ilmu
dan keterampilan serta kode etik keperawatan.
2. Telah lulus dari pendidikan pada Jenjang Perguruan Tinggi (JPT) sehingga diharapkan
mampu untuk :

a) Bersikap professional,
b) Mempunyai pengetahuan dan keterampilan professional,
c) Memberi pelayanan asuhan keperawatan professional, dan
d) Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan.
e) Mengelola ruang lingkup keperawatan berikut sesuai dengan kaidah suatu
profesi dalam bidang kesehatan, yaitu :
a) Sistem pelayanan atau asuhan keperawatan
b) Pendidikan atau pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanjut
c) Perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan, pendidikan
keperawatan registrasi atau legislasi), dan
d) Melakukan riset keperawatan oleh perawat pelaksana secara terencana dan
terarah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Persyaratan tersebut melekat dalam dasar keperawatan profesional.
Kualitas dari perawatan yang diberikan tidak dapat diukur oleh waktu. Mata
berseri, senyum yang berkembang, sentuhan yang lembut tidak membutuhkan
waktu yang ekstra, hal ini diperlihatkan dalam asuhan keperawatan. Kualitas
penting adalah sukar dipahami, barangkali tidak terlukiskan. Tetapi, bila Anda
bertemu perawat yang memiliki semuanya Anda akan mengetahui.

2.3 Jenis Profesi


Berbagai jenis profesi dalam tataran kehidupan sosial manusia modern, antara
lain :
 Dentist / Dokter Gigi
Kedokteran Gigi, yang merupakan bagian dari stomatology, adalah cabang kedokteran
yang terlibat dalam evaluasi, diagnosis, pencegahan, dan bedah atau non-bedah pengobatan
penyakit, gangguan dan kondisi rongga mulut, daerah maksilofasial dan berdekatan dan
terkait struktur dan dampaknya terhadap tubuh manusia. Kedokteran Gigi secara luas
dianggap perlu untuk kesehatan secara keseluruhan. Mereka yang praktek kedokteran gigi
dikenal sebagai dokter gigi. Tim pembantu dan pendukung dokter gigi dalam menyediakan
layanan kesehatan mulut, meliputi asisten gigi, hygienists gigi, teknisi gigi, dan terapis gigi.

 Perawat

Perawat adalah kesehatan profesional yang bekerja sama dengan anggota lain dari tim
perawatan kesehatan, bertanggung jawab untuk: pengobatan, keselamatan, dan pemulihan
akut atau kronis orang sakit : promosi kesehatan dan pemeliharaan dalam keluarga, komunitas
dan populasi, dan, pengobatan keadaan darurat yang mengancam nyawa dalam berbagai
macam pengaturan perawatan kesehatan. Perawat melakukan berbagai fungsi klinis dan
non-klinis yang diperlukan untuk penyampaian perawatan kesehatan, dan juga mungkin
terlibat dalam riset medis dan keperawatan.

Kedua peran perawatan dan pendidikan pertama kali didefinisikan oleh Florence
Nightingale’s, berikut pengalamannya merawat orang yang terluka dalam Perang Krimea.
Sebelumnya, perawat dianggap perdagangan dengan praktek umum yang standar atau
didokumentasikan. Konsep Nightingale’s digunakan sebagai pedoman untuk membangun
sekolah-sekolah perawat di awal abad kedua puluh, yang sebagian besar program pelatihan
berbasis rumah sakit menekankan pengembangan seperangkat keterampilan klinis.

 Apoteker
Apoteker adalah tenaga kesehatan yang mempraktekkan ilmu farmasi. Dalam peran
tradisional mereka, apoteker biasanya mengambil permintaan untuk obat-obatan dari
penyedia resep kesehatan dalam bentuk resep perawatan medis, mengevaluasi kesesuaian
resep, membagikan obat kepada pasien dan nasihat mereka tentang penggunaan yang tepat
dan efek samping obat itu. Dalam hal ini peran apoteker bertindak sebagai perantara belajar
antara dokter dan pasien dan dengan demikian memastikan penggunaan yang aman dan
efektif obat. Apoteker juga berpartisipasi dalam pengelolaan penyakit-negara, dimana mereka
mengoptimalkan dan memantau terapi obat atau menginterpretasikan hasil laboratorium
medis – bekerja sama dengan dokter dan atau profesional kesehatan lainnya. Apoteker
memiliki banyak bidang keahlian dan sumber penting dari pengetahuan medis di klinik, rumah
sakit, laboratorium kesehatan dan farmasi komunitas di seluruh dunia. Apoteker juga
memegang posisi dalam industri farmasi serta dalam pendidikan farmasi dan penelitian dan
lembaga pembangunan.

 Dokter
Seorang dokter juga dikenal sebagai dokter medis, dokter, atau cukup dokter-praktek
profesi kedokteran kuno, yang berkaitan dengan memelihara atau memulihkan kesehatan
manusia melalui penelitian, diagnosis, dan perawatan penyakit atau cedera. Ini benar
membutuhkan secara baik suatu pengetahuan yang terperinci dari disiplin akademis (seperti
anatomi dan fisiologi) penyakit yang mendasari dan pengobatan mereka -ilmu
kedokteran- dan kompetensi juga diterapkan layak dalam praktiknya -seni atau kerajinan obat.

Kedua peran dokter dan makna dari kata itu sendiri bervariasi secara signifikan di
seluruh dunia, tetapi secara umum dipahami, etika mengharuskan obat dokter menunjukkan
pertimbangan, kasih sayang dan kebajikan bagi pasien mereka.

 Professor
Arti kata profesor (Latin: professor, orang yang mengaku menjadi ahli dalam beberapa
seni atau ilmu, guru berpangkat tinggi) bervariasi menurut negara. Di negara-negara
berbahasa Inggris kebanyakan mengacu pada akademik senior yang memegang kursi
departemen, terutama sebagai kepala departemen, atau kursi pribadi diberikan secara khusus
untuk individu tersebut. Ini adalah kasus di negara-negara Persemakmuran (kecuali Kanada)
dan Republik Irlandia (yang merupakan mantan anggota Commonwealth). Namun, di Amerika
Serikat dan Kanada professor adalah gelar yang diberikan kepada kelompok yang jauh lebih
besar dari guru-guru senior di dua dan empat tahun perguruan tinggi dan universitas.

 Guru
Dalam pendidikan, guru adalah orang yang menyediakan pendidikan bagi orang lain.
Seorang guru yang memfasilitasi pendidikan untuk setiap siswa juga dapat digambarkan
sebagai seorang tutor pribadi. Peran guru sering formal dan berkelanjutan, yang dilakukan
dengan cara pekerjaan atau profesi di sekolah atau tempat pendidikan formal lainnya. Di
banyak negara, seseorang yang ingin menjadi guru di sekolah-sekolah negeri yang didanai
harus terlebih dahulu memperoleh kualifikasi profesional atau mandat dari sebuah universitas
atau perguruan tinggi. Kualifikasi profesional ini dapat mencakup studi tentang pedagogi, ilmu
mengajar. Guru harus melanjutkan pendidikan mereka setelah mereka menerima gelar mereka
dari sebuah college atau universitas. Guru dapat menggunakan rencana pelajaran untuk
memfasilitasi belajar siswa, memberikan suatu program studi yang mencakup kurikulum
standar. Peran guru dapat bervariasi antar budaya. Guru mengajarkan melek huruf dan
menghitung, atau beberapa mata pelajaran sekolah lain. Guru-guru lain dapat memberikan
instruksi dalam pengerjaan atau pelatihan kejuruan, Seni, agama atau spiritualitas,
kewarganegaraan, peran masyarakat, atau keterampilan hidup. Di beberapa negara,
pendidikan formal dapat terjadi melalui home schooling.

Belajar secara informal dapat dibantu oleh seorang guru menempati peran sementara
atau berkelanjutan, seperti orang tua atau saudara atau dalam sebuah keluarga, atau oleh
siapapun dengan pengetahuan atau keterampilan dalam pengaturan masyarakat luas. Guru
agama dan spiritual, seperti guru, mullah, pendeta rabbi pendeta muda / dan biksu mungkin
mengajarkan teks-teks keagamaan seperti Quran, Taurat atau Alkitab.

 Scientist / Ilmuwan
Seorang ilmuwan dalam arti luas, adalah setiap orang yang melakukan kegiatan
sistematis untuk memperoleh pengetahuan atau individu yang bergerak dalam
praktek-praktek tersebut dan tradisi-tradisi yang dikaitkan dengan sekolah-sekolah pemikiran
atau filsafat. Dalam arti lebih terbatas, ilmuwan adalah seseorang yang menggunakan metode
ilmiah. Orang dapat menjadi ahli dalam satu atau lebih bidang ilmu. Artikel ini berfokus pada
penggunaan lebih terbatas dari kata itu.
Peran sosial yang sebagian sesuai dengan ilmuwan modern dapat diidentifikasi akan
kembali setidaknya sampai filsafat alam abad ke-17, namun jangka ilmuwan jauh lebih baru.
Sampai akhir 19 atau awal abad ke-20, mereka yang mengejar ilmu pengetahuan yang disebut
‘filsuf alam’ atau ‘orang sains’.

2.3 Alasan Perawat Dijadikan Sebagai Profesi


Beberapa hal yang menjadikan keperawatan sebagai profesi adalah sebagai
berikut :
1. Landasan ilmu pengetahuan yang jelas (Scientific Nursing). Landasan ilmu
pengetahuan keperawatan yang dimaksud itu adalah diantaranya cabang ilmu
keperawatan klinik, ilmu keperawatan dasar, cabang ilmu keperawatan komunitas ,
cabang ilmu penunjang.
2. Mempunyai kode etik profesi. Satu hal bahwa keperawatan adalah profesi salah
satunya mempunyai kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan pada tiap negara
berbeda-beda akan tetapi pada prinsipnya adalah sama yaitu berlandaskan etika
keperawatan yang dimilikinya, dan di negara Indonesia memiliki kode etik
keperawatan yang telah ditetapkan pada musyawarah nasional dengan nama kode etik
keperawatan Indonesia.
3. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi. Perawat sebagai profesi
karena Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan keperawatan telah dikembangkan
dengan mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai dari jenjang DIII
Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan.
4. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang profesi.
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional.
Oleh karena itu sistem pemberian asuhan keperawatan (askep) dikembangkan sebagai
bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan. Pelayanan / askep yang dikembangkan
bersifat humanistik/menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien, berpedoman pada
standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan.
5. Mempunyai perhimpunan Organisasi Profesi. Perawat dikatakan sebagai profesi
karena keperawatan memiliki organisasi profesi sendiri yaitu PPNI. Profesi perawat
diakui karena memang keperawatan harus memiliki organisasi profesi yakni yang
disebut dengan PPNI. organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam
upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif
dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam
inovasi keperawatan di Indonesia.
6. Pemberlakuan Kode etik keperawatan. Profesi perawat dikatakan sebagai sebuah
profesi karena dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu
menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik
keperawatan.
7. Otonomi keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk
mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan
menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan, penyelenggaraan
pendidikan, riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam bentuk legislasi
keperawatan ( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 ).

Anda mungkin juga menyukai