Anda di halaman 1dari 4

1.

Audit internal pelayanan keperawatan


Audit internal adalah suatu kegiatan penjagaan mutu (menilai
kesesuaian antara fakta dengan kriterianya) dan konsultasi oleh tim
indenpenden serta abjektif yang dirancang untuk memberikan nilai
tambah sekaligus memajukan kegiatan organisasi dalam mencapai
tujuan nya. auditor internal mambantu manajemen dalam hal :

1. Memonitor aktivitas yang tidak dapat dilakukan manajemen,dimana tim


audit setiap tahun mengajukan jadwal auditke exmanajemen excekutif
2. Mengidentifiksi dan meminimalkan resiko
3. Menfalidasi laporan untuk manajemen senior dengan melakukan tinjauan
terhadap laporan untuk meyakinkan akurasi, ketepatan waktu dan
maknanya, sehingga keputusan manajemen yang didasarkan pada laporan
tersebut lebih falid
4. Meninjau kegiatan yang sudah berlalu dan yang sedang berjalan
5. Kegiatan audit program berupa penilaian kebijakan atau program pada
saat masih dalam rancangan, pada saat di implementasikan, dan hasil
actual yang dicapai oleh kebijakan data program tersebut.
6. Membantu manajer karena masalah dapat timbul bila manajemen tidak
cermat mengendalikan aktivitasnya – auditor internal pada umumnya
dapat menemukan masalah tersebut dan memberikan rekomendasi
perbaikannya.
 Objektivitas audit internal
Audit internal harus memiliki kriteeria tertentu :

1. Harus objektif dalam melaksanakan audit dan ini merupakan sikap mental
independen yang harus dijaga dalam menjalankan audit
2. Memiliki kejujuran atas hasil produknya dan tidak melakukan kompromi
atas kualitas audit
3. Menjaga agar tidak terjadi penugasan audit kepada auditor yang secara
nyata atau potensial memiliki konflik kepentingan dengan penugasan
auditnya
4. Tidak dibebani tanggungjawab
 Pelaksanaan audit di keperawatan
1. Dilakukan oleh mutu pelayanan keperawatan yang bertugas menentukan
masalah keperrawatn yang perlu di perbaiki
2. Menentukan criteria untuk memperbaiki masalah serta menilai
pelaksanaan perbaikan yang telah ditetapkan
3. Merupakan bagian integral dari tim mutu rumah sakit dan bisa merupakan
salah asatu komponen dari komite keperawatan
4. Menyampaikan hasil laporan secara periodic pada komite keperwatan
untuk seterusnya di sampaikan pada pimpinan rumah sakit sebagai bahan
pertimbangan kebijakan lebih lanjut
5. Diperlukan kerja sama dengan berbagai departemen yang ada di rumah
sakit untuk dapat menidentifikasi masalah, menentukan criteria dan
merencanakan perbaikan seperti departemen farmasi, infeksi nosokomial,
rekam medis, pelayanan medis, bagian pemasaran dan lain-lain.
2. Audit personalia
Audit personal adalah pemeriksaan dan penelitian data-data personalia.
Audit personalia mengevaluasi kegiatan personalia yang di lakukan
dalam suatu organisasi, baik bagian perbagian maupun organisasi
secara keseluruhan. Hasil pemeriksaan dan penilaian menunjukan atau
mencerminkan hal hal berikut :
1. Mengidentifikasi sumbangan depertamen personalia kepada organisasi
2. Meningkatkan kesan professional terhadap departemen personalia
3. Mendorong tanggung jawab dan personalisme lebih besar diantara
karyawan departemen personalia
4. Menstimulasi keseragaman, kebijakan dan praktek personalia
5. Memperjelas tugas dan tanggung jawab departemen personalia
6. Menemukan masalah personalia secara kritis
7. Mengurangi biaya sumberdaya manusia melalui prosedur personalia yang
lebih efektif
8. Menyelesaikan keluhan lama dengan aturan legal
9. Meningkatkan kesediaan untuk menerima perubahan yang diperlukan
dalam departemen personalia
10. Memberikan tinjauan terhadap system informasi departemen
 Pendekatan teknis audit personalia
ada lima pendekatan riset personalia yang dapat diterapkan untuk
melakukan audit personalia dalam suatu organisasi

1. Pendekatan komperatif
Dilaksanakan dengan cara membandingkan organisasi atau perusahaan
lain, baik bagian perbagian atau secara menyeluruh, untuk
menenmukan bidang pelaksanaan kerja yang tidak baik

2. Pendekatan wewenang dari luar


Bergantung pada penemuaan penemuan oleh para ahli atau konsultan
dari luar ,organisasi atau perusahaan, yang digunakan sebagai standar
penilaian dalam audit personalia
3. Pendekatan statistik
Dengan memperhatikan dan atau menggunakan data yang ada, standar
disusun secara statistik dengan berbagai program dan kegiatan yang
dievaluasi

4. Pendekatan keutuhan
Dilaksanakan dengan cara mengambil stempel elemen elemen.
selanjutnya, system informasi personalia diperiksa terhadap
pelanggaran hokum atau yang teradi dengan maksud mengetahui
kebenaran terjadinya pelanggaran

5. Pendekatan mbO (management by objective)


Dilaksanakan dengan membandingan hasil kegiatan personalia dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Bidang pelaksanaan kerja yang jelek dapat
dideteksi dan dilaporkan. (Nursalam, edisi 3)

Anda mungkin juga menyukai