Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Neuromuscular . Dalam makalah ini kami membahas tentang
Fungsi Otak Dalam Emosi . Ucapan terima kasih pun tidak lupakami ucapkan kepada pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat disebutkan
satu per satu.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
masukan berupa kritikan dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah
ini. Akhir kata,kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa
untuk dapat mempelajari serta memahami tentang etika profesi. Sekian dan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ...................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah dan otak
belakang. Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia, otak mengalami
berkembang juga. Otak depan berkembang dan membentuk otak besar (serebrum),
otak tengah berukuran lebih kecil dan menjadi penghubung antara otak depan dan
otak belakang, sedangkan otak belakang menjadi otak kecil dan sumsum lanjutan.
Otak besar merupakan saraf pusat utama yang mengendalikan kegiatan tubuh
kita, otak besar berfungsi sebagai pusat kesadaran dan pengendalian kesadaran,
termasuk didalamnya adalah semua emosi perasaan kita, selain itu otak besar
berfungsi juga sebagai pusat ingatan. (maka sebuah penggambaran yang pas ketika
disinetron kita melihat adegan sang tokoh mengalami kecelakaan lalu kemudian
kepalanya dibalut perban yangada bercak darahnya, sang tokoh tiba-tiba bangun dan
mengalami amnesia hal itu dimaksudkan karena otak besar sang tokoh mengalami
gangguan).
Di dalam struktur otak terdapat bagian yang berhubungan langsung dengan
emosi dan disebut dengan amygdala (almond: bahasa latin) karena bentuknya yang
mirip kacang almond. Amygdala merupakan komponen utama penghasil emosi. Otak
kita memiliki dua amygdalayang ukurannya lebih besar dibandingkan dengan
makhluk lain. Oleh sebab itu jika ada seseorang yang amygdala-nya diambil untuk
alasan medis ataupun karena sebab lain, maka orangtersebut mengalami gangguan
emosi dan bisa jadi tidak tertarik untuk berinteraksi dengan lain. Bisa jadi mereka
yang mengalami serangan stroke akan mengalami hal ini.
Tahukah anda, saat anda merasa sedih atau karena terharu anda akan menangis
sebab amygdala anda akan memacu jaringan otak dan juga struktur sarafnya untuk
mengeluarkan air mata, namun jika amygdalaanda mengalami kerusakan, bisa jadi
anda masih dapat berkomunikasi namun anda menjadi pasif dan respon kadar emosi
anda menjadi minim, anda bahkan tidak mampu lagi untuk menangis, kondisi
semacam ini disebut sebagai affective blindnness.
Saat dalam situasi ketakutan amygdala memicu dikeluarkannya
neurotransmitter norepinephrine untuk meningkatkan reaksi dari area utama otak
sehingga panca indra untuk lebih siaga amygdala juga mengirim pesan ke batang otak
sehingga memunculkan ekspresi takut, ketegangan, meningkatkan laju detak jantung
yang meninggikan tekanan darah dan membuat nafas menjadi lebih cepat dan
dangkal. Amygdala mengirim pesan ke semua bagian dari otak sehingga memicu
emsoi kita apakah hendak melawan atau berlari berari menghindar.
LeDoux mengindikasikan bahwa aliran informasi yang diterima dari panca
indra terpecah menjadi dua jalur, satu jalur menuju ke thalamus berlanjut ke neo
cortex, sementara jalur yang lain mengarah ke amygdala. Jalur langsung dari thalamus
ke amygdala terdiri atas rangkaian neuron yang jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan pada jalur yang menghubungkan thalamus dengan neo cortex.
Rute antara thalamus ke neo cortex panjangnya dua kali lebih panjang
dibandingkan rute dari thalamus ke amygdala. Informasi dari thalamus ke
amygdala dapat bergerak dalam satuan 12/1000 detik (lebih singkat dari pada satu
nafas). Arsitektur ini yang memungkinkan amygdala dapat merespon lebih cepat
(sangat kilat) bahkan sebelum neo cortex menerima dan mengenali keseluruhan
informasi yang dikirim dari thalamus.
Dari thalamus sebagian besar informasi mengalir ke neo cortex dibandingkan
ke amygdala. Bagian yang mengatur aliran informasi tersebut adalah prefrontal lobes.
Ketika ada suatu kejadian yang tidak diinginkan, prefrontal lobes melakukan
penimbangan untung-rugi atas respon yang akan dilakukan. Pada binatang, responnya
sangat terbatas, lawan atau lari. Sedangkan Pada manusia alternatif responnya bisa
lebih banyak, mulai dari lawan, negosiasi, diskusi, merayu, hingga lari. Sama seperti
amygdala, ketiadaan prefrontal lobesmembuat individu tidak memiliki aspek
emosional pada hidupnya.
Jika manusia hanya memiliki respon terbatas misalnya hilangnya rasa malu,
selalu melawan walaupun salah, menyalahkan orang lain dan mengabaikan sifat-sifat
kemanusiaan maka bisa dipastikan bahwa sistem otak orang tersebut mengalami
kerusakan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan emosi ?
2. Apa saja fungsi emosi bagi manusia ?
3. Apa gangguan emosi pada manusia ?
4. Bagaimana pemeriksaan gangguan emosi pada manusia ?
5. Bagaimana terapi gangguan emosi pada manusia ?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui pengertian emosi
2. Untuk mengetahui fungsi emosi bagi manusia
3. Untuk mengetahui gangguan emosi pada manusia
4. Untuk mengetahui pemeriksaan gangguan emosi pada manusia
5. Untuk mengetahui terapi gangguan emosi pada manusia
D. MANFAAT MAKALAH
Agar pembaca dapat mengetahui fungsi otak dalam emosi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EMOSI
Emosi adalah suatu keadaan berupa perasaan atau pikiran yang ditandai
dengan perubahan biologis yang dapat dilihat dari perilaku tertentu pada individu
(Makmun, 2013). Emosi adalah suatu suasana kompleks yang disertai dengan getaran
jiwa yang muncul sebelum/sesudah terjadinya perilaku pada individu (Achmad &
Mubiar, 2011).
Kata emosi ini tentunya sangat familiar dibenak kita, bahkan hampir setiap
hari kita mengucapkan atau mendengarkan kata tersebut. Emosi secara bahasa berarti
luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu yang singkat. Emosi pada
umumnya berlangsung dalam waktu yang relatife singkat. Emosi pada umunya
berlangsung dalam waktu yang relatife singkat yang menjadikan emosi berbeda
dengan mood. Emosi juga dapat berarti keadaan dan reaksi psikologis serta fisiologis
seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan, dan termasuk kemarahan.
Emosi adalah reaksi yang ditunjukkan dalam jangka masa yang pendek hasil
daripada interaksi individu terhadap rangsangan yang tertentu (Seung Lee Do dan
Schallert, 2004). Secara umum dapat dikatakan bahwa emosi memainkan peranan
yang aktif dalam mempengaruhi tingkah laku dan tindakan individu. Dalam
mendefinisi emosi, Ediger (1997) menekankan bahawa emosi merupakan aspek yang
penting dalam kesejahteraan individu dan kejayaan mereka dalam kehidupan.
Makna emosi banyak dikaji oleh para psikolog dan banyak mendapatkan
tempat dari pengkajian mereka, karena dianggap sebagai kajian yang penting dan
menarik dalam kehidupan manusia ini. Menurut Crow & Crow dalam Sunarto &
Hartono (2002: 149) memberikan pengertian emosi sebagai pengalaman afektif yang
disertai penyesuaian diri dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik, dan
berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Damasio (1999) seperti yang dikutip oleh Kosslyn & Rosenberg (2003:240)
berpendapat bahwa emosi adalah reaksi positif ataupun negatif terhadap objek
peristiwa, atau situasi-situasi yang diterima atau dirasakan individu. Emosi juga
disertai dengan perasaan subjektif Dikatakan mempunyai dinamika jika muncul
emosi-emosi dalam diri seseorang yang senantiasa berubah ubah, dimana antara
komponen-komponen emosi saling berkaitan satu sama lain. Jadi, pada suatu saat
komponen yang satu dapat menjadi akibat dari suatu peristiwa sebelumnya dan dapat
juga menjadi stimulus yang memulai suatu kejadian selanjutnya. Sementara itu Aliah
B. Purwakania membagi emosi menjadi dua macam yaitu :
1. Emosi Primer merupakan emosi dasar manusia yang dianggap terberi secara
biologis. Jadi, emosi ini telah terbentuk sejak awal kelahiran manusia. Emosi
primer tersebut, seperti gembira, sedih, marah, dan takut.
2. Emosi Sekunder merupakan emosi-emosi yang mengandung kesadaran diri
atau evaluasi diri sehingga pertumbuhannya tergantung pada perkembangan
kognitif atau intelektual seseorang. Berbagai emosi sekunder, seperti malu, iri
hati, dengki, sombong, angkuh, kagum, cinta, benci, sesal, mandiri, toleran,
impati, patuh, simpati.
Anda marah. Apa pesan Anda? Anda mungkin berpesan bahwa Anda
tidak ingin disepelekan. Mungkin Anda berpesan bahwa Anda ingin memukul
orang yang membuat marah. Mungkin juga Anda berpesan akan membalas
dendam padanya. Intinya, ada pesan dibalik emosi Anda.
Masalah kejiwaan yang terjadi dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti
perubahan suasana hati atau mood misalnya depresi dan mudah marah, gangguan
kepribadian, gangguan tidur, gangguan cemas, gangguan perilaku, gangguan
halusinasi, hingga psikosis
Jika gejala-gejala dari gangguan kejiwaan tersebut sudah mengganggu
aktivitas sehari-hari, maka penderita disarankan untuk memeriksakan kondisinya, agar
tindakan pengobatan dapat dilakukan segera.
Selama keselamatan diri pasien dan petugas tidak dapat dijaga akibat
perilaku pasien, pemeriksaan medis kejiwaan sangat dianjurkan untuk dilakukan
di rumah sakit. Saat menjalani pemeriksaan, pasien perlu menceritakan
permasalahan yang dihadapi dan menjawab pertanyaan dokter dengan jujur. Hal
ini penting guna membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan langkah
penanganan yang tepat.
Pada pasien yang menderita gangguan kesehatan mental yang cukup berat,
kombinasi antara terapi dan obat sangat efektif dalam mengatasi masalah yang
dihadapi. Adapun jenis terapi yang bisa dilakukan diantaranya:
2. Terapi psikoanalitik
4. Terapi interpersonal
5. Terapi humanistik
6. Terapi sistemik
Terapi ini dilakukan dengan melibatkan anggota keluarga lainnya.
Tujuannya agar masalah yang dihadapi dapat diatasi bersama, mengingat bahwa
keluarga adalah penopang yang baik untuk membantu pemulihan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/www.nuradisetyo.com/5529db4df17e615732d623f8/antara-
emosi-dan-otak-kita diakses 19 Mei 2019
https://www.researchgate.net/publication/325334158_Otak_Emosi_dan_Otak_Sosial_
https://www.alodokter.com/psikoterapi-untuk-mengatasi-gangguan-kesehatan-mental diakses
19 Mei 2019