Oswestry Disability Index (ODI) adalah indeks yang berasal dari Oswestry low
back pain Questionnaire yang digunakan oleh dokter dan peneliti untuk mengukur rasa
nyeri yang rendah. Pertama kali dipublikasikan oleh Jeremy Fairbank pada tahun 1980.
Oswestry .Disability Index saat ini dianggap sebagai salah satu standar emas untuk
mengukur derajat kecacatan dan memperkirakan kualitas hidup seseorang yang sering
terkena sakit nyeri pinggang. Dalam penggunaan skala nyeri ini, pasien akan diberikan
mengangkat anggota gerak, kemampuan untuk merawat diri sendiri, kemampuan untuk
berjalan, kemampuan untuk duduk, fungsi seksual, kemampuan untuk berdiri, kehidupan
sosial, kualitas tidur, dan kemampuan untuk melakukan perjalanan. Setiap kategori topik
terdiri dari 6 pernyataan yang menggambarkan skenario potensial yang berbeda dalam
1. Intensitas Nyeri
1 = Nyeri terasa buruk, tetapi saya dapat menangani tanpa bat pereda nyeri
5 = Obat pereda nyeri tidak mempunyai efek terhadap nyeri yang saya alami
hati-hati
3 = Saya butuh bantuan, tetapi saya dapat menangani sebagian besar perawatan diri
saya
4 = Saya butuh bantuan dalam sebagian besar aspek perawatan diri saya
3. Mengangkat Benda
2 = Nyeri mencegah saya mengangkat benda berat dari lain, tetapi saya dapat
menangani jika benda tertentu ditempatkan pada tempat yang membuat saya
3 = Nyeri mencegah saya mengangkat benda berat dari lantai, tetapi saya dapat
menangi benda ringan dan sedang pada tempat yang membuat saya nyaman
4. Berjalan
5 = Sebagian besar waktu saya ditempat tidur dan harus merangkat ke toilet
5. Duduk
0 = Saya dapat duduk diberbagai jenis kursi sepanjang waktu saya suka
1 = Saya hanya dapat duduk dikursi favorit saya sepanjang waktu saya suka
6. Berdiri
0 = Saya dapat berdiri selama yang saya ingikan tanpa menambah nyeri
1 = Saya dapat berdiri selama yang saya inginkan, tetapi menambah nyeri
7. Tidur
2 = Meskipun saya menggunakan obat peredah nyeri, tidur saya kurang dari 6 jam
3 = Meskipun saya menggunakan obat peredah nyeri, tidur saya kurang dari 4 jam
4 = Meskipun saya menggunakan obat peredah nyeri, tidur saya kurang dari 2jam
8. Kehidupan Sosial
0 = Kehidupan sosial normal tanpa menghambat nyeri
(olahraga, dansa)
9. Berpergian
4 = Nyeri menhambat saya berpergian untuk suatu kebutuhan dibawah setengah jam
5 = Nyeri mencegah saya berpergian kecuali mengunjungi dokter atau terapis atau
kerumah sakit
1 = Urusan rumah tangga/altivitas kerja normal menambah nyeri, tetapi saya dapat
2 = Saya dapat melakukan sebagian urusan rumah tangga/tugas rumah tetapi nyeri
sehari-hari
sehari-hari
2) Jika 10 kondisi dapat diisi, maka cukup langsung menjumlah seluruh skor.
3) Jika suatu kondisi dihilangkan, maka penghitungannya adalah skor poin total dibagi
20%. Pasien dapat melakukan sebagian besar aktifitas hidupnya. Biasanya tidak ada
indikasi untuk pengobatan terlepas dari nasihat untuk mengangkat dan duduk
dengan cara yang benar agar tidak bertambah parahnya tingkat disabilitas pasien
40%. Pasien merasa lebih sakit dan mengalami kesulitan dalam melakukan aktifitas
duduk, mengangkat, dan berdiri. Untuk berpergian dan kehidupan sosial akan lebih
dihindari. Sedangkan untuk perawatan pribadi dan tidur tidak terlalu terpengaruh.
3. 41% - 60% (Disabilitas parah)
41%-60%. Rasa sakit dan nyeri tetap menjadi masalah utamanya sehingga
81% ̶100%, dimana pasien tidak dapat melakukan aktifitas sama sekali dan hanya
Longan Dalam Dewa. 2016 . Saraf perifer Masalah dan Penangannya. Jakarta: PT Indeks, hal
187-195.
Fairbank Jc, Pynsent Pb. 2000. The Oswestry Disability Indeks. SPINE Volume 25, Number 22,
pp 2940–2953