PENDAHULUAN
nyeri pada siku setiap kali pasien menggenggam sesuatu, lengan bawah pronasi,
atau pergelangan tangan flexi penuh. Setiap manuver tersebut memberi regangan
yang berasal dari tendon extensor communis pada epicondilus lateralis, Tennis
tendon yang melekat pada tulang di bagian luar (lateral) siku. Otot yang terlibat
dalam kondisi ini adalah ekstensor carpi radialis brevis, yang berperan membantu
Tennis Elbow sudah dikenal sejak tahun 1873 oleh Runge yang
biasa terjadi pada pemain tennis.Tetapi cedera ini juga didapatkan pada olahraga
yang memakai raket (seperti: squash, bulutangkis, golf, dan olahraga yang bersifat
rekreasi seperti memancing). Bahkan cedera ini juga dapat terjadi pada pekerja,
seperti: montir listrik, tukang kayu dan penjahit. Pertolongan pertama yang
diberikan dengan tepat, cepat dan akurat pada tempat kejadian cedera akan
olahragawan yang bermain setiap hari dan 25 % yang bermain 1-2 kali
perminggu. Tennis Elbow sering terjadi pada usia antara 30-40 tahun, dimana
Tennis elbow adalah nyeri akibat cidera peradangan tendon extensor wrist
dengan gejala nyeri pada tendon pada extensor wrist pada daerah epicondilus
lateralis. Tennis elbow mempengaruhi 1% hingga 3% dari populasi keseluruhan
dan sebanyak 50% dari pemain tennis selama karir mereka. Kurang dari 5% dari
semua diagnosa tennis elbow terkait untuk benar – benar bermain tennis
perubahan patologis pada tendon ektensor lengan bawah.Otot utama yang terlibat
adalah ekstensor karpi radialis brevis, extensor digitorum komunis, karpi radialis
longus dan extensor karpi ulnaris. Dengan penanganan yang meliputi pencegahan,
terapi yang benar serta tindakan rehabilitasi maka akan didapatkan pemulihan
fungsi semaksimal mungkin untuk kembali ke asal. Hal ini perlu dilaksanakan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Kasus
1. Defenisi
pada siku, maka perlu diperhatikan aspek-aspek pada struktur sendi siku
yang mencakup anatomi terapan dan biomekanik. Hal ini sangat penting
yang optimal.
extensor wrist dengan gejala nyeri pada tendon pada extensor wrist pada
dari populasi keseluruhan dan sebanyak 50% dari pemain tennis selama
karir mereka. Kurang dari 5% dari semua diagnosa tennis elbow terkait
luar (lateral) siku. Otot yang terlibat dalam kondisi ini adalah ekstensor
Tennis elbow ini terdiri dari 4 tipe yaitu: Tipe I; ekstensor carpi
radialis longus, Tipe II, ekstensor carpi radialis brevis tenno periosteal,
Tipe III , ekstensor carpi radialis brevis muscle junction, dan Tipe IV,
2. Anatomi Elbow
Sendi siku dibentuk oleh tiga potong tulang yaitu tulang humerus,
ulna dan radius yang saling berhubungan dalam satu rongga sendi
gerakan yakni fleksi/ ekstensi dan rotasi berupa pronasi dan supinasi.
Gerakan fleksi dan ekstensi terjadi antara tulang humerus dan lengan
bawah (radius dan ulna), pronasi dan supinasi terjadi karena radius
berputar pada tulang ulna, sementara itu radius juga berputar pada
kepala radius dan incisura radialis ulna dan merupakan bagian dari
supinator. Selain otot di atas, dari sikujuga berasal sejumlah otot yang
supinasi pada tangan terjadi deviasi siku sebesar 10-15 derajat pada
dalam otot biceps brachii dan bera khir dengan dua tendo. Tendo
yang lebih kuat berinsertio pada tuberositas radii yang ditutupi oleh
teres major. Caput medial mulai dari distalis sulcus nervus radialis,
nervus radialis bagian proksimal. Otot ini berorigo pada gleinoid dan
(C6, C8)
3) Muskulus Anconeus
ulna dekat dengan caput medial otot triceps bachii. Otot ini berfungsi
tendo kedua. Otot ini berorigo pada distal margo lateralis humeri dan
(C6,C7).
7) Muskulus Ekstensor Carpi Ulnaris
digitorum dan dari bagian ulna berjalan ke sisi medial dorsalis ulna
(C6,C7,C8).
basis phalang II dan III dari jari-jari tangan. Berfungsi untuk ekstensi
Riani Ramli.2017)
3. Etiologi
b. Trauma
dapat juga disebabkan oleh latihan yang terlalu berat. Misalnya sudah
c. Faktor Usia
Pada faktor penuaan, terjadi proses degenerasi. Pada proses ini, jumlah
terjadi micro rupture. Akibat jumlah kapiler menurun pada usia lanjut,
ruptur
5. Patofisiologi
Selain akibat cedera stres repetitif, tennis elbow juga dapat terjadi
pemain tenis, terutama pada mereka yang tidak profesional, dan belum
extensi elbow.
angiofibroplastik” karena tidak ada satu pun sel radang yang teridentifikasi. Karena
1. Algoritma Pemeriksaan
History Taking:
. Inspeksi :
a. Statis
Pasien tampak menahan nyeri
b. Dinamis
Pasien tampak menahan rasa nyeri saat menggerakkan tangan ,dan
posisi mengayun saat berjalan
Pemeriksaan Fungsi
Gerak Dasar
Tes Cepat
VAS
Palpasi Cozen Tes Mill Tes
Nyeri tekan pada
Nyeri tekan : 9
epicondylus lateral Positif (+) Positif (+)
Nyeri gerak : 5
Diagnosa ICF :
a. Palpasi
Palpasi merupakan suatu pemeriksaan dengan cara memegang,
menekan dan meraba bagian tubuh pasien. Bertujuan untuk mengetahui
adanya spasme otot, nyeri tekan, suhu lokal, tonus, oedema dan
perubahan bentuk.
b. VAS
Visual Analog Scale (VAS) adalah alat pengukuran intensitas nyeri
efisien yang telah digunakan secara luas dalam penelitian dan pengaturan
klinis. Umumnya VAS merupakan alat dengan garis 10 cm, orientasi
biasanya disajikan secara horizontal, tapi mungkin bias disajikan secara
vertical, pada akhir poin dengan kata tidak nyeri, sampai pada nyeri
paling hebat yang tidak terbayangkan.
Tekhnik pelaksanaan : pasien diinstruksikan untuk menunjuk angka 0-
10 yang sesuai dengan nyeri yang dirasakan oleh pasien.
a. Definisi
b. Efek Terapeutik
c. Indikasi
Selektif pemanasan otot (jaringan kolagen), spasme otot (efektif untuk
(neuralgia neuritis)
d. Kontraindikasi MWD
menstruasi.
2. Tapping
a. Defenisi
pemberian
a) Skin
b) Fascia
c) Circulatory/lymphatic systems
4)Mengurangi inflamasi
d) Muscle
kelemahan(fasilitasi)
berlebihan(inhibisi)
5) Mengurangi nyeri
e) Joint
- melindungi sendi
- mengurangi inflamasi
- mengurangi oedema
- demam
- luka terbuka
- thrombosis
3. Massage
Massage tubuh dengan cara manual adalah salah satu cara perawatan
stroking.friction Effleurage,vibratrion
a. Tujuan
b. Alasan Klinis
rasa nyaman. Selain hal tersebut banyak sekali manfaat massage bagi
Indikasi
- Kelelahan sehabis berolahraga atau bekerja
Kontraindikasi
- Demam
- Varices
BAB III
PROSES FISIOTERAPI
A. Data-Data Medis
Nama : Tn. D
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : TNI AD
C. Anamnesis Khusus
aktivitas menggergaji.
Riwayat penyakit : -
Riwayat Operasi : -
d. Suhu : 36,7oC
C. Inspeksi / Observasi
a. Statis
b. Dinamis
beberapa pertanyaan.
2. Palpasi : Suhu normal, tidak ada spasme, dan ada nyeri tekan
Tes Vas
Menggunakan
Skala 0-4 mm : Tidak nyeri (Tidak ada rasa sakit.
Merasa normal).
fisik).
Nyeri gerak : 6
c. Pemeriksaan spesifik
koordinasi baik
koordinasi baik
koordinasi baik
koordinasi baik
koordinasi baik
Tennis elbow.
- Problemtik Fisioterapi :
2. Acivity Limitation
3. Participation Restriction
- Mengurangi nyeri
Teknik : Posisi pasien tidur terlentang, nyalakan alat beri jelly US pada
selama 10 menit.
menjaga flesibilitas.
Teknik : Posisi duduk diatas kursi Kemudian menekuk pergelangan
4. Eccentric Exercise
secara eccentric dengan gerakan yang pelan ke arah fleksi dan ekstensi
ulang 10-15 kali repetisi dan di lakukan 2 set dalam satu kali
6. Massage
10 menit.
G. Evaluasi Fisioterapi
Exercise
elbow
H. Edukasi