Anda di halaman 1dari 2

Demo Mahasiswa di Berbagai

Daerah, Ridwan Kamil Sarankan


Pemerintah Lakukan Dialog
Selasa, 24 September 2019 14:00Reporter : Aksara Bebey

Demo mahasiswa tolak RUU KUHP. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai aksi mahasiswa


di beberapa daerah harus direspons oleh pemerintah pusat. Di sisi lain, dia
berharap para pengunjuk rasa harus tetap tertib dan mengikuti aturan yang
berlaku.

Aksi unjuk rasa ini disebut sebagai dinamika yang terjadi terhadap sejumlah
rancangan peraturan pemerintah yang dinilai mencederai amanat reformasi, di
antaranya Revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) dan Revisi Undang-Undang
KUHP (RUU KUHP).
Di Kota Bandung, unjuk rasa yang dilakukan ribuan mahasiswa pada Senin
(23/9) diwarnai kericuhan dan menyebabkan korban luka dari pihak
mahasiswa dan anggota polisi.

Ridwan Kamil mengaku memahami unjuk rasa tersebut hadir karena para
mahasiswa merasa ada yang tidak benar dalam rancangan kebijakan dari
pemerintah pusat. Salah satu jalan untuk meredam gejolak adalah melalui
dialog.

Pemerintah pusat maupun DPR harus melakukan komunikasi kembali dan


mendengar aspirasi masyarakat terkait sejumlah rencana revisi undang-undan
(RUU). "Poin saya pengambil keputusan melihat dengan bijaksana. Kalau
publik melakukan demo berarti ada aspirasi yang tidak tersampaikan," kata
dia di Gedung Sate, Selasa (24/9).

"Karena banyak hal yang mungkin perlu dialog dan ruang dialog itu tidak
maksimal. Menurut saya, kembalikan ke dialog. Khususnya di pusat," ia
melanjutkan.

Dalam kesempatan itu, Ia tidak mempermasalahkan unjuk rasa yang dilakukan,


karena hal itu sudah diatur dalam undang-undang. Namun, ia berharap semua
berjalan tertib, agar pesan yang ingin disampaikan tidak kabur karena
kericuhan.

Ia menyampaikan rasa prihatin terhadap korban luka dari pihak mahasiswa


dan petugas polisi dalam aksi kemarin. Diharapkan, hal tersebut tidak terulang
dan menjadi pembelajaran bahwa tidak boleh lagi ada kericuhan dalam aksi.

"Kalau waktunya sudah berakhir, mohon tertib membubarkan diri. Kemudian


sampaikan dengan cara yang baik. Kita ini manusia, berkomunikasi, cari cara
terbaik," terang dia.

"Mudah-mudahan (korban luka) bisa pulih lagi. Mari kita introspeksi, tidak ada
hal yang tidak bisa didiskusikan," pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai