Anda di halaman 1dari 2

Pengesahan RUU KUHP Ditunda,

Wiranto Sebut Demo Penolakan


Tidak Relevan Lagi
Selasa, 24 September 2019 13:36Reporter : Ronald

Menko Polhukam Gelar Rakor. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Menko Polhukam Wiranto menegaskan, pemerintah telah


memutuskan untuk menunda pengesahan 5 rancangan undang-undang (RUU)
dari 8 RUU yang akan disahkan DPR periode 2014-2019 jelang masa tugas
berakhir. Dia mengimbau agar demonstrasi yang digelar mahasiswa dan
masyarakat tidak dilanjutkan dan mengajak untuk berdialog dengan DPR atau
pemerintah.

Dalam jumpa pers usai rapat koordinasi di kantor Kemenko


Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9), Wiranto menjelaskan keputusan pemerintah
meminta penundaan pengesahan 5 RUU yakni RUU KUHP, Revisi UU
Pemasyarakatan, RUU Minerba, Revisi UU Ketenagakerjaan, dan Revisi UU
Pertanahan setelah Presiden Jokowi bertemu pimpinan DPR dan pimpinan
fraksi-fraksi.
"Ternyata ada banyak hal yang untuk diperbincangkan kembali setelah ada
masukan-masukan masyarakat. Dari 8 RUU, pemerintah dan presiden hanya
menyetujui 3 RUU untuk disahkan yakni revisi UU KPK, RUU MD3, dan RUU
Peraturan Pembentukan Perundang-undangan," ujarnya.

"Sedangkan RUU yang lain, RUU KUHP, RUU Pertanahan, RUU


Pemasyarakatan, RUU Minerba, dan RUU ketenagakerjaan jelas ditunda,"
kata Wiranto.

Dengan adanya keputusan penundaan pengesahan RUU yang diprotes


masyarakat itu, Wiranto mengimbau agar demonstrasi tidak dilanjutkan.
"Dengan begitu, demonstrasi yang menjurus kepada penolakan UU sudah
enggak relevan lagi, enggak penting lagi," ujarnya.

Dia menyarankan agar mahasiswa atau masyarakat yang ingin menyampaikan


aspirasi terkait 5 RUU itu bisa berdialog dengan wakil rakyat di DPR atau
kepada pemerintah.

"Karena bisa diberi masukan lewat jalur dialog, tidak di jalanan, dialog
konstruktif dengan DPR 2019-2024 atau dengan pemerintah. (Demonstrasi)
itu lebih baik diurungkan, menguras energi kita dan membuat masyarakat
tidak tentram," pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai