Anda di halaman 1dari 11

Nama : M.

Khoirudin
NIM : 04011281621139
Kelas : Alpha 2016
Anmal : 1B, 3A, dan 4C
Topik : Pediatric Assessment Triangle in Croup Patient

ANALISIS MASALAH

1B
Bagaimana tatalaksana awal kesulitan bernapas pada kasus?
Jawab:
- Atur posisi pasien senyaman mungkin, hindari agitasi.
- Berikan cool mist humidifier (jika ditoleransi).
- Bila terdapat stridor atau rektraksi saat istirahat, berikan epinefrin aerosol dosis 0,5 mg
dalam 2-3 cc larutan normal saline dengan durasi 90-120 menit. Observasi selama 2-4 jam
setelah tatalaksana.
- Bila perlu, berikan deksametasone dengan dosis 0,6 mg/kgBB secara intramuskular atau
per oral atau metilprednisolone dosis 2 mg/kgBB per oral.

3A
Apa interpretasi penilaian umum dan bagaimana mekanisme abnormal?
Jawab:
Penilaian umum ditemukan kelainan pada komponen breathing yaitu napas terlihat cepat, ada
peningkatan usaha napas, suara sesekali parau atau serak, dan terdengar stridor inspirasi. Hal
ini terjadi akibat infeksi virus pada nasofaring yang menyebar ke laring dan trakea. Infeksi
menyebabkan epitel respiratorik menjadi radang dan edema secara difuse sehingga terjadi
penyempitan saluran napas yang menyebabkan timbulnya stridor. Selain itu, peradangan yang
terjadi dapat memperburuk pergerakan (mobilitas) pita suara sehingga menghasilkan suara
parau atau serak.
4C
Apa saja pemeriksaan lain yang dibutuhkan serta hasil yang diharapkan untuk
membantu penegakkan diagnosis pada kasus ini?
Jawab:
1. Penghitugan skor klinis croup. Skor ini menggambarkan keparahan dari obstruksi. Skor ≥4
mengindikasikan obstruksi jalan napas cukup parah. Skor ≥7, terutama berhubungan
dengan PaCO2 >45 dan PaO2 <70 (pada udara ruangan) mengindikasikan akan terjadi gagal
napas (Impending respiratory failure).

2. Pemeriksaan radiologi berupa rontgen dengan posisi AP

Pada kasus croup, terdapat gambaran steeple sign dengan penyempitan kolom udara trakea
pada laring dan terdapat distensi pada hipofaring
LEARNING ISSUE:
PEDIATRIC ASSESSMENT TRIANGLE

Penilaian kegawatdaruratan pada pasien seluruh usia dimulai dengan penilaian observasional
umum. Pada anak-anak, penilaian ini membutuhkan sebuah pendekatan tepat yang menekankan
tampilan awal secara visual dan auditorik terhadap kondisi anak untuk secara cepat
memutuskan terjadi kondisi sakit atau tidak sakit.

PAT atau Pediatric Assessment Triangle merupakan suatu alat yang digunakan dalam penilaian
awal pada anak untuk mengidentifikasi instabilitas fisiologis dan untuk memulai perawatan
kritis. Penggunaan PAT saat kontak pertama dengan pasien dapat membantu dalam menetapkan
derajat keparahan, menentukan urgensi terapi, dan mencari masalah fisiologis secara umum.
Penggunaan serial dari PAT dapat memberikan cara untuk melacak respon terapi dan
menentukan waktu intervensi selanjutnya. PAT tidak digunakan dalam penegakkan sebuah
diagnosis spesifik, akan tetapi PAT didesain untuk mengidentifikasi tipe dan keparahan dari
masalah fisiologis dan untuk memprioritaskan tatalaksana awal.

PAT memiliki tiga komponen yaitu appearance, work of breathing, dan circulation to skin.
Gabungan dari komponen tersebut membentuk suatu kesan umum (general impression) yang
merupakan evaluasi keseluruhan dari klinisi terhadap keadaan fisiologis anak. Secara
sederhana, pertama kesan umum dapat membedakan tingkat keparahan: stabil vs. tidak stabil
atau sehat vs. tidak sehat. Kedua, PAT dapat mengidentifikasi jenis primer dari abnormalitas
fisiologis yang mendasari. (respiratorik, perfusi, metabolik, atau sistem saraf pusat).
Penyempurnaan lebih lanjut dalam kesan umum didasarkan evaluasi tandem PAT dari segi
keparahan dan patofisiologi. Ini dapat dibagi menjadi enam kategori penilaian utama: distres
pernapasan atau gagal napas, syok kompensasi atau dekompensasi, disfungsi SSP/disfungsi
metabolik, dan gagal kardiopulmoner.

Tabel 1. Karakteristik dari komponen appearance: Mneumonik “Tickles” (TICLS)


Karakteristik Gambaran Normal
Tone - Berpindah spontan
- Menghindari pemeriksaan
- Duduk atau berdiri (sesuai usia)
Interactiveness - Tampak waspada dan bertaut dengan klinisi atau caregiver
- Berinteraksi dengan orang-orang atau lingkungan
- Menjangkau mainan, objek (misal, lampu laser)
Consolability - Berhenti menangis bila dihibur atau dipegang oleh caregiver
- Tampak adanya respon berbeda terhadap caregiver dan
examiner (pemeriksa)
Look/gaze - Membuat kontak mata dengan klinisi
- Melacak secara visual
Speech/cry - Memiliki tangisan yang kuat
- Memiliki kemampuan berbicara sesuai usia
Diadaptasi dari American Academy of Pediatrics.
Tabel 2. Karakteristik dari komponen work of breathing
Karakteristik Gambaran Normal
Abnormalitas suara saluran Mendengkur, suara bicara parau, serak, atau
pernapasan meredam, stridor, mengi
Abnormalitas posisi Posisi sniffing, posisi tripoding, postur cenderung
duduk
Retraksi Retraksi supraklavikula, interkosta, atau
substernal, head bobbing (bayi)
Flaring Pelebaran lubang hidung saat inspirasi
Diadaptasi dari American Academy of Pediatrics.

Tabel 3. Karakteristik dari circulation to skin


Karakteristik Gambaran Normal
Pallor Warna putih atau pucat pada kulit atau membran mukosa
Mottling Perubahan warna kulit yang tidak rata akibat beragam derajat
vasokonstriksi
Cyanosis Perubahan warna kulit dan membran mukosa menjadi kebiru-
biruan
Diadaptasi dari American Academy of Pediatrics.

Tabel 4. Hubungan komponen PAT terhadap kategori fisiologis


Komponen Stabil RD RF CS DCS CNS/M D CPF
Appearance N N AN N AN AN AN
Work of N AN AN N N/AN N AN
breathing
Circulation N N N/AN AN AN N AN
to skin
Keterangan:
RD: Respiratory distress DCS: Decompensated Shock D: Dysfunction
RF: Respiratory failure CNS: Central Nervous System CPF: Cardiopulmonary
CS: Compensated shock M: Metabolic Failure
Tabel 5. Prioritas Manajemen Berdasarkan Kesan Umum (PAT)
Kesan Umum Prioritas Manajemen
Stabil Terapi spesifik berdasarkan kemungkinan etiologi
RD - Posisi yang nyaman
- Suplementasi oksigen atau pengisapan (suction) bila diperlukan
- Terapi spesifik berdasarkan kemungkinan etiologi (cth, albuterol,
difenhidramin, atau epinefrin)
- Evaluasi radiografik atau laboratorik bila terindikasi
RF - Posisikan kepala dan buka jalan napas
- Sediakan 100% oksigen
- Inisiasi ventilasi bag-mask bila diperlukan
- Insiasi pembuangan benda asing bila diperlukan
- Saluran napas lanjutan bila diperlukan
- Evaluasi radiografik atau laboratorik bila terindikasi
CS - Sediakan oksigen bila diperlukan
- Raih akses pembuluh darah
- Mulai resusitasi cairan
- Terapi spesifik berdasarkan kemungkinan etiologi (cth, antibiotik,
evaluasi pembedahan untuk trauma, antiaritmia, kardioversi)
- Evaluasi radiografik atau laboratorik bila terindikasi
DCS - Sediakan oksigen bila diperlukan
- Raih akses pembuluh darah
- Mulai resusitasi cairan
- Terapi spesifik berdasarkan kemungkinan etiologi (cth, antibiotik,
vasokonstriktor, produk-produk darah, evaluasi pembedahan untuk
trauma, antiaritmia, kardioversi)
- Evaluasi radiografik atau laboratorik bila terindikasi
CNS/M D - Letakkan pulse oximetry dan sediakan oksigen bila diperlukan
- Dapatkan glukosa secara cepat
- Pertimbangkan etiologi lain
- Evaluasi radiografik atau laboratorik bila terindikasi
CPF - Posisikan kepala dan buka jalan napas
- Inisiasi ventilasi bag-mask dengan 100% oksigen
- Mulai dekompresi dada bila diperlukan
- Terapi spesifik berdasarkan kemungkinan etiologi (cth, defibrilasi,
epinefrin, amiodarone)
- Evaluasi radiografik atau laboratorik bila terindikasi
PEDIATRIC ASSESSMENT TRIANGLE
(TERKAIT SKENARIO KASUS)

Evaluasi – Kesan Umum Identifikasi Intervensi


(Pediatric Assessment Triangle)
Appearance Terjadi distres - Atur posisi yang nyaman,
- Anak sadar pernapasan - Suplementasi oksigen atau
- Anak menangis terus pengisapan (suction) bila
- Masih bisa ditenangkan oleh diperlukan,
ibunya - Terapi spesifik berdasarkan
- Saat diperiksa, anak berontak kemungkinan etiologi,
dan langsung menangis - Evaluasi radiografik atau
memeluk ibunya laboratorik bila terindikasi.

Breathing
- Napas terlihat cepat
- Adanya peningkatan suara
napas
- Suara sekali-kali terdengar
parau (serak)
- Terdengar stridor inspirasi

Circulation
- Bibir dan mukosa tidak
sianosis, kulit tidak pucar dan
tidak mottled
SURVEI PRIMER
(TERKAIT SKENARIO KASUS)

Evaluasi – Penilaian Primer Identifikasi Intervensi


Fokus pada jalan napas,
oksigenasi, ventilasi, dan perfusi
Airway - Terjadi -
- Jalan napas tidak terlihat lendir distres
maupun benda asing pernapasan
- Tidak ada kelainan pada tonsil
dan faring

Breathing
- Napas cuping hidung (+)
- Gerakan dinding dada simetris
- Tampak retraksi suprasternal
dan sela iga
- Suara napas vesikuler, ronkhi
(-), dan mengi (-)

Circulation
- Saturasi perifer oksigen: 95%
- Nadi brakhialis dan radialis
kuat
- Laju nadi 135 kali/menit
- Kulit berwarna merah muda
dan hangat
- Capillary refill time < 2 detik

Disability
- Tidak ditemukan kelainan

Exposure
- Tidak dilakukan
APENDIKS
REFERENSI

Bradin, S. A. Pediatric Potpourri: Croup, Bronchiolitis, and Fever. University of Michigan C.


S. Mott Children’s Hospital
Brunet, R. J. 2010. Professional Development: Pediatric Module 2. Central East Prehospital
Care Program
Dieckmann, Dena, dan Marianne. 2010. The Pediatric Assessment Triangle: A Novel
Approach for the Rapid Evaluation of Children. Pediatric Emergency Care. Volume 26.
Nomor 4. Tersedia di: www.pec-online.com.

Anda mungkin juga menyukai