Anda di halaman 1dari 15

ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN

ASKEP DALAM - ANAK - BEDAH - SYARAF - MATERNITAS

PAGES

 Home

 Privacy Policy

 About

 Contact

TAG

 Artikel Kesehatan(12)

 Askep Anak(3)

 Askep Bedah(5)

 Askep Dalam(15)

 Askep Maternitas(5)

 Askep Syaraf(2)

 Buku Saku Perawat(8)

 Makalah Kesehatan(7)

 Nursing Articles(10)

 Patofisiologi dan Pathway(5)

 Tips - Tips Pilihan(34)

POPULAR POSTS

 Askep Hipertensi

 Askep TBC

Patofisiologi dan Pathway Hipertensi

 Askep Gastritis

Patofisiologi dan Pathway Diabetes Melitus (DM)

 Askep COPD

 Askep Decompensasi Cordis

 Askep BPH

 Askep Diabetes Mellitus (DM)

Patofisiologi dan Pathway Low Back Pain / Nyeri Punggung Bawah

Search This Blog


Search

Askep Gastritis
Askep Gastritis

Gastritis

A. Pengertian

Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus atau

lokal (Soepaman, 1998).

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).

Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).

Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis merupakan inflamasi

mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.

Askep Gastritis

B. Etiologi

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :

 Gastritis Akut

Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah

sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).

Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.

 Gastritis Kronik

Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui.

Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan

merokok.

Askep Gastritis

C. Manifestasi klinik

1. Manifestasi klinik yang biasa muncul pada Gastritis Akut lainnya, yaitu Anorexia, mual, muntah,

nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada Hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu

anemia.

2. Gastritis Kronik

Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,

anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
D. Proses Penyakit

 Gastritis akut

Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.

Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :

1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan meningkat sekresi

mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan

HCI dan NaCO3.

Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka

akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.

2. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat

melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan

terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada

mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi

perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

 Gastritis kronik

Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa

lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan

terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel

chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding

lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi

perdarahan serta formasi ulser.

E. Komplikasi

1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)

berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau

prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.

2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang

pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan

penyempitan daerah antrum pylorus.


Askep Gastritis

F. Penatalaksaan Medik

1. Gastritis Akut

Pemberian obat-obatan H2 blocking (Antagonis reseptor H2). Inhibitor pompa proton,

ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan alkus lambung yang lain). Fungsi obat tersebut untuk

mengatur sekresi asam lambung.

2. Gastritis Kronik

Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2 atau inhibitor

pompa proton.

Askep Gastritis

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gastritis

A. Pengkajian

1. Faktor predisposisi dan presipitasi

Faktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia, merokok, kafein, steroid, obat analgetik, anti

inflamasi, cuka atau lada.

Faktor presipitasinya adalah kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan rokok, penggunaan obat-

obatan, pola makan dan diet yang tidak teratur, serta gaya hidup seperti kurang istirahat.

2. Test dignostik

 Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar.

 Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa

muskularis.

 Pemeriksaan radiology.

 Pemeriksaan laboratorium.

 Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada klien dengan gastritis

kronik.

 Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah merupakan

anemia megalostatik.

 Kadar hemagiobi, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.


 Gastroscopy.

Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan

untuk biopsi.

B. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul

1. Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah.

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake yang tidak adekuat, anorexia.

3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.

4. Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

5. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.

C. Intervensi

Diagnosa Keperawatan 1. :

Tujuan :

Resti gangguan keseimbangan cairan tidak terjadi.

Kriteria Hasil :

Membran mukosa lembab, turgor kulit baik, elektrolit kembali normal, pengisian kapiler

berwarna merah muda, tanda vital stabil, input dan output seimbang.

Intervensi :

Kaji tanda dan gejala dehidrasi, observasi TTV, ukur intake dan out anjurkan klien untuk

minum ± 1500-2500ml, observasi kulit dan membran mukosa, kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian cairan infus.

Diagnosa Keperawatan 2. :

Tujuan

Gangguan nutrisi teratasi.


Kriteria Hasil :

Berat badan stabil, nilai laboratorium Albumin normal, tidak mual dan muntah BB dalam batas

normal, bising usus normal.

Intervensi :

Kaji intake makanan, timbang BB secara teratur, berikan perawatan oral secara teratur,

anjurkan klien makan sedikit tapi sering, berikan makanan dalam keadaan hangat, auskultasi

bising usus, kaji makanan yang disukai, awasi pemeriksaan laboratorium misalnya : Hb, Ht,

Albumin.

Diagnosa Keperawatan 3. :

Tujuan :

Nyeri dapat berkurang/hilang.

Kriteria Hasil :

Nyeri hilang/terkontrol, tampak rileks dan mampu tidur/istirahat, skala nyeri menunjukkan

angka 0.

Intervensi :

Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri, observasi TTV, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman,

anjurkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam, lakukan kolaborasi dalam pemberian obat

sesuai dengan indikasi untuk mengurangi nyeri.

Diagnosa Keperawatan 4. :

Tujuan :

Keterbatasan aktifitas teratasi.

Kriteria Hasil :

K/u baik, klien tidak dibantu oleh keluarga dalam beraktifitas.


Intervensi :

Tingkatkan tirah baring atau duduk, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, batasi

pengunjung, dorong penggunaan tekhnik relaksasi, kaji nyeri tekan pada gaster, berikan obat

sesuai dengan indikasi.

Diagnosa Keperawatan 5. :

Tujuan :

Kurang pengetahuan teratasi.

Kriteria Hasil :

Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan

dan pengobatan.

Intervensi :

Kaji tingkat pengetahuan klien, beri pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang penyakit, beri

kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya, beritahu tentang pentingnya obat-obatan

untuk kesembuhan klien.

D. Evaluasi

Evaluasi pada klien dengan Gastrtitis, yaitu :

1. Keseimbangan cairan dan elektrolit teratasi

2. Kebutuhan nutrisi teratasi

3. Gangguan rasa nyeri berkurang

4. Klien dapat melakukan aktifitas

5. Pengetahuan klien bertambah.

Askep Gastritis

ADS
Artikel yang berkaitan

Askep Dalam

 Askep Sindrom Koroner Akut (SKA)

 Askep Angina Pectoris


 Askep AMI (Acute Myocardial Infarction)

 Askep Hipokalemia

 Askep Gagal Ginjal Akut

 Askep COPD

 Askep Hipertensi

 Askep Asma Bronkhiale

 Askep TBC

 Askep Sirosis Hepatis

 Askep Diabetes Mellitus (DM)

 Askep Hepatitis

 Askep Decompensasi Cordis

 Askep Efusi Pleura

Askep Gastritis

Label:Askep Dalam,Askep Gastritis

Newer PostOlder PostHome

ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN

 Askep AMI

 Askep Abortus

 Askep Anak DHF

 Askep Anak Pneumonia

 Askep Appendiksitis

 Askep Asma Bronkial

 Askep Aterosklerosis

 Askep Atrial Septal Defect

 Askep BPH

 Askep CHF

 Askep COPD

 Askep DM
 Askep Decompensasi Cordis

 Askep Delirium

 Askep Efusi Pleura

 Askep Gastritis

 Askep Hemoroid

 Askep Hepatitis

 Askep Hiperemesis Gravidarum

 Askep Hipertensi

 Askep Katarak

 Askep Meningitis

 Askep Mioma Uteri

 Askep Mola Hidatidosa

 Askep Penyakit Jantung Rematik

 Askep Plasenta Previa

 Askep Sepsis

 Askep Sindrom Koroner Akut

 Askep Sirosis Hepatis

 Askep TB Paru

 Askep Vertigo

 Askep Waham

BLOG ARCHIVE

 ► 2015(11)

o ► March(1)

o ► February(2)

o ► January(8)

 ► 2014(20)

o ► December(18)
o ► September(2)

 ► 2013(4)

o ► April(4)

 ► 2012(3)

o ► June(2)

o ► May(1)

 ► 2011(13)

o ► December(3)

o ► April(3)

o ► March(6)

o ► January(1)

 ► 2010(21)

o ► November(1)

o ► October(1)

o ► September(4)

o ► August(2)

o ► June(2)

o ► April(8)

o ► February(2)

o ► January(1)

 ▼ 2009(62)

o ► December(1)

o ► October(7)

o ► September(2)

o ▼ August(25)

 Askep Gagal Ginjal Kronik

 Tips Menghilangkan Bau Mulut


 Tips Menghilangkan Bau Badan

 Askep Gagal Ginjal Akut

 Askep Meningitis

 Askep COPD

 Askep Hipertensi

 Askep Hiperemesis Gravidarum

 Askep Abortus

 Askep Anak Pneumonia

 Askep Appendiksitis

 Kelapa Muda Mencegah Rambut Beruban

 Askep Hemoroid

 Askep BPH

 Tips Kecantikan dengan Buah-Buahan

 Askep Gastritis

 Tips Mencerahkan Wajah dengan Alami

 Askep Mola Hidatidosa

 Askep Asma Bronkhiale

 Askep Mioma Uteri

 Askep Vertigo

 Askep TBC

 Askep Sirosis Hepatis

 Askep Diabetes Mellitus (DM)

 Askep Anak DHF

o ► July(13)

o ► June(14)

NANDA Nursing

 Sepsis and Septic Shock Emergency Nursing Care Plan

 Nursing Interventions for Hepatoma - Hepatocellular Carcinoma


 Nursing Care Plan for Urethral Stricture

 Nursing Care Plan for Thyroid Cancer

 Nursing Care Plan for Mesothelioma

NCP NANDA

 Types and Common Symptoms of Dementia

 Prevention and Nursing Management for Skin Cancer

 Nursing Diagnosis related to Endocarditis

 Physical Examination and Examination Support for Rabies

 Malignant Lymphoma - Pathophysiology and Nursing Management

NANDA - Nursing Diagnosis

 Ineffective airway clearance - NCP for Bronchitis

 Physical Examination of Urinary Incontinence in the Elderly

 Nursing Interventions for Conjunctivitis : Disturbed Sensory Perception (Visual)

 Decreased Cardiac Output and Ineffective Cerebral Tissue Perfusion related to Syncope

 3 Nursing Diagnosis and Interventions for Rheumatic Fever

Nanda Nursing Diagnoses

 Hyperthermia related to Cellulitis

 Imbalanced Nutrition: Less Than Body Requirements related to Low Birth Weight

 Risk for Ineffective Thermoregulation related to Low Birth Weight

 Nursing Diagnosis and Interventions for Osteosarcoma (osteogenic sarcoma)

 10 Nursing Diagnosis related to Pneumoconiosis


Care Plan Nursing

 Irritant and Allergic Contact Dermatitis - Definition and Causes

 Seven Things You Can Do To Prevent Alzheimer's Disease

 Nursing Care Plan for Hyphema : Acute Pain

 Pain and Anxiety - NCP for Uterine Myoma (Fibroid)

 Deficient Knowledge - Rheumatoid Arthritis Nursing Care Plan

Nanda Nursing Diagnosis

 Activity Intolerance

 Acute Pain

 Chronic Pain

 Decreased Cardiac Output

 Deficient Fluid Volume

 Hyperthermia

 Imbalanced Nutrition Less Than Body Requirements

 Ineffective Airway Clearance

 Ineffective Breathing Pattern

 Risk for Infection

Nursing Diagnosis Intervention

 Social Isolation related to Schizophrenia

 Disturbed Sensory Perception (visual) related to Glaucoma

 Knowledge Deficit related to Diabetic Foot Ulcers

 Ineffective Tissue perfusion related to Diabetic Foot Ulcers


 Acute Pain related to Cellulitis

Nanda Nursing Care Plan

 Impaired Physical Mobility - NCP for Cellulitis

 Functional Health Patterns and 8 Nursing Diagnosis for Asthma

 Pulmonary Tuberculosis (TB) - 3 Nursing Diagnosis, Interventions and Rational

 Risk for Injury - NCP for Cesarean Section

 Acute Pain - Nursing Care Plan for Cesarean Section

Copyright © 2012 ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN - Blogger templatesThe


Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008
Back to TOP

Anda mungkin juga menyukai