PAGES
Home
Privacy Policy
About
Contact
TAG
Artikel Kesehatan(12)
Askep Anak(3)
Askep Bedah(5)
Askep Dalam(15)
Askep Maternitas(5)
Askep Syaraf(2)
Makalah Kesehatan(7)
Nursing Articles(10)
POPULAR POSTS
Askep Hipertensi
Askep TBC
Askep Gastritis
Askep COPD
Askep BPH
Askep Gastritis
Askep Gastritis
Gastritis
A. Pengertian
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus atau
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.
Askep Gastritis
B. Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :
Gastritis Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah
Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.
Gastritis Kronik
Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan
merokok.
Askep Gastritis
C. Manifestasi klinik
1. Manifestasi klinik yang biasa muncul pada Gastritis Akut lainnya, yaitu Anorexia, mual, muntah,
nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada Hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu
anemia.
2. Gastritis Kronik
Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,
anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
D. Proses Penyakit
Gastritis akut
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.
1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan meningkat sekresi
mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan
Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka
akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.
2. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat
melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan
terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada
mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi
Gastritis kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa
lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan
terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel
chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding
lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi
E. Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)
berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang
F. Penatalaksaan Medik
1. Gastritis Akut
ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan alkus lambung yang lain). Fungsi obat tersebut untuk
2. Gastritis Kronik
Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2 atau inhibitor
pompa proton.
Askep Gastritis
A. Pengkajian
Faktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia, merokok, kafein, steroid, obat analgetik, anti
Faktor presipitasinya adalah kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan rokok, penggunaan obat-
obatan, pola makan dan diet yang tidak teratur, serta gaya hidup seperti kurang istirahat.
2. Test dignostik
Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar.
Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa
muskularis.
Pemeriksaan radiology.
Pemeriksaan laboratorium.
Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada klien dengan gastritis
kronik.
Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah merupakan
anemia megalostatik.
Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan
untuk biopsi.
1. Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
C. Intervensi
Diagnosa Keperawatan 1. :
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Membran mukosa lembab, turgor kulit baik, elektrolit kembali normal, pengisian kapiler
berwarna merah muda, tanda vital stabil, input dan output seimbang.
Intervensi :
Kaji tanda dan gejala dehidrasi, observasi TTV, ukur intake dan out anjurkan klien untuk
minum ± 1500-2500ml, observasi kulit dan membran mukosa, kolaborasi dengan dokter
Diagnosa Keperawatan 2. :
Tujuan
Berat badan stabil, nilai laboratorium Albumin normal, tidak mual dan muntah BB dalam batas
Intervensi :
Kaji intake makanan, timbang BB secara teratur, berikan perawatan oral secara teratur,
anjurkan klien makan sedikit tapi sering, berikan makanan dalam keadaan hangat, auskultasi
bising usus, kaji makanan yang disukai, awasi pemeriksaan laboratorium misalnya : Hb, Ht,
Albumin.
Diagnosa Keperawatan 3. :
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Nyeri hilang/terkontrol, tampak rileks dan mampu tidur/istirahat, skala nyeri menunjukkan
angka 0.
Intervensi :
Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri, observasi TTV, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman,
anjurkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam, lakukan kolaborasi dalam pemberian obat
Diagnosa Keperawatan 4. :
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Tingkatkan tirah baring atau duduk, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, batasi
pengunjung, dorong penggunaan tekhnik relaksasi, kaji nyeri tekan pada gaster, berikan obat
Diagnosa Keperawatan 5. :
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan
dan pengobatan.
Intervensi :
Kaji tingkat pengetahuan klien, beri pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang penyakit, beri
kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya, beritahu tentang pentingnya obat-obatan
D. Evaluasi
Askep Gastritis
ADS
Artikel yang berkaitan
Askep Dalam
Askep Hipokalemia
Askep COPD
Askep Hipertensi
Askep TBC
Askep Hepatitis
Askep Gastritis
Askep AMI
Askep Abortus
Askep Appendiksitis
Askep Aterosklerosis
Askep BPH
Askep CHF
Askep COPD
Askep DM
Askep Decompensasi Cordis
Askep Delirium
Askep Gastritis
Askep Hemoroid
Askep Hepatitis
Askep Hipertensi
Askep Katarak
Askep Meningitis
Askep Sepsis
Askep TB Paru
Askep Vertigo
Askep Waham
BLOG ARCHIVE
► 2015(11)
o ► March(1)
o ► February(2)
o ► January(8)
► 2014(20)
o ► December(18)
o ► September(2)
► 2013(4)
o ► April(4)
► 2012(3)
o ► June(2)
o ► May(1)
► 2011(13)
o ► December(3)
o ► April(3)
o ► March(6)
o ► January(1)
► 2010(21)
o ► November(1)
o ► October(1)
o ► September(4)
o ► August(2)
o ► June(2)
o ► April(8)
o ► February(2)
o ► January(1)
▼ 2009(62)
o ► December(1)
o ► October(7)
o ► September(2)
o ▼ August(25)
Askep Meningitis
Askep COPD
Askep Hipertensi
Askep Abortus
Askep Appendiksitis
Askep Hemoroid
Askep BPH
Askep Gastritis
Askep Vertigo
Askep TBC
o ► July(13)
o ► June(14)
NANDA Nursing
NCP NANDA
Decreased Cardiac Output and Ineffective Cerebral Tissue Perfusion related to Syncope
Imbalanced Nutrition: Less Than Body Requirements related to Low Birth Weight
Activity Intolerance
Acute Pain
Chronic Pain
Hyperthermia