Anda di halaman 1dari 2

Meluasnya Alam Semesta

Alam semesta bertambah luas menunjukkan bahwa jika alam semesta dapat bergerak mundur
dalam hal waktu. Alam semesta terjadi karena adanya ledakan dari titik tunggal yang bervolume nol.
“volume nol” merupakan satuan teoritis yang digunakan untuk tujuan pemaparan. Teori ledakan dahsyat
dinyatakan dalam al quran pada 14 abad yang lalu, pada QS. Al – Anbiya’ : 30.

‫ي أ لفللل‬
‫ح ي‬
‫يءء ل‬ ‫ل ل‬
‫ش ي‬ ‫ن ال ي ل‬
‫ماءء ك ك ل‬ ‫جعلل يلنا ء‬
‫م ل‬ ‫ما ول ل‬
‫قلناهك ل‬ ‫قا فل ل‬
‫فت ل ي‬ ‫كان للتا لرت ي ق‬ ‫ل‬
‫ت لوايلير ل‬
‫ض ل‬ ‫مالوا ء‬
‫س ل‬
‫ن ال ل‬
‫ل‬ ‫ن كل ل‬
‫فكروا أ ل‬ ‫م ي للر ال ل ء‬
‫ذي ل‬
‫ل‬
‫أولل ل ي‬
‫ن‬‫مكنوُ ل‬‫ي كؤ ي ء‬
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.”

Seperti dinyatakan dalam surat tersebut, semua isi alam semesta ini, bahkan langit dan bumi pun
juga terbentuk dari peristiwa ledakan dahsyat.

Dalam Al-Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
‫ل‬
‫ن‬
‫سكعوُ ل‬ ‫ها ب ءأي يد ء ولإ ءلنا ل ل ك‬
‫موُ ء‬ ‫مالء ب لن لي يلنا ل‬
‫س ل‬
‫لوال ل‬
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa
(QS. Ad-Dzariyat [51]: 47).

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu
pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa
permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern,
mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus
“mengembang”. Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam
semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al-Qur’an pada saat tak seorang pun
mengetahuinya. Ini dikarenakan Al-Qur’an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan
alam semesta.

Penciptaan Zat
Atom, unsur pembentuk zat, ada setelah terjadinya ledakan dahsyat. Atom – atom ini kemudian
mengumpul Bersama – sama membentuk alam semesta dengan bintang,bumi,matahari. Selanjutnya
atom – atom tersebut membentuk kehidupan di bumi.

Sunnatullah di Alam Semesta


Sebenarnya, teori Ledakan Dahsyat lebih menyulitkan penganut materialisme karena ledakan
dahsyat itu tidak hanya membuktikan bahwa alam semesta diciptakan dari sesuatu yang tidak ada, tetapi
juga bahwa alam semesta diciptakan dengan cara yang sangat terencana. Walaupun demikian, ledakan
tidak menghasilkan tatanan. Semua ledakan ini memiliki pengaruh yang merusak:

1. Keseimbangan yang luar biasa


2. Desain dengan satu tujuan
Akhir dari Alam Semesta
Hanya allah yang mengetahui tibanya waktu itu. Pengetahuan manusia mengenai hari itu
terbatas pada hal – hal terkait dalam Al-Quran. Allah menyebut hari kiamat di dalam Al-Quran:

‫شفشتشودل شعينكهيم شييوشم شييدكع الدداإع إإشلىى ششييرء كنككرر‬

“Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru
kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan),” (Al-Qamar :6)

Dalam Al-Quran Allah memaparkan peristiwa menakutkan yang akan terjadi pada hari itu:

‫شبإل الدساشعكة شميوإعكدكهيم شوالدساشعكة أشيدشهىى شوأششمرر‬

“Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan
lebih pahit.” (Al-Qamar :46)

Ayat Al-Quran menunjukkan bahwa peniupan sangkakala itu diikuti dengan gempa dahsyat,
gunung-gunung mulai guncang dan berguguran dengan bumi di bawahnya. (Al-Zalzalah :18). Pada hari
itu, gunung yang terbuat dari batu, tanah, dan karang pun luruh laksana bulu yang dihambur-hamburkan
(Al-Qariah :5). Manusia melihat lautan meluap (al-Infithar :3). Langit mulai goyang sebagaimana bumi
mulai koyak. Allah memberitahukannya dalam Al-Quran:

‫ئ إمينكهيم شييوشمإئرذ ششأينن كييغإنيإه‬


‫( لإككمل ايمإر ر‬36) ‫حشبإتإه شوشبإنيإه‬ ‫( شو ش‬35) ‫( شوأ كممإه شوأشإبيإه‬34)‫خيإه‬
‫صا إ‬ ‫( شييوشم شيإفرر ايلشميركء إمين أش إ‬33) ‫صادخكة‬ ‫شفإإشذا شجاشء إ‬
‫ت ال د‬

(37)

“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia
lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada
hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.”

Bagaimanapun juga, hari kiamat pasti datang. Diawali kiamat kecil lalu kiamat besar. Keyakinan
ini adalah ajaran inti dari seluruh agama-agama langit yang dibawa oleh para Nabi. Ilmu pengetahuan
pun mendukung akan kebenaran keyakinan ini.

Penciptaan alam merupakan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah SWT yang sudah tertuliskan
di dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Dalam hubungannya ayat ayat Al-Qur’an adalah “petunjuk” dan fenomena
alam sebagai “tanda-tanda” kebesaran Allah, maka keduanya adalah sama-sama sebagai mukjizat. Jagad
raya ini terkadang disebut juga sebagai Al-Qur’an besar. Al-Qur’an menegaskan, sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-
orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa api neraka (3: 190-191)

Anda mungkin juga menyukai