Anda di halaman 1dari 13

REVIEW PAPER

Pemetaan Partisipatif
Departemen Teknik Geomatika
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
Judul Artikel Participatory mapping of environmental resources: A
comparison of a Tanzanian pastoral community over time
Penulis Amber L. Pearsona, Amanda Rzotkiewicza, Emiliana
Mwitab, Maria Claudia Lopezc, Adam Zwickled, Robert B.
Richardsonc
Judul Jurnal Land Use Policy
Volume dan Volume 69 Halaman 259-265
Halaman
Tahun 2017
Reviewer Hilma Wasilah R (03311740000044)
Wiryadana Prakoso (03311740000077)

PAPER
2
Pendahuluan

Penilaian masyarakat terhadap penggunaan lahan sangat penting untuk keperluan perencanaan dan
alokasi lahan, terutama di wilayah yang rawan konflik selama bertahun tahun dikarenakan sumber daya
yang terbatas atau pun akan mengubah struktur social dan gaya hidup masyarakat. Interaksi antara
manusia dengan alam serta nilai nilai kebudayaan saat ini merupakan aspek penting dalam mengambil
keputusan politik (Fagerholm and Kayhko,2009).
Di savanna semi-arid, sub-saharan Africa, curah hujan yang terbatas pada musim kemarau
menciptakan pola persaingan untuk mendapatkan sumber air antara vegetasi, satwa liar, hewan ternak
dan manusia. Pola persaingan ini telah terjadi selama berabad-abad. Demikian juga beberapa
peraturan, menyebabkan perubahan dramatis pada penggunaan lahan dan akses antar anggota
masyarakat. Pemetaan partisipatif telah terbukti menjadi alat yang sangat berguna untuk mencatat
alokasi dan kepemilikan sumber daya di komunitas yang mengalami transisi (Cronkleton et al., 2010),
serta untuk menetapkan best practice dalam beradaptasi dengan risiko terkait iklim (Reichel dan
Frömming, 2014)

3
Pendahuluan

Kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut menyebabkan berkurangnya sumber air dan menurunnya hasil
panen, yang berdampak kepada kelaparan dan maslaah kesehatan. Keberadaan air dan akses yang
memadai menjadi tolok ukur komunitas berkelanjutan dan kampanye kesehatan di Naitolia. Naitolia dipilih
menjadi tempat studi untuk pemetaan partisipatif guna mengetahui kondisi terkini sumber daya lingkungan,
yang tidak hanya terancam karena adanya iklim yang buruk namun juga adanya intervensi Lembaga politik
karena letak Naitolia yang berada di koridor alam liar. Desa ini menjadi contoh yang baik mengenai
perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu karena :
▰ Kekurangan air di wilayah studi
▰ Perubahan gaya hidup dari pastoral penuh ke agro-pastoral
▰ Kemampuan untuk dibandingkan penggunaan lahannya dengan kegiatan pemetaan partisipatif
sebelumnya pada 2009

4
Tujuan

▰ Mengadakan pemetaan partisipatif dan mengobservasi perbedaan persepsi antara pria dan wanita
mengenai sumber daya di desa agro-pastoralist, Naitolia
▰ Merekam secara digital sumber daya yang teridentifikasi pada peta menggunakan GPS untuk
mendapatkan peta yang akurat untuk masyarakat
▰ Membandingkan data penggunaan lahan dengan data FAO pada tahun 2009
▰ Mengevaluasi peran pemetaan partisipatif sebagai alat untuk mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan
dengan melibatkan orang lain, kepercayaan anggota masyarakat dan kepercayaan terhadap semua pihak

5
Metodologi

Studi ini dilakukan di Naitolia, Distrik Monduli, Tanzania. Wilayah ini


merupakan desa agri-pastoralist dengan populasi mwncapai 1800 jiwa

W i l a y a h S t u d i 6
Metodologi Studi pemetaan partisipatif dilaksanakan pada Mei 2015 dengan menggunakan dua
kelompok terpisah yaitu 10 partisipan wanita dan 10 partisipan pria. Hal ini dilakukan
agar tercipta kebebasan berekspresi dan menghindari gender bias serta melihat
perbedaan hasil dari kedua kelompok.
Kedua kelompok tersebut diinstruksikan untuk menggambar peta yang berisi fitur-fitur
penting Naitolia, termasuk bagian kecil serta memberi catatan penggunaan spesifik
tempat tersebut serta siap saja yang mendapat akses menuju tempat tersebut. Fitur-
fitur tersebut antara lain sumber daya hutan, pertanian, tanah penggembalaan, sumber
air, pariwisata atau kawasan konservasi dan fasilitas masyarakat lainnya.

Akuisisi Data dan Penyesuaian Peta 7


Metodologi

Setelah proses pemetaan partisipatif


tersebut, dilakukan observasi lapangan
untuk mendapatkan koordinat GPS
menggunakan ArcCollector sehingga
dapat dihasilkan peta digital. Peta
digital tersebut menggabungkan data
dari penggambaran dua kelompok
masyarakat yang berbeda, dan
selanjutnya dibandingkan dengan peta
partisipatif sebelumnya yang dibuat
tahun 2009 oleh FAO

Akuisisi Data dan Penyesuaian Peta 8


Hasil dan Analisa

Peta Baru Peta UN FAO


Batas desa bagian utara (dinaugi Batas desa bagian utara
Hasil dari peta yang telah oleh WMA) dideskipsikan
merupakan tanah perhutanan
dideskipsikan sebagai wilayah
padang rumput atau wilayah
penulis buat, kemudian dengan akses yang terbatas
berdasarkan peraturan WMA
wisata

dibandingkan dengan peta yang Tanah pertanian dibatasi hanya


sampai dekat pusat desa, dengan
Tidak ada wilayah khusus untuk
pertanian
telah ada sebelumnya yaitu peta tanah pertanian tambahan di
bagian utara desa
yang dikeluarkan oleh UN FAO Terdapat fitur-fitur sumber air, Tidak ada
pusat desa, dan fitur bangunan di
pada tahun 2009 menggunakan dalam desa
Total area Naitoli yaitu 95 km2 Total area Naitoli 256 km2
metode yang sama. Hasil Dari seluruh luas area, 51 km2 Dari seluruh luas area, 69 km2

menunjukkan terdapat beberapa


digunakan untuk merumput, 13 lahan utama untuk merumput dan
km2 untuk tanah pertanian, dan 31 budidaya, 46 km2 lahan merumput

perbedaan, antara lain :


km2 tidak memiliki kegunaan dan budidaya tambahan, dan
khusus tidak ada lahan yang tidak
memiliki kegunaan khusus

B e s a r a n - b e s a r a n 9
Kesimpulan

Studi ini menunjukkan bahwa pemetaan partisipatif penting sebagai alat


untuk menginformasikan keputusan dalam manajemen sumber daya.
Dengan membandingkan hasil pemetaan partisipatif dalam studi ini dengan
peta yang dikeluarkan oleh UN FAO pada 2009 dapat disimpulkan bahwa
terdapat perubahan dalam budaya dan gaya hidup yang terefleksi dalam
penggunaan lahan seperti semakin banyak lahan yang digunakan untuk
agrikultur. Mengulang proses pemetaan partisipatif dari waktu ke waktu,
adalah salah satu metode untuk memonitor perubahan iklim bahkan keadaan
social.

10
Komentar

Dalam paper ini sudah dijelaskan dengan cukup jelas urgensi dan fungsi
pemetaan partisipatif dalam proses pengambilan keputusan di Desa Naitoli,
uraian disampaikan dengan sistematis dan mudah dimengerti

11
Rekomendasi

Dari hasil penelitian ditemukan perbedaan penggunaan lahan yang sangat


signifikan dalam kurun waktu 2009 hingga saat penelitian dilakukan. Hal ini
mengindikasikan bahwa perubahan terjadi sangat cepat dan perlu adanya
perbaharuan peta agar tetap representative terhadap kondisi terkini dan
dapat melahirkan keputusan yang tepat dan akurat. Oleh karena itu reviewer
merekomendasikan adanya penelitian lanjutan untuk memperbaharui hasil
peta yang telah dibuat.

12
TERIMAKASIH

13

Anda mungkin juga menyukai