Anda di halaman 1dari 4

Abstrak

Keratosis obturans adalah kondisi langka yang ditandai dengan akumulasi


deskuamasi keratin di bagian tulang canalis akustikus eksternus
(CAE). Terjadinya keratosis obturans diperkirakan karena
Migrasi epitel kulit liang telinga tidak normal. Gejala klasik yang timbul yaitu
Otalgia berat, tuli konduktif dan pelebaran CAE yang luas. Frekuensi
dari obturans keratosis telah diperkirakan sekitar 4-5 di 1000 kasus baru di bidang telinga.
Erosi yang luas dari tulang di meatus, dengan paparan pada saraf wajah,
telah dilaporkan sebelumnya sebagai salah satu komplikasi, di Medline terbitan pertama
beberapa komplikasi pada tahun 2006. Tujuan dari
laporan kasus ini adalah untuk
melaporkan kondisi langka dan mungkin pertama kalinya kasus keratosis obturans yang
menyebabkan kelumpuhan pada wajah di Irak.
Kata kunci: Keratosis obturans; canalis akustikus eksternus; kolesteatoma

Pendahuluan dalam

Kumpulan keratin yang menyumbat di dalam canalis akustikus eksternus pertama kali dicatat
dan didokumentasikan pada abad ke-19. Keratosis obturans adalah kondisi langka yang ditandai
dengan akumulasi deskuamasi keratin di bagian tulang dari canalis akustikus eksternus (CAE)
[1]. Pengelupasan keratin merupakan pergantian dari lapisan luar bagian dalam saluran telinga
yang membentuk susunan lamina (bentukan kulit bawang). Keratosis obturans diduga karena
migrasi epitel kulit saluran telinga yang abnormal [2]. Hal tersebut mungkin terkait dengan
sinusitis dan bronkiektasis. Frekuensi keratosis obturans telah diperkirakan sekitar 4-5 di 1000
kasus baru di bidang telinga [2]. Gejala klasik yang dilaporkan yaitu otalgia yang parah, tuli
konduktif, dan pelebaran kanalis yang luas [3]. CT scan digunakan untuk diagnosis dengan
adanya gambaran khas yaitu penggembungan (ballooning) tulang meatus eksternal [2].
Kemudian telah diusulkan bahwa dua penyakit yang berbeda dapat bertanggung jawab terhadap
jenis obstruksi mendalam pada meatus, yaitu keratosis obturans dan kolesteatoma pada canal
akustikus eksternus. Erosi yang luas dari tulang di meatus, dengan paparan pada saraf wajah,
telah dilaporkan sebelumnya sebagai salah satu komplikasi, di Medline terbitan pertama tentang
beberapa komplikasi pada tahun 2006 [3,4]. Keratosis obturans yang disertai rasa sakit dan tuli
diperlukan tindakan eliminasi yang seringnya menggunakan anestesi umum. Canalplasti
disarankan untuk keratosis obturans yang berulang. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk
melaporkan kondisi langka dan mungkin pertama kalinya kasus keratosis obturans yang
menyebabkan kelumpuhan pada wajah di Irak.
Presentasi kasus

Seorang pasien wanita 42 tahun dari kota Al-Fallujah menyampaikan kepada kami pada
Desember 2012 tentang keluhan sakit telinga pada sisi kiri yang berulang pada tiga bulan
terakhir, keluhan ini juga disertai dengan penurunan pendengaran pada sisi yang sama, dan tidak
ada cairan yang keluar. Pasien tersebut juga telah berkonsultasi ke klinik THT tetapi tidak
didapatkan perbaikan. Pada pemeriksaan terdapat asimetri wajah dengan lipatan nasolabial kiri
yang rata. Pemeriksaan saraf wajah mengungkapkan bahwa terdapat kelemahan saraf wajah sisi
kiri terutama pada bagian bawah wajah (Gambar 1a). Pemeriksaan dengan otoskop menunjukkan
adanya bahan keratin yang sangat besar dan memenuhi CAE kiri dan telah dikeluarkan
seluruhnya (Gambar 1b).

CAE diperiksa lebih lanjut dan diperbesar oleh endoskopi fotografi telinga, pada gambar
menunjukkan pelebaran CEA dan pada bagian anterior terdapat jaringan granulasi; membran
timpani tebal tapi utuh (Gambar 2). Telinga kanan normal, tidak terdapat tuli sensorineural,
pemeriksaan rasa pada lidah, pemeriksaan THT lainnya dan pemeriksaan dada juga normal.
CT scan dari kedua tulang temporal menunjukkan perbedaan diameter dari meatus auditorius
eksternal antara yang kanan (7.4mm) dan kiri (10.1mm), dalam gambar disebut penggembungan
saluran telinga. Laporan kasus ini telah disetujui oleh Direktorat Kesehatan Al-Anbar, dan
penjelasan dan persetujuan telah didapatkan dari pasien (Gambar 3).

Gambar 2: foto Endoskopi menunjukkan penebalan membran timpani kiri


(panah putih) dan pelebaran EAC yang luas dengan bagian anterior
Terdapat jaringan granulasi (panah hitam)

Gambar 3: CT scan dari kedua tulang temporal menunjukkan perbedaan diameter


dari meatus auditorius eksternal antara (a)sebelah kanan (7.4mm) dan (b) sebelah kiri
(10.1mm) dalam gambar yang disebut penggembungan dari saluran telinga (panah putih)
Gambar 1: (a) menunjukkan kelemahan wajah sisi kiri, (b) menunjukkan massa
telah dikeluarkan dari telinga kiri.

Diskusi
Keratosis obturans adalah kondisi langka bagian tulang saluran telinga eksternal yang
disebabkan oleh hiperkeratosis dari epidermis dan gangguan proses migrasi. Akumulasi yang
berlebih dari deskuamasi epidermis di liang telinga eksternal menyebabkan gangguan
pendengaran, sakit telinga dan peradangan pada kulit saluran telinga [5]. Keratosis obturans dan
kolesteatoma canalis akustikus eksternus telah dianggap sebagai bagian yang terpisah untuk 20
tahun terakhir, setelah dianggap sebagai variasi dari penyakit yang sama selama setidaknya 87
tahun. Ketika kedua gangguan ini dibedakan, keduanya memiliki beberapa karakteristik yang
tumpang tindih yang dapat mempersulit diagnosis pasti [6,7]. Pada kolesteatoma canalis
akustikus eksternus terdapat otore dengan fungsi pendengaran yang normal, keratin dalam pola
acak dan terdapat osteitis yang terlokalisir atau erosi saluran pendengaran eksternal dengan
sekuesterasI dari tulang [8]. Prinsip terapeutik harus membersihkan kantong kolesteatoma secara
menyeluruh, jaringan degenerasi dan sekuestrum serta meningkatkan penyembuhan lesi [9].
Erosi yang luas dari tulang pada meatus karena keratosis obturans dengan paparan dari saraf
wajah telah dilaporkan sebelumnya, tapi tidak ada kasus kelumpuhan saraf wajah yang
diterbitkan sampai saat ini, hingga akhirnya Glynn et al. melaporkan kasus pertama yang
diterbitkan yaitu kelumpuhan saraf wajah unilateral sekunder karena obturans keratosis yang
diabaikan [3]. Kasus langka ini dipresentasikan dan mungkin pertama kali dilaporkan di Irak
sebagai keratosis obturans yang menyebabkan kelumpuhan saraf wajah. Tidak ada laporan kasus
keratosis obturans di Irak yang telah diterbitkan di Medline.

Penghargaan
Saya ingin mengungkapkan penghargaan saya untuk ahli radiologi Dr Ali
Qadooree untuk membantu dan memberikan komentar pada CT scan.

1. Persaud R, Chatrath P, Cheesman A. Atypical keratosis obturans. J Laryngol Otol. 2003; 117:
725-727.
2. Tristram HJ. Keratosis obturans and primary auditory canal cholesteatoma. Scott-Brown’s
Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery. 7th edn. London (UK): Hodder Arnold. 2008;
3342-3344.
3. Glynn F, Keogh IJ, Burns H. Neglected keratosis obturans causing facial nerve palsy. J
Laryngol Otol. 2006; 120: 784-785.
4. Saunders NC, Malhotra R, Biggs N, Fagan PA. Complications of keratosis obturans. J
Laryngol Otol. 2006; 120: 740-744.
5. Kuczkowski J, Izycka-Swieszewska E. [Keratosis obturans of the external auditory canal].
Otolaryngol Pol. 2007; 61: 675-679.
6. Persaud RA, Hajioff D, Thevasagayam MS, Wareing MJ, Wright A. Keratosis obturans and
external ear canal cholesteatoma: how and why we should distinguish between these conditions.
Clin Otolaryngol Allied Sci. 2004; 29: 577-581.
7. McCoul ED, Hanson MB. External auditory canal cholesteatoma and keratosis obturans: the
role of imaging in preventing facial nerve injury. Ear Nose Throat J. 2011; 90: E1-7.
8. Dubach P, Mantokoudis G, Caversaccio M. Ear canal cholesteatoma: metaanalysis of clinical
characteristics with update on classification, staging and treatment. Curr Opin Otolaryngol Head
Neck Surg. 2010; 18: 369-376.
9. Liu X. [The preliminary analysis of the clinical characteristics and misdiagnosis of external
auditory canal cholesteatoma]. Lin Chuang Er Bi Yan Hou Ke Za Zhi. 2005; 19: 792-793.

Anda mungkin juga menyukai