Anda di halaman 1dari 10

TIC

A. Definisi Tic

Tic adalah gerakan motorik (yang lazimnya mencakup suatu kelompok

otot khas tertentu) yang tidak dibawahi pengendalian, berlangsung cepat, dan

berulang-ulang, tidak berirama, ataupun suatu hasil vokal yang timbul mendadak

dan tidak ada tujuannya yang nyata.

Ciri khas terpenting yang membedakan “ TIC “ dari gangguan motorik

lainnya ialah gerakan yang mendadak, cepat, sekejap dan terbatasnya gerakan

tanpa bukti gangguan neurologis yang mendasari.

Tic merupakan bagian dari gangguan kecemasan, dimana adanya gerakan

motorik atau vokalisasi involunter, tiba-tiba, tidak berirama dan mengatakan

stereotipik ( Kaplan & Shadock 1997 ). Sedangkan menurut Maramis, 1998

mengatakan bahwa Tic adalah gerakan, pengeluaran suara atau sensai panca

indera yang singkat dan tak berkehendak. Tic termasuk gangguan psikomotorik,

sekejap dan berkali-kali mengenai sekelompok otot atau bagian yang relative

kecil.

B. Etiologi

 Genetik/idiopatik diduga akibat kegagalan fungsi inhibisi jaras frontal

subkortikal yang memodulasi gerakan involunter.

 Sekunder :

 Infeksi obat (Stimulan L-Dopa, carbamazepin, phenitoin,

fenobarbital, antipsikotik, kokain, kafein).

1
 Racun (karbonmonoksida)

 Gangguan perkembangan (ensepalopati, retardasi mental,

kelainan kromosom)

 Lain-lain (trauma capitis, stroke, sindroma neurokutaneus,

kelainan kromosom, schizophrenia, dan kelainan generatif).

C. Patofisiologi

Gerakan involunter pada tic timbul akibat lesi difus pada putamen dan

globus pallidus, disebabkan oleh terganggunya kendali atas refleks-refleks dan

rangsang yang masuk, yang dalam keadaan normal ikut mempengaruhi putamen

dan lobus pallidus. Ini disebut release phenomenon yang berarti hilangnya

aktivitas inhibisi yang normal.

D. Epidemiologi/Prevalensi

Sebuah komunitas, yang berbasis penelitian besar menunjukkan bahwa

lebih dari 19% dari an,ak-anak usia sekolah memiliki gangguan tic. Anak-anak

dengan gangguan tic dalam penelitian yang biasanya terdiagnosis. Sebanyak 1

dalam 100 orang mungkin mengalami beberapa bentuk gangguan tic, biasanya

sebelum masa pubertas. Tourette sindrom adalah ekspresi lebih parah dari

spektrum gangguan tic, yang dianggap disebabkan oleh kerentanan genetik yang

sama. Perilaku tic umum di kalangan anak-anak usia sekolah. Anak laki-laki dua

kali lebih mungkin akan terpengaruh oleh gangguan tic berbanding perempuan.

E. Klasifikasi

2
Jenis Deskripsi Contoh
Motorik Sederhana Klonik: Memejamkan
singkat/sentakan mata/angkat
bahu/mengerutk
an hidung
Distonik : Blefarospasme
menggeliat/sikap gerak okulogirik
bertahan singkat
Tonik : sikap yang Menegangkan
bertahan otot
Kompleks Gerak otot yang Menggelengkan
majemuk/berurutan kepala,
terkoordinasi melompat,
meniru gerakan
orang lain
Vocal Sederhana Berbunyi, Mendehem,
mengeluh tertawa
Kompleks Kata atau frase Koprolalia

 Tic fokal: tic motorik yang melibatkan otot-otot pernapasan, laring, faring,

mulut dan hidung.

 Tic sederhana : gerakan beberapa otot saja, berupa gerakan menyentak

berulang yang tunggal kurang dari beberapa detik.

 Tik motorik kompleks: gerakan mendadak dari sekelompok otot yang

menghasilkan suatu gerakan tertentu dan bertujuan, berlangsung beberapa

detik atau lebih lama.

 Tic vocal kompleks: gerakan tic yang menghasilkan suara yang terdiri dati

kata dan kalimat yang mengandung makna.

1. KLASIFIKASI

Diagnosis and statistic manual of mental disorder edisi IV (DSM IV) memiliki
empat gangguan tik antaranya adalah :

1. Gangguan tourete

3
Gangguan Tourette Kehadiran kedua motor berganda dan satu atau lebih
tics vokal selama sakit. Tic ini terjadi berkali-kali sehari hampir setiap hari
atau sebentar-sebentar selama jangka waktu lebih dari satu tahun dan selama
periode ini tidak pernah ada periode tic-bebas lebih dari 3 bulan berturut-
turut. Onset adalah sebelum usia 18 tahun.

Prevalensi seumur hidup gangguan tourete diperkirakan 4-5 per


10.000 .onset komponen motoric dari gangguan biasanya terjadi usia 7
tahun, dan tik vocal timbul usia 11 tahun.

Kelainan diganglia basalis menyebabkan berbagai gagguan


pergerakan, seperti pada penyakit Huntington, dan dinyatakan sebagai
kemungkinan tempat gangguan pada gangguan tourete, gangguan obsesif
kompulsif, dan gangguan deficit atensi atau hiperaktivitas.

Kriteria diagnostic untuk gangguan Tourette menurut DSM IV


 Baik tik motoric multiple dan satu atau lebih tik vocal telah
ditemukan pada suatu saat selama penyakit, walaupun tidak selalu
bersamaan. ( yaitu gerakan motoric atau vokalisasi yang tiba- tiba,
cepat,rekuren, non ritmik, streotipik,)
 Tics terjadi berkali-kali sehari (biasanya dalam serangan) hampir
setiap hari atau sebentar-sebentar selama jangka waktu lebih dari
satu tahun, dan selama periode ini tidak pernah ada periode bebas tic
lebih dari tiga bulan berturut-turut.
 Onset adalah sebelum usia 18 tahun.
 Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu
zat (misalnya, stimulan) atau kondisi medis umum

Perjalanan penyakit dari gangguan tourete


Jika tidak diobati , gangguan touertte biasanya adalah penyakit yang
kronis dan seumur hidup dengan remisi dan eksaserbasi. Gejala awal dapat
menurun, menetap atau mungkin meningkat, dan gejala yang lama mungkin

4
digantikan oleh gejala yang baru.Orang yang terkena parah mungkin
memiliki masalah emosional yang serius, termasuk gangguan depresif berat.
Beberapa kesulitan tersebut tampaknyaberhubungan dengan gangguan
tourete, sedangkan yang lainnya diakibatkan dari akibat social akademik,
dan kejuruan yang berat, yang merupakan sekuel yang sering dari gangguan.
Pada beberapa kasus , kekecwaan tentang gangguan fungsi social dan
pekerjaan sangat parah sehingga orang berfikir untuk bunuh diri. Tetapi
beberapa anak dengan gangguan tourete memiliki hubungan dengan teman
sebaya yang memuaskan, berfungsi disekolah dan memiliki harga diri yang
kuat.Mereka mungkin tidak memerlukan terapi dan monitoring.

2. Gangguan tik vocal atau motoric kronis

Disebut juga vokal Motor tunggal atau beberapa atau tics vokal hadir
beberapa waktu selama penyakit. Tic terjadi beberapa kali sehari hampir
setiap hari atau sebentar-sebentar selama jangka waktu lebih dari satu tahun
dan selama periode ini tidak pernah ada periode tic-bebas lebih dari 3 bulan
berturut-turut. Onset adalah sebelum usia 18 tahun. Gangguan ini bukan
karena efek fisiologis zat atau kondisi medis umum.

Kriteria diagnostic untuk gangguan tik vocal dan motoric kronis


menurut DSM IV
 Tik vokal atau motoric tunggal atau multiple ( yaitu gerakan motoric
atau vokalisasi yang tiba- tiba, cepat,rekuren, streotipik,) tetapi tidak
keduanya telah ada pada satu waktu selama penyakit.
 Tics terjadi berkali-kali sehari (biasanya dalam serangan) hampir setiap
hari atau sebentar-sebentar selama jangka waktu lebih dari satu tahun,
dan selama periode ini tidak pernah ada periode bebas tic lebih dari tiga
bulan berturut-turut.
 Gangguan menyebabkan penderitaan yang jelas atau gangguan
bermakna dalam fungsi social pekerjaan atau fungsi penting lainnya.
 Onset adalah sebelum usia 18 tahun.

5
 Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya, stimulan) atau kondisi medis umum

Onset gangguan tik motorik dan vocal kronis tampak pada masa
anak- anak awal.Tipe tik dan lokasinya adalah serupa dengan gangguan tik
transien.Tik vocal kronis lebih jarang dari pada tik motoric kronis. Tik vocal
biasanya tidak mencolok, tidak keras atau nyaring seperti dengkuran atau
suara lain.
Anak dengan tik dimulai usia 6-8 tahun. Gejalanya berlangsung
selama 4 sampai 6 tahun dan berhenti pada masa remaja awal.

3. Gangguan tik transien

Satu atau beberapa motor dan / atau vokal tics. Tic ini terjadi berkali-kali
sehari, hampir setiap hari selama sedikitnya 4 minggu, tetapi tidak lebih dari
12 bulan berturut-turut. Onset adalah sebelum usia 18 tahun. Gangguan ini
bukan karena efek fisiologis zat atau kondisi medis umum. Kriteria tidak
pernah bertemu untuk gangguan Tourette atau motor kronis atau Vocal Tic
Disorder.gerakan kebiasaan seperti tik yang transien dan kedutan otot akibat
perasaan tegang misalnya pada anak- anak.

Kriteria diagnostic untuk gangguan tik transien menurut DSM IV


 Tik vocal dan atau tunggal atau multiple ( yakni gerakan motoric atau
vokalisasi yang tiba-tiba, cepat, rekuren,nonritmik,stereotipik).
 Tik terjadi berulang kali dalam sehari,hampir setiap hari selama
sekurangnya empat minggu tetapi tidak lebih lama dari 12 bulan
berturut-turut.
 Gangguan menyebabkan penderitaan yang jelas atau gangguan
bermakna dalam fungsi social pekerjaan atau fungsi penting lainnya.
 Onset adalah sebelum usia 18 tahun.
 Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya, stimulan) atau kondisi medis umum

6
 Tidak pernah memenuhi kriteria untuk gangguan Tourette atau
gangguan tik motoric atau vocal kronis.

Sebagian besar orang dengan tik transien tidak berkembang menjadi


gangguan tik yang lebih serius. Tik mereka menghilang secara permanen
atau kambuh selama periode stress khusus. Hanya sejumlah kecil yang
menjadi gangguan tik motoric dan vocal kronis atau gangguan tourete

4. Gangguan tik yang tidak ditentukan

Gangguan Tic Dinyatakan Tidak Ditentukan Kategori ini adalah


untuk gangguan dicirikan oleh tics yang tidak memenuhi kriteria untuk Tic
Disorder tertentu. Contohnya termasuk tics yang berlangsung kurang dari 4
minggu atau tics dengan onset setelah usia 18 tahun.

F. Manifestasi Klinis

Ciri khan tic adalah:

 Bergelombang: menguat dan melemah

 Diperburuk oleh stress, cemas, kelelahan

 Berkurang bila istirahat, berkonsentrasi, relaksasi

 Tidak terjadi saat tidur, namun terdeteksi dengan pemeriksaan

polisomnogram

7
 Tik sering didahului oleh “sensasi aneh” dorongan beraksi yang sulit ditahan.

“sensasi aneh” yang merupakan sensasi sensoris ini mungkin melibatkan

system limbik dalam interaksi jalur motorik dan sensorik.

Perwujudan tic:

 Mengangkat bahu

 Sering batuk-batuk kecil

 Memejam-mejamkan mata

 Menggerak-gerakkan hidung

 Suka menjilati telapak tangan

 Mengeleng-gelengkan kepala

 Memiliki kebiasaan berdehem

Gambar 2: Tic
Gerakan memejam-mejamkan mata, menggerak-gerakkan hidung

G. Penatalaksanaan

 Edukasi

8
 Latihan kesadaran (awareness training), misalnya dengan berusaha

menghentikan gerakan

 Pemantauan diri (self-monitoring), misalnya menghitung sebelum

terjadinya gejala

 Latihan relaksasi, misalnya relaksasi otot, pernapasan, imajinasi, dsb.

setiap hari selama 10-15 menit, dan dipraktekkan selama 1-2 menit

setiap muncul kecemasan atau setelah muncul tic.

 Prosedur ‘melawan’ respon

memikirkan respon tertentu yang inkompatibel dengan tic,

berlawanan dengan gerakan, dapat dipertahankan selama beberapa

menit, memunculkan tekanan otot yang sama dengan yang terjadi saat

gerakan tic muncul, tidak terlalu mencolok, serta menguatkan otot

yang antagonis dengan tic.

 Medikamentosa

Pemberian medikamentosa apabila perubahan perilaku, keadaan tic

sudah mengganggu aktifitas sehari-hari, membahayakan diri penderita

sendiri.

Dopamin reseptors blockers:

 Clonidine (0,05 mg/hari)

 Flupenazide (1mg/hari)

 Pimozide (2mg/hari)

 Haloperidol (0,5 mg/hari)

9
 Risperidone (0,5 mg/hari)

 Ziprasidone (20 mg/hari

10

Anda mungkin juga menyukai