Operasi Matriks Dan Sifatnya PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Modul 2.

2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 2)


A. Pendahuluan
Salah satu kajian matematika sekolah menengah yang memiliki banyak
aplikasinya dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kehidupan
sehari-hari adalah materi matriks dan sistem persamaan linear. Dengan
menggunakan matriks maka permasalahan yang kompleks dapat disajikan dalam
bentuk yang lebih sederhana dan selanjutnya dapat diselesaikan dengan lebih
cepat dan akurat. Di lain pihak banyak permasalahan kontekstual yang menuntut
suatu penyelesaian yang harus memenuhi banyak kendala, seperti ketersediaan
dana dengan kebutuhan yang ada. Model matematika sederhana yang dapat
digunakan untuk permasalahan seperti ini adalah sistem persamaan linear. Modul
berjudul Matriks dan Sistem Persamaan Linear ini membahas tentang
pengertian/definisi matriks, jenis-jenis matriks, operasi matriks dan sifat-sifatnya,
determinan matriks, invers matriks, sistem persamaan linear dan cara
penyelesaiannya, serta penggunaan matriks dalam penyelesian sistem persamaan
linear.

Modul ini dikemas dalam empat topik dan seluruhnya diberi alokasi waktu
enam belas jam pelajaran. Empat topik tersebut disusun dengan urutan sebagai
berikut:
• Topik 1: Pengertian Matriks dan Jenisnya
• Topik 2: Operasi Matriks dan Sifat-sifatnya
• Topik 3: Determinan dan Invers Matriks
• Topik 4: Sistem Persamaan Linear dan Penyelesaiannya

Setelah mempelajari modul ini Anda peserta PPG DALJAB akan dapat: 1)
menjelaskan pengertian/definisi matriks; 2) menyebutkan jenis-jenis matriks dan
contohnya; 3) menentukan hasil operasi matriks; 4) menentukan sifat-sifat operasi
matriks; 5) menjelaskan pengertian determinan matriks; 6) menghitung
determinan matriks; 7) menyebutkan pengertian invers matriks; 8) menentukan
invers matriks; 9) menuliskan bentuk sistem persamaan linear (SPL) dua dan tiga
variabel; 10) menjelaskan macam-macam SPL; 11) menjelaskan pengertian
penyelesaian (solusi) dan himpunan penyelesaian suatu SPL; 12) menentukan

1
himpunan penyelesaian SPL; 13) menyelesaikan SPL dengan operasi matriks.
Kompetensi-kompetensi tersebut di atas sangat diperlukan bagi Anda yang
bekerja sebagai guru matematika. Penguasaan materi modul ini secara mendalam
dapat mendukung Anda untuk dapat melaksanakan pembelajaran di kelas dengan
lebih mantap dan profesional.

Proses pembelajaran untuk materi matriks dan sistem persamaan linear


dalam program PPG DALJAB yang sedang Anda ikuti sekarang ini, dapat
berjalan dengan lebih lancar dan berhasil bila Anda mengikuti langkah-langkah
belajar sebagai berikut.
1. Pahami setiap pengertian/definisi dan contohnya yang ada dalam setiap
topik.
2. Buat rangkuman definisi dan sifat/teorema yang ada dalam setiap topik
dengan menggunakan bahasa dan notasi matematika yang mudah
dipahami.
3. Kerjakan Tugas yang adauntuk memperdalam penguasaan materi.
4. Kerjakan setiap soal Tes Formatif dan cocokan dengan kunci jawaban
yang telah tersedia.
5. Kerjakan Tes Sumatif yang ada dalam modul 2.5 yang merupakan bagian
akhir bidang kajian aljabar dan program linear.
6. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam modul ini sangat
tergantung kepada kesungguhan Anda dalam mengerjakan tugas dan tes
formatif. Untuk itu, berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan
teman sejawat.
7. Bila Anda menemui kesulitan, silakan hubungi instruktur/widiaiswara
pembimbing atau fasilitator yang mengajar modul ini.
Baiklah saudara perserta PPG DALJAB selamat belajar, semoga Anda sukses
menguasai pengetahuan yang disajikan dalam modul ini untuk bekal bertugas
sebagai guru mata pelajaran matematika yang profesional.

B. Capaian Pembelajaran
Menguasai teori bilangan, matriks dan sistem persamaan linear, vektor dan ruang
vektor, grup, dan program linear.

2
C. Sub Capaian Pembelajaran
1. Menguasai pengertian/definisi matriks dan jenis-jenisnya.
2. Menguasai operasi matriks dan sifat-sifatnya.
3. Menguasai determinan matriks dan invers matriks serta sifat-sifatnya.
4. Menguasai sistem persamaan linear dan metode penyelesaiannya.
D. Uraian Materi
1. Matriks dan Jenisnya
2. Operasi Matriks dan Sifat-sifatnya
a. Operasi Matriks

Definisi 2.2.4
Jika A=(aij)mxn dan B=(bij)mxn maka jumlah A dan B, ditulis A+B, didefinisikan
sebagai A+B=(aij + bij) mxn.
Matriks yang ukurannya tidak sama tidak dapat dijumlahkan.

Contoh 2.2.5

Jika A = ; B= ;C= ; D=

maka:

A+B= = .

C+D= = .

Matriks A dan C di atas tidak dapat dijumlahkan karena ukurannya tidak sama.

Definisi 2.2.5
Jika A=(aij)mxn dan B=(bij)mxn maka A–B didefinisikan sebagai A+(-B)=
(aij+(-bij))mxn = (aij - bij)mxn.

Operasi pengurangan tidak dapat dilakukan pada matriks yang ukurannya tidak
sama.

Contoh 2.2.6

Jika A = ; B= , C= ,

3
maka:

A-B= = .

A-C, B-C, C-A, C-B tidak dapat dilakukan.

Definisi 2.2.6
Jika A=(aij)mxn dan α suatu bilangan riil maka hasilkali A dan α, ditulis αA,
didefinisikan sebagai αA=( αaij)mxn.

Contoh 2.2.7

Jika A = maka 3A=3 = , dan

-2AT = -2 = .

Definisi 2.2.7

Jika A=(aij)mxn dan B=(bij)nxr maka hasilkali A dan B, ditulis dengan AB dan
didefinisikan sebagai matriks berukuran mxr yang komponen baris ke-i kolom
ke-j dari AB adalah .
Jika banyaknya kolom matriks A tidak sama dengan banyaknya baris matriks B
maka AB tidak terdefinisi.

Contoh 2.2.8

Jika A= dan B = , maka

AB = = , dan

BA tidak terdefinisi karena banyaknya kolom matriks B tidak sama dengan


banyaknya baris matriks A.

b. Sifat-sifat Operasi Matriks

4
Setelah mengetahui operasi matriks, yakni operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dengan skalar, dan perkalian dua matriks, maka ada
beberapa sifat yang berlaku. Sifat-sifat tersebut dinyatakan dalam teorema berikut.

Teorema 2.2.1
Jika A, B, C adalah matriks-matriks yang dapat dijumlahkan maka:
1. A + B = B + A.
2. A + (B + C) = (A + B) + C.
3. Untuk setiap matriks A, terdapat matriks O yang semua komponennya nol
sehingga A + O = O+ A = A.
4. Untuk setiap matriks A=(aij)mxn terdapat matriks -A=(-aij)mxn sehingga A + (-A)
= (-A)+A= O.

Teorema 2.2.2
Misalkan A, B matriks yang ukurannya sama, dan α, β bilangan riil.
1. α(A+B) = αA + αB.
2. (α + β)A = αA + βA.
3. (α β)A = α(βA).
4. α(AB) = (αA)B = A(αB).

Teorema 2.2.3
Misalkan A, B, C matriks-matriks sedemikian hingga operasi yang dinyatakan
dapat dilakukan, maka:
1. A(BC) = (AB)C.
2. A(B+C) = AB + AC.
3. (B+C)A= BA + CA.
4. (A+B)T = AT + BT dan (A-B)T = AT - BT.
5. (kA)T = k AT, dengan k skalar.
6. (AB)T = BT AT.

E. Rangkuman
Dari uraian materi di atas, maka untuk mengingat kembali pengertian/
definisi dan sifat-sifat/teorema yang terkait dengan operasi matriks dan sifat-
sifatnya, disajikan dalam rangkuman berikut.

5
1. Jika A=(aij)mxn dan B=(bij)mxn maka jumlah A dan B, ditulis A+B,
didefinisikan sebagai A+B=(aij + bij) mxn.
2. Jika A=(aij)mxn dan α suatu bilangan riil maka hasilkali A dan α, ditulis αA,
didefinisikan sebagai αA=(αaij) mxn.
3. Jika A=(aij)mxn dan B=(bij)nxr maka hasilkali A dan B, ditulis dengan AB
dan didefinisikan sebagai matriks berukuran mxr yang komponen baris ke-
i kolom ke-j dari AB adalah .
4. Penjumlahan matriks bersifat komutatif dan asosiatif.
5. Perkalian matriks bersifat asosiatif dan distributif terhadap penjumlahan.

Anda mungkin juga menyukai