Adri Hernando Rewiew Kurikulum
Adri Hernando Rewiew Kurikulum
Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran
ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Lama waktu dalam satu
kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang
dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah
dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
1. Definisi Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa inggris yaitu kata curriculum yang berarti
rencana pelajaran (Echolz:1984). Kata Curriculum sendiri berasal dari kata "Currere yang berarti
berlari cepat, tergesa gesa, menjelajahi, menjalani, dan berusaha (Hassibuan:1979). Dalam
kamus Webster's tahun 1857, secara gamblang kurikulum diartikan sebagai rancangan sejumlah
mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa untuk naik kelas atau mendapatkan ijazah
(menyelesaikan studinya).
Menurut Soedijarto, kurikulum merupakan serangkaian pengalaman dan kegiatan belajar yang
direncanakan untuk diatasi oleh siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan yang berwenang. Adapun di Indonesia, dalam UU
No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat (19), kontitusi menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang dan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
2. Komponen Kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada
dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan
dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen
merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan
satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum. Ada yang
mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4 komponen
kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum, seperti berikut
ini:
a. komponen tujuan
b. komponen isi/materi
c. komponen media (sarana dan prasarana)
d. komponen strategi
e. komponen proses belajar mengajar.
a. Objective (tujuan)
b. Knowledges (isi atau materi)
c. School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)
d. Evaluation (penilaian).
Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana Sudjana
(1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama
yakni:
a. Tujuan
b. Isi dan struktur kurikulum
c. Strategi pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
d. Evaluasi.
3. Fungsi Kurikulum
Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap
bangsa dan negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh
berbagai segi, baik segi agama, ideologi, kebudayaan, maupun kebutuhan negara itu sendiri.
Dengan demikian di negara kita tidak sama dengan negara-negara lain. Untuk itu, maka:
1) Fungsi Kesinambungan. Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang
dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang
diselenggarakannya.
2) Fungsi Persiapan Tenaga. Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan
tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi,
organisasi, maupun cara mengajar.
Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku,
tetapi juga sebagai pengembangan kurikulum dalam rangka pelaksanaan kurikulum tersebut.
Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program
pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan
mengontrol, apakah kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum
yang berlaku.
Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran
dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha
pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
Instansi atau perusahaan yang mempergunakan tenaga kerja bisa meggunakan kurikulum untuk
meningkatkan kuantitas suatu produk dan kualitas pekerja. yang nantinya akan melancarkan
bisnis suatu instansi atau perusahaan
2. Sub Kompetensi
a. kunci-kinci
b. unit kompressor
c. sarung tangan
d. kuas pembersih
4. Keselamatan Kerja
a. Pelindung lengan
b. Kaos tangan
c. Kacamata bening
d. Masker
5. Langkah Kerja
a. buka mur pada bagian tabung kompressor
b. bersihkan mur dan uras tabung kompressor
c. apabila ada kebocoran bisa dilapisi karet
F. Kesimpulan
Kurikulum adalah bagian penting pendidikan dimana kualitas suatu negara ditentukan oleh
kualitas pendidikan. Dalam hal ini, pendidik adalah suatu media penting untuk mengatur dan
mengembangkan potensi siswa didalam sekolah untuk lebih aktif dan kreatif dalam
menumbuhkan bakat dan minat peserta didik didalam perkembangan kurikulum. Sehingga
peserta didik mampu menjadi warga negara yang produktif yang ikut berpartisipasi dalam
perkembangan dan kemajuan negaranya, khususnya didalam dunia pendidikan.