Laboratorium:
• Darah lengkap (Hb rendah, MCV >100 fl), hapusan darah tepi (anemia makrositer).
• Diagnosis anemia megaloblastik hipovitaminosis vitamin B12 dilakukan dengan uji schilling
atau mengukur kadar vitamin B12 serum sebelum dan setelah pemberian vitamin B12.
Penatalaksanaan
• Hb yang sangat rendah: transfusi PRC.
• injeksi intramuscular vitamin B12 (100-1000 mcg perbulan), berlangsung terus-menerus,
dapat diberikan.
2. Seorang wanita usia 32 tahun yang merupakan seorang alkoholisme sejak muda
datang dengan keluhan mudah lelah. Diketahui 3 tahun yang lalu melahirkan anak
dengan bibir sumbing. Pada pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis. Dari
pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 9,2 g/dl, MCV 115 fl. Diagnosis pasien ini
adalah...
B. Anemia pernisiosa
D. Thalasemia
E. Polisitemia vera
Anemia Def. Asam Folat (B9)
Etiologi:
• kekurangan asupan,
• alkoholisme,
• peningktan kebutuhan (yaitu pada kehamilan, bayi, sirosis)
• malabsorbsi, reseksi usus dan jejunum,
• tidak langsung; akibat kekurangan thiamin dan enzim untuk
memetabolisme asam folat
• racun dan obat (metotreksat, 6-merkaptopurin,sitosin arabinosid,
fenitoin, nitrous oksida).
Gejala umum anemia: lemas, lesu, mudah lelah, pucat, takikardi, dispneu, takipneu,
konsentrasi menurun, pingsan, telinga berdenging. Dapat
Menyebabkan cacat lahir pada bayi: neural tube defect seperti CLP, spinia bifida.
Laboratorium:
Darah lengkap (Hb rendah, MCV >100 fl), hapusan darah tepi (anemia makrositer).
Penatalaksanaan
• Hb yang sangat rendah dapat dilakukan transfusi PRC.
• Asam folat 1 mg/hari.
• Pemberian suplementasi asam folat untuk wanita yang berencana atau telah
hamil untuk mencegah kecacatan pada bayi.
3. Wanita 26 tahun memiliki tingkah aneh sejak 1 bulan yang lalu; sering memakan
tanah akhir-akhir ini. Suami mengatakan jika mereka telah menikah 3 tahun yang lalu
dan istrinya baru melahirkan 6 bulan yang lalu. Sejak melahirkan istrinya patuh
untuk mengikuti pantang makan daging, telur, sayur, ikan, dan sebagainya. Ia hanya
makan nasi dan tahu tempe sejak melahirkan. Tidak pernah minum obat atau vitamin
semenjak hamil karena takut berbahaya. Saat diperiksa didapatkan Hb 7,1 g/dl. Hal
yang mendasari terjadinya kondisi diatas adalah...
A. Defisiensi zat besi
B. Defisiensi asam folat
C. Defisiensi protein
D. Defisiensi kalsium
E. Defisiensi vitamin B12
3. Anemia Def. Fe
Gejala Klinis
• Umum: lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang, konjungtiva anemis.
• Khas defisiensi besi: koilonychia (spoon nail), atrofi papil lidah, stomatitis
angularis (cheilosis), disfagia, atrofi mukosa gaster, pica.
Pica
Pemeriksaan Penunjang
• Hb, MCV, MCH, MCHC dan hematokrit menurun.
• Hapusan darah tepi: hipokromik mikrositer, anisositosis,
poikilositosis, ring cell, pencil cell atau cigar cell
• Pemeriksaan khusus:
• Serum Iron menurun
• Ferittin menurun
• TIBC meningkat.
Tatalaksana
1.Terapi besi oral
2.Terapi besi parenteral: lebih efektif, tetapi resiko lebih besar dan
mahal.
3.Transfusi PRC: hanya jika terdapat indikasi (penyakit jantung
anemik, gejala yang sangat parah, preoperasi, hamil trimester
akhir).
• Zat besi diserap dalam bentuk Ferro (FE2+) di duodenum
4. Seorang pria datang ke dokter dengan keluhan lemas. Saat diperiksa
tampak adanya ikterus, splenomegali. Dari pemeriksaan penunjang
didapatkan Hb 7,4 g/dl, hapusan darah tepi menunjukkan gambaran eritrosit
mikrositik hipokromik dengan poikilositosis, sel target. Terdapat riwayat
keluarga yang mengalami keluhan serupa. Diagnosis pasien ini adalah...
A. AIHA
B. Thalasemia
C. Defisiensi G6PD
D. Malaria
E. Anemia penyakit kronis
Talasemia
• Termasuk anemia hemolitik intracorpuscular. (talasemia,
G6PD, sferositosis herediter)
Hapusan darah tepi: mikrositik hipokromik dengan poikilositosis, sel target, eliptosis,
basophillic stippling . hitung retikulosit meningkat.
–Johnny Appleseed
5. Seorang pria 36 tahun didiagnosis morbus hansen 2 hari yang lalu. Sejak saat
didiagnosis pasien mulai mengkonsumsi obat dapson. Sejak kemarin pasien
mengeluhkan kencing berwarna merah tua disertai mata tampak kuning dan lemas.
Sebelumnya belum pernah mengalami hal seperti ini. Saat dilakukan pemeriksaan
didapatkan konjungtiva anemis, sklera ikterik. Saat dilakukan pemeriksaan penunjang
didapatkan Hb 7,2 g/dl, hematokrit menurun, retikulositosis, bilirubin indirek
meningkat. Diagnosis pasien tersebut adalah...
A. AIHA
B. Malaria
C. Thalasemia
D. Defisiensi enzim G6PD
E. Anemia akibat penyakit kronik
Anemia Hemolitik:
Defisiensi enzim G6PD
(glucose-6-phosphat-dyhidrogenate)
Etiologi:
Defisiensi enzim G6PD yang diturunkan secara X linked.
Manifestasi klinis:
Manifestasi dari hemolisis akut terjadi beberapa jam setelah terpejan oksidan, diikuti
dengan hemoglobinuria dan kolaps pembuluh darah perifer pada kasus berat.
Pemeriksaan penunjang:
Hematokrit turun, bilirubin indirek meningkat, haptoglobin menurun, retikulositosis,
pada pewarnaan kristal violet tampak heinz bodies dan bite cell serta dapat
ditemukan beberapa sferosit
Oksidan:
Asetilinid, nitrofurantoin, primakuin,
pamakuin, dapson, sulfametoksazol,
vitamin K, dan beberapa obat lainnya.
Asidosis metabolik juga mempresipitasi
hemolisis pada pasien defisiensi G6PD.
Terapi:
Supportive, menghindari penyebab.
Hemolisis biasanya self-limited.
6. Seorang perempuan berumur 48 tahun datang ke dokter UGD setempat
dengan keluhan mual-mual terkadang disertai muntah setelah mendapatkan
pengobatan kemoterapi. Dari hasil pemeriksaan hematologinya adalah Hb 9,8
g/dL, Ht 29 % , Lekosit 2.500/uL, Trombosit 75.000/uL. Hasil pemeriksaan
hematologi tersebut disebabkan karena...
D. Pemberian kortikosteroid
PT Ekstrinsik: Intrinsik:
VII XII
X & IX
APTT
XI
VIII
II
I
• Primer: von willebrand factor & trombosit BT (bleeding time/wkt perdarahan)
PT Ekstrinsik: Intrinsik:
VII XII
X & IX
APTT
XI
VIII
II
Definisi:
• penyakit perdarahan akibat kekurangan faktor pembekuan darah
• herediter: secara sex- linked pada kromosom X. Penyakit ini hanya
bermanifestasi klinis pada pria. Wanita hanya carrier.
Klasifikasi:
• Hemofilia A (Hemofilia klasik) karena defisiensi atau disfungsi faktor VIII.
• Hemofilia B (Chrismas disease) karena defisiensi atau disfungsi faktor IX.
• Hemofilia C akibat kekurangan faktor XI.
•
Gejala dan tanda klinis:
Perdarahan spontan atau karena trauma ringan berupa hemartrosis,
hematom subkutan/intramuskular, pedarahan mukosa mulut, perdarahan
intrakranial, epitaksis, hematuria, perdarahan berkepanjangan setelah
operasi kecil seperti sirkumsisi.
Pemeriksaan laboratorium:
• pemanjangan CT dan aPTT
• abnormalitas uji tromboplastin generation.
• BT, PT serta jumlah trombosit normal.
• Diagnosis definitif ditegakkan jika berkurangnya aktivitas FVIII/FIX.
9. Seorang pria 25 tahun datang ke UGD dengan keluhan kencing berdarah. Selain
itu badan sering memar-memar sejak kecil. Pemeriksaan penunjang didapatkan
urine lengkap dalam batas normal,Hb 10,2 g/ dl, leukosit 9000/ʯl ,trombosit
350.000/ʯl, waktu perdarahan (BT) memanjang, aPTT memanjang, tes
ristosetin terganggu, PT normal. Diagnosis pada pasien ini adalah...
A. ISK
B. Hemofilia
C. ITP
Pemeriksaan laboratorium:
• trombosit normal,
• BT memanjang, CT normal
• PT normal, aPTT memanjang/normal,
• penurunan aktivitas faktor VIII,
• tes ristosetin terganggu.
• Untuk menetapkan diagnosis diperlukan pemeiksaan khusus kadar FVW dan fungsinya.
10. Laki laki usia 60 tahun dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran perlahan.
Awalnya pasien masih bisa diajak bicara namun makin lama bicaranya ngelantur.
Pasien juga mengeluh batuk, mual dan muntah. TTV tensi 150/90 mmHg, Nadi
120 bpm, RR 29 x/menit, suhu 38C. Pada thorax didapatkan retraksi dada dan
ronki pada paru basal dan tengah kanan. IgM dengue (+), IgG Dengue (+),
Lab Hb 11, leukosit 18.000 trombosit 62.000, D-dimer 12, ureum 62, creatinin
2.3, APTT 60 PT 20 . Diagnosis pada pasien ini?
A.Hemofilia A
B.Defisiensi vitamin K
C.Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
D.Disseminated Intravascular Coagulation
E.Von Wildebrand Disease
DIC - Disseminated Intravascular
Coagulation
• DIC: aktivasi koagulasi intravaskular secara luas sbg respon dari kondisi
medis yang berat; sepsis, keganasan, trauma, luka bakar
Lab: semua abnormal
• trombositopenia
• BT & CT memanjang
C. Pemberian steroid
C.ALL
D.CLL
E.Anemia aplastik
Leukemia
Akut: Sel blast > 20% Kronis: sel blast < 20%
CML
AML
Adults
ALL
CLL
– Demam,keringatmalam,BB↓,gatal
– Massa mediastinum: sesak, sindrom vena cava superior
• Klasifikasi
– Hodgkin : Reed-sternberg cell (sel B raksasa yang bermutasi)
– Non-hodgkin: Burkitt limfoma - starry sky pattern
17. Seorang laki-laki 40 tahun mengeluhkan nyeri sendi hebat di area
lutut sejak 3 hari yang lalu disertai demam. Pasien menderita DM
sejak 5 tahun dan tidak terkontrol. TTV TD 110/70 mmgh, RR 20x/
menit HR 100x/menit dan Tax 39C. Status lokalis ditemukan lutut kiri
hiperemi, edema, dan sulit digerakan. DL Leukosit 18.000.
kemungkinan diagnosa pasien adalah ?
A.OA genu
B.Rheumatoid arthritis
C.Arthritis septik genu
D.Demam rematik
E.Gout arthritis genu
18. Seorang lakilaki usia 10tahun datang ke klinik dengan keluhan demam
hilang timbul sejak 1 bulan yang lalu disertai nyeri tenggorok ,berdebar-debar
dan mudah lelah.keluhan juga disertai nyeri pada sendi yang berpindah-
pindah. Pasien belum pernah menderita penyakit ini sebelumnya.
Pemeriksaan fisik TD 110/70 mmHg ,Nadi 100x/m, RR 26x/m, suhu 38 C.
tampak lesi eritema bentuk cincin pada lengan atas. ASTO titer meningkat.
Apa diagnosis yang paling tepat?
A. Perikarditis
B. Miokarditis
C. Penyakit jantung rematik
D. Endokarditis infektif
E. Demam rematik akut
Reaksi Hipersensitivitas
–Johnny Appleseed
19. Pasien perempuan 25 tahun dengan riwayat demam rematik saat kecil,
saat ini mengeluh cepat merasa lelah bila beraktivitas. Pada pemeriksaan
fisik terdengar bising diastolik nada rendah di apex. Pada EKG didapatkan
gambaran total AV block. Diagnosis pasien ini adalah...
A.Endokarditis infektif
B.Penyakit jantung rematik
C.Demam rematik
D.Perikarditis
E.Miokarditis
Demam rematik akut:
Infective endocarditis:
jones criteria, pada anak,
hipersensitivitas tipe II Duke criteria
B.Rhematoid Artritis
E.Osteoartritis
Artritis Gout
Manifestasi Klinis
• artritis gout akut,
• interkritikal gout: kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode
interkritik asimtomatik. Pada aspirasi sendi ditemukan Kristal
urat. Manajemen yang tidak baik -> pembentukan tofi.
• gout menahun dengan tofi.
21. Laki-laki, 50 tahun datang ke dokter pada pagi hari keluhan benjolan pada ibu
jari kaki kiri. Benjolan muncul sejak 4 bulan yang lalu, menurut pasien sejak tadi
malam keluhan disertai dengan nyeri dan merah. Status lokalis didapatkan nodul
pada MTP 1, hiperemis(+), edema(+), nyeri tekan (+), ROM terbatas karena
nyeri. Hasil lab didapatkan asam urat 10 mg/dl. Tatalaksana yang tepat adalah....
C.Kolkiksin 1 x 1 mg PO
D.Allopurinol 3 x 100mg PO
E.Probenecid 2 x 250 mg PO
Tatalaksana Gout
22. Pasien wanita, 56 th mengeluh nyeri lutut memberat sejak 2 tahun yang lalu
disertai kekakuan lutut pagi hari selama sekitar 15 menit. Pada foto genu
didapatkan osteofit, penyempitan celah sendi yang jelas, dan kerusakan tulang
tidak jelas (deformitas). Diagnosis pasien..
A.OA grade II
C.OA grade IV
D.RA
E.Gout
“Type a quote here.”
–Johnny Appleseed
23. Wanita, usia 50 th, datang dengan keluhan kedua jari tangan kaku pada
pagi hari saat bangun tidur. Nyeri terasa selama lebih dari 1 jam. Kaku dirasa
membaik dengan aktivitas. Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan nyeri pada
area metakarpophalangeal dan interphalang proksimal digiti 2,3,4 manus D/
S. Pemeriksaan penunjang yang paling disarankan adalah..
A.CRP
B.Rheumatoid factor
C.ANA test
D.DL
E.Xray manus
Rheumatoid Arthtritis
• Pemeriksaan Penunjang:
• Anti-CCP (+)
C.Psoriasis vulgaris
D.Limfoma kulit
E.Granuloma facialis
25. Seorang wanita usia 53 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan sangat lemas, mata
kekuningan dan urine berwarna merah gelap. Pemeriksaan fisik didapatkan tensi 100/60
mmHg, RR 24x/menit, suhu 36oC, nadi 101x/menit. Pasien tampak sangat pucat dan
sangat lemah, konjungtiva anemis, sclera ikterus. Dari pemeriksaan abdomen ditemukan
adanya splenomegali. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 2,8 g/dl, retikulosit
meningkat. Hapusan darah tepi menunjukkan sel darah yang normokromik normositer
dan tampak fragmentasi dari eritrosit. Direct coomb’s test postif. Dokter telah memberikan
steroid dan immunoglobulin. Terapi yang dapat diberikan sementara dalam menunggu
kerja obat adalah...
A. Infus kristaloid
B. Transfusi PRC
C. Splenektomi
D. Pemberian eritropoetin
E. Pemberian deferiprone