Anda di halaman 1dari 60

Laporan Kasus

METEORISMUS
PADA DIARE AKUT
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : N
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 5 tahun
TTL : Karawang, 3 September 2013
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Kedawung
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Anak ke : Tunggal
No. RM : 00741345
IDENTITAS ORANG TUA

Profil Ayah Ibu

Nama E I

Umur 32 tahun 22 tahun

Alamat Kedawung Kedawung

Pekerjaan Buruh IRT

Pendidikan SMA SD

Suku Sunda Sunda

Agama Islam Islam


ANAMNESIS

➤ Keluhan utama:
Perut kembung dan tampak membesar sejak 1 hari SMRS.

➤ Keluhan tambahan:
BAB cair sejak 3 hari SMRS.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

3 hari SMRS
2 hari SMRS
BAB cair 3x. Air>ampas
Demam 1 hari SMRS
BAB cair 3x: terdapat
Nafsu makan menurun lendir. Air>ampas
BAB cair 1x
Berobat ke bidan Muntah >3x
Perut kembung,
Demam membesar, & sakit.
Dirawat di klinik selama 1
malam
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Riwayat Morbiditas Tidak ada
kehamilan Antenatal
kehamilanCare Setiap 1 bulan sekali
Riwayat Tempat persalinan Bidan
di puskesmas
Kelahiran P e n o l o n g Bidan
Cara persalinan
persalinan Spontan pervaginam
Masa gestasi 39 minggu
Keadaan bayi Berat lahir 2600 gr
Panjang lahir Ibu tidak ingat
Lingkar kepala Ibu tidak ingat
Langsung menangis +
Pucat -
Kebiruan -
Kuning -
Kesimpulan riwayat kehamilan dan kelahiran: Skor APGAR -
Riwayat kehamilan baik dan riwayat kelahiran baik. Kelainan bawaan -
RIWAYAT PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR

Mengangkat kepala : 2 bulan (Normal: 2 bulan)


Mengikuti objek bergerak : 2 bulan (Normal: 0-3 bulan)
Tengkurap : 3 bulan (Normal: 3-5 bulan)
Duduk : 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Merangkak : 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Berceloteh : 8 bulan (Normal: 7-8 bulan)
Berdiri : 10 bulan (Normal: 9-16 bulan)
Berjalan : 12 bulan (Normal: 9-18 bulan)
Kesimpulan riwayat perkembangan: Riwayat perkembangan baik sesuai usia.
RIWAYAT MAKANAN
Umur ASI/ Buah/ Bubur Nasi tim
0-6 +/+ - - -
6-12 + + + -
12-18 + + - +
18-24 + + - +

Jenis makanan Frekuensi dan


Nasi/ Pengganti jumlah
3x/hari
Tim
Sayur 1x/hari
Kesimpulan:
Daging ayam < 1x/hari
Ikan >2x/hari Kualitas makanan
Telur 3x/hari kurang baik. Kuantitas
Tahu 3x/hari
makanan baik.
Tempe 3x/hari
RIWAYAT IMUNISASI

Imunisasi Usia (Bulan)


Lahir 1 2 3 4 5 6 9
Hepatitis B + + + +
Polio + + + +
BCG +
DTP + + +
Hib + + +
Campak +

Kesimpulan riwayat imunisasi: Riwayat imunisasi dasar lengkap sesuai usia


RIWAYAT KELUARGA

No Ta h u n Jenis Hidup Lahir Abortus Mati Keterangan


.1. Lahir 2004 kelamin
Laki-laki Tidak mati
- - (sebab
Bayi kesehatan
-
2. 2004 Laki-laki Tidak - - kecil
Bayi -
kecil

Ayah Ibu
Nama E I
Perkawinan ke Pertama Pertama
Usia saat menikah 27 tahun 17 tahun
Pendidikan terakhir SMA SD
Suku Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Kosanguinitas - -
➤ riwayat penyakit dahulu

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur


Alergi - Difteri - Penyakit -
Cacinga - Diare 3 tahun, Penyakit
jantung -
DBD
n - Kejang -
4 tahun Radang
ginjal -
Otitis - Morbili - TBC
paru -
Parotitis - Operasi - Lain- -
lain

➤ riwayat penyakit keluarga: -


LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL

- Rumah milik sendiri


- Memiliki 2 kamar tidur
- Kebersihan baik
- Pasien tinggal bersama ayah dan ibu. Menurut ibu pasien keadaan lingkungan
sekitar padat penduduk. Ventilasi dan pencahayaan sinar matahari baik. Terdapat
yang kolam ikan yang tidak teerawat milik warga sekitar di dekat rumah di mana
pasien sering berenang bersama teman-temannya.

Kesimpulan keadaan lingkungan: Lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik.


RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Saat ini penghasilan ayah pasien tidak tetap, kurang lebih 2.000.000/bulan,
terkadang tidak cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Asuransi kesehatan yang
digunakan adalah BPJS kesehatan kelas III non-PBI.

Kesimpulan sosial ekonomi: Riwayat sosial ekonomi keluarga pasien kurang baik.
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien minum obat penurun panas yang dari bidan dan obat dari klinik berupa
puyer, namun orang tua pasien tidak tahu isi obatnya.
PEMERIKSAAN FISIK
➤ Keadaan Umum
Kesan sakit : Tampak sakit sedang.
Kesadaran: Compos mentis.
Keadaan lain : Pucat (-), Ikterik (-), Sesak (-), Sianosis (-)

➤Antropometri dan Status Gizi (CDC)


Berat badan : 13 kg
Tinggi badan : 105 cm
BB/U : (13/18) x 100% = 72.2 %: BB kurang
TB/U : (105/108) x 100% = 97.2%: TB baik
BB/TB : (13/17) x 100%= 76.4%: Gizi kurang
TANDA-TANDA VITAL
Tekanan darah : tidak diukur
Nadi : 95 x/menit
Laju pernapasan : 21 x/menit
Suhu badan : 38,2 0C
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephal, ubun-ubun cekung (-)
Rambut : Rambut hitam, tebal, distribusi merata dan tidak mudah dicabut
Wajah : Wajah simetris, tidak tampak bengkak, tidak tampak dismorfik
Mata : Edema palpebra -/-; ptosis -/-; sklera ikterik -/-; konjungtiva anemis -/-; deformitas
anatomi -/-, strabismus -/-; cekung periorbita -/-; injeksi -/-; enoftalmos -/-; pupil bulat isokor,
reflex cahaya langsung +/+; reflex cahaya tak langsung +/+
Hidung : Bentuk simetris; sekret -/-; hiperemis pada mukosa -/-; napas cuping hidung -/-; tidak
terdapat deviasi septum nasal
Bibir : Mukosa berwarna merah muda, terhidrasi dengan cukup baik, tak tampak sianosis, tak
tampak pucat
Mulut : Mukosa gingiva merah muda, mukosa palatum merah muda, mukosa lidah merah
muda, hygiene baik, mukosa kering (-)
Tenggorokan : Uvula terletak ditengah, tonsil T1/T1 tidak hiperemis, arkus palatoglosus simetris
Leher : Tidak tampak deformitas atau benjolan, tidak teraba pembesaran KGB leher maupun
tiroid
Thoraks :
Inspeksi : Gerak napas simetris, tidak tampak lesi maupun deformitas pada dinding dada,
iktus kordis tidak tampak, tampak retraksi subcostal
Palpasi : Iktus kordis teraba pada telapak pemeriksa
Perkusi : Pekak pada kedua hemithoraks paru
Auskultasi :
Paru : SNV +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Jantung : Bunyi jantung I & II regular, murmur -, gallop –
Abdomen :
Inspeksi : permukaan perut cembung, distensi (+), lingkar perut: 52cm, smiling
umbilicus (-), darm contour (-) darm staifung(-), sagging of the flank (-), lesi maupun
benjolan massa pada permukaan abdomen (-). Turgor kulit baik.
Auskultasi : bising usus menurun, arterial bruit (-), venous hum (-), metallic sound (-),
Palpasi : supel (-), defans muscular (-), nyeri tekan (+) pada 6 kuadran atas abdomen,
tidak teraba pembesaran hepar, lien maupun massa abdomen lainnya.
Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen
Genitalia : Jenis kelamin laki-laki, tak tampak kelainan anatomis

Ekstremitas : Simetris, tidak tampak deformitas maupun kelainan


anatomis, akral teraba hangat pada keempat ekstremitas, tidak
tampak sianosis perifer, tidak terdapat edema, capillary refill time
pada keempat ekstremitas < 2 detik. Kuku-kuku jari kedua
tangan pasien tampak panjang dan kotor, berwarna hitam.
HEMATOLOGI Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan

Darah rutin
Hemoglobin 9.6* g/dL 10.5-14.0
Eritrosit 4.25 juta sel/µL 2.8-4.8
Leukosit 13.4* ribu sel/µL 6.3-14.0
Trombosit 298 ribu sel/µL 150-400
Hematokrit 28.4* % 30-46

Hitung jenis leukosit 0 % 0-1


Basofil 0 % 1-3
Eosinofil 77* % 54-62
Neutrofil 12* % 25-33
Limfosit 11* % 3-7
Monosit

Indeks eritrosit 67* fL 72-88


MCV 23* pg 24-30
MCH 34 g/dL 32-36
MCHC 15.7 % -
RDW-CV
RESUME N, laki-laki, 5 tahun

3 hari SMRS
2 hari SMRS
BAB cair 3x. Air>ampas
Demam 1 hari SMRS
BAB cair 3x: terdapat
Nafsu makan menurun lendir. Air>ampas
BAB cair 1x
Berobat ke bidan Muntah >3x
Perut kembung,
Demam membesar, & sakit.
Dirawat di klinik selama 1
malam
RESUME
➤ Riwayat kehamilan dan kelahiran baik.
➤ Riwayat perkembangan baik sesuai usia.
➤ Kualitas makanan kurang baik.
➤ Kuantitas makanan baik.
➤ Riwayat imunisasi dasar lengkap sesuai usia.
➤ BB: 13 kg, TB: 105 cm. -> Gizi kurang

Pemeriksaan Fisik
➤ Compos mentis.
➤ Tanda vital, nadi: 95x/menit, RR: 21x/menit, suhu: 38,2 0C
➤ Abdomen: cembung, distensi, dan bising usus menurun < 3 x/menit.
➤ Kuku-kuku jari kedua tangan pasien tampak panjang dan kotor, berwarna
hitam.
➤ hematologi: Hb 9.6, (MCV 67, MCH 23). Leu13.400, (N 77%, L 12%, M
11%)
Diagnosis kerja
• Susp. ileus paralitik
• Diare akut tanpa dehidrasi
• Anemia mikrositik hipokrom e.c susp. defisiensi Fe
• Gizi kurang
• Imunisasi dasar lengkap sesuai usia

Diagnosis banding
• Demam tifoid
PEMERIKSAAN ANJURAN
➤ widal
➤ elektrolit
➤ morfologi darah tepi
➤ serum iron dan TIBC
➤ feses rutin
TATALAKSANA: NON-MEDIKAMENTOSA
• NGT • Nutrisi: RDA (Recommended Daily
• Oralit 200ml setiap kali BAB. Allowance). BB ideal: 17kg
• Cairan rumatan i.v:
o Kebutuhan kalori harian: 17kgx
o IVFD cairan D5%+NaCl 0.9% (cairan II)
90ccal= 1530 ccal/hari
o Jumlah cairan: 1150ml/hari (Holiday-Seegar), 16tpm makro
• Edukasi kepada orang tua pasien: o Karbohidrat: 1530 x 50% =
o Memastikan anaknya banyak minum, terutama air putih. 765 / 4 = 191 gram
o Cara cuci tangan yang efektif dan cuci tangan orang tua juga
o Protein: 1530 x 35% = 535 /
pasien sebelum makan dan setiap selesai dari kamar mandi.
o Cara membersihkan daerah anus dan genital setelah buang
4 = 133 gram
air. o Lemak: 1530 x 15% = 229 / 9
o Gunting kuku anak dan pastikan bersih.
= 25.5 gram
TATALAKSANA: MEDIKAMENTOSA
• Koreksi ketidakseimbangan elektrolit.
• Zinc tablet 1 x 20mg.
• Metronidazole drip infus (dosis: 7.5mg/kgBB/kali setiap 8 jam).
o 7.5 x 13kg = 97.5 = 100mg/kali (4xI)
o 100mg = 20cc/kali
Follow up
X-RAY ABDOMEN POLOS
Deskripsi foto: Tampak
gambaran gas dalam usus yang
dilatasi. Kesimpulan: suspect
meteorismus.
TANDA VITAL

140
Nadi

105

70

35 Suhu
Respirasi
0
Selasa 4/9 Rabu 5/9 Kamis 6/9 Jumat 7/9 Sabtu 8/9 Minggu 9/9
S O A P

Mata: Mata cekung (-)


Mulut: mukosa kering (-) Pro NGT
Kembung (+) Demam (+), Abdomen: Supel (-), Distensi IVFD NaCl 0.9% 15 tpm
BAB cair 1x, ampas mulai (+), lingkar perut: 52cm, turgor Metronidazole drip
Selasa terlihat lebih banyak, lendir kulit baik, darm contour (-) darm ➤ Diare akut 3x150mg
4/9 (-) darah (-). Muntah (-). staifung(-), BU menurun, nyeri tanpa Ondansentron i.v 3x1mg
tekan (+): 6 kuadran atas.
Sakit perut (+). BAK 4-6x. dehidrasi
(1/4ampul)
Cairan lambung: bening
Nafsu makan menurun. Ranitidine 2x 12.5mg (1/4
E: AH +/+|+/+, CRT < 2” ➤ Meteorismus ampul)

➤ Anemia
mikrositik
Mata cekung (-) Mulut: mukosa
Kembung (+) demam (+), BAB IVFD KAEN 3B 15 tpm
kering (-) hipokrom e.c
(-), lendir (+) warna putih Metronidazole drip
Abdomen: Supel (-), Distensi (+), 3x150mg
kekuningan, darah (-). Muntah defisiensi Fe
Rabu lingkar perut: 52cm, turgor kulit
(-). Sakit perut berkurang setelah baik, darm contour (-) darm Ondansentron i.v 3x1mg
5/9 ➤ Gizi kurang
dipasang selang. Tadi malam (1/4ampul)
staifung(-), BU menurun, nyeri
cairan dari selang berwarna hijau. tekan (+): 6 kuadran atas. ➤ Imunisasi Ranitidine 2x 12.5mg (1/4
BAK 4-6x. Nafsu makan menurun. ampul)
E: AH +/+|+/+, CRT < 2” dasar lengkap
Mata cekung (-) Mulut: mukosa sesuai usia
Kembung (+) Demam (-), BAB IVFD KAEN 3B 15 tpm
kering (-)
Metronidazole drip 3x150mg
4x ampas banyak, lendir (+), Abdomen: Supel (-), Distensi (+), Ondansentron i.v 3x1mg
Kamis darah (-). Muntah (-). BAK 4-6x. lingkar perut: 54cm, turgor kulit (1/4ampul)
6/9 baik, darm contour (-) darm Ranitidine 2x 12.5mg (1/4 ampul)
Nafsu makan menurun. staifung(-), BU menurun, nyeri
Zinc 1x20mg
tekan (+): 6 kuadran atas.
Lacto B 2x1 sachet
E: AH +/+|+/+, CRT < 2”
S O A P

Rasa kembung Mata cekung (-) mukosa kering (-) Aff NGT
berkurang. Demam (-), IVFD KAEN 3B 15
Abdomen: Supel (+), Distensi (+) tpm
BAB 2x ampas banyak, berkurang, lingkar perut: 48cm, turgor
Jumat Metronidazole drip
lendir (-), darah (-). kulit baik, BU (+) N, nyeri tekan (+):
7/9 3x150mg
Muntah (-). BAK 4-6x.
Nafsu makan membaik. E: AH +/+|+/+, OE -/-|-/-, CRT < 2” Zinc 1x20mg
➤ Diare akut tanpa
Nyeri perut (+). Lacto B 2x1 sachet
dehidrasi
➤ Meteorismus
➤ Anemia mikrositik
Rasa kembung Mata cekung (-) mukosa kering (-)
berkurang. Demam (-), hipokrom e.c IVFD KAEN 3B 15 tpm
Abdomen: Supel (+), Distensi (+) Metronidazole drip
BAB cair 1x ampas berkurang, lingkar perut: 47cm, turgor defisiensi Fe
Sabtu 3x150mg
banyak, lendir (-), darah kulit baik, BU (+) N, nyeri tekan (-):
8/9
(-). Muntah (-). BAK ➤ Gizi kurang Zinc 1x20mg
4-6x. Nafsu makan E: AH +/+|+/+, OE -/-|-/-, CRT < 2”
➤ Imunisasi dasar Lacto B 2x1 sachet
membaik. Nyeri perut (-).
lengkap sesuai usia

Kembung (-). Demam (-), Mata cekung (-) mukosa kering (-)
BAB cair 1x ampas
Abdomen: Supel (+), Distensi (-), IVFD KAEN 3B 15 tpm
banyak, lendir (-), darah
Minggu (-). Muntah (-). BAK lingkar perut: 47cm, turgor kulit baik, Metronidazole drip
9/9 4-6x. Nafsu baik. Nyeri BU (+) N, nyeri tekan (-): 3x150mg, Zinc 1x20mg,
perut (-). E: AH +/+|+/+, OE -/-|-/-, CRT < 2” Lacto B 2x1 sachet
Diagnosis Akhir:
• Diare akut tanpa dehidrasi
• Meteorismus
• Anemia mikrositik hipokrom e.c susp. defisiensi Fe
• Gizi kurang
• Imunisasi dasar lengkap sesuai usia

Prognosis:
• Ad vitam: bonam
• Ad Sanationam: dubia ad bonam
• Ad Fungsionam: bonam
Tinjauan Pustaka
ILEUS PARALITIK &
METEORISMUS
ILEUS PARALITIK
➤ Kegagalan peristaltik usus yang disebabkan oleh hilangnya motilitas usus
terkoordinasi tanpa bukti adanya obstruksi mekanik.

➤ Ileus merupakan keadaan di mana usus gagal/tidak mampu melakukan kontraksi


peristaltik untuk menyalurkan isinya.

➤ Gangguan pasase usus

➤ Bersifat sekunder; akibat dari berbagai penyakit primer, tindakan (operasi) yang
berhubungan dengan rongga perut, toksin dan obat-obatan yang dapat
mempengaruhi kontraksi otot polos usus
ILEUS PARALITIK - ETIOLOGI
➤ Post operasi
➤ Infeksi perut (gastroenteritis, peritonitis),
➤ Sepsis, colitis pseudomembranosa pada malnutrisi,
➤ Hikpokalemia
➤ Kelainan metabolik (uremia, hipokalemia, hiperkalsemia, hipermagnesemia,
asidosis)
➤ Obat-obatan, seperti opiat, vinkristin, dan agen antimotilitas seperti loperamide
bila digunakan selama gastroenteritis.
OBAT ANTI-DIARE UNTUK ANAK?
➤ Obat-obatan antidiare yang bekerja sebagai antiperistaltik (Contoh: loperamide
hydrochloride, diphenoxylate dengan atropine, tinctura opii, paregoric, codein) dapat
mengurangi frekuensi diare pada orang dewasa akan tetapi tidak mengurangi
volume tinja pada anak.

➤ Lebih dari itu dapat menyebabkan ileus paralitik yang berat yang dapat fatal atau
dapat memperpanjang infeksi dengan memperlambat eliminasi dari organisme
penyebab. Dapat terjadi efek sedatif pada dosis normal.

Tidak satu pun dari obat - obatan ini boleh diberikan pada bayi dan anak dengan diare.
ILEUS PARALITIK - MANIFESTASI KLINIS

o Distensi abdomen

o Mual/muntah

o Nafsu makan menurun

o Gangguan pasase feses dan gas (konstipasi & tidak flatus)

o Bising usus menurun atau tidak ada


ILEUS PARALITIK - TERAPI
➤ Koreksi kelainan yang mendasari

➤ Perawatan pendukung komorbiditas

➤ Kehilangan cairan yang dihasilkan harus dikoreksi dengan


larutan kristaloid isotonik.

➤ Dekompresi nasogastrik: meredakan muntah & nyeri akibat


distensi
METEORISMUS
➤ Meteorismus istilah latin lama menggambarkan: Kembung
➤ Tympanites
➤ Ciri utama: akumulasi gas di saluran gastrointestinal (GI) yang menyebabkan
sensasi distensi kembung dan perut.
➤ Penyebab:
➤ Aerofagia
➤ Intoleransi lactosa
➤ Pertumbuhan bakteri
➤ Peradangan
➤ Gangguan fungsional; dispepsia, IBS
➤ Fungsional: Pada sebagian besar orang, penyebab meteorismus tidak diketahui.

➤ Meteorismus menyebabkan keluhan bersendawa, gas berlebih, sensasi kembung,


dan distensi abdomen.

➤ Abdominal xrays biasanya mengungkapkan koleksi gas yang tidak spesifik di usus.
Pemeriksaan biasanya mengungkapkan tidak ada patologi.
DIARE AKUT
DEFINISI
Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali
perhari, disertai perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan atau tanpa
lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.
EPIDEMIOLOGI

➤ Di Indonesia lebih dari 2,3 milyar kasus dan 1,5 juta anak di bawah lima tahun
meninggal karena diare

➤ Mencakup sekitar 16% seluruh kematian anak di bawah lima tahun di seluruh dunia.

➤ Angka kematian karena diare pada anak di bawah lima tahun sebesar 17,2%.
(Riskesdas, 2007)

ETIOLOGI
➤ Virus, bakteri, & parasit

➤ Non inflammatorik:
- Enterotoksin oleh bakteri
- Destruksi sel permukaan villi oleh virus

➤ Inflammatorik:
Bakteri atau parasit yang menginvasi usus secara langsung atau memproduksi
sitotoksin.
Bakteri
1. Aeromonas 8. Salmonella
2. Bacillus cereus 9. Shigella
3. Campylobacter jejuni 10. Staphylococcus aureus
4. Clostridium perfringens 11. Vibrio cholera
5. Clostridium defficile 12. Vibrio parahaemolyticus
6. Escherichia coli 13. Yersinia enterocolitica
Virus
1. Astovirus 6 . Norwalk virus
2. Calcivirus (Norovirus, Sapovirus) 7 . Herpes simplex virus
3. Enteric adenovirus 8. Cytomegalovirus
4. Coronavirus
Parasit
1. Balantidium coli 6. Isospora belli
2. Blastocystis homonis 7. Strongyloides stercoralis
3. Cryptosporidium parvum 8. Trichuris trichiura
4. Entamoeba histolytica
5. Giardia lamblia
PATOFISIOLOGI

Diare Osmotik Diare Sekretorik Diare Inflamatorik


MANIFESTASI KLINIS

➤ Gejala gastrointestinal

• Diare
• Kram perut
• Muntah
➤ Gejala ekstraintestinal

•Dehidrasi
•Demam
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut :
Letargis atau tidak sadar.
Mata cekung Dehidrasi Berat
Tidak bisa minum atau malas minum.
Cubitan kulit perut kembalinya lambat.
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tada berikut :
Gelisah, rewel/marah.
Mata cekung. Dehidrasi ringan/sedang
Haus, minum dengan lahap.
Cubitan kulit di perut kembalinya lambat.
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi
berat atau ringan/sedang.
Tanpa dehidrasi
Penilaian A B C

Lihat : Baik, sadar. *Gelisah, rewel *Lesu, lunglai atau


Keadaan umum tidak sadar
Normal Cekung Sangat cekung dan
Mata kering.
Ada Tidak ada Sangat kering
Air mata Basah Kering Sangat kering
Mulut dan lidah Minum biasa, tidak *Haus, ingin minum *Malas minum atau
Rasa haus haus banyak tidak bisa minum
Periksa : Kembali cepat *Kembali lambat *Kembali sangat
Turgor kulit lambat

Hasil pemeriksaan : Tanpa dehidrasi Dengan dehidrasi Dehidrasi berat bila


ringan-sedang bila ada1 tanda *
ada 1 tanda * ditambah 1 atau
ditambah 1 atau lebih tanda lain.
lebih tanda lain

Terapi : Rencana Terapi A Rencana Terapi B Rencana Terapi C


DIAGNOSIS

• Anamnesis
• Lama diare
• Frekuensi
• Volume
• Konsistensi
• Warna
• Bau
• Lendir atau darah
• Pemeriksaan fisik
• TTV
• Cari tanda-tanda dehidrasi
• Utama : kesadaran, rasa haus, dan turgor kulit menurun
• Tambahan : ubun-ubun besar cekung, mata cekung, air mata kering,
bibir kering

• Pernapasan yang cepat (kemungkinan asidosis metabolik)


• Pemeriksaan laboratorium
• Darah : darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah,
kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika.

• Urine : urine lengkap, kultur dan test kepekaan terhadap antibiotika.


• Tinja :
• Makroskopik
• Mikroskopik
TATALAKSANA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai