Anda di halaman 1dari 39

etiologi

1. Proyeksi Postero-Anterior (PA)


2. Proyeksi Lateral
3. Proyeksi Top Lordotik
TB AKTIF TB TENANG TUBERKULOMA

• Bercak-bercak halus / • Bintik kalsifikasi (noda • Menyerupai tumor


Kasar keras), densitas tinggi • Merupakan suatu
• Gambaran berawan seperti perkapuran caseosa
tipis/padat, sebagian dengan bentuk dan • Batas licin, tegas, di
besar lapang paru atas ukuran beragam dalam /pinggirnya ada
tertutup dengan infiltrat, • Garis fibrosis (garis sarang perkapuran,
tapi masih terlihat keras), garis agak lurus menunjukkan sifat yang
lap.paru atas yang sehat dengan kaliber sama tidak aktif
• Berselubung, bisa tidak bercabang
homogen / inhomogen • Schwarte
• Kavitas dengan dinding • Plaque
yang agak menebal
TB Primer TB sekunder

• Infeksi melalui jalan nafas • Kronis


• Biasanya pada anak-anak • Biasanya pada orang dewasa
• Lokasi: di lobus mana saja dalam • Lokasi: apex atau daerah
paru subapikal paru
(biasanya subpleural atau sekitar • Sering terjadi akibat reaktivasi
hilus) dari lesi primer, terutama bila
• Sering disertai pembesaran KGB imunitas ↓↓
regional
• Komplikasi: pleuritis, atelektasis
 Kelainan radiologis ini dapat terjadi dimana saja
dalam paru, namun sarang dalam parenkim paru
sering disertai pembesaran kelenjar limfe regional
(komplek primer).
 Pada foto polos PA tampak gambaran bercak semi
opak terletak di suprahiler (diatas hilus), perihiler
(sepanjang limfangitis), dan parakardial (disamping
kor) dengan batas tidak tegas.
TB Paru Aktif Dengan Limfadenopati
KOMPLEKS GHON
Pembesaran nodus limphatikus
pada hilus kanan
 Bayangan berawan / noduler disegmen apikal dan posterior lobus atas dan
segmen superior lobus bawah paru
 Sarang-sarang berbentuk awan atau bercak infiltrat dengan densitas rendah
hingga sedang dengan batas tidak tegas. Sarang-sarang ini biasanya menunjukan
suatu proses aktif.
 Kavitas, terutama lebih dari satu, yang dikelilingi bayangan opak berawan atau
noduler
 Bayangan bercak milier
 Efusi pleura
TB PARU AKTIF DENGAN KAVERNA
TB PARU AKTIF DUPLEKS LOBUS SUPERIOR SINISTRA
TB PARU AKTIF DENGAN EFUSI TB MILIARIA
PLEURA
 Fibrotik, terutama pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas dan atau
segmen posterior lobus atas dan atau segmen superior lobus bawah.
 Kalsifikasi
 Penebalan pleura (Schwarte, Plaque)
 Tuberkulosis Post Primer.
 Temuan pada foto thorak ini
adalah fibrosis lobus superior
bilateral.
Sarang-sarang seperti garis (fibrotik)
atau bintik - bintik kapur (kalsifikasi),
yang biasanya menunjukkan proses
telah tenang.

Garis-garis Fibrotik
(proses lama dan tenang)
BERCAK KALSIFIKASI TB DUPLEKS DENGAN FIBROSIS &
EMFISEMA
TB PARU INAKTIF DENGAN
TB PARU INAKTIF DUPLEKS RESIDUAL CAVITY
DENGAN PLAQUE DAN SCHWARTE
TB PARU AKTIF DENGAN
ATELEKTASIS LOBUS SUPERIOR &
EFUSI PLEURA DEKSTRA
 Tuberkuloma adalah suatu sarang keju (caseosa) dan biasanya
menunjukkan penyakit yang tidak begitu virulen, bahkan biasanya tidak
aktif, dan di dalam atau di pinggirnya ada sarang perkapuran.
 Komplikasi dini:  Komplikasi lanjut;
pleuritis, efusi pleura, empiema, Spondylitis TB, Peritonitis TB,
laryngitis. Osteomyelitis TB Obstruksi jalan
nafas, Fibrosis paru, Cor pulmonal,
amiloidosis, karsinoma paru,
sindrom gagal nafas dewasa,
meningitis TB.
 Lesi paling sering terdapat di daerah metafisis yang pada foto roentgen
terlihat sebagai lesi destruktif berbentuk bulat atau lonjong.
 Frekuensi tuberkulosis tulang
yang paling sering adalah pada
tulang belakang, biasanya di
daerah torakal dan lumbal,
 Meningitis TB adalah manifestasi dari tuberkulosis SSP, diagnosis dini
sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas.
Penyebarannya biasanya hematogen. Temuan radiografi yang khas adalah
abnormal enchancement meningeal, biasanya paling menonjol pada sistem
basal
 Lesi ini dapat soliter, beberapa,
atau miliaria dan dapat dilihat di
mana saja dalam
parenkim otak, meskipun paling
sering terjadi di dalam lobus
frontal dan parietal. (7)
 Perut adalah fokus paling sering
pada penyakit tuberkulosis luar
paru.  CT adalah andalan untuk
menyelidiki TBC  abdominal,
namun pengetahuan
modalitas imaging
lainnya, seperti
pemeriksaan barium enema, juga
penting untuk
menghindari kesalahan diagnosis
dalam kasus di mana TB awalnya
tidak dicurigai
Tatalaksana
Prognosis

Anda mungkin juga menyukai