Anda di halaman 1dari 6

DEP. KUTEMA RUMKITAL Dr.

MINTOHARDJO
SUBDEP. DERMATOVENEREOLOGI

STATUS PASIEN

A. IDENTITAS
Nama : An. D
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 11 bulan

B. ANAMNESIS
An. D, 11 bulan, dengan keluhan utama bintil-bintil kemerahan pada daerah
kelamin, perut bagian bawah, bokong, lipatan paha dan paha bagian depan
yang dialami pasien selama ± 1 minggu ini. Pasien rewel dan sulit tidur. Ibu
pasien mengatakan saat setelah pasien buang air kecil atau dalam keadaan
bokong yang basah pasien semakin bertambah rewel. Pasien menggunakan
popok sekali pakai dan diganti oleh ibu pasien sehari hanya 2 kali. Pasien
belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Keluhan demam
disangkal. Riwayat alergi disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
HR = 96x/menit RR=22x/menit S=36,6oC BB = 8 kg

Status Lokalis :
Lokasi: Regio genitalia
Lesi kulit: tampak papul-papul eritem multipel, pustul multipel dan skuama
halus berwarna putih pada regio genitalia

C. Diagnosis Kerja
Dermatitis popok

D. Tatalaksana
 Non medikamentosa :
1. Edukasi:
“Bu, anak ibu mengalami infeksi kulit akibat penggunaan popok
yang jarang diganti, biasanya disebut dermatitis popok, saya
menyarankan agar sebaiknya dalam sehari lebih sering untuk
mengganti popok anak ibu, terutama bila popok sudah terisi penuh
atau paling tidak setiap 3-4 jam sekali. Popok dapat diganti dengan
popok yang kuat serap. Selain itu daerah sekitar popok harus selalu
dibersihkan bisa dengan air hangat dan sabun bayi sehabis anak ibu
buang air kecil ataupun buang air besar, dan harus dijaga agar
keadaan bokong anak ibu tetap kering. Setelah dibersihkan dapat
digunakan vaseline petrolatum agar melindungi dari bahan popok
yang dapat mengiritasi. Saat ini saya memberikan obat berupa
salep, untuk dipakai dalam waktu tiga sampai lima hari kedepan,
ibu bisa mengoleskannya didaerah sekitar bokong anak ibu, dua
kali sehari, sehabis mandi pagi dan sore. ”

 Medikamentosa:
Hydrocortisone cream 1% 2x1 ue

Resep

R/ Hydrocortisone cream 1% No. I

2 dd ue

Pro : An. TR

Umur : 9 bulan

E. Prognosis
Ad vitam : ad Bonam
Ad sanationam : Dubia ad Bonam
Ad functionam : ad Bonam
Ad kosmetikum : ad Bonam

REFERENSI

1. PPK Mintohardjo

Nonmedikamentosa:
 Segera mengganti popok sekali pakai bila kapasitasnya telah penuh
 Daerah yang terkena popok dibiarkan terbuka

Medikamentosa

Prinsip: menekan inflamasi dan mengatasi infeksi candida

 Bila ringan: krim/salep bersifat protektif (seng oksida, pantenol)


 Kortikosteroid: potensi lemah (Salep hidrokortison 1%/2,5%) waktu singkat 3-
7 hari.
 Bila infeksi kandida: antifungal yaitu nistatin atau derivate azol dikombinasi
dengan seng oksida.

Edukasi

 Penjelasan tentang penyebab penyakit


 Penjelasan tentang pencegahan kekambuhan
 Menjaga higiene
 Cara penggunaan popok dan mengganti secepatnya bila kapasitasnya telah
penuh
 Tidak dianjurkan memberi bedak

2. PPK FASYANKES Primer

Untuk mengurangi gejala dan mencegah bertambah beratnya lesi, perlu


dilakukan beberapa hal seperti mengganti popok bayi lebih sering, menggunakan
pelembab sebelum memakaikan popok bayi dan sebaiknya menggunakan popok
sekali pakai jenis highly absorbent.

Prinsip pemberian farmakoterapi yaitu untuk menekan inflamasi dan


mengatasi infeksi kandida.
a. Bila ringan: krim/salep bersifat protektif (zinc oxide/pantenol) dipakai 2 kali
sehari selama 1 minggu atau kortikosteroid potensi lemah (hidrokortison salep
1-2,5%) dipakai 2 kali sehari selama 3-7 hari.

b. Bila terinfeksi kandida: berikan antifungal nistatin sistemik 1 kali sehari


selama 7 hari atau derivat azol topikal dikombinasi dengan zinc oxide
diberikan 2 kali sehari selama 7 hari.

Konseling dan Edukasi


 Memberitahu keluarga mengenai penyebab dan menjaga higiene kulit.
 Mengajarkan cara penggunaan popok dan mengganti secepatnya bila popok
basah.
 Mengganti popok sekali pakai bila kapasitas telah penuh.

3. PPK PERDOSKI

Nonmedikamentosa
1. Daerah popok dibersihkan dengan hati-hati dengan air dan minyak, yang
diulang setiap kali sesudah buang air besar.
2. Sesudah dibersihkan, gunakan krim untuk mencegah penetrasi bahan iritan.
3. Dapat digunakan zinc oxide, dimetikon, lanolin, dan petrolatum.

Medikamentosa:
Prinsip: proteksi kulit dari feses dan urin, menekan inflamasi dan mengatasi
terjadinya infeksi sekunder. Terdapat beberapa obat yang dapat dipilih
sesuai dengan indikasi sebagai berikut:

Topikal:
 Bila ringan: krim/salap bersifat protektif seperti seng oksida, pantenol, lanolin
dan petrolatum jelly.
 Kortikosteroid potensi lemah hingga sedang (salap hidrokortison 1% / 2,5%)
waktu singkat (3 – 7 hari)
 Bila terinfeksi kandida: antifungal kandida, yaitu nistatin atau derivat azol
mikonzaol, flukonazol, klotrimazol, atau kombinasi mikonazol nitrat dengan
seng oksida dan petrolatum.
 Bila terinfeksi bakteri: diberikan mupirosin 2 kali sehari.

Edukasi
Edukasi cara menghindari penyebab dan menjaga higiene, serta cara
penggunaan popok.
1. Daerah popok dijaga tetap bersih, kering. Hindari gesekan serta keadaan
lembab. Mengganti popok secara rutin agar daerah popok tidak lama
berkontak dengan urin dan feses. Bila menggunakan popok tradisional segera
diganti bila basah. Bila memakai popok sekali pakai, popok diganti bila
kapasitasnya telah penuh. Untuk bayi baru lahir sebaiknya diganti 2 jam
sekali, sedangkan bayi lebih besar 3-4 jam sekali.
2. Dianjurkan memakai popok sekali pakai jenis highly absorbent, dengan materi
yang microporous sehingga terdapat ventilasi (breathable) sehingga dapat
mencegah terjadinya eksim popok, dan menurunkan 38-50 % infeksi yang
disebabkan oleh Candida.
3. Membersihkan daerah popok dengan air hangat dan sabun non-irritating
(mild) atau sabun dengan pH netral, atau minyak setiap habis b.a.k dan b.a.b.
Gunakan barrier creams seperti zinc oxide, lanolin, petrolatum sesudah kulit
dibersihkan.

Anda mungkin juga menyukai