Penjelasan :

- kalimat yang diberi warna merah merupakan kalimat yang salah.

- kalimat yang berada didalam kurung merupakan perbaikan dan penjelasan dari
kalimat yang salah.
konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal serta (seharusnnya menggunakan
kalimat dan) PP No. 68 tahun 2002 tentang ketahanan pangan.

Jagung merupakan salah satu (pemborosan kalimat) komoditas bahan pangan

yang perlu dipertimbangkan. Selain bernilai ekonomis, jagung juga (kata yang
tidak perlu dituliskan) mempunyai peluang untuk dikembangkan karena
kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras.
Jagung memiliki potensi besar sebagai alternatif makanan pokok selain beras
karena kandungan nutrisi jagung juga (seharusnya tidak perlu ditulis karena
menimbulkan makna yang ambigu) merupakan sumber karbohidrat yang baik.
Jagung dapat ditanam setelah masa penanaman padi yaitu pada musim kemarau
sehingga produksi makanan pokok tetap berlangsung. Kandungan gizi utama
jagung adalah pati (72-73%), nisbah amilosa dan amilopektin (25-30%), kadar
gula sederhana jagung (glukosa, fruktosa, dan sukrosa) berkisar antara 1-3%
(seharusnya menggunakan tanda kurung), dan protein jagung (8-11%) terdiri atas
lima fraksi yaitu, albumin, globulin, prolamin, glutelin, dan nitrogen non-protein
(Suarni, 2007).

Diversifikasi makan pokok dengan jagung sebagai alternatif selain beras, harus
diikuti dengan perancangan olahan jagung untuk meningkatkan penerimaan
konsumen. Produk olahan yang sekirarnya (pemborosan kalimat) dapat mencakup
beberapa aspek diatas adalah beras jagung. Beras jagung merupakan hasil proses
pemberasan yang meliputi sortasi, penyosohan, penggilingan (seharusnya diberi
tanda koma setelah kalimat tersebut atau sebelum kalimat dan) dan pembersihan
dengan bahan baku jagung kering pipil (Richana dan Suarni, 2007).

Rasa nasi jagung seperti halnya nasi dari beras, (tidak perlu menggunakan tanda
koma) dipengaruhi oleh kandungan amilosa. Semakin rendah kandungan amilosa,
rasa nasi jagung menjadi semakin