PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pleura. Udara di dalam rongga pleura menyebabkan tekanan didalam rongga pleura
menjadi kempis, dan disebut sebagai kolaps atau atelektasis. Penderita akan
mengeluh sesak napas karena tidak terjadi ventilasi pada paru yang kolaps.
penyakit jantung, paru-paru, stroke dan kanker banyak dialami oleh orang-orang
yang berusia lanjut. Tetapi di era yang modern ini, penyakit-penyakit berbahaya
tersebut tidak jarang diderita oleh usia yang masih produktif. Faktor utama
penyebab penyakit yang menyerang usia produktif tersebut adalah pola hidup yang
kalangan muda. Salah satu penyakit yang sering menyerang adalah penyakit paru.
kondisi kesehatan agar dapat melanjutkan hidup menjadi lebih baik. Salah satu
organ vital manusia adalah paru-paru. Banyak penyakit paru-paru yang menjadi
pneumothorax disebabkan karena tekanan positif pada saat udara masuk ke pleura
1
pada saat inspirasi. Pneumothorax dapat menyebabkan cardiorespiratory distress
dada. Dapat berupa pneumothorax yang tertutup dan terbuka atau menegang
dikelompokkan berdasarkan
bermotor), (c) pneumotoraks juga bisa merupakan komplikasi dari tindakan medis
pada orang sehat selalu negatif untuk dapat mempertahankan paru dalam keadaan
berkembang (inflasi). Tekanan pada rongga pleura pada akhir inspirasi 4 s/d 8 cm
keseluruhan yang menyebabkan tergesernya isi rongga dada ke sisi lain. Gejala
sesak nafas progressif sampai sianosis gejala syok. Penanganan pada kasus
pneumothorax ini adalah dengan tindakan pemasangan Water Seal Drainage (WSD)
2
meningkatkan dan mempertahankan kekuatan dan daya tahan otot pernafasan, (2)
deep breathing exercise atau bisa disebut juga Thoracic Expansion Exercise(TEE).
TEE adalah latihan nafas dalam yang menekankan pada fase inspirasi. Inspirasi bisa
dengan penahanan nafas selama 3 detik pada waktu inspirasi sebelum dilakukan
Menurut penelitian yang dilakukan Tucker dan Jenskins bahwa efek teknik thoracic
pergerakkan dari sekresi bronchial, latihan gerak aktif, untuk menjaga mobilitas
anggota gerak atas agar tidak terjadi keterbatasan gerak yang disebabkan karena
pemasangan WSD.
3
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pneumothorak ialah rongga pleura yang berisi udara atau gas yang
menyebabkan sebagian atau seluruh paru menjadi kolap. Secara normal, tekanan di
dalam paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan dalam rongga pleura yang
mengelilingi paru. Namun, jika udara memasuki ruang pleura, tekanan pada pleura
akan menjadi lebih besar dari pada tekananparu-paru, menyebabkan paru kolap
Dalam keadaan normal, paru tidak terisi oleh udara, supaya paru leluasa
mengembang terhadap rongga pleura. Udara masuk ke dalam rongga pleura melalui
3 jalan yaitu:
sekitar 40 tahun. Laki-laki lebih sering dari pada wanita. Pneumothorak lebih sering
antara 7,4 dan 18 kasus per 100.000 populasi pada laki-laki dan antara 1,2 dan 6
kasus per 100.000 populasi pada wanita. Pneumotoraks terjadi terbanyak pada
4
postur tinggi, laki-laki muda kurus dibanding usia 30 tahun. Merokok dapat
2.2.1 ANATOMI
Suatu lapisan tipis yang kontinu mengandung kolagen dan jaringan elastin,
dikenal sebagai pleura, melapisi rongga dada (pleura parietalis) dan menyelubungi
setiap paru-paru (pleura viseralis). Diantara pleura parietalis dan viseralis terdapat
suatu lapisan tipis cairan pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua
permukaan bergerak selama pernafasan dan untuk mencegah pemisahan toraks dan
paru-paru.
5
Karena tidak ada ruangan yang sesungguhnya memisahkan pleura parietalis
dan pleura viseralis, maka apa yang disebut rongga pleura atau kavitas pleura
hanyalah suatu ruangan potensial saja. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah
dari tekanan atmosfir, mencegah kolaps paru. Bila terserang penyakit, pleura
mungkin mengalami peradangan, atau udara atau cairan dapat masuk ke dalam
2.2.2 FISIOLOGI
sebagai berikut:2
udara dari luar dengan tekanan permulaan nol, akan terisap masuk melalui bronkus
hingga mencapai alveol. Pada saat ekspirasi, dinding dada menekan rongga dada
sehingga tekanan intrapleura akan lebih tinggi daripada tekanan udara alveol
6
2.3. ETIOLOGI
oleh penyakit dasar seperti tuberkulosis paru aktif, tuberkulosis paru disertai
fibrosis atau emfisema lokal, bronchitis kronis dan emfisema. Selain penyakit
tersebut diatas, pneumotorak dapat terjadi pada wanita dapat terjadi saat menstruasi
7
Pneumotorak dapat terjadi secara artificial, dengan operasi atau tanpa
atau memang disengaja untuk tujuan tertentu, yaitu tindakan terapi dan diagnosis.
Pneumotorak traumatik terjadi karena penetrasi, luka tajam pada dada, dan karena
Fibrosis kistik
Asma akut
8
Malignancy
Kanker paru
Sarcoma
Metastase
Sarcoidosis
Tuberous Sclerosis
Lainnya
Lymphangiolelomyomatosis
Marfan syndrom
Ehler-danlos syndrom
9
2.4 KLASIFIKASI
artificial
traumatic
spontan
2. Berdasarkan lokalisasi
Pneumotoraks parietalis
Pneumotoraks medialis
Pneumototaks totalis
Pneumotoraks parsialis
pneumotoraks terbuka
pneumotoraks tertutup
pneumothorak ventil
Pneumotoraks basalis
10
2.5 PATOFISIOLOGI
Alveoli disangga oleh kapiler yang mempunyai dinding lemah dan mudah
robek, apabila alveol tersebut melebar dan tekanan di dalam alveol meningkat maka
yang memudahkan terjadinya robekan. Selanjutnya udara yang terbebas dari alveol
udara mencari jalan menuju ke atas, ke jaringan ikat yang longgar sehingga mudah
ditembus oleh udara. Dari leher udara menyebar merata ke bawah kulit leher dan
pernafasan dan akan meningkat lebih besar lagi pada permulaan batuk, bersin dan
batuk, bersin, mengejan, pada keadaan ini, glotis tertutup. Apabila di bagian perifer
bronki atau alveol ada bagian yang lemah, maka kemungkinan terjadi robekan
11
2.6 . MANIFESTASI KLINIK
mengejan. Penderita mengeluh sesak nafas yang makin lama makin berat setelah
mengalami hal-hal tersebut diatas. Tetapi pada beberapa kasus gejala –gejala masih
berat, nyeri dada dan batuk. Sesak sering mendadak dan makin lama makin berat.
Nyeri dada dirasakan pada sisi yang sakit, rasa berat, tertekan dan terasa lebih nyeri
pada gerakan pernafasan. Rasa sakit tidak selalu timbul. Rasa sakit bisa menghebat
atau menetap bila terjadi perlengketan antara pleura viseralis dan pleura parietalis.
dada pleura ipsilateral dan variasi derajat dipsneu. Karena fungsi paru normal,
12
dipsnae biasanya ringan sampai sedang, bahkan pasien dengan pneumotoraks yang
luas. Gejala biasanya hilang dalam 24 jam, bahkan jika pneumotorak masih ada.
dada. Bahkan pada kasus pneumotoraks yang sedikit, akut dipsnea dapat
A. Foto Toraks
1. Bagian pneumotoraks akan tampak hitam, rata dan paru yang kolaps akan
tampak garis yang merupakan tepi paru. Kadang-kadang paru akan kolaps
tidak membentuk garis, akan tetapi berbentuk lobuler yang sesuai dengan
lobus paru.
2. Adakalanya rongga ini sangat sempit sehingga hampir tidak tampak seperti
massa yang berada di daerah hilus. Keadaan ini menunjukkan kolaps yang
luas sekali. Besar kolaps paru tidak berkaitan dengan berat ringan sesak
atau trakea ke arah paru yang sehat, kemungkinan besar telah terjadi
13
– Pneumomediastinum, Terdapat ruang atau celah hitam pada tepi jantung,
– Emfisema subkutan dapat diketahui bila ada rongga hitam dibawah kulit.
– Bila ada cairan di rongga pleura, akan tampak permukaan cairan sebagai
Foto lateral dekubitus pada sisi yang sehat dapat membantu dalam
bebas dalam rongga pleura lebih cenderung berkumpul pada bagian atas sisi lateral.
2.8 DIAGNOSA
1. Tampak sesak ringan sampai berat tergantung kecepatan udara yang masuk
mulut terbuka.
14
3. penderita tampak sakit mulai ringan sampai berat. Badan tampak lemah dan
dingin.
nyeri dada dan dipsnea dan gambaran radiografi pneumotoraks. Radiografi dada
menampilkan udara pleura dan 1 mm garis putih halus yang menggambarkan pleura
praktis rutin, radiografi dada yang dibuat selama ekspirasi dapat membantu
pasien dengan penyakit paru interstisial biasanya tampak bersih dari tanda
lebih sukar didiagnosa dengan gambaran radiografi penyakit paru obstruksi kronik
karena densitas hiperlusen, paru empisematus seperti udara pleura. Lebih lagi,
bullae subpleura yang besar menyerupai pneumotoraks pada pasien ini. CT dada
1. Inspeksi :
15
pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannnya tertinggal
2. Palpasi
pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar
3. Perkusi
suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani dan tidak menggetar
batas jantung ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura tinggi
4. Auskultasi
Suara nafas terdengar amforik bila ada fistel bronkopleura yang cukup besar
”Coin Test”2
Pada auskultasi dada dengan menggunakan ketokan dua uang logam yang
satu ditempelkan di dada dan yang lain diketokkan pada uang logam yang pertama
daat terdengar bunyi metalik yang dapat didengar dengan telinga yang ditempelkan
di punggung. Jika pneumotoraks tadi sebenarnya suatu bula, maka suara metalik
16
2.9 DIAGNOSA BANDING
Emfisema paru
Asma bronkhial
3. PENATALAKSANAAN
paru-paru 20% atau kurang. Udara sedikit demi sedikit diabsorpsi melaului
o Jarum abbocath
17
Penghisapan terus-menerus (Continous suction)
Pencabutan drain
Dekortikasi
Reseksi
pleurodesis
Pengobatan tambahan:
penyebabnya:
Istirahat total
4. KOMPLIKASI
1. Tension pneumotoraks
2. Pio-pneumotoraks
3. Hidropneumotoraks/ hemo-pneumotoraks
18
5. Pneumotoraks simultan bilateral
6. Pneumotoraks kronik
7. Pneumotoraks ulangan
5. PROGNOSIS
tetapi tidak ada komplikasi jangka panjang dengan terapi yang berhasil.
berhubungan dengan curah jantung yang tidak adekuat atau insufisiensi oksigen
19
DAFTAR PUSTAKA
Paru 2004, LAB/SMF Ilmu Penyakit Paru dan Saluran Nafas FK UNAIR-
3. James D. Crapo, MD, Jeffrey Glassroth, MD, Joel B. Karlinsky, MD, MBA,
20