Dibuat oleh:
KELAS A
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas kesempatan
yang masih diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah kami yang berjudul “Kelompok Sosial dan Hubungan Antar Kelompok”
tepat pada waktuya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna seperti
kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari saudara saudari semua yang bersifat membangun agar dalam
penulisan makalah berikutnya dapat lebih baik. Apabila ada kekurangan ataupun
kesalahan dalam penulisan ataupun dalam ejaan kami memohon maaf. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
ii
BAB III PENUTUP ..............................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mempengaruhi dan juga saling menolong. Adapun hal itu harus memiliki syarat
pendukung, seperti adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok, hubungan
timbal-balik antara anggota dengan anggota yang lainnya, terdapat faktor yang
dimilik bersama- sama sehingga hubungan antar anggota lainnya semakin
erat,memiliki kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang
sama dan lain-lain, menjadi kelompok sosial yang berstruktur, berkaidah dan
mempunyai pola perilaku, bersistem dan juga dapat berproses.
1.3.1 Pembaca dapat mengerti apa yang dimaksud dengan kelompok sosial, ciri-
cirinya, dasar-dasar pembentukannya dan jenis-jenis kelompok sosial.
1.3.2 Pembaca dapat mengerti apa saja macam-macam klasifikasi kelompok
sosial.
1.3.3 Pembaca dapat mengerti apa yang dimaksud dengan organisasi formal dan
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyusunannya beserta contoh-
contohnya.
1.3.4 Pembaca dapat mengerti apa yang dimaksud dengan kelompok formal dan
informal.
BAB II
ISI
2
2.1.1 Pengertian Kelompok Sosial
1
Bagja Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat (Bandung: PT
Grafindo Media Pratama, 2007), 87.
2
Bagja Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat (Bandung: PT
Grafindo Media Pratama, 2007), 87.
3
Secara umum pengertian kelompok sosial atau sosial group adalah
himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan
diantara mereka.3
3
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006), 104.
4
Bagja Waluya Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat (Bandung: PT
Grafindo Media Pratama, 2007), 88.
5
D. Hendropuspito OC, Sosiologi Sistematik (Yogyakarta: Kanisius, 1989), 42.
4
sosial melaju cepat, faktor darah dan keturunan menjadi berkurang
pentingnya. Ada pergeseran dalam penentuan dasar organisasi dari hubungan
darah (keluarga) ke faktor pendidikan dan keterampilan demi meningkatnya
efesiensi kerja.
c. Daerah yang Sama
Daerah yang sama dapat memberikan keuntungan bagi berfungsinya
suatu organisasi berkat dekatnya jarak fisik orang yang satu dengan yang lain.
Selain itu daerah yang sama pada umumnya membentuk kebudayaan yang
sama seperti pola berpikir yang sama pola kerja dan pola kerja sama yang
sama. Atas dasar pertimbangan itulah orang membentuk kelompok-kelompok
territorial sebagai kesatuan (kumpulan) yang tetap untuk bekerja sama dan
meningkatkan kepentingan mereka.
d. Ciri-ciri Badaniah yang Sama
Faktor ini amat dekat kaitannya dengan faktor keturunan. Ciri badaniah
yang sama antara lain warna kulit, ras, jenis kelamin dan usia yang sama.
Dalam masyarakat modern pun faktor warna kulit yang sama dipandang
sebagai dasar yang baik untuk mendirikan organisasi. Misalnya organisasi
buruh berkulit hitam dan himpunan pelajar Irian Jaya.
2. 2. Klasifikasi Kelompok
5
sebagai fokus hubungan sosial yang diamakan monad. Monad dikembangkan
dengan meneliti kelompok-kelompok yang terdiri dari 2-3 orang yang disebut
triad. Simmel menelaah kelompok yang lebih besar yaitu kelompok yang
anggotanya masih saling mengenal contoh kelompok jenis ini adalah keluarga,
rukun tetangga dan desa. Kelompok ini dapat berkembang menjadi kelompok
yang lebih luas seperti kota dan negara, dimana anggotanya tidak memiliki
hubungan yang erat.
6
Kun Maryanti, Juju Suryawati, Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI jilid 2, 142.
7
Ibid., 143.
6
b. Sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri atas banyak
orang, hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribad, kurang
akrab, dan sifatnya tidak bertahan lama karena mereka berkumpul
berdasarkan kepentingan yang sama. Contohnya terdapat pada orang-
orang yang melakukan hubungan kontrak (jual-beli) yang melibatkan
munculnya hak dan keajiban dari masin-masing pihak.8
8
Ibid., 144.
9
Taufid Rohman, Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat ( Jakarta:
Yudhistira,2007), 61.
7
d. Kelompok sekunder, hubungan antara individu dalam kelompok hampir
tidak ada, kalaupun ada longgar sekali. Setiap anggota masih
mementingkan diri sendiri.10
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar dan hubungan kerja
yang rasional, dibentuk dan disusun secara resmi, memiliki struktur yang
jelas,pembagian tugas yang jelas dan tujuan yang jelas. 11
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur
organisasi formal: wewenang, tanggung jawab, pertanggung jawaban, delegasi
dan koordinasi.12 Contoh organisasi formal, yaitu:
4. PT (Perseroan Terbatas)
6. ORGANISASI SEKOLAH
7. KARANG TARUNA
8. PRAMUKA
10
Elisanti dan Tintin Rostini, Sosiologi 1( Jakarta: CV. Indradjaja, 2009), 23.
11
M.Anang Firmansya, Budi W. Mahardika, Pengantar management (Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2018), 60.
12
M. Fuad DKK, Pengantar Bisnis (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006), 102.
8
hubungan antara anggota-anggotanya. Contoh kelompok formal adalah
organisasi. Max Weber menyatakan bahwa salah satu bentuk organisasi formal
itu adalah biokrasi. Ciri-ciri birokrasi adalah:
BAB III
PENUTUP
13
Nurani Soyomukti, Pengantar sosiologi: Dasar Analisis, Teori, & Pendekatan Menuju
Analisis Masalah-Masalah Sosial, Perubahan Sosial, & Kajian Strategis (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2016), 303.
14
Ibid., 303.
9
Menurut Hendropuspito kelompok sosial adalah suatu kumpulan yang
nyata, teratur dan tetap dari orang-orang yang melaksanakan perannya yang
saling berkaitan guna mencapai tujuan yang sama. Sedangkan klasifikasi
kelompok sosial berdasarkan proses terbentuknya dibagi menjadi dua, yaitu
kelompok semu dan kelompok nyata atau yang disebut organisasi sosial, di mana
pada kelompok semu dijelaskan bahwa kelompok yang proses terbentuknya
bersifat sementara karena berkaitan dengan kepentingan sesaat dan tidak
terorganisir. Berdasarkan analisis kelompok kami dari dua pernyataan tersebut
ada kontradiksi atau tidak sinkron, di mana dapat kita dapat menyimpulkan
menurut Hendropuspito kelompok sosial itu bersifat nyata, teratur dan tetap,
sehingga sifat-sifat tersebut bertentangan dengan klasifikasi kelompok sosial
yakni pada kelompok semu.
10
3.3 Kesimpulan
Kelompok sosial merupakan kesatuan dari dua atau lebih individu yang
mengalami interaksi psikologis satu sama lain yang hidup bersama, antar
anggotanya saling berhubungan, saling mempengaruhi dan memiliki kesadaran
untuk saling menolong dan hubungan ini berlangsung secara tetap dan nyata.
Kelompok sosial dapat terbentuk dengan dasar-dasar tertentu yang berbeda-
beda latar belakangnya yang mengarahkan apakah kelompok sosial tersebut
berbentuk formal atau informal, primer atau sekunder dan lain sebagainya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Maryanti, Kun, Juju Suryawati. Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI jilid 2.
12